SPEKTROFOTOMETRI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI II



Oleh : Nama : PRICILLIA INDAH KESUMA Nim : PO 7139013031



JURUSAN FARMASI POLTEKKES KEMENKES ACEH TAHUN 2015



SPEKTROFOTOMETRI Tujuan Praktikum : 1. Mahasiswa dapat membuat kurva kalibrasi. 2. Mahasiswa dapat menentukan kandungan suatu zat melalui pengukuran absorbansi. 3. Mahasiswa dapat mengerti cara pengoprasian alat spektrofotometri UVVis. 4. Mahasiswa dapat menentukan gelombang maksimum. 5. Mahasiswa dapat menentukan konsentrasi cuplikan yang tidak diketahui. Prinsip Percobaan : Penentuan kadar suatu sampel dengan absorbansinya. Dasar Teori Spektrofotometri dapat digunakan untuk menganalisis konsentrasi suatu zat di dalam larutan berdasarkan absorbansi terhadap warna dari larutan pada panjang gelombang tertentu. Metode spektrofotometri memerlukan larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya. Larutan standarnya terdiri dari beberapa tingkat konsentrasi mulai yang rendah sampai konsentrasi tinggi (Mathias, Ahmad. 2005.). Spektrofotometri merupakan suatu metode analisis yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar makromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan fototube atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan adalah spektrofotometer, yaitu suatu alat yang di gunakan untuk menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan atau absorbansi dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Pada titrasi spektrofotometri, sinar yang digunakan merupakan satu berkas yang panjangnya tidak berbeda banyak antara satu dengan yang lainnya, sedangkan dalam kalorimetri perbedaan panjang gelombang dapat lebih besar. Dalam hubungan ini dapat disebut juga spektrofotometri adsorbsi atomic (Vogel. 1985). Spektrofotometer menghasilkan sinar dan spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Kebetulan spektrofotometer dibandingkan dengan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih



terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis. Pada fotometer filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin diperoleh panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding (Imam. 2006). Sinar yang melewati suatu larutan akan terserap oleh senyawa-senyawa dalam larutan tersebut. Intensitas sinar yang diserap tergantung pada jenis senyawa yang ada, konsentrasi dan tebal atau panjang larutan tersebut. Makin tinggi konsentrasi suatu senyawa dalam larutan, makin banyak sinar yang diserap.( Triyati, Etti. 1985) Macam-macam spektrofotometri dan perbedaannya Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasar sumber cahaya yang digunakan. Diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Spektrofotometri Vis (Visible) Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar atau energi adalah cahaya tampak (visible). Cahaya variable termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380-750 nm. Sehingga semua sinar yang didapat berwarna putih, merah, biru, hijau, apapun itu, selama ia dapat dilihat oleh mata. Maka sinar tersebut termasuk dalam sinar tampak (visible). Sumber sinar tampak yang umumnya dipakai pada spektro visible adalah lampu Tungsten.( Vogel. 1985) 2. Spektrofotometri UV (Ultraviolet) Berbeda dengan spektrofotometri



visible, pada spektrofotometri UV



berdasarkan interaksi sampel dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium. Deuterium disebut juga heavy hidrogen. Dia merupakan isotop hidrogen yang stabil yang terdapat berlimpah dilaut dan daratan. Inti atom deuterium mempunyai satu proton dan satu neutron, sementara hidrogen hanya memiliki satu proton dan tidak memiliki neutrron. (Hardjono. 1992) 3. Spektrofotometri UV-Vis



Merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut. Dalam hal ini, hukum Lamber beer dapat menyatakan hubungan antara serapan cahaya dengan konsentrasi zat dalam larutan. (Hardjono. 1992).



