SP b10 Audi Menstruasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tinjauan Pustaka



Sistem Reproduksi Wanita dan Siklus Menstruasi Aurelia Claudia Iben 102012416 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Kebon jeruk, Jakarta Barat Telp. (021) 56942061 Pendahuluan System reproduksi wanita terdiri dari genitalia interna dan genitalia eksterna. Pada bagian genitalia interna terdapat vagina, uterus, tuba falopii dan ovarium, sedangka pada genitalia eksterna terdapat mons pubis, labia mayor, labia minor, clitoris, vestibulum, dan vulva. Saat wanita sudah memasuki masa pubertas yaitu pada usia 12 – 14 tahun akan mengalami menstruasi yang akan terjadi rutin di setiap bulannya. Di masa pubertas ini wanita juga akan mengalami perubahan pada tubuh seperti tumbuhnya rambut di axila dan pubis. Makroskopis Genitalia Eksterna



1



Tinjauan Pustaka



Gambar 1. Anatomi Genitalia Eksterna Wanita1 Mons Pubis Mons pubis atau mons veneris adalah bantalan berisi lemak yang terletak diatas simfisis pubis. Setelah pubertas, kulit mons pubis ditutupi oleh rambut keriting yang disebut escutcheon.2 Kulit mons pubis mengandung kelenjar keringat yang khusus dan sekresi kelenjar tersebut akan memberikan aroma yang khas. Mons pubis akan dipersarafi oleh Nervus Iliohipogastrikus yang merupakan trunkus utama pada nervus lumbalis ke-1 dan Nervus Genitofemoralis yang berasal dari segmen lumbal 1-2. Mons pubis diperdarahi oleh A.V. Pudenda Eksterna 3 Labia Mayor Labia mayor adalah dua lipatan bulat jaringan lemak yang ditutupi oleh kulit, dan meluas ke bawah dan ke belakang mons pubis. Secara embriologi, pembentukannya sebanding dengan skrotum pada pria. Organ ini mempunyai panjang 7-8cm, lebar 2-3 cm dan tebal 1-1,5 cm. Pada gadis atau anak kecil keduanya Nampak menyatu. Setelah dewasa labia mayor ditutupi oleh rambut. Labia mayor bersambungan langsung dengan mons pubis di sebelah atas dan menyatu ke dalam perineum di bagian belakang. Di bawah kulit, terdapat suatu lapisan jaringan ikat padat yang kaya akan serat elastic dan jaringan lemak, tetapi hampir tidak mengandung elemen oto. Jaringan lemak yang membentuk sebagian besar dari volume labium, disuplai dengan suatu pleksus vena yang bila cedera, dapat pecah dan menimbulkan hematoma.2,4 Labia Minor Labia minor adalah lipatan yang datar kemerahan karena dilapisi oleh mukosa, tampak jika labia mayor dipisahkan. Organ ini tidak berbulu tetapi memiliki banyak kelenjar lemak. Bagian anteriornya terdiri dari jaringan ikat yang kaya pembuluh darah dengan sedikit otot polos, banyak ujung serabut saraf sehingga sangat sensitive. Bagian ini merupakan jaringan erektil. Jaringan labia minor ini menyatu di bagian atas untuk membentuk frenulum dan preputium klitoris. Di sebelah inferior, labia minor meluas mendekati garis tengah sebagai bubungan jaringan yang rendah untuk membentuk fourchette pada wanita nulipara. 2,4 Klitoris



