7 0 1 MB
Definisi Larutan Larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain sebagai pelarut digunakan air suling. Larutan steril yang digunakan sebagai obat luar harus memenuhi syarat yang tertera pada injections. Wadah harus dapat dikosongkan dengan cepat. Kemasan boleh lebih dari 1 Liter (FI edisi ketiga, 1979). Larutan terjadi apabila suatu zat padat bersinggungan dengan suatu cairan, maka zat pada tadi terbagi secara molekuler dalam cairan tersebut. pernyataan kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah kelarutan pada suhu 20o, kecuali dinyatakan lain menunjukkan 1 bagian bobot zat padat atau bagian volume zat cair larut dalam bagian volume tertentu pelarut. Pernyataan kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah kelarutan dalam suhu kamar. Pernyataan bagian dalam kelarutan berarti 1 g zat padat atau 1 ml zat cair dalam sejumlah ml pelarut Kelarutan suatu zat yang tidak diketahui secara pasti dapat dinyatakan dengan istilah berikut : Istilah Kelarutan
Jumlah bagian pelarut yang diperlukan
Sangat mudah
untuk melarutkan Kurang dari 1
larut Mudah larut
1 – 10
Larut
10 – 30
Agak sukar larut
10 – 100
Sukar larut
100 – 1000
Sangat sukar larut
1000 - 10.000
Praktis tidak larut
Lebih dari 10.000
Kelarutan zat organik yang digunakan dalam farmasi adalah : a. Dapat larut dalam air Klorida, kecuali Hydrargyrosi Chloridum, Argenti Chloridum, Plumbi Chloridum tidak larut.
Nitrat, kecuali nitrat base, seperti Bismuthi Subnitras tidak larut, Sulfat, kecuali, Barii Sulfas, Plumbi Sulfas tidak larut dan Calcii Sulfas sedikit larut. b. Tidak larut dalam air Karbonat, kecuai Kalii Carbonas, Natrii Carbonas, Ammonii Carbonase dan Lithii Carbonas larut. Oksida dan Hidroksida, kecuali Kalii, Natrii, Ammonii, Calcii. Bari Oxydum dan Hydroxydum larut. Fosfat, kecuali Kalii Phosphas, Natrii Phosphas dan Ammonii Phosphas. Kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh suhu, u mumnya kenaikan suhu menyebabkan bertambahnya kelarutan suatu zat (Anief, 2008). Spesifikasi Spesifikasi adalah menguraikan secara rinci persyaratan yang harus dipenuhi produk atau bahan yang digunakan atau diperoleh selama pembuatan. Spesifikasi, hendaklah tersedia spesifikasi bahan awal, bahan pengemas dan produk jadi yang disahkan dengan benar dan diberi tanggal; hendaklah juga tersedia spesifikasi bagi produk antara dan produk ruahan. Spesifikasi Bahan Awal, Spesifikasi bahan awal hendaklah mencakup, di mana diperlukan:
deskripsi bahan, termasuk: nama yang ditentukan dan kode referen (kode produk) internal; rujukan monografi farmakope, bila ada; pemasok yang disetujui dan, bila mungkin, produsen bahan; standar mikrobiologis, bila ada; petunjuk pengambilan sampel dan pengujian atau prosedurrujukan; persyaratan kualitatif dan kuantitatif dengan batas penerimaan; kondisi penyimpanan dan tindakan pengamanan; dan batas waktu penyimpanan sebelum dilakukan pengujian kembali.
Spesifikasi Bahan Pengemas, Spesifikasi bahan pengemas hendaklah mencakup, di mana diperlukan:
deskripsi bahan, termasuk nama yang ditentukan dan kode referen (kode produk) internal; rujukan monografi farmakope, bila ada; pemasok yang disetujui dan, bila mungkin, produsen bahan;
standar mikrobiologis, bila ada; spesimen bahan pengemas cetak, termasuk warna; petunjuk pengambilan sampel dan pengujian atau prosedur rujukan; persyaratan kualitatif dan kuantitatif dengan batas penerimaan; kondisi penyimpanan dan tindakan pengamanan; dan batas waktu penyimpanan sebelum dilakukan pengujian kembali.
