Stase Remaja Bu Ela Selesai [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NN “L” UMUR 14 TAHUN DENGAN POLIMENOREA DI KLINIK NAYYA MEDIKA KARAWANG TAHUN 2021



OLEH : ELA NURLAELA NIM : 200702007



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ABDI NUSANTARA JAKARTA 2021



Lembar Persetujuan



Laporan Kasus ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NN “L “ UMUR 14 TAHUN DENGAN POLIMENOREA DI KLINIK NAYYA MEDIKA KARAWANG TAHUN 2021



Telah diseujui, diperiksa dan siap diujikan dihadapan Tim penguji



Pembimbing I



Maryani M. Keb NIDN : 00-2704-7509



i



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Studi Program Sarjana Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Abdi Nusantara Jakarta. Dalam penyusunan kasus ini banyak hambatan serta rintangan yang penulis hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan dan bantuan baik secara moral maupun material. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Khairil Walid, SKM, MPd Ketua Yayasan Abdi Nusantara Jakarta. 2. Ibu Lia Idealistiana SKM, SST, MARS, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta 3. Ibu Mariyani, M.Keb pembimbing yang telah banyak memberikan masukkan, pengarahan dan bantuan kepada penulis dalam melakukan perbaikkan-perbaikkan untuk kesempurnaa laporan penulis. 4. Kedua orang tua, kakak dan adikku tersayang serta keluarga besar yang selalu mendo’kan, memotivasi serta selalu memberi semangat kepada penulis. 5. Surachmat SH (suami), dr. Faisal Pratama, Rio Reifan dan Felycia Angelica Putri anakanak tercnta yang sangat mendukung penulis dalam moril maupun materil dalam menyelesaikan kasus ini. 6. Teman-teman tersayang mahasiswa Abdi Nusantara, yang selalu mendukung dan membantu dalam penyusunan laporan kasus ini. Dalam penulisan laporan ini, penulis berharap semoga laporan kasus ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan profesi kebidanan khususnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.



Karawang, 15 Oktober 2021 Penulis



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.......................................................................................…………… i DAFTAR ISI......................................................................................................…………… ii BAB I



PENDAHULUAN.............................................................................……………1



A. Latar Belakang................................................................................................…………....1 B. Tujuan…………………………………………………………………………………… .2 BAB II



PEMBAHASAN ...............................................................................…………… 3



A. Tinjauan Khusus Tentang Kesehatan Reproduksi....................................…………… 3 1. Pengertian Kesehatan Reproduksi..................................................................................3 2. Ruang Lingkup Keseatan Reproduksi ..........................................................................3 B. Tinjauan Khusus Tentang Menstruasi..............................................................................3 A. Pengertian Menstruasi....................................................................................................3 B. Gangguan Menstruasi.....................................................................................................3 C. Macam-Macam Gangguan Menstruasi..........................................................................4 C. Tinjauan Khusus Tentang Polimenorea........................................................................5 A. Pengertian Polimenorea.................................................................................................5 B. Penyebab Polimenorea...................................................................................................5 C. Patoisiologi Polimenorea...............................................................................................5 D. Penanganan Polimenorea...............................................................................................6 BAB III DOKUMENTASI KEBIDANAN............................................................................7 BAB IV



PEMBAHASAN.............................................................................…………… 13



BAB V



PENUTUP.......................................................................................…………… 14



A. Kesimpulan...........................................................................................……………14 B. Saran.....................................................................................................……………15 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................…………….16