2



Tinjauan Pustaka



Terletak dekat dengan ekstremitas superior vulva dan merupakan organ erotis pada wanita. Secara embrional organ ini sama dengan penis pada pria. Klitoris terdiri atas kelenjar, badan (korpus), dan dua kruris. Dua kruris klitoris beregio di permukaan inferior ramus ishiopubis dan menyatu di bagian tengah simfisis pubis membentuk korpus klitoris. Panjang klitoris sekitar 2 cm. organ ini di tarik kuat oleh labia minus sehingga ujungnya mengarah ke bawah sedikit ke arah liang vagina. Kelenjar ini kaya akan ujung saraf sehingga sangat peka. Pembuluh darah klitoris sama dengan pembuluh darah yang mendarahi vestibulum vulva.2,4 Vestibulum Berbentuk oval merupakan daerah yang dibatasi kedua labia minor, klitoris bagian atas, dan fourchette bagian bawah. Pada vestibulum terdapat 6 muara, yaitu orifisium uretra, vagina, sepasang muara kelenjar bartholin, dan sepasang kelenjar skene. Di antara vagina dan fourchette terdapat fossa navikulare.4 Kelenjar Bartholin Kelenjar ini berpasangan di kanan dan kiri. Besarnya 0,5-1 cm. letaknya di bawah mukosa dan muskulus konstriktor vagina atau di bawah vestibulum. Kelenjar bartholin kelenjar utama pada vestibulum. Salurannya kira-kira sepanjang 1,5-2 cm dan bermuara di bagian bawah lumen vagina. Kelenjar ini mengeluarkan lender pada saat berhubungan seksual dan paling sering terinfeksi oleh Neisseria gonorrhoeae.4 Orifisium Uretra Berada di 2/3 bagian anterior dinding vagina. Saluran ini bermuara di tengah vestibulum, sekitar 1-1,5 cm di bawah arkus pubis. Orifisium uretra berjarak pendek dari lubang vagina dan berbentuk celah vertical dengan diameter 4-5 mm. di kanan-kirinya terdapat kelenjar parauretral skene yang bermuara pada ke vestibulum. Saluran kelenjar skene berkaliber sekitar 0,5 mm dengan panjang yang bervariasi.4 Bulbus Vestibuli Di bawah membrane vestibularis, terdapat bulbus vestibularis yang merupakan kumpulan pembuluh darah, dengan ukuran panjang 3-4 cm, tebal 0,5-1 cm, dan lebar 1-2 cm. bulbus vestibule terletak di dekat ramus ishiopubis. Sebagian ditutupi oleh ishiokavernosus dan m.kostriktor vaginae. 3



Tinjauan Pustaka



Bagian anteriornya berhubungan dengan klitoris, sedangkan bagian bawahnya bertemu di bagian tengah vagina. Secara embriologis bulbus vestibule sama dengan korpus kavernosum pada pria. Bagian ini rentan terhadap luka dan hematoma. Introitus Vagina dan Hymen Pada gadis, introitus umumnya tertutup oleh labia minor. Di bagian luar lumen vagina, terdapat hymen yang merupakan jaringan elastik yang tidak mengandung muskulus dan kelenjar, serta tidak mengandung serat saraf.



Perkembangan hymen sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.



Neonatus : berwarna merah, pembuluh bawah banyak. Saat hamil : epitelnya menebal, mengandung glikogen. Menopause : epitelnya tipis, terjadi penandukan fokal. Dewasa : bentuknya bervariasi, hampir menutup lumen vagina, tebal bervariasi, bentuk lubangnya bervariasi.



Saat berhubungan seksual, ada kemungkinan terjadi robekan yang dapat menimbulkan perdarahan, namun hal ini tidak selalu terjadi pada semua wanita. Robekan dan perdarahan pada kasus pemerkosaan sangat penting untuk pemeriksaan medikolegal. Bentuk patologis pada hymen yang sering dijumpai adalah hymen inperforata. Hymen inperforata adalah suatu keadaan orifisium vagina yang tertutup seluruhnya sehingga terjadi retensi darah haid.2,4