Spesifikasi Produk Antara dan Produk Ruahan, Spesifikasi produk antara dan produk ruahan hendaklah tersedia, apabila produk tersebut dibeli atau dikirim, atau apabila data dari produk antara digunakan untuk mengevaluasi produk jadi. Spesifikasi hendaklah mirip dengan spesifikasi bahan awal atau produk jadi, sesuai keperluan. Spesifikasi Produk Jadi Spesifikasi produk jadi hendaklah mencakup:
nama produk yang ditentukan dan kode referen (kode produk); formula/komposisi atau rujukan; deskripsi bentuk sediaan dan uraian mengenai kemasan, termasuk ukuran
kemasan; petunjuk pengambilan sampel dan pengujian atau prosedur rujukan; persyaratan kualitatif dan kuantitatif dengan batas penerimaan; kondisi penyimpanan dan tindakan pengamanan khusus, bila diperlukan;
dan masa edar/simpan. Validasi Metode Analisis dan Validasi Proses Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap
parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Dengan kata lain tujuan dari validasi metode analisis adalah untuk mengkonfirmasi atau memastikan metode analisis yang dipakai sesuai dengan peruntukannya (Anwarulloh, 2014). Tujuan validasi metode analisis adalah untuk menunjukkan bahwa metode analisis sesuai tujuan penggunaannya. Perlu dipertimbangkan mengenai karakteristik yang berlaku untuk identifikasi, pengujian terhadap impuritas dan prosedur penetapan kadar. Jenis Metode Analisis yang harus divalidasi : Validasi metode analisis umumnya dilakukan terhadap 4 jenis:
uji identifikasi uji kuantitatif kandungan impuritas (impurity) uji batas impuritas dan uji kuantitatif zat aktif dalam sampel bahan aktif obat atau obat atau komponen tertentu dalam obat.
Karakteristik validasi yang umumnya perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
akurasi presisi ripitabilitas intermediate precision spesivisitas batas deteksi batas kuantitasi linearitas dan rentang
Validasi proses adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa proses yang dibuat dapat dipakai (Ali, 2014). Ketentuan dan prinsip yang berlaku untuk pembuatan sediaan obat, yang mencakup validasi proses (initial validation), validasi bila terjadi perubahan proses dan validasi ulang. Berikut ini merupakan validasi proses yang harus diterapkan setiap industri farmasi sesuai dengan CPOB :
Studi validasi hendaklah memperkuat pelaksanaan CPOB dan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Hasil validasi dan
kesimpulan hendaklah dicatat. Apabila suatu formula pembuatan atau metode preparasi baru diadopsi, hendaklah diambil langkah untuk membuktikan prosedur tersebut cocok untuk pelaksanaan produksi rutin, dan bahwa proses yang telah ditetapkan dengan menggunakan bahan dan peralatan yang telah ditentukan, akan
senantiasa menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu. Perubahan signifikan terhadap proses pembuatan termasuk perubahan peralatan atau bahan yang dapat memengaruhi mutu produk dan atau
reprodusibilitas proses hendaklah divalidasi. Hendaklah secara kritis dilakukan revalidasi secara periodik untuk memastikan bahwa proses dan prosedur tetap mampu mencapai hasil yang diinginkan.
Kualitas kimia dan mikrobiologi air yang digunakan hendaklah ditetapkan dan selalu dipantau. Perawatan sistem air hendaklah diperhatikan untuk menghindarkan perkembangbiakan mikroba. Sanitasi secara kimiawi pada sistem air hendaklah diikuti pembilasan yang prosedurnya telah
divalidasi agar sisa bahan sanitasi dapat dihilangkan secara efektif. Perhatian hendaklah diberikan untuk mempertahankan homogenitas campuran, suspensi dan produk lain selama pengisian. Proses pencampuran dan pengisian hendaklah divalidasi. Perhatian khusus hendaklah diberikan pada awal pengisian, sesudah penghentian dan pada akhir proses pengisian untuk memastikan produk selalu dalam keadaan homogen (CPOB, 2012). Kualifikasi Sebelum memulai kegiatan validasi proses, kualifikasi yang tepat terhadap
peralatan kritis dan sistem penunjang hendaklah diselesaikan. Kualifikasi biasanya dilaksanakan dengan melakukan kegiatan berikut, baik masingmasing ataupun gabungan dari: Kualifikasi Desain (KD): verifikasi terdokumentasi bahwa desain fasilitas, peralatan atau sistem yang diusulkan sesuai dengan tujuan
yang dimaksudkan. Kualifikasi Instalasi (KI): verifikasi terdokumentasi bahwa peralatan atau sistem yang dipasang atau dimodifikasi sesuai dengan desain yang telah disetujui, rekomendasi pabrik pembuat dan/ atau kebutuhan
pengguna. Kualifikasi Operasional (KO): verifikasi terdokumentasi bahwa peralatan atau sistem yang dipasang atau dimodifikasi bekerja sesuai
tujuan dalam semua rentang operasi yang diantisipasi. Kualifikasi Kinerja (KK): verifikasi terdokumentasi bahwa peralatan dan sistem penunjang yang terhubung secara bersama, dapat bekerja secara efektif dan reprodusibel berdasarkan metode proses dan spesifikasi yang disetujui.