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kesehatan merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Setiap manusia pasti menginginkan dirinya sehat terutama sehat dalam bereproduksi, karena kesehatan reproduksi mempunyai peran penting yaitu untuk mendapatkan keturunan serta menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga. Dalam hal ini wanita memiliki peran yang sangat penting karena wanita yang nantinya akan mengandung. Maka dari itu kesehatan reproduksi pada wanita juga harus diperhatikan agar tidak terjadi gangguan yang tidak diinginkan (Marmi, 2019). Kesehatan reproduksi pada wanita erat kaitannya dengan menstruasi. Semua wanita normal pasti akan mengalami menstruasi. Karena menstruasi merupakan salah satu tanda perubahan seksual pada wanita yang sedang menuju proses kedewasaan. Menstruasi merupakan perdarahan akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium). Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima implantasi embrio. Jika tidak terjadi implantasi embrio, lapisan ini akan luruh. Perdarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antarmenstruasi dikenal dengan satu siklus menstruasi (Purwoastuti dan Walyani, 2018). Siklus menstruasi ovulatoris biasanya berlangsung antara 21 sampai 35 hari (rata-rata 28 hari). Rata-rata lamanya menstruasi 3-7 hari. Rata-rata darah yang keluar selama menstruasi 80 ml (Norwitz dan Schorge, 2018). Perubahan siklus menstruasi wanita dapat terjadi, penyebabnya dapat karena gangguan psikologis seperti stres maupun emosi (Purwoastuti dan Walyani, 2018). Gangguan menstruasi atau disebut juga dengan perdarahan uterus abnormal merupakan keluhan yang sering menyebabkan seorang perempuan datang berobat ke dokter atau tempat pertolongan pertama. Keluhan gangguan haid bervariasi dari ringan sampai berat dan tidak jarang menyebabkan rasa frustasi baik bagi penderita maupun dokter yang merawatnya (Sarwono Prawirohardjo, 2017). Kelainan siklus menstruasi merupakan penyebab infertilitas yang penting. Disfungsi ovulasi berjumlah 10-25% dari kasus infertilitas wanita. Gangguan nutrisi yang berat, penurunan berat badan dan aktivitas yang berat adalah berhubungan dengan gangguan ovulasi (Purwoastuti dan Walyani, 2018). Polimenorea adalah siklus menstruasi yang lebih memendek dari biasa yaitu kurang dari 21 hari, sedangkan jumlah perdarahan relatif sama atau lebih banyak dari biasa (Marmi, 2019). Polimenorea dapat terjadi akibat adanya ketidakseimbangan sistem hormonal pada aksis hipotalamus- hipofisis-ovarium. Ketidakseimbangan hormon tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi (pelepasan sel telur) atau memendeknya waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu siklus menstruasi normal sehingga didapatkan menstruasi yang lebih sering (Purwoastuti dan Walyani, 2018). Efek dari polimenorea ini dapat juga akan menimbulkan keluhan berupa gangguan kesuburan karena gangguan hormonal pada polimenorea mengakibatkan gangguan ovulasi (proses pelepasan sel telur). Wanita dengan gangguan ovulasi seringkali mengalami kesulitan 1



untuk mendapatkan keturunan. Hal ini disebabkan karena proses pelepasan sel telur lebih cepat dikarenakan gangguan keseimbangan hormon estrogen dan progesteron yang mempengaruhi pelepasan sel telur tersebut. Apabila sel telur sering mengalami pelepasan maka tidak sempat untuk dibuahi oleh sel sperma sehingga tidak dapat terjadi pembuahan atau kehamilan, hal inilah yang menyebabkan sulit untuk hamil atau mendapatkan keturunan. Selain gangguan kesuburan, polimenorea juga dapat menyebabkan anemia karena seringnya menstruasi sehingga darah yang keluar juga lebih banyak (Purwoastuti dan Walyani, 2018). Berdasarkan data yang diperoleh di RSU Assalam Sragen, pada bulan Oktoberr 2020 sampai dengan Oktober 2021, menunjukkan kasus polimenorea 26 pasien (40%), oligomenorea 17 pasien (26,1%), dismenorea 12 pasien (18,4%), menorhagia 10 pasien (15,3%). Berdasarkan data tersebut didapatkan kesimpulan bahwa polimenorea merupakan .gangguan menstruasi yang banyak dialami oleh wanita dan dapat mengakibatkan anemia serta gangguan kesuburan, oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil judul “Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi pada Nn. L Umur 14 tahun dengan Polimenorea di Klinik Nayya Medika Karawang” B.     Tujuan 1.     Tujuan Umum Untuk melakukan Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi pada Nn. L Umur 14 tahun dengan Polimenorea di Klinik Nayya Medika Karawang 2.      Tujuan Khusus Setelah melaksanakan praktik klinik mahasiswa mampu melaksanakan keterampilan asuhan kebidanan gangguan reproduksi pada remaja.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Tinjauan Khusus tentang Kesehatan Reproduksi



1. Pengertian Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental dan sosial, bukan sekedar tidak ada penyakit atau gangguan di segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsinya dan proses reproduksi itu sendiri (Marmi, 2019). Sedangkan pengertian kesehatan reproduksi menurut (Widyastuti, 2019) adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan social secara utuh, tidak semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksinya.