4



Tinjauan Pustaka



Gambar 2. Bentuk-bentuk dari Hymen5 Vagina Vagina merupakan alat genitalia yang berhubungan langsung dengan dunia luar, sehingga organ dianggap sebagai pintu masuknya infeksi dari luar menuju alat genitalia interna. Vagina merupakan tubulemuskulomembran yang terbentang mulai dari vulva ke arah uterus dan berada antara vesika urinaria dan rectum. Vagina merupakan alat saluran sekret dari uterus, khususnya saat menstruasi , serta merupakan bagian dari jalan lahir lunak. Secara embrional, bagian atas vagina dibentuk oleh Duktus Muller, sedangkan bagian bawahnya berasal dari sinus urogenitalis. Dinding depannya langsung berhubungan dengan vesika urinaria dan uretra, hanya di pisahkan oleh jaringan ikat (septum vesikovaginal). Bagian belakang vagina berhubungan langsung dengan rectum dan disekat oleh sektum rektovaginal. Ujung atas vagina dipisahkan dengan rectum oleh kantong rekto-uterin(cul desae Douglas). Umumnya dinding vagina saling menempel dan hanya sebagian lateralnya yang terbuka, sehingga pada potongan melintang membentuk “H”.



5



Tinjauan Pustaka



Panjang vagina bagian depan adalah 6-8 cm, sedang bagian belakangnya 7-19 cm. ujung atasnya dibagi menjadi empat forniks. Plika memanjang terdapat pada vagina mulai dari pertengahan ke atas bagian posterior atau anteriornya. Rugae transversal dapat dijumpai pada perempuan virgin. Rugae ini penting untuk memberikan kesempatan memperluas ruang vagina saat persalinan untuk menjadi jalan lahir lunak. Pada multipara dan wanita menopause rugae semakin menghilang. Vagina mengandung bakteri Lactobacillus Doderline yang dominan, khususnya saat hamil menyebabkan suasana menjadi lebih asam. Suasana asam ini memberikan proteksi dari infeksi. Vaskularisasi vagina adalah cabang A. uterine-vesikovaginalis (sepertiga bagian atas), A. vesikalis inferior (sepertiga tengah), A. rektalis mediana dan A. pudendalis (sepertiga bawah). Ketiga arteria ini membentuk pleksus di sekitar vagina sehingga dapat menimbulkan eksudas. Pembuangan darah dilakukan oleh V. iliaka interna. Limfe dari vagina bagian bawah dan vulva menuju kelenjar limfa inguinal; dari vagina bagian tengah, menuju kelenjar limfe iliaka; dan dari vagina bagian atas, menuju ke kelenjar iliaka.4 Perineum Perineum dibentuk oleh dua jaringan penting, diafragma pelvis dan diafragma urogenital. 1. Diafragma pelvis dibentuk oleh M. levator ani, M. koksigeus, dan fascia yang membungkusnya. M. levator ani berorigo di permukaan posterior ramus posterior ossis pubis, permukaan bagian dalam spina ishiadika, dan fascia M. obturator. Insersi M. levator ani berada di beberapa tempat, diantaranya di sekitar rectum; dan pada os koksigeus. 2. Diafragma urogenitalis terletak di bagian luar diafragma pelvis. Bentuknya segitiga di tuberositas ossis Ishiidan simfisis pubis. . diafragma urogenale dibentuk oleh M.tranversus perineai dalam, M. konstriktor uretr; dan Fascia penutup bagian luar dan dalam. Perineum mendapatkan perdarahan dari A. pudenda interna dan cabangnya (A. rektalis inferior, dan A. labialis inferior) persarafan oleh Nervus Pudendus yang berasal dari S2-S4. Badan perineum terdiri dari raphe mediana m. levator ani yang terletak di antara vagina dan rectum. Organ ini diperkuat oleh tendo perineum yang merupakan tempat bertemunya M. bulbokavernosus, M. tranversus perinei superfisialis, dan M. sfingter ani eksternus.4 6