Tinjauan Bahan Aktif Struktur kimia parasetamol :
Nama kimia parasetamol : 4’-Hidroksiasetanilida Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit Kelarutan : larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1N, mudah larut dalam etanol. Larutan oral parasetamol mengandung parasetamol, C8H9NO2, tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110%
dari jumlah yang tertera pada etiket. pH : 3,8 dan 6,1. Bentuk sediaan parasetamol larutan yang tersedia dipasaran: Ottopan (Otto), Paracetamol (Gratia Husada Farma), Paracetamol (Indofarma),
Paraco (Coronet Crown), Paradyn (Heroic). Contoh sediaan parasetamol :
Contoh sedian parasetamol di pasaran, dengan merk PARACETAMOL generik yang diproduksi oleh PT Gratia Husada Farma dimana kandungan parasetamol sirup setiap 5 ml mengandung 120 mg parasetamol. No batch DOMPERIDONE : EBL90254135737A2, pengertian : E = Nama generik B = Golongan obat bebas L = Obat produksi lokal 90 = Periode pendaftaran tahun 254 = Nomor untuk pabrik 135 = Nomor urut obat yang sudah jadi
37 = Macam-macam sediaan (No sediaan sirup) A = Kekuatan sediaan obat 2 = Menandakan kemasan bebeda pada setiap sediaan obat jadi Cara penyimpanan : Simpan pada suhu kamar (25-30oC), terlindung dari
cahaya. Efek farmakologi : Parasetamol merupakan turunan para-aminofenol yang memiliki sifat analgesik dan antipiretik dan aktivitas antiinflamasi lemah. Parasetamol diberikan secara oral, supositoria rektal untuk nyeri ringan sampai sedang dan untuk demam. Parsetamol juga dapat diberikan secara infus intravena. Parasetamol merupakan sepuluh dari analgesik dan antipiretik pilihan, terutama pada orang tua dan pada pasien yang kontraindikasi dengan NSAID lainnya. Parasetamol juga bisa diberikan pada pasien penderita asma, orang-orang dengan riwayat ulkus peptikum, dan anak-anak (Martindle, 2009). Parasetamol di dalam tubuh mengalami metabolisme fase 1 menghasilkan metabolit reaktif dan toksik, N-asetil-pbenzoquinon-imina (NAPQI), yang selanjutnya pada metabolisme fase 2 akan berkonjugasi dengan glutation (GSH) menjadi turunan asam merkapturat sehingga dapat diekskresikan dari tubuh melalui urin
(Purnomo, 2016). Dosis dan cara pemberian : Dosis oral untuk dewasa diberikan 0,5-1 g setiap 4 sampai 6 jam hingga maksimal 4 g sehari. Dosis pada anak-anak adalah: • 3 bulan sampai 1 tahun: 60 mg - 120 mg • 1 sampai 5 tahun: 120 mg -250 mg • 6 sampai 12 tahun: 250 mg - 500 mg (Martindel, 2009).
