6 0 106 KB
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS Diagnosa keperawatan yang sering muncul 1. Hipertermia b.d invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi hepar 2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolic anoreksia, mual, muntah 3. Nyeri akut b.d pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati bendungan vena porta 4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum, ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen 5. Resiko gangguan fungsi hati b.d penurunan fungsi hati dan terinfeksi virus hepatitis 6. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d gangguan metabolism karbohidrat lemak dan protein, kurang peneriamaan terhadap diagnostic dan asupan diet yang tepat. Diagnosis Keperawatan:
Definisi NANDA-I:
Hipertermia
Peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal.
Domain 11 : Keamanan/Perlindungan Kelas 6 : Termoregulasi Komponen Diagnosis Batasan Karakteristik :
Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Setelah dilakukan intervensi Penatalaksanaan Demam
Konvulsi keperawatan selama ....... x 24 Kulit kemerahan jam diharapkan: Peningkatan suhu tubuh Thermoregulation diaras kisaran normal Kriteria hasil : Kejang Takikardi takipnea Suhu tubuh dalam rentang Kulit terasa hangat normal Nadi dan RR dalam rentang Faktor yang berhubungan :
Anastesia Penurunan respirasi Dehidrasi Pemajanan lingkungan
yang panas Penyakit Pemakaian pakaian yang tidak sesuai dengan suhu lingkungan Peningkatan
laju
normal Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing
Monitor
suhu
sesering
mungkin Monitor IWL Monitor warna dan suhu kulit Menitor tekanan darah, nadi dan RR Monitor penurunan tingkat
kesadaran Monitor WBC, Hb, dan Hct Monitor intake dan output Berikan anti piretik Berikan pengobatan untuk
mengatasi penyebab demam Selimuti pasien Lakukan tapid sponge Kolaborasi pemberian cairan intravena Kompres pasien pada lipatan
metabolism Medikasi Trauma Aktivitas berlebihan
paha dan aksila Tingkatkan sirkulasi udara Berikan pengobatan untuk mencegah
terjadinya
menggigil Pengaturan Suhu Monitor suhu minimal tiap 2 jam Rencanakan
monitoring
suhu secara kontinyu Monitor TD, nadi dan RR Monitor warna dan suhu kulit Monitor
tanda-
tanda
hipertermi dan hipotermi Tingkatkan intake cairan dan nutrisi Selimuti mencegah
pasien
untuk hilangnya
kehangatan tubuh Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas Diskusikan
tentang
pentingnya pengaturan suhu dan
kemungkinan
efek
negative dari kedinginan Beritahukan tentang indikasi terjadinya
keletihan
dan
penanganan emergency yang diperlukan Ajarkan indikasi
dari
hipotermi dan penanganan yang di perlukan Berikan anti piretik jika perlu. Monitor Tanda-Tanda Vital
Monitor TD, nadi dan RR Catat adanya fluktuasi tekanan darah Monitor VS saat berbaring,
duduk,
pasien atau
berdiri Monitor suhu, warna dan kelembaban kulit
Diagnosis Keperawatan: Ketidakseimbangan
nutrisi
Definisi NANDA-I: kurang
dari Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan tubuh.
kebutuhan metabolik.
Domain 2 : Nutrisi Kelas 1 : Makan Komponen Diagnosis Batasan Karakteristik :
Tujuan/Kriteria Hasil Setelah dilakukan intervensi
Kram abdomen keperawatan selama ....... x 24 Nyeri abdomen jam diharapkan: Menghindari makan Berat badan 20 % atau Nutritional status : nutrisi adekuat.