Tinjauan Pustaka



Makroskopis Genitalia Interna Uterus Uterus adalah bagian berotot yang terletak dalam rongga panggul antara kandung kemih di bagian anterior dan rectum di bagian posterior. Uterus terdiri atas dua bagian utama yang tidak setara; bagian atas yang berbentuk segitiga disebut korpus , dan bagian bawah yang berbentuk silindris disebut serviks, yang menonjol ke dalam vagina. Ishmus adalah bagian uterus antara os serviks internus dan rongga endometrium. Tuba falopii muncul dari kornua uterus. Segmen atas yang konveks antara titiktitik insersi tuba falopii disebut sebagai fundus. Serviks Serviks adalah suatu struktur tubular yang mencakup os internus dan os eksternus. Os eksternus merupakan bagian serviks yang tampak sewaktu pemeriksaan dengan speculum. Os internus terletak di pertautan antara serviks dan segmen bawah uterus serta dapat diraba saat serviks membuka selama persalinan. Ligamentum dan Pembuluh Darah Ligamentum latum terdiri atas dua struktur mirip sayap yang meluas dari tepi lateral uterus ke dinding panggul dan mencakup mesosalping dan ligamentum infundibulopelvikum (ligamentum suspensorium ovarii) tempat berjalannya pembuluh-pembuluh ovarium. Ligamentum teres membujur dari bagian lateral uterus, muncul agak dibawah dan di depan pangkal oviduktus. Masing-masing ligamentum rektouterinum membujur dari perlekatan di posterolateral ke bagian supravagina serviks untuk mengelilingi rectum. Uterus mendapatkan perdarahan dari A. ovarika, suatu cabang langsung dari aorta, masuk ke ligamentum latum melalui ligamentum infundibulopelvikum. A. uterine cabang utama A. iliaka interna (hipogastrika), masuk ke pangkal ligamentum latum, dan berjalan kea rah medial di samping uterus. Tepat di samping di bagian supra vagina servik, a. uterine dibagi menjadi dua cabang utama. Cabang utama berbelok tajam kea rah atas dan selanjutnya meluas sebagai pembuluh-pembuluh yang sangat berkelok-kelok yang berjalan di sepanjang batas uterus. . sekitar 2 cm lateral dari serviks arteri uterine melintasi ureter. Oviduktus



7



Tinjauan Pustaka



Oviduktus atau tuba falopii dibagi menjadi bagian interstitium, ismus, ampula, dan infundibulum. Bagian interstitium terletak di dalam dinding otot uterus, secara perlahan melebar kea rah bagian lateral atau ampula. Infundibulum atau ekstremitas berfimbria adalah lubang berbentuk corong di ujung distal tuba falopii. Ovarium Ovarium berfungsi mengembangkan dan mengeluarkan ovum serta sintesis darn sekresi hormone-hormon steroid. Ovarium melekat ke ligamentum latum melalui mesovarium. Ligamentum utero-ovarium berjalan dari bagian lateral dan posterior uterus, tepat dibawah insersi tuba ke kutub bawah atau kutub uterus ovarium. Ligamentum infundibulopelvikum atau suspensorium ovarii berjalan dari kutub atas (kutub tuba) ke dinding panggul; di dalam ligamentum ini berjalan pembuluh darah dan saraf.



Gambar 3. Anatomi Genitalia Interna6



8



Tinjauan Pustaka



Mikroskopis Genitalia Dinding oviduk terdiri dari lapiasan serosa disebelah luar, lapisan muskular, dan mukosa. Pada ampula, mukosa relatif tebal dan membentuk beberapa lipatan longitudinal bercabang atau folia. Karena potongan melintang, lumen tampak sebagai sistem labirin ruang sempit antara folia bercabang yang dilapisi oleh epitel. Oviduk dilapisi oleh epitel kolumnar selapis dengan sel lebih tinggi pada fimbria, pada infundibulum dan ampula dan berkurangnya tinggi mendekati uterus. Selnya ada dua jenis, bersilia dan tidak bersilia. Sebelumnya dianggap fase fungisional berbeda dari jenis sel yang sama, tetapi sel tidak bersilia sekarang dianggap sekretoris. Lamina propria mukosa oviduk terdiri dari sel menyerupai fibroblas dan jumlah limfosit dan monosit yang teratas pada jaringan serat retikular. Sel-sel fusiformis