No Nama Bahan 1 Paracetamol 2 Sirupus simplek 3 Propilen glikol 4 Metil paraben 5 Propil paraben 6 Perasa orange 7 Air Bahan Awal
Jumlah (60 ml) 1,5 g 15 ml 6 ml 0,04 g 0,03 g 3 gtt Ad 60 ml
Jumlah (1.000 botol) 1500 g 150 L 6L 44 g 3g 2L Ad 1.000 ml
Spesifikasi Bahan Awal Daftar bahan awal yang digunakan pada proses pembuatan: Kode Nama Komponen Pemasok Bahan Dagang Paracetamol Paracetamol SD001 PT. Brataco Chemica -
-
Sirupus simplek
Sirupus simplex
SD002
RhomPharma
-
-
Spesifikasi/No. Metode Analisis Deskripsi: Serbuk putih, tidak berbau, rasa sediki pahit Kemurnian: tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari 101 % C8H9NO2 dihitung terhadap zat anhidrat Kemasan: 1kg/Aluminum Foil Bag, 25 kg/drum Kegunaan: bahan aktif Deskripsi : Hablur, putih tidak berwarna,tidak berbau Kemasan: 20 L Kelarutan: sangat mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih, sukar larut dalam etanol Kegunaan: pemanis
Propilen Glikol
Propylene glycole
SD003
PT. Bratao Chemica
-
Metil paraben
Methyl parahydroxyb enzoate
SD004
Propil paraben
Propyl paraben
SD005
Aquadest
SD006
Air
Henan China (Mainlan)
China (Mainland)
Jiangsu China (Mainlan d)
Deskripsi: Cairan kental jernih, tidak berwarna, rasa praktis tidak berbau Kemurnian: 99,95% Kemasan : 25 L Kelarutan: dapat bercampur dengan air, aseton, dan kloroform, larut dalam eter dan dalam beberapa minyak Kegunaan: pelarut
- Deskripsi: Putih, tidak mempunyai rasa, hampir tidak berbau, serbuk hablur halus - Kemasan: 20 Kg kraft bags, 25 kg kraft bags - Kelarutan: larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 25 bagian etanol (95%) P. - Kegunaan: bahan pengawet - Deskripsi: Putih, tidak mempunyai rasa, hampir tidak berbau, serbuk hablur halus - Kemasan: 20 kg kraft bags, 25Kg kraft bags - Kelarutan: larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 25 bagian etanol (95%) P. - Kegunaan: bahan pengawet - Deskripsi: jernih tidak berwarna, tidak mempunyai rasa, dan tidak berbau
Perlengkapan dan Peralatan yang digunakan Peralatan dan perlengkapan yang digunakan pada proses pembuatan harus sudah dikualifikasi dan dikalibrasi sebelum produksi dimulai. Langkah
Peralatan
Penimbanga - Timbangan analitik merk Sartorius tipe n bahan Secura 6102-1S
Rujukan
No. Identitas 54687
Kualifikasi/Kalibrasi
Tanggal
6100 gram x 0,01 gram 6 Oktober 2016 Protokol Kualifikasi Kinerja Kalibrasi berat
Pencucian
Automatic Linear
botol
Tunnel Type Bottle
12.000 botol per jam
Washing Machine merk
Protokol Kualifikasi
GMP Model No.
Kinerja
SBLBW-100
89123
Kapasitas pencucian
6 Oktober 2016
Pencampura n bahan
Inline High
38742
Shear Dispersion
Kapasitas volume total: 5000 liter
6 Oktober 2016
Protokol Kualifikasi
Homogenizer
Kinerja
dengan Mixing Vessel merk prism tipe AISI 316
Penyimpana
Stainless
42920
n / karantina Steel Storage Tank campuran
1.000 liter
Rotary
6 Oktober 2016
Protokol Kualifikasi
merk Jhenten tipe
Kinerja
FYF 1000
Pengisian
Kapasitas penyimpanan
78391
Spesifikasi teknis:
6 Oktober
dan
Volumetric Bottle
- Output / Jam: 2500-
penutupan
Liquid Filling And
5400 botol/jam
botol
R.O.P.P Machine
-Jumlah volume
merk Riddhi tipe
pengisian: 30 - 250 ml
2016
Protokol Kualifikasi Kinerja
MONOBLOC
Pencetakan
Automatic Round
label dan
Bottle Adhesive
penempelan
Labeling Machine merk
label
Tomtipe XJY-630B
Pengujian berat jenis
Piknometer dengan termometer merk gamala
75902
43328
Kecepatan pelabelan 026 meter/menit Protokol Kualifikasi Kinerja
6 Oktober
Volume piknometer :
6 Oktober
25 cm3 Protokol Kualifikasi Kinerja Kalibrasi volume piknometer