2. Ruang Lingkup Kesehatan Reproduksi Secara lebih luas, ruang lingkup kesehatan reproduksi meliputi : a. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir b. Keluarga berencana c. Pencegahan dan penanggulangan Infeksi Saluran Reproduksi (ISR), termasuk PMS-HIV/AIDS d. Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi e. Kesehatan Reproduksi Remaja f. Pencegahan dan Penanganan Infertilitas g. Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain misalnya kanker serviks, mutilasi genetalia, fistula, dan lain-lain B. Tinjauan Khusus tentang Menstruasi a. Pengertian Menstruasi adalah perdarahan periodic dan siklik dari uterus disertai pengelupasan (deskuamasi) endometrium, rata-rata lamanya menstruasi 3-7 hari (Atikah dan Siti, 2019;Norwitz dan Schorge, 2018). b. Gangguan Menstruasi Gangguan menstruasi merupakan suatu keadaan dimana siklus menstruasi maupun banyaknya darah menstruasi mengalami perubahan yang dapat disebabkan oleh stres, emosi maupun kondisi kesehatan yang menurun.



c. Macam-Macam Gangguan Menstruasi 3



1) Gangguan Menstruasi Gangguan menstruasi terdiri dari : a) Hipermenorea Hipermenorea adalah perdarahan haid lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari), kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi (Marmi, 2019). b) Hipomenorea Hipomenorea adalah perdarahan yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa (Marmi, 2019) c) Polimenorea Polimenorea adalah siklus haid yang lebih memendek dari biasa yaitu kurang 21 hari, sedangkan jumlah perdarahan relatif sama atau lebih banyak dari biasa (Marmi, 2019). d) Oligomenorea Oligomenorea adalah siklus menstruasi memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama (Marmi, 2019). e) Amenorea Amenorea adalah keadaan tidak datang haid selam 3 bulan berturut-turut (Marmi, 2015). f) Disminorea Dismenorea adalah nyeri sewaktu haid (Marmi, 2019). g) Metroragia Metroragia adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid (Marmi, 2019). h) Pre Menstrual Tension Pre menstrual tension adalah ketegangan sebelum haid yang terjadi beberapa hari sebelum haid bahkan sampai menstruasi berlangsung. Terjadi karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron menjelang menstruasi. Ini terjadi pada usia 30-40 tahun (Marmi, 2019). i) Mastalgia Mastalgia adalah rasa tegang pada payudara menjelang haid (Marmi, 2019). j) Mittelscehmerz k) Mittelschmerz adalah rasa sakit yang timbul pada wanita saat ovulasi, berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari di pertengahan siklus menstruasi (Marmi, 2019).



C. Tinjauan Khusus Tentang Polimenorea a. Pengertian 4



Polimenorea merupakan gangguan hormonal dengan usia korpus luteum memendek sehingga siklus menstruasi pun menjadi lebih pendek yaitu kurang dari 21 hari, sedangkan jumlah darah relatif tetap (Manuaba, 2016). Pada kasus polimenorea wanita akan mengalami menstruasi yang lebih sering yaitu dua kali dalam satu bulan dengan jumlah darah relatif sama atau lebih banyak dari biasanya. Hal ini membuat wanita yang mengalaminya merasa cemas dan memerlukan penanganan agar polimenorea dapat teratasi. b. Penyebab Polimenorea merupakan gangguan hormonal dengan umur korpus luteum memendek sehingga siklus menstruasi juga lebih pendek atau bisa disebabkan akibat stadium proliferasi pendek atau stadium sekresi pendek atau karena keduanya (Marmi, 2019). Timbulnya menstruasi yang lebih sering ini tentunya akan menimbulkan kekhawatiran pada wanita yang mengalaminya. Polimenorea dapat terjadi akibat adanya ketidakseimbangan sistem hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Ketidakseimbangan hormon tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi (pelepasan sel telur) atau memendeknya waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu siklus menstruasi normal sehingga didapatkan menstruasi yang lebih sering (Purwoastuti dan Walyani, 2019). Polimenorea juga dapat terjadi karena pengaruh psikologis seperti stress dan depresi, selain itu bisa disebabkan karena pengaruh kontrasepsi yang digunakan. Misalnya seperti kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen maupun progesteron, hal ini juga dapat mempengaruhi keseimbangan hormon yang mengatur terjadinya siklus menstruasi. c. Patofisiologi Polimenorea Pada umumnya, polimenorea bersifat sementara dan dapat sembuh dengan sendirinya. Penderita polimenorea harus segera dibawa ke dokter jika polimenorea berlangsung terus menerus. Polimenorea yang berlangsung terus menerus dapat menimbulkan gangguan hemodinamik tubuh akibat darah yang keluar terus menerus sehingga dapat terjadi anemia. Disamping itu, polimenorea dapat juga akan menimbulkan keluhan berupa gangguan kesuburan karena gangguan hormonal pada polimenorea mengakibatkan gangguan ovulasi (proses pelepasan sel telur). Wanita dengan gangguan ovulasi sering kali mengalami kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Proses pelepasan sel telur ini dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. Apabila hormon estrogen dan progesteron tersebut mengalami ketidakseimbangan maka sering terjadi proses pelepasan sel telur. Hal inilah yang membuat kesuburan menjadi 5