tampak



beberapa



sel



pada



mempunyai potensial perkembangan sama submukosa



uterus



karena



pada



kejadian



seperti jarang



kehamilan, sel pada tuba berdiferensiasi menjadi sel desidua tipikal. Mukosa muskularis kurang, dan langsung didasari muskuaris. Otot polos tidak membentuk lapisan berbeda yang membedakan pada orientasi seratnya. Berkas dalam otot polos berbentuk sirkular, tetapi ke arah perifer, berkas longitudinal tampak meningkat jumlahnya dan dekat permukaan oviduk, berkas dengan orientasi ini dominan.7 Mukosa muskularis kurang, dan langsung didasari muskularis. Otot polos tidak membentuk lapisan berbeda yag membedakan pada orientasi seratnya. Berkas dalam otot polos bentuk sirkular, tetapi ke arah perifer, berkas longitdinal tampak meningkat jumlahnya dan dekat permukaan oviduk, berkas dengan orientasi ini dominan. Beberapa sel otot meluas dari dinding tuba ke dalam ligamentum. Ruang sempit antara berkas otot polos diisi oleh jaringan penghubung renggang.



7



Endometrium



9



Tinjauan Pustaka



Endometrium adalah istilah deskriptif untuk mukosa yang melapisi rongga uterus. Tebalnya 4-5 mm pada puncak perkembangannya, dan terdiri dari epitel kolumnar selapis dari kelenjar tubular yang mengarah ke bawah ke lamina propria tebal yang biasa disebut stroma endometrial. Fungsi utama endometrium adalah mempersiapkan resepsi blastokista, untuk berperan pada implantasi dan nutrisinya, dan untuk membentuk bagian maternal plasenta.



Dari



pubertas



sampai



menopause,



endometrium



melalui



perubahan siklus bulanan pada strukturnya, pada respon terhadap kadar hormon ovarium melalui darah yang berfluktuasi. Pada akhir setiap siklus, tidak ada ovum yang dibuahi, bagian ketebalan endometrium yang lebih besar mengelupas, disertai ekstravasasi darah dari pembuluh darah pada stromanya. Produk perubahan degenartif ini tampak sebagai vagina yang berdarah, aliran menstrual, yang berlangsung 3-5 hari.7 Terdapat dua zona dalam endometrium : fungisionalis adalah setengah sampai dua pertiga atas yang akan terkelupas pada menstruasi berikutnya, dan basalis adalah bagian yang lebih dalam yang tetap dan melakukan regenerasi fungisional selama separuh siklus pertama berikutnya. Fase Proliferatif Mulai pada akhir menstruasi dan berlanjut selama 12-14 hari, terdapat peningkatan ketebalan endometrium tiga sampai empat kali lipat. Banyak sel ditemukan pada mitosis, pada epitel maupun stroma, dan epitel permukaan diperbaiki dan panjang kelenjar tubular meningkat. Arteri spiralis, memendek pada fungsionalis yang mengelupas , panjang bertambah tetapi tidak meluas sampai stroma sub permukaan dan hanya



bergelung sedikit. Dengan



memanjangnya kelenjar, sel menjadi sinus dan sel epitel kolumnarnya mulai menumpuk glikogen. Aktifitas proliferatif berlanjut sampai pertengahan siklus dan kemudian menurun dalam 24 jam setelah ovulasi pada hari 14 dari siklus ideal 28 hari. Bersamaan dengan ini, endometrium regenarasi sekali lagi kaya akan vaskularisasi dengan kapiler yang baru terbentuk dan 10