2016
2016
Pengujian pH
pH meter
49301
Protokol Kualifikasi
merk LUTRON tipe
Kinerja
PH-207
Kalibrasi pH dengan
6 Oktober 2016
larutan standar
Pengukuran viskositas
Viskometer
90394
merk tipe NDJ-85
Protokol Kualifikasi Kinerja
6 Oktober 2016
Kalibrasi viskotester dengan larutan standar
Penetapan kadar
KCKT merk Shimadzu tipe prominence
458s9
6 Oktober Protokol Kualifikasi Kinerja
2016
Alur Produksi Sediaan Sirup Bahan Aktif
penimbangan
Bahan Tambahan
Pembuatan Sirupus Simpleks Pilfer proof cap
pengayaka
Pelarutan parasetamol
Botol Pencampuran mixing
Pencucian
IPCP Karantina (storage tank)
Pengeringan
Sampling IPCP
Pengisian ke dalam botol filling machine
Pendinginan Botol Pilfer proof cap
Sampling IPCP
Penutupan cap sealing machine
Sampling IPCP
Penempelan Etiket labeling machine
Pengemasan
Gudang Obat Jadi
Sampling
Lab Pengujian Penandaan Etiket printing machine
PUNYA MZ JEEEEEEEEEEEEEEEEE
Protokol No Nama Produk No. Produk
: : :
PROTOKOL VALIDASI PROSES Sirup Paracetamol Lokasi Pabrik:
Tanggal:
Latar Belakang Sebelum memulai rutinitas produksi, proses pembuatan Sirup Paracetamol harus divalidasi terlebih dahulu sesuai dengan standar internal maupun CPOB. Hal ini juga bertujuan mendokumentasikan bukti-bukti bahwa proses pembuatan selalu menghasilkan produk yang diinginkan, sesuai dengan spesifikasi dan kelengkapan kualitas. Tujuan Untuk memvalidasi pembuatan produk baru : Sirup Paracetamol sesuai dengan hasil pengembangan produk baru No …. Tanggal : Disiapkan oleh : Tim Pelaksana Validasi Nama/Fungsi
Departemen
Tanda tangan
Tanggal
Haris Raudhatuzakinah (Pengawas Produksi) Ajendra Anjar K (Pengawas Laboratorium) Indah Suciati (Dokumentasi - QA) Nur Fauziah M (Dokumentasi - QA) Diperiksa dan Disetujui oleh Tim Pengkaji Mutu Nama/Fungsi Putri Wulandari (Apoteker PJ Produksi) Nurul Aini (Kepala Pabrik) Marcellina Made Anggraeni (Apoteker PJ Mutu) Vieka Febriane (Apoteker PJ Mutu)
Departemen
Tanda tangan
Tanggal
Riwayat Perubahan Dokumen No. Revisi 00
Alasan Perubahan Dokumen Baru
Tanggal berlaku
1. Ruang Lingkup Protokol ini merupakan panduan untuk melakukan validasi proses pengolahan Sirup Paracetamol di Fasilitas Produksi Sediaan Liquid meliputi pengawasan parameter kritis pembuatan, pengambilan sampel yang tepat dan pengujian selama pengolahan. Validasi proses dilakukan terhadap tiga bets berurutan, dengan ukuran bets yang sama yang digunakan untuk pembuatan bets produksi. Prosedur dan dokumentasi dengan CPOB yang berlaku dan standar internal. 2. Penanggung Jawab Bagian Produksi Bertanggung jawab untuk: Menyusun laporan validasiMemastikan bahwa:
Peralatan terkait sudah terkualifikasi, tersimpan dengan benar dan siap digunakan SPO yang digunakan untuk memproduksi bets validasi, pengawan selama proses dan pengambilan sampel sudah sesuai yang tercantum dalam protokol ini. Proses pembuatan dilaksanankan sesuai Prosedur Pengolahan Induk yang berlaku
Pemastian Mutu Pemastian Mutu bertanggung jawab : Mengkajidan menyetujui Protokol dan Laporan Validasi Mengevaluasi hasil uji stabilitas Menangani kendala dan penyimpanan dalam validasi Mengkaji dan memberikan persetujuan serta pelulusan atas bets validasi Pengawasan Mutu Pengawasan Mutu bertanggung jawab : Melaksanakan pengujian fisika dan kimia yang diperlukan untuk meluluskan produk Melakukan pengujian tambahan yang diminta dalam Protokol ini Melakukan uji stabilitas
3. Komposisi/formula N
Nama Bahan
1 2 3 4 5 6
Paracetamol Sirupus simplek Propilen glikol Metil paraben Propil paraben Perasa orange
o.