terganggu karena sel telur yang luruh tidak dapat dibuahi oleh sel sperma sehingga sulit untuk terjadi kehamilan (Purwoastuti dan Walyani, 2019). d. Pengananan Polimenorea Stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan hormon estrogen dan stadium sekresi menggunakan hormon kombinasi estrogen dan progesteron (Marmi, 2019). Tujuan terapi pada penderita polimenorea adalah mengontrol perdarahan, mencegah perdarahan berulang, mencegah komplikasi, mengembalikan kekurangan zat besi dalam tubuh, dan menjaga kesuburan. Untuk polimenorea yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama, terapi yang diberikan tergantung dari status ovulasi pasien, usia, resiko kesehatan dan pilihan kontrasepsi. Kontrasepsi oral kombinasi dapat digunakan untuk terapinya. Pasien yang menerima terapi hormonal sebaiknya dievaluasi 3 bulan setelah terapi diberikan, dan kemudian 6 bulan untuk reevaluasi efek yang terjadi (Purwoastuti dan Walyani, 2019).



BAB III DOKUMENTASI KEBIDANAN FORMULIR PENGKAJIAN REMAJA 6



No Reg



:126



Nama Pengkaji



: Ela Nurlaela



Hari/Tanggal.



: Jum”at , 15 Oktober 2021



Waktu Pengkajian



: 14.30 WIB



Tempat Pengkajian



: Klinik Nayya Medika Karawang



1.



DATA SUBJEKTIF A. Identitas Nama Ibu : Leni Nuraeni Umur : 14 tahun Kebangsaan : Indonesia Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : Pelajar Alamat Kantor : Alamat Rumah : Jln. Raya Sukanagara no.8 rt 09/012 Sukanagara-Karawang



Anamnesa pada tanggal: 15-10-2021 Pukul 14.30 Oleh Ela Nurlaela 1. Kunjungan saat ini : √       Kunjungan pertama       Kunjungan ulang        Keluhan Nn. L mengtakan menstruasi bulan ini tidak teratur yakni pada tanggal 22 Septemberi – 27 September 2021 dan 12 hari kemudian mengalami menstruasi kembali pada tanggal 9 Oktober 2021 sampai hari ini. Sebelumnya Nn. L belum pernah mengalami hal tersebut.



2. Riwayat Mensturasi Menarce : umur 12 tahun, siklus



: 14 hari pada bulan ini 7



Lamanya : 5 hari, sifat darah :encer / beku, Bau khas , Keputihan : tidak ada Keluhan