Tinjauan Pustaka



terdapat beberapa diapedesis eritrosit ke dalam stroma dibawah epitel permukaan. Jejak darah mungkin kurang dari kapiler superficial, mungkin memasuki lumen uterus dan mencapai vagina.7 Fase Sekretoris Pada awal fase ini terdapat penebalan endometrium, tetapi keadaan ini terutama diakibatkan oleh edema stroma dan akumulasi sekresi kelenjar. Kelenjar



fungisional



terus



tumbuh,



menjadi



berkelok-kelok



dan



memperlihatkan sakulasi lateral yang memberikan lumen relatif besar dengan bentuk luar iregular. Kelenjar pada basalis tetap lebih ramping dan dindingnya relatif lurus. Lumen kelenjar diisi oleh sekresi yang kaya karbohidrat. Pemanjangan dan konvolusi arteri spiralis terus berlangsung dan dengan meluas sampai stroma dekat permukaan, arteri ini menjadi lebih dominan pada potongan akibat penebalan adventisianya oleh sel stroma epiteloid yang membentuk manset di sekitar arteri ini. Edema stroma meningkat dan endometrium mencapai ketebalan maksimumnya sekitar 5 mm pada hari ke 22 dalam siklus. Jumlah sel stroma yang meningkat mengambil gambaran epiteloid dan menjadi terkonsentrasi pada bagian atas endometrium di mana sel ini membentuk stratum kompaktum yang berbeda dengan stratum spongiosum pada bagian bawah dimana sel stroma tidak mengalami perubahan sitologis.7 Fase Menstruasi Pada siklus dengan ovum yang tidak dibuahi, perubahan vaskular yang nyata



terjadi



pada



endometrium



sekitar



2



minggu



setelah



ovulasi.



Endometrium memucat selama sejam pada satu waktu, karena konstriksi arteri



spiralis



yang



menghilangkan



fungisionalis



darah



teroksigenasi.



Pewarnaan endometrium lebih pekat dan tampak lebih selular karena kehilangan banyak cairan interstisialnya. Kelenjar berhenti mensekresi dan storma diinvasi oleh leukosit dalam jumlah besar. Setelah sekitar 2 hari



11



Tinjauan Pustaka



interupsi intermiten aliran darah ke bagian dua pertiga endometrium atas, konstriksi arteri spiralis berlanjut, menyebabkan iskemia fungisionalis, sementara darah terus mengalir pada basalis perubahan nekrotik terjadi pada perkembangan fungisionalis. Beberapa jam kemudian, arteri yang mengalami konstriksi terbuka kembali, menyebabkan darah mengalir melalui pembuluh darah yang telah rusak karena iskemia. Dinding pembuluh darah ruptur dan escape darah ke dalam stroma dan kemudian pecah ke dalam lumen uterus. Kelompok endometrium nekrotik yang terendam darah melepaskan diri meninggalkan ujung kelenjar yang sobek dan membuka ujung pembuluh darah yang terekspons pada permukaan baru. Darah terus memancar dari ujung vena yang terbuka. Darah terus memancar dari ujung vena yang terbuka, membantu aliran menstrual.7



Gambar 4. Fase Endometrium8 Fisiologi Menstruasi



12



Tinjauan Pustaka



Siklus menstruasi terhitung mulai dari hari pertama haid hingga hari pertama menstruasi yang berikutnya, biasanya berjarak 28 hari, namun variasinya cukup luas, bukan hanya di antara beberapa wanita, namun pada wanita yang sama. Setelah masa reproduksi, wanita memasuki masa klimakterium yang terjadi secara berangsur-angsur ketika menstruasi menjadi tidak teratur, lalu akhirnya berhenti sama sekali sesuai dengan pertambahan usia. Keadaan ini disebut menopause. Menopause, yaitu berakhirnya masa menstruasi/mati haid seorang wanita sehingga ia tidak dapat memperoleh keturunan lagi.9 Siklus menstruasi terdapat tiga masa utama pada setiap siklus haid. Masa haid, selama 2-8 hari, pada masa ini, endometrium dilepas. Masa proliferase sampai hari ke 14, selama 7-9 hari. Pada masa ini, endometrium tumbuh kembali dan mengadakan proliferase. Antara hari ke 12 dan ke 14, terjadi pelepasan ovum dari ovarium yang disebut ovulasi. Masa sekresi, selama 11 hari. Pada masa itu, korpus rubrum menjadi korpus luteum yang mengeluarkan progesteron. Dibawah pengaruh progesteron ini, kelenjar endometrium