Intervensi Keperawatan Manajemen Nutrisi Kaji adanya alergi makanan Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
lebih di bawah berat badan
Nutritional status : food
ideal Kerapuhan kapiler Diare Kehilangan rambut
and fluid intake Nutritional status : nutrient
berlebihan Bising usus hiperaktif Kurang makan Kurang informasi Kurang minat pada
makanan Penurunan
berat
badan
dengan asupan makanan
adekuat Kesalan konsepsi Kesalahan informasi Membran mukosa pucat Ketidakmampuan
memakan makan Tonus otot menurun Mengeluh gangguan sensai rasa Mengeluh asupan makanan
intake Weight control
Anjurkan
untuk
menghindari makanan yang diawetkan. Anjurkan untuk bahan
memilih
makanan
yang
Kriteria hasil :
kandungan lemaknya tidak
Adanya peningkatan berat
banyak seperti daging yang
badan
sesuai
dengan
tujuan Berat badan ideal sesuai
tidak berlemak, ikan segar, ayam tanpa kulit. Anjurkan untuk
memilih
dengan tinggi badan Mampu mengidentifikasi
sayu-sayuran yang sedikit
kebutuhan nutrisi Tidak ada tanda-tanda
bayam, wortel, labu siam,
malnutrisi Menunjukkan peningkatan fungsi
pengecapan
dari
menelan Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
mengandung serat seperti kacang
panjang
muda,
buncis
muda,
daun
kangkung, dll. Anjurkan untuk membatasi penggunaan gula, makanan, minuman manis, seperti :
dari
RDA
dodol, kolak, es krim, dll. Kolaborasi dengan ahli gizi
(Recommended
daily
untuk menentukan jumlah
kurang
allowance) Cepat kenyang
setelah
makan Sariawan rongga mulut Steatorea Kelemahan otot mengunyah Kelemahan
otot
untuk
menelan
kalori
dan
Faktor biologis Faktor ekonomi Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien Ketidakmampuan untuk
yang
dibutuhkan pasien. Monitoring Nutrisi Berat badan pasien dalam batas normal. Monitor adanya penurunan berat badan. Monitor tipe dan jumlah aktivitas
Faktor yang berhubungan :
nutrisi
yang
bisa
dilakukan. Monitor lingkungan selama makan. Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan.
mencerna makanan Ketidakmampuan menelan
Monitor kulit kuring dan perubahan pigmentasi. Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut
makanan Faktor psikologis
kusam, dan mudah patah. Monitor mual dan muntah Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan Ht. Monitor pertumbuhan dan perkembangan. Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan
konjungtiva. Monitor kalori, dan intake nutrisi. Catat
adanya
hiperemik,
edema, hipertonik
papilla lidah, dan capitas oral. Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet. Diagnosis Keperawatan:
Definisi NANDA-I:
Nyeri akut
Pengalamam
sensori
dan
emosional
tidak
menyenangkan yang muncul akibat kerusakan Domain 12 : Kenyamanan
jaringan actual dan potensial atau digambarkan
Kelas 1 : Kenyamanan fisik
sebagai kerusakan (International Association for the Study of Pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan
Komponen Diagnosis Batasan Karakteristik : Bukti
nyeri
menggunakan
akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi. Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri
dengan keperawatan selama ....... x 24 standar jam diharapkan:
daftar periksa nyeri untuk Tingkat nyeri Nyeri terkontrol pasien yang tidak dapat Tingkat kenyamanan mengungkapkannya Kriteria hasil: (misalnya : Neonatal Infant Mampu mengontrol nyeri Pain Scale, Pain
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. Observasi reaksi nonverbal
Assessment Checklis for
(tahu penyebab nyeri,
Senior
Limited
mampu menggunakan
Ability to Communicate) Diaforesis Dilatasi pupil Ekspresi wajah nyeri
tehnik nonfarmakologi
terapeutik untuk
untuk mengurangi nyeri,
mengetahui pengalaman
with
(misalnya : mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan mata berpencar atau tetap pada satu focus, meringis) Fokus
menyempit
mencari buatan) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri.