: jarak menstruasi terlalu dekat



3. Riwayat Kesehatan a. Penyakit Masa Kecil Apakah Pernah sakit ? ya/tidak Jika pernah, sakit apa? demam tifoid Berapa lama? 10 hari b. Dirawat di rumah sakit Apakah pernah dirawat di rumah sakit? ya/tidak Jika pernah, Kapan dirawat dan diagnosa apa? Umur 9 tahun, demam tifoid Berapa lama perawatannya? 10 hari c. Obat-obatan yang digunakan Adakah menggunakan obat rutin? ya/tidak Obat apa yang digunakan? ya/tidak Berdasarkan resep dokter atau beli sendiri? d. Tindakan operasi Apakah pernah mengalami tindakan operasi? ya/tidak Jika pernah,Kapan dan tindakan operasi apa? ya/tidak 4. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari a. Pola Makan Frekuensi : 3x sehari Porsi : cukup Jenis makanan : nasi, lauk pauk, sayur dan buah Makanan pantangan : tidak ada Keluhan : tidak ada b. Pola Minum Frekuensi : 8x sehari Porsi : 2 liter Jenis minuman : air putih, susu, teh dan kopi Keluhan : tidak ada c.Istirahat Lama tidur : 8 jam sehari Keluhan : tidak ada d.Personal Hygiene Mandi : 2x sehari Keramas : 2 hari sekali 8



Sikat gigi : 2x sehari Ganti baju : 2x sehari Keluhan : tidak ada e.Eliminasi Frekuensi BAK : 10x sehari Warna : kuning jernih Bau : khas Keluhan : tidak ada Frekuensi BAB : 2x sehari Warna : kuning kecoklatan Bau : khas Keluhan : tidak ada 5. Riwayat Imunisasi a. Imunisasi TT TT I : 2007 TT II : 2007 TT III : 2014 TT IV :TT V :b. Imunisasi HPV : HPV I :HPV II : HPV III : 6.. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan a. Konsumsi alcohol : ya/tidak b. Merokok : ya/tidak c. Penggunaan Napza : ya/tidak d. Seks Bebas : ya/tidak 7. Riwayat Psikososial Pola pengasuhan orang tua



1) Otoriter (orang tua menerapkan aturan dan batasan yang mutlak harus ditaati, tan memberikan kesempatan kepada anak untuk berpendapat) : ya/tidak 2) Demokratis (menanamkan disiplin kepada anak dan menghargai kebebasan yang tidak mutl dengan bimbingan penuh pengertian antara anak dan orang tua) : ya/tidak 3) Permisif (membebaskan anak untuk melakukan apa yang ingin dilakukan tan mempertanyakan) : ya/tidak



9



DATA OBJEKTIF I. PemeriksaanUmum a. Keadaan umum b. kesadaran c. Status emosional d. Tanda vital e. Tekanan darah f. Nadi g. Pernafasan h. Suhu i. BB/TB 2.Pemeriksaan Fisik a.



b.



c.



d.



e.



f.



: baik : composmentis : stabil : 100/80 : 80x/.menit : 20x/menit : 37ºC : 41 kg/150 cm



Kepala 1) Rambut : berwarna hitam 2) Kepala : bersih Wajah 1) Pucat : ya/tidak 2) Edema : ya/tidak Mata 1) Sklera : tidak ikterik 2) Konjungtiva : pucat Hidung 1) Kebersihan : bersih 2) Polip : tidak ada 3) Serumen : .tidak ada Telinga 1) Kebersihan : bersih 2) Serumen : tidak ada 3) Nyeri tekan : tidak ada Mulut 1) Stomatitis : tidak ada 2) Gusi : bersih, tidak bengkak 3) Gigi : bersih, tidak berlubang, tidak ada karies g. Leher 1) Kelenjar tiroid : tidak ada pembengkakan 2) Kelenjar Limfe: tidak ada pembesaran h. Dada : tidak ada retraksi. i. Abdomen 1) Bentuk : oval 2) Bekas luka : tidak ada 10



3) Massa/ Tumor : tidak ada 4) Turgor kulit : kembali dengan cepat 5) Nyeri tekan : tidak ada j. Genetalia : terdapat pengeluaran darah menstruasi k. Ekstremitas 1) Telapak tangan : pucat 2) Oedem : tidak ada 3) Varices : tidak ada. 4) Reflek patella : positif .(+) 3. Pemeriksaan Penunjang Hb



: 10,5 gr%



Hepatitis



:-



HIV/AIDS : Sifilis



:-



ANALISA Tanggal: 15 Oktober 2021



Pukul: 14.30 WIB



Diagnosa Kebidanan : Nn.L Umur 14 tahun gangguan reproduksi dengan polimenorea Diagnosa Potensial : Potensial terjadi anemia PENATALAKSANAAN 1. Memberitahu hasil pemeriksaan 2. Memberi penjelasan tentang polimenorea 3. Memberikan terapi obat oral sulih hormon Estradiol, diminum 1x1 sebanyak 7 tablet dan diberