Sop Tatalaksan Bayi Dari Ibu HbsAg Reaktif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TATA LAKSANA BAYI DARI IBU DENGAN HbsAg REAKTIF No. Dokumen : SOP



No. Revisi



/SOP/PKM



:0



Tanggal Terbit : Halaman



: 1/3



UPT Puskesmas



Eha Julaeha Sah



DTP Sumur



19810626 200701 2 011



1. Pengertian



Penanganan bagi bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi (hasil RDT HbsAg Reaktif ) Hepatitis B



2. Tujuan



Sebagai acuan penerapan langkah langkah Tata Laksana Bayi dari Ibu dengan HbsAg Reaktif di puskesmas



3. Kebijakan



/SK/PKMTENTANG



4. Referensi



1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK 01.07/ MENKES / 322 / 2019 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Hepatitis B 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 52 Tahun 2017 Tentang Eliminasi Penularan Human Immunodeficiency Virus, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu Ke Anak 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 53 Tahun 2015 Tentang Penanggulangan Hepatitis Virus



5. Prosedur/ Langkah – langkah



1. Bayi Baru Lahir (BBL) dari ibu dengan HbsAg reaktif, petugas memberikan : a. Vitamin K injeksi b. Vaksinasi HBIG < 12 jam c. Vaksinasi HB0 < 24 jam



Penyuntikan



Vaksin HBIG dan HB0 dilakukan pada lokasi



penyuntikan yang berbeda. 2. Petugas melakukan konseling menyusui kepada ibu, dengan menyampaikan bahwa bayi dari ibu dengan Hepatitis B



dapat



diberikan ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan atau diberikan PASI eksklusif sampai usia 6 bulan serta tidak dianjurkan untuk melakukan mixed brestfeeding (mencampur pemberian ASI dan PASI ). 3. Setiap bayi dari ibu Hepatitis B wajib dilakukan imunisasi dengan jadwal imunisasi seperti telah ditetapkan, terutama untuk jadwal Imunisasi Hepatitis yaitu HB1, 2, dan 3, dan 4 (vaksin DPTHB-Hib). 4. Petugas melakukan Jadwal Kunjungan Pemeriksaan Bayi dari Ibu dengan HbsAg Reaktif:



5. Petugas melakukan deteksi saat



bayi berusia 6 -12 bulan



menggunakan RDT HBsAg (Rapid Diagnostic Test Hepatitis B surface Antigen). 6. Jika didapat hasil RDT HBsAg reaktif, petugas melakukan rujukan bagi bayi untuk mendapatkan tatalaksana lebih lanjut. 7. Petugas mencatat pada rekam medik. 8. Petugas melakukan pencatatan data ke dalam format pelaporan Captor 3E puskesmas. 9. Petugas melakukan pelaporan Captor 3E puskesmas setiap bulannya ke Dinas Kesehatan Kabupaten. 6. Unit terkait



1. Kepala Puskesmas 2. Dokter 3. Laboratorium puskesmas 4. Pengelola program Hepatitis



5. Pengelola program KIA 6. Bidan wilayah 7. Petugas ruang bersalin (VK)