Alat dan Bahan Alat : Alat – alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah beaker glass, pipet volumetri, Disolution Tester, labu ukur, kuvet dan spektrofotometer UV-Vis. Bahan : Bahan – bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tablet ranitidin dan aqua bidest. Prosedur Kerja a. UJI DISOLUSI 1. Siapkan alat Disolution Tester 2. Disiapkan sampel Ranitidin tablet dengan dosis 150 mg (Paten, Generik) 3. Dimasukkan tablet ranitidine dengan dosis 150 mg kedalam chamber yang telah berisikan aqudest sebanyak 900 mL 4. Diukur suhu 37oC dengan kecepatan putaran 50 rpm selama 10 menit b. VARIASI WAKTU (10, 25, DAN 45 MENIT) 1. Dipipet larutan sampel ranitidine dari chamber sebanyak 5 mL pada rentang waktu 10, 25, 45 mL masing-masing dimasukkan dalam dalam labu ukur 25 mL yang kemudian di ad kan aquadest sampai tanda batas. 2. Masukkan 5 mL ke dalam kuvet dan hitung adsorbansinya dengan spektrofotomer uv-vis c. VARIASI KONSENTRASI 1. Dipipet larutan sampel ranitidine masing-masing 2, 4, dan 6 mL pada waktu 45 menit dimasukkan kedalam labu ukur 25 mL 2. Dimasukkan 5 mL ke dalam kuvet dan hitung absorbasinya dengan spektrofotometer uv-vis



DATA PRAKTIKUM VARIASI WAKTU Panjang



ABSORBANSI



gelombang



Waktu



A



B



C



314 nm



10 menit



0,347



0,654



0,758



314 nm



25 menit



0,530



0,814



0,813



314 nm



45 menit



0,612



0,642



0,814



Tabel 1. Waktu Vs Absorbansi 1. Obat A NO Waktu (X)



Absorbansi (Y)



1



10 menit



0,347



2



25 menit



0,530



3



45 menit



0,612



2. Obat B NO Waktu (X)



Absorbansi (Y)



1



10 menit



0,642



2



25 menit



0,654



3



45 menit



0,814



3. Obat C NO Waktu (X)



Absorbansi (Y)



1



10 menit



0,758



2



25 menit



0,813



3



45 menit



0,814



VARIASI KONSENTRASI Panjang gelombang



ABSORBANSI Konsentrasi waktu 45 menit



Konsentrasi



A



B



C



314 nm



2 mL



0,077



0,095



0,135



314 nm



4 mL



0,223



0,197



0,148



314 nm



6 mL



0,229



0,242



0,285



Tabel 2. Kadar Vs Absorbansi 1. Obat A V (mL)



C (ppm) X



A (Y)



XY



X2



2 mL



13,36 ppm



0,077



1,028



178,49



4 mL



26,72 ppm



0,223



5,96



713,96



6 mL



40,08 ppm



0,229



9,18



1606,41



∑X=80,16



∑Y=0,529



∑XY=



∑X2=



26,72



0,18



16,17



2498,85



2. Obat B V (mL)



C (ppm) X



A (Y)



XY



X2



2 mL



13,36 ppm



0,095



1,27



178,49



4 mL



26,72 ppm



0,197



5,18



713,96



6 mL



40,08 ppm



0,242



9,699



1606,41



∑X=80,16



∑Y=0,534



∑XY=



∑X2=



0,18



16,15



2498,85



26,72



3. Obat C V (mL)



C (ppm) X



A (Y)



XY



X2



2 mL



13,36 ppm



0,135



1,80



178,49



4 mL



26,72 ppm



0,148



3,95



713,96



6 mL



40,08 ppm



0,285



11,42



1606,41



∑X=80,16



∑Y=0,568



∑XY=



∑X2=



0,19



17,17



2498,85



26,72



Daftar Pustaka 1. Imam. 2006. Kimia Analisa Semi Makro dan Mikro. Erlangga: Jakarta. 2. Mathias, Ahmad. 2005. Spektrofotometri. Exacta: Solo. 3. Sastrohamidjojo, Hardjono. 1992. Spektroskopi Inframerah. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta. 4. Sutopo. 2006. Kimia Analisa. Exacta: Solo. 5. Triyati, Etti. 1985. Spektrofotometer Ultra-Violet Dan Sinar Tampak Serta Aplikasinya Dalam Oseanologi. Oseanografi LIPI 6. Vogel. 1985. Kimia Analisis Organik Kualitatif cetakan Pratama PT kalman media pustaka, Jakarta