Sop Transfusi Darah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOP TRANSFUSI DARAH 1



Pengertian



Tranfusi darah merupakan tindakan yang dilakukan bagi klien yang memerlukan darah dengan memasukkan darah melalui vena dengan menggunakan set tranfusi.



2



Tujuan



1. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah pembedahan, trauma, atau perdarahan). 2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar hemoglobin pada klien anemia berat. 3. Memberikan komponen selular tertentu sebagai terapi sulih (misalnya, faktor pembekuan untuk membantu mengontrol perdarahan pada pasien hemofilia).



3



Dosis Dosis komponen darah yang ditransfusi kepada anak harus hati-hati, Transfusi oleh karena itu harus menyebut volume darah yang diminta. Darah Pada Dosis komponen darah yang direkomendasikan adalah: Anak 1. Jika Hb ≤ 5 g/dL diberikan PRC dengan dosis 5 mL/kg/jam pada perdarahan akut dan sisa darah pad kantong tersebut harus selesai dalam 3 jam berikutnya. 2. Trombosit konsentrat dari apheresis (jika memungkinkan) diberikan pada semua anak 2x nilai normal dan pasien akan menjalankan tindfakan invasif. Indikasi yang tepat jika terjadi perdarahan maka dosis yang diberikan 10-20 mL/kg.



4



Perhatian khusus pada pemberian transfusi



1. Pemberian darah tidak perlu dihangatkan terlebih dahulu kecuali pada transfusi cepat, transfusi masif, transfusi tukar atau ada cold agglutinin. Pada kondisi tersebut, penghangatan dilakukan menggunakan blood warmer khusus. 2. Bila pasien mendapatkan transfusi lebih dari satu jenis darah atau komponen darah, dan salah satunya merupakan komponen darah TC, maka untuk transfusi TC harus diberikan dengan menggunakan trombosit transfusion set /blood set yang baru, diberikan pertama kali dan dilanjutkan oleh komponen darah lainnya. Jika TC datang lebih lama dari PRC, berikan PRC terlebih dahulu. Setelah PRC habis, pemberian TC bisa dilakukan dengan mengganti blood set dengan trombosit set atau jika tidak ada bisa digunakan blood set baru 3. Pemberian darah melalui vena sentral hanya boleh dilakukan oleh perawat terlatih dalam penggunaan central vein catheter (CVC).



4



5



Persiapan Alat



Prosedur



1. Kateter besar (18G atau 19G) 2. Cairan IV salin normal (Nacl 0.9%) 3. Set infuse darah dengan filter 4. Produk darah yang tepat 5. Sarung tangan sekali pakai 6. Kapas alcohol 7. Plester 8. Manset tekanan darah 9. Stetoskop 10. Thermometer 11. Format persetujuan pemberian transfusi yang ditanda tangani Pre Transfusi 1. Dokter atau perawat berwenang harus melakukan identifikasi kantong darah dan identifikasi pasien sesuai Standar Prosedur Operasional transfusi darah yang diberlakukan di Rumah Sakit. 2. Identifikasi kantong darah dilakukan oleh dua orang sebelum membawa kantong darah ke sisi pasien, meliputi: a) Jenis dan volume darah atau komponen darah yang diminta dan diterima. b) Kecocokan antara golongan darah ABO dan Rhesus antara pasien dan kantong darah. c) Nomor kantong darah. d) Tanggal kedaluwarsa darah/komponen darah. e) Hasil pemeriksaan uji pratransfusi. f) Keadaan kantong darah saat diterima. g) Jam keluar dari Bank Darah. 3. Identifikasi pasien dilakukan oleh dua orang, dilakukan di sisi pasien untuk menjaga keselamatan pasien, meliputi: a) Nama lengkap. b) Tanggal lahir. c) No rekam medis. d) Jenis kelamin. e) Golongan darah. 4. Bila terjadi perbedaan pada informasi yang didapat saat melakukan identifikasi kantong darah dan pasien, maka darah tidak dapat ditransfusikan. 5. Insiden ini dilaporkan sebagai Kejadian Nyaris Cedera dan diinvestigasi serta dianalisis akar penyebab masalah untuk mencegah terulangnya kesalahan yang sama. Transfusi 1. Jelaskan prosedur kepada klien, kaji pernah atau tidak klien menerima transfusi sebelumnya dan catat reaksi yang timbul 2. Minta klien untuk melaporkan adanya menggigil, sakit kepala, gatal-gatal atau ruam dengan segera 3. Pastikan bahwa klien telah menandatangani surat persetujuan 4. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan 5. Pasang selang IV dengan menggunakan kateter berukuran besar



6. Gunakan selang infuse yan memiliki filter didalam selang 7. Gantungkan botol larutan salin normal 0.9% untuk diberikan setelah pemberian infuse darah selesai 8. Ikuti protokol lembaga dalam mendapatkan produk darah dari bank darah 9. Identifikasi produk darah dan klien dengan benar 10. Ukur tanda vital dasar klien 11. Berikan dahulu larutan salin normal. Mulai berikan transfuse secara perlahan diawali dengan pengisian filter didalam selang 12. Atur kecepatan sampai 2ml/menit untuk 15 menit pertama dan tetaplah bersama klien. 13. Monitor tanda vital setiap 5 menit selama 15 menit pertama transfuse, selanjutnya ukur setiap jam. 14. Pertahankan kecepatan infuse yang di programkan dengan menggunakan pompa infuse. 15. Lepas dan buang sarung tangan, cuci tangan Setelah Pemasangan transfusi darah 1. Pada saat mengakhiri tindakan transfusi, keadaan pasien dan tanda vital dicatat, kantong darah beserta selangnya dibuang sesuai prosedur pembuangan limbah medis. 2. Informasi yang harus didokumentasikan dalam rekam medik mencakup: a) Persetujuan pemberian darah dan produk darah. b) Alasan transfusi dan target dari pemberian transfusi. c) Nama jelas dan tanda tangan dokter yang meminta darah. d) Hasil verifikasi yang dilakukan sebelum transfusi terdiri dari :  identitas pasien  identitas dan keadaan kantong darah  nama jelas dua petugas yang melakukan verifikasi serta tanda tangan. e) Transfusi yang dilakukan:  jenis darah dan volume darah yang ditransfusikan  nomor kantong darah  golongan darah ABO dan Rhesus  waktu mulai transfusi dari setiap kantong darah.  nama jelas petugas yang memasang kantong darah untuk transfusi. f) Pengawasan transfusi (disesuaikan dengan kondisi klinis), berupa pemeriksaan:  keadaan umum pasien  suhu tubuh  frekuensi nadi  tekanan darah  frekuensi nafas  Waktu selesai transfusi dari setiap kantong. g) Setiap reaksi transfusi yang timbul.