yang



tumbuh



berkelok-kelok



mulai



bersekresi



dan



mengeluarkan getah kaya glikogen dan lemak. Pada akhir masa ini, stroma endometrium berubah ke atas sel-sel desidual terutama yang berada di sekitar pembuluh-pembuluh arterial. Masa pramenstruasi, selama 3 hari.9 Hormon-Hormon dalam Siklus Menstruasi Dalam hipotalamus, terdapat releasing hormone dan releasing factors antara lain FSH-RH (merangsang hipofisis untuk mengeluarkan FSH), LH-RH (merangsang hipofisis untuk mengeluarkan LH), dan beberapa releasing hormone untuk somatotropin untuk TSH dan ACTH. Jika penyaluran releasing hormone berjalan baik, produksi gonadotropin akan baik pula. Hipofisis bagian depan menghasilkan 3 buah hormon.9



13



Tinjauan Pustaka



FSH untuk perkembangan beberapa folikel primer dalam ovarium, umumnya satu folikel, kadang-kadang juga lebih dri satu, berkembang menjadi folikel de Graaf yang membuat esterogen. Pembentukan estrogen yang semakin banyak oleh folikel de Graaf yang semakin besar akan meningkatkan produksi LH, melalui mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Dibawah pengaruh LH, folikel de Graaf menjadi lebih matang, mendekati ovarium, kemudian terjadilah ovulasi. Disamping itu, LH juga menyebabkan penimbunan substansi pendahulu dari progesteron dalam sel granulosa. LTH adalah suatu hormon gonadotropin yang berfungsi untuk memulai dan mempertahankan produksi progesteron dari korpus luteum. Progesteron ini mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang telah berproliferase dan menyebabkan kelenjar-kelenjarnya berkeluk-keluk dan bersekresi. Estrogen Estrogen adalah hormon steroid yang memengaruhi jaringan targetnya dengan mengubah kecepatan replikasi DNA, transkripsi DNA, atau translasi RNA. Walaupun efek estrogen paling jelas terlihat pada wanita, pria juga menghasilkan dan dipengaruhi oleh estrogen. Terdapat tiga jenis estrogen pada manusia estron, estradiol, dan estriol. Efek estrogen adalah untuk perkembangan in utero organ seks internal dan eksternal wanita, distirbusi lemak tubuh wanita, pigementasi puting, stimulasi perkembangan payudara selama kehamilan, stimulasi pertumbuhan lapisan endometrium uterus setiap



bulan



untuk



mempersiapkan



implantasi



embrio,



pemeliharaan



kehamian, stimulasi laktasi, stimulasi pembentukan tulang seumur hidup pada pria dan wanita, dan membatasi resorpsi tulang melalui kerja langsung pada tulang atau dengan membatasi respons tulang terhadap hormon paratiroid pada pria dan wanita.10 Progesteron



