5 0 98 KB
TES RETIKULOSIT NO. DOKUMEN : 445/
Halaman :
/spo-02/2016
RUMAH SAKIT DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN
DITETAPKAN OLEH : Tanggal Terbit :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
No. Revisi :
DIREKTUR
25 Oktober 2016 Rusni Abdullah Nip:198104092008042002
PENGERTIAN
Retikulosit adalah sel eritrosit yang masih mengandung RNA dan organel lain didalamnya, dengan ukuran lebih besar dan lebih biru dari eritrosit. Retikulosit dapat dilihat dengan pewarnaan supravital ( Brilliant Cresyl Blue/BCB atau New Methylene Blue/NMB).
TUJUAN
Sebagai acuan penerapan untuk mengetahui eritropoesis dan memonitor pengobatan anemia.
KEBIJAKAN
Keputusan direktur utama Rumah Sakit daerah Kota Tidore kepulauan. Nomor 445/279/24/2016 Tentang pelayanan laboratorium di Rumah Sakit daerah Kota Tidore kepulauan.
PROSEDUR
Pra Analitik 1. Persiapan pasien : Tidak memerlukan persiapan khusus 2. Persiapan sampel : a. Sampel darah EDTA sebaiknya segera dilakukan, selambatnya 2 jam. b. Anamnesis riwayat keluarga perlu diperhatikan, misalnya riwayat perdarahan, obat yang diminum dan transfusi darah. 3. Alat dan Bahan : Alat : a. Mikroskop b. Tabung reaksi 5 ml c. Pipet mikro d. Kaca objek e. Minyak immersi Bahan : f. Darah EDTA (1:4) sebanyak 150 µl g. Reagensia BCB 1% atau NMB, terdiri dari : Brilliant Cresyl Blue/ New Methylene Blue 1 gr Larutan salin sitrat 100 ml Atau metilalkohol 100 ml Setelah larut, zat warna disaring dengan kertas saring.
efektifitas
Analitik Cara kerja Untuk menghitung retikulosit dapat dibuat sediaan basah dan sediaan kering dengan cara sebagai berikut : 1. Sediaan basah : a. Taruh 1 tetes larutan BCB dalam alkohol di tengah-tengah kaca objek, biarkan sampai kering. Kalau memakai larutan pewarna dalam salin langkah a diganti b. Taruh 1 tetes larutan BCB dan segera lanjutkan pada langkah selanjutnya c. Taruh 1 tetes darah di atas bercak kering zat warna dan segera campur darah dan zat warna itu dengan memakai sudut kaca objek d. Tutup dengan kaca penutup e. Sediaan kering periksa dengan memakai minyak emersi 2. Sediaan kering : a. Masukkan 50 l larutan BCB 1% ke dalam tabung reaksi b. Campurkan 50 l darah EDTA ke dalam tabung di atas, inkubasi 30 menit pada suhu 370C c. Dari campuran di atas diambil setetes darah untuk membuat sediaan hapus d. Periksa dengan minyak immersi dan hitung jumlah retikulosit yang terlihat per 1000 eritrosit Pasca Analitik Nilai rujukan : 0,5 – 1,5 %. Jika didapatkan jumlah retikulosit yang tinggi atau disertai dengan nilai hematokrit rendah maka dilakukan koreksi terhadap nilai retikulosit. Nilai koreksi disebut Indeks retikulosit / Reticulocyte Production Index (RPI). Interpretasi Hasil RPI < 2 % : Kegagalan sumsum tulang membentuk eritrosit RPI 2 - 3% : Respon baik terhadap anemia Hemolitik RPI > 3% : Hiperproliferasi
UNIT KERJA TERKAIT
: 1. Internal laboratorium 2. Unit Pelayanan Rumah Sakit : Poliklinik, dan Perawatan 3. Sistem Rujukan.