Jumlah (untuk 60ml) 1,5 g 15 ml 6 ml 0,04 g 0,03 g 3 gtt
Jumlah (untuk 1.000 botol) 1500 g 150 L 6L 44 g 3g 2L
7
Air
Ad 60 ml
Ad 1.000 ml
4. Spesifikasi Bahan Awal Daftar bahan awal yang digunakan pada proses pembuatan: Komponen Kode Bahan Pemasok Nama Dagang Paracetamol Paracetamol SD001 PT. Brataco Chemica
-
-
Sirupus simplek
Sirupus simplex
SD002
Rhom-Pharma
-
-
-
Spesifikasi/No. Metode Analisis Deskripsi: Serbuk putih, tidak berbau, rasa sediki pahit Kemurnian: tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari 101 % C8H9NO2 dihitung terhadap zat anhidrat Kemasan: 1kg/Aluminum Foil Bag, 25 kg/drum Kegunaan: bahan aktif Deskripsi : Hablur, putih tidak berwarna,tidak berbau Kemasan: 20 L Kelarutan: sangat mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih, sukar larut dalam etanol Kegunaan: pemanis
Propilen Glikol
Propylene glycole
SD003
PT. Brataco Chemica
-
-
Metil paraben
Methyl parahydroxyb enzoate
SD004
Henan China (Mainland)
Deskripsi: Cairan kental jernih, tidak berwarna, rasa praktis tidak berbau Kemurnian: 99,95% Kemasan : 25 L Kelarutan: dapat bercampur dengan air, aseton, dan kloroform, larut dalam eter dan dalam beberapa minyak Kegunaan: pelarut
- Deskripsi: Putih, tidak mempunyai rasa, hampir tidak berbau, serbuk hablur halus - Kemasan: 20 Kg kraft bags, 25 kg kraft bags - Kelarutan: larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 25 bagian etanol (95%) P. - Kegunaan: bahan pengawet
Propil paraben
Propyl paraben
SD005
China (Mainland)
Air
Aquadest
SD006
Jiangsu China (Mainland)
- Deskripsi: Putih, tidak mempunyai rasa, hampir tidak berbau, serbuk hablur halus - Kemasan: 20 kg kraft bags, 25Kg kraft bags - Kelarutan: larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 25 bagian etanol (95%) P. - Kegunaan: bahan pengawet - Deskripsi: jernih tidak berwarna, tidak mempunyai rasa, dan tidak berbau
- Kemurnian : 99,9% - Kemasan: 100 Kg/drum
5. Perlengkapan dan Peralatan Peralatan dan perlengkapan yang digunakan pada proses pembuatan harus sudah dikualifikasi dan dikalibrasi sebelum produksi dimulai. Rujukan No. Langkah Peralatan Kualifikasi/ Identitas Tanggal Kalibrasi Timbangan ... Merek ... Tipe ... Penimbangan Timbangan ... Merek ... Tipe ... Timbangan ... Merek ... Tipe ... Pencampuran Mixer merek ... Tipe ... Pembentukan Emulsi Mixer merek ... Tipe ... Agitasi Mixer merek ... Tipe ... Pengeringan Fluid bed dryer merek ... Tipe ... Pencampuran Mixer merek ... Tipe ... Pengisian Filling mesin merek ... Tipe ... 6. Sistem Penunjang Peralatan HVAC Compressed Air System Purified Water System
No. Dokumen Rujukan KI KO KK KI KO KK KI KO KK
Tanggal
7. Kondisi Ruangan Catat kondisi ruangan selama produksi berlangsung Kondisi Ruangan Selama Validasi
Ruangan
Penimbangan Pencampuran Pengeringan Pengisian Pengemasan
Relative humidity E: 30-60% F: ≤75%
Suhu E:19o 25 C F: o 19- 25 C
Cemaran Bakteri di Udara Sampel Rodak Sedimentasi Udara CFU/25 CFU/petri/4 CFU/m 2 jam cm 3
Cemaran (Non-
Partikel
0,5 mm: 6 3 3.5x10 /m 5,0 mm: 4 3 2x10 /m
max Diperiksa Oleh max
Tanda tangan
8. Proses Pembuatan dan Parameter Kritis Bahan Awal - Paracetamol - Sirupus Simplek - Propilen Glikol - Metilparaben - Propilparaben - Air
Peralatan
Langkah Produksi Penimbangan I