14



Tinjauan Pustaka



Progesteron seperti estrogen adalah hormon steroid. Pada wanita, progesteron disintesis oleh sel teka folikel yang sedang berkembang dan kemudian korpus luteum, sebagai respons terhadap stimulasi oleh LH dan terhadap tingkatan yang lebih rendah, FSH.9 Efek progesteron adalah sebagai antisipasi fertilisasi ovum dan implantasi embrio, dengan hasil bahwa pembuluh darah pada endometrium mulai bercabang dan kelenjar mulai menyekresi cairan encer kaya glikogen. Folikel yang ruptur menjadi korpus luteum, yang terus menyekresikan progesteron. Apabila ovum dibuahi dan embrio tertanam di uterus, korpus luteum dan kemudian plasenta mempertahankan kehamilan dengan menyekresi progesteron. Apabila progesteron turun, kehamilan berakhir. Apabila



tidak



terjadi kehamilan, korpus luteum berdegenrasi dalam 14 hari berikutnya, kadar progesteron turun dan terjadi menstruasi. Progesteron bekerja sama estrogen dan prolaktin untuk menstimulasi perkembangan payudara selama pubertas dan kehamilan.



15



Tinjauan Pustaka



Gambar 5. Hormon dan Siklus Menstruasi11 Hymen imperforata Hymen imperforata (imperforate hymen) adalah sebuah kelainan bawaan langka di mana membran hymen (selaput dara) menyumbat saluran alat kelamin perempuan. Hymen umumnya adalah membran tipis berbentuk bulan sabit yang mengelilingi pembukaan vagina seorang gadis muda. Dalam kasus hymen imperforata, membran ini meluas ke seluruh area sehingga menghalangi lubang vagina. Obstruksi ini menyebabkan akumulasi sekresi rahim dan vagina. Hymen imperforata dapat dideteksi pada bayi baru lahir, karena mungkin ada penonjolan di hymen dari lendir normal vagina yang tidak bisa ditiriskan. Namun, kondisi ini juga bisa tidak terdiagnosis sampai menstruasi pertama seorang gadis. Sebuah operasi kecil dengan mudah dapat mengatasinya.12



16



Tinjauan Pustaka



Daftar pustaka 1. http://1.bp.blogspot.com/-t-3_xp1hVc/Uyj1gWvXuSI/AAAAAAAACAY/siulEeQ3Bes/s1600/vagina.jpg Gambar anatomi genitalia eksterna. Diunduh Rabu, 5 Agustus 2015. 2. Leveno KJ. Williams manual of obstetrics. Edisi 21. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC;2009.p.9-15. 3. Harjadi WI. Anatomi abdomen. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC;2008.p.28-29. 4. Manuaba IBG. Pengantar kuliah obstetric. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC;2007.p.63-65. 5. http://www.hrmbedahplastik.com/wpcontent/uploads/2013/06/hymenoplasti-2.jpg Gambar bentuk-bentuk dari hymen. Diunduh Rabu, 5 Agustus 2015. 6. https://bocahradiography.files.wordpress.com/2012/05/genetaliainterna.jpg Gambar anatomi genitali interna. Diunduh Rabu, 5 Agustus 2015. 7. Hartanto H. Buku ajar histologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC;2004.p.746-9. 8. http://image.slidesharecdn.com/dmaterikuliahhistologipowerpointygdiu ploadhistologicstructureoffemalegenitalsystem-090624021229phpapp02/95/histologic-structure-of-female-genital-system-28-728.jpg? cb=1245809634 Gambar fase endometrium. Diunduh Kamis, 6 Agustus 2015. 9. Yudha EK. Kehamilan : seri asuhan kebidanan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC;2009.p.19-25. 10. Yudha EK, Wahyuningsih E, Yulianti D, Karyuni PE. Buku saku patofisiologi. Edisi 3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC;2009.p.287-8. 11. http://1.bp.blogspot.com/_U5BfwUUJ1Kw/S94cT7ZpqoI/AAAAAAAAACg/8MNp6OJ TsBI/s1600/hormones1.jpg Gambar hormon dan siklus menstruasi. Diunduh Kamis, 6 Agustus 2015. 12. http://kamuskesehatan.com/arti/hymen-imperforata Hymen imperforata. Diunduh Kamis,



6 Agustus 2015.



17