Spo Rujukan Stunting Dan Wasting - RS Juliana [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SISTEM RUJUKAN PASIEN BERPOTENSI STUNTING DAN WASTING DI POLIKLINIK NO. DOKUMEN : 03.06.0001



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)



PENGERTIAN



TUJUAN



TANGGAL TERBIT : 16 September 2022



NO. REVISI :



HALAMAN : 1/2



DITETAPKAN OLEH : DIREKTUR,



dr. Wiwik Widiastuti Sistem rujukan untuk stunting dan wasting adalah sistem dalam pelayaanan gizi rumah sakit yang memberikan pelimpahan wewenang yang timbal balik atas pasien dengan risiko pendek dan gizi kurang (kurus) dan memerlukan pelayanan di RS rujukan, baik untuk diagnostik penunjang atau terapi. 1. Tim Asuhan Gizi mampu melakukan proses penetapan pasien stunting dan wasting serta tindakan yang harus diberikan sesuai dengan standar alur rujukan (rawat inap, rawat jalan) 2. Sebagai pedoman pelaksanaan rujukan pasien berpotensi stunting dan wasting di RS Juliana 3. Tujuan pelaksanaan rujukan pasien berpotensi stunting dan wasting yaitu pasien akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik dan tenaga kesehatan diharapkan dapat memperbaiki kualitas pelayanan pasien.



1. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS), 2.



3. KEBIJAKAN



4.



5.



Kementerian Kesehatan RI tahun 2013 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak atau perangkat lunak (software) penghitung Z-Score (WHO Anthro) Surat keputusan PT. Juliana Medika Bogor Nomor : 052/SK/DIR/JMB/VII/2022 tentang Hospital By Laws RS Juliana; Surat keputusan Direktur PT. Juliana Medika Bogor Nomor : 053/SK/DIR/JMB/VIII/2022 tentang Pembentukan dan Pemberlakuan Struktur Organisasi RS Juliana; Surat keputusan Direktur PT. Juliana Medika Bogor Nomor : 022/SK/JMB/VIII/2019 Tentang Pengangkatan Direktur RS Juliana dr. Wiwik Widiastuti



1



SISTEM RUJUKAN PASIEN HIV/AIDS DI POLIKLINIK NO. DOKUMEN : 03.06.0001



PROSEDUR



UNIT TERKAIT



NO. REVISI :



HALAMAN : 2/2



1. Pasien yang datang ke poliklinik dilakukan penimbangan berat badan dan pengukuran panjang/tinggi badan 2. Perawat akan melakukan skrinning gizi pada pasien 3. Dokter spesialis anak akan mengkonfirmasi status gizi pasien menggunakan table z-skor dari WHO Anthro 4. Pasien didiagnosa stunting apabila TB/U < 2 SD (pendek) dan diagnosa wasting apabila BB/TB < -3SD (kurus) 5. Jika ditemukan bahwa pasien beresiko stunting dan wasting, dokter / perawat akan merujuk pasien kepada ahli gizi untuk pengkajian lebih lanjut penggunakan form PAGT 6. Pengkajian dimulai dari assessment gizi, penentuan diagnosa gizi, intervensi gizi serta monitoring dan evaluasi harian 7. Respon pasien terhadap terapi gizi dicatat oleh ahli gizi dalam catatan terintegrasi 8. Ahli gizi akan memberikan edukasi menggunakan media leaflet kepada pasien dan atau keluarganya tentang terapi gizi yang harus dijalankan 9. Apabila kondisi gizi pasien semakin menurun maka harus segera dirawat inap atau dirujuk ke dokter spesialis gizi klinik rumah sakit yang direkomendasikan dokter spesialis anak IGD, Rawat Jalan, Rawat Inap, Unit Gizi



2