dari ketidaknyamanan. Gunakan teknik komuniaksi
nyeri pasien. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan. Kontrol lingkungan yang
(misalnya : persepsi waktu,
dapat mempengaruhi nyeri,
proses berpikir, interaksi
seperti suhu ruangan,
dengan
pencahayaan, dan
orang
dan
lingkungan) Fokus pada diri sendiri Keluhan tentang intensitas
kebisingan. Kurangi faktor presipitasi
standar
nyeri. Pilih dan lakukan
skala nyeri (misalnya :
penanganan nyeri
skala analog visual, skala
(farmakologi,
menggunakan
penilaian numeric) Keluhan tentang karakteristik nyeri dengan menngunakan instrument
nyeri
McGill
standar (mis., Pain
Questionnaire, Brief Pain Inventory) Laporan tentang perilaku nyeri/perubahan
aktivitas
(mis., anggota keluarga, pemberi asuhan) Mengekspresikan perilaku (mis., gelisah, merengek, menangis, waspada) Perilaku distrasi Perubahan pada parameter
nonfarmakologi) Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi. Ajarkan teknik nonfarmakologi Tingkatkan istirahat Pemberian Analgetik Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi. Cek riwayat alergi Pilih analgetik berdasarkan
fisiologis
(misalnya
:
tekanan darah, frekuensi jantung,
frekuensi
pernapasan,
saturasi
oksigen, dan end tidal, karbon dioksida CO2 Perubahan posisi untuk menghindari nyeri Perubahan selera makan Putus asa Sikap melindungi area nyeri Sikap tubuh melindung
Faktor yang berhubungan : Agens
cedera
biologis
(mis.,
infeksi,
iskemia,
neoplasma) Agens cedera fisik (mis., abses,
amputasi,
bakar,
terpotong,
mengangkat prosedur
luka
bedah,
berat, trauma
olahraga berlebihan) Agens cedera kimiawi (mis.,
luka
bakar,
kapsaisin, metilen klorida, agens mustard).
tipe dan beratnya nyeri. Tentukan analgetik pilihan, rute pemberian dan dosis optimal. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgetik pertama kali. Berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri hebat. Evaluasi efektivitas analgetik, tanda dan gejala.
Diagnosis Keperawatan:
Definisi NANDA-I:
Intoleransi aktivitas
Ketidakcukupan energy psikologi atau fisiologis untuk
Domain 4 : Aktivitas/istirahat
mempertahankan
atau
menyelesaikan
aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau
Kelas 4 : Respon kardiovaskuler/pulmonal yang ingin dilakukan. Komponen Diagnosis Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Batasan Karakteristik : Setelah dilakukan intervensi Manajemen energi Dyspnea setelah
keperawatan selama ....... x 24 Evaluasi
beraktivitas Keletihan Ketidaknyaman setelah
jam diharapkan:
beraktivitas Perubahan elektrokardiogram (EKG) (mis., aritmia, abnormalitas konduksi, iskemia) Respons frekuensi jantung abnormal terhadap aktivitas. Respons tekanan darah abnormal terhadap aktivitas. Faktor yang berhubungan :
pasien
terhadap aktivitas.
Toleransi aktivitas
Berikan lingkungan tenang
Kriteria hasil: Berpartisipasi
respons
dan dalam
aktivitas fisik tanpa disertai
batasi
selama
fase
pengunjung akut
sesuai
indikasi .
peningkatan TD, nadi, RR. Jelaskan pentingnya istirahat Mampu melakukan dalam rencana pengobatan aktivitas sehari-hari dan perlunya keseimbangan (ADLs) secara mandiri. aktivitas dan istirahat. Keseimbangan aktivitas Bantu pasien memilih posisi dan istirahat. nyaman untuk istirahat dan / atau tidur
Gaya hidup kurang gerak Immobilitas Ketidakseimbangan antara suplay dan kebutuhan oksigen. Tirah baring
Diagnosis Keperawatan:
Definisi NANDA-I:
Resiko gangguan fungsi hati
Kerentanan untuk mengalami penurunan fungsi hati, yang dapat mengganggu kesehatan.