Timbangan analitik
Parameter Kritis Kebersihan
Parameter Pengujian Cemaran Mikroba
- Paracetamol - Sirupus Simplek - Propilen Glikol - Metilparaben - Propilparaben - Air
Pencampuran
II
Mixing Tank - Waktu no. 201 campuran - Kecepatan pengaduk/ penyetelan
-Campuran larutan dari langkah II + Perasa orange
Pencampuran
III
Botol
Pencucian, V pengeringan, dan pendinginan botol
Mixing Tank - Waktu Keseragaman no. 202 campuran kadar dalam - Kecepatan campuran, pengaduk/ homogenitas penyetelan - Waktu dan - Bilangan Pilfer suhu proof cap kuman pengeringan
Larutan sirup parasetamol
Pengisian sediaan ke dalam botol
VI
filling machine
Kebersihan
Volume tiap botol
Sediaan botol
dalam
Penutupan cap
VI I
Sealing machine
Kebersihan
Sisa gula pada mulut-mulut botol
Sediaan dalam botol tertutup
Penempelan
Labeling machine
Kebersihan
etiket
VI II
Sediaan jadi
Pengemasan dan
IX
penyimpanana
Kebersihan
Keseragaman kadar dalam campuran
Keseragaman kadar sirup parasetamol
Pola Pengambilan Sampel Langkah I : Penimbangan Sampel diambil dari atas, tengah, dan dasar dari masing-masing tempat penyimpanan bahan awal. Banyaknya sampel masing-masing 10 gram. Langkah II : Pencampuran I Sampel diambil dari 10 tempat di dalam pengaduk sebagaimana gambar di bawah.
Langkah III : Pencampuran II Sampel diambil dari 10 tempat di dalam pengaduk. Lokasi pengambilan sampel: S1, S2, S3 = Sisi atas pengaduk S4, S5, S6 = Sisi tengah pengaduk S7, S8, S9 = Sisi dasar/bawah pengaduk S10 = Sisi bawah tengah pengaduk Langkah IV : Agitasi Sampel diambil dari 10 tempat di dalam pengaduk. Langkah V : Pengeringan 1) Sampel diambil dari sisi-sisi bawah, tengah, dan atas alat pengering. Jumlah sampel 5 g dari masing-masing lokasi untuk pemeriksaan susut pengeringan.
2) Susut Pengeringan Sampel diambil dari bagian dasar, tengah, dan atas alat pengerin. Jumlah sampel : 5 g dari masing-masing lokasi. Langkah VI : Pengayakan granul 1) Sampel diambil dari awal, tengah, dan akhir pengayakan. Jumlah sampel : 15 g dari masing-masing periode pengambilan. 2) Bulk density Sampel diambil dari bagian dasar, tengah, dan atas alat pencampur. Jumlah sampel : 100 g dari masing-masing lokasi. 3) Tap density Sampel diambil dari bagian dasar, tengah, dan atas alat pengering. Jumlah sampel : menggunakan sampel dari bulk density.
VALIDASI Parameter Kritis dan Jenis Pemeriksaan Produk : Sirup Paracetamol Pencampuran I Dokumentasi Produksi Induk No ………………….. Tanggal Mesin : Pengaduk berkecepatan tinggi …. Tipe: ……. Kapasitas:……… Penempatan: ………. No. ruangan: ……. Bahan: Paracetamol, sirupus simplek,propilenglikol, metil paraben, propil paraben, perasa orange, air No. Dokumen Ya Tidak Keterangan Diperiksa Oleh/ Tanggal 1. Catatan Pelatihan Karyawan 2. Dokumen Kualifikasi (KI, KO, KK) 3. Dokumen Validasi Metode Analisis 4. SPO terkait antara lain : 4.1. Penggunaan Mesin 4.2. Lokasi Pengambilan Sampel 4.3. Pengujian 5. Proses Pengadukan dicakup dalam Prosedur Pengolahan Induk Parameter Kritis Parameter Pengujian dan Kriteria Penerimaan No. Bets: Kadar Waktu Pengadukan Kecepatan Kecepatan Standar Deviasi ……………….. tanpa pengaduk pengadukan Pengadukan Relatif (RSD) chopper dengan chopper Spesifikasi .... menit ... PTM ... PTM ... mg/g ... (