Domain 2 : Nutrisi Kelas 4 : Metabolisme Komponen Diagnosis Faktor risiko : Infeksi virus Ko-infeksi human Immunodefisiensy Virus (HIV) Penyalahgunaan agens Penyalahgunaan zat
Tujuan/Kriteria Hasil Setelah dilakukan intervensi
Intervensi Keperawatan Penyuluhan : proses penyakit
keperawatan selama ....... x 24
Beritahukan
jam diharapkan:
tentang proses penyakit Kaji pengetahuan pasien
Fungsi hati tidak mengalami gangguan, yang dibuktikan oleh keseimbangan cairan. Kriteria Hasil : Tidak mengalami asites Tidak mengalami distensi vena jugularis Tidak mengalami edema perifer Tidak mengalami bola mata cekung Tidak mengalami konfulsi
pengetahuan
tentang kondisinya Identifikasi kemungkinan penyebab Jelaskan perjalan penyakit dan bagaiman hubungannya dengan anatomi fisiologi Berikan medikasi dan terapi untuk proses penyakit yang mendasari,
untuk
menurunkan
resiko
gangguan fungsi hati Mendiskusikan pilihan terapi Berikan instruksi kepada pasien tentang tanda dan gejala
yang
penyakit Identifikasi
menyertai perubahan
kondisi fosok pasien
Diskripsikan
kemungkinan
komplikasi kronik Memberikan informasi kepada
keluarga
tentang
kemajuan kesehatan pasien
Diagnosis Keperawatan:
Definisi NANDA-I:
Resiko ketidakstabilan glukosa darah
Kerentanan terhadap variasi kadar glukosa/ gula darah
Domain 2 : Nutrisi Kelas 4 : Metabolisme Komponen Diagnosis Faktor risiko : Asupan diet tidak cukup Gangguan status kesehatan fisik Gangguan status mental Kehamilan Keterlambatan perkembangan kognitif Kurang kepatuhan pada rencana manajemen diabetes Kurang pengetahuan tentang manajemen penyakit. Manajemen diabetes tidak tepat Manajemen medikasi tidak efektif Pemantauan glukosa darah tidak adekuat Penambahan berat badan berlebihan Penurunan berat badan berlebihan Periode pertumbuhan cepat Rata-rata aktivitas harian kurang dari yang
dari
rentang
normal,
yang
dapat
mengganggu kesehatan. Tujuan/Kriteria Hasil Setelah dilakukan intervensi
Intervensi Keperawatan Manajeman Hyperglikemia
keperawatan selama ....... x 24
Memantau
jam diharapkan:
darah Pantau gejala
kadar
glukosa
tanda-tanda
dan
hiperglikemia
polyuria,
:
polydipsia,
polifagia, lemah, kelesuan, malaise, mengaburkan visi, atau sakit kepala Memantau keton urine Memantaau abg, elektrolit dan
tingkat
betahyroxybutyrate, sebagai tersedia Mamantau
tekanan
darah
dan denyut nadi ortostatik, seperti yang ditunjukkan Mengelola insulin Mendorong asupan cairan oral Menjaga akses iv Memberikan cairan iv sesuai kebutuhan Mengelolah kalium, seperti yang ditentukan Konsultasikan dengan dokter
dianjurkan menurut jenis kelamin dan usia Stress berlebihan Tidak menerima diagnosis
jika
tanda
dan
gejala
hiperglikemia menetap atau memburuk Membantu
ambulasi
jika
hipotensi ortostatik hadir Menyediakan kebersihan mulut, jika perlu Mengidentifikasi kemungkinan
penyebab
hiperglikemia Mengantisipasi
situasi
di
mana kebutuhan insulin akan meningkat
(misalnya,
penyakit kambuhan) Batasi latihan ketika kadar glukosa darah adala >250 mg/dl, terutama jika keton urin yang hadir Menginstruksikan orang lain, pasien
dan
terhadap
signifikan pencegahan,
pengenalan manajemen, dan hiperglikemia Mendorong pemantauan diri kadar glukosa darah Membantu pasien
untuk
menafsirkan kadar glukosa darah Tinjau catatan glukosa darah dengan pasien dan/ keluarga Instruksikan tes urin keton, yangsesuai Anjurkan pasien melaporkan
tingkat
untuk urin
keton sedang, atau tinggi untuk kesehatan professional Menginstruksikan orang lain pasien
dan
signifikan
terhadap manajemn diabetes selama
sakit,
termasuk
penggunaan insulin dan / agen
oral/
mulut,
pemantauan asupan cairan, penggantian karbohidrat, dan kapan harus mencari bantuan kesehatan Memberikan bantuan dalam menyesuaikan
dalam
menyesuaikan rejimen untuk mecegah
dan
mengobati
hiperglikemia (misalnya,peningkatan insulin atau agen oral), Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet dan latihan Ujinkadar glukosa darah anggota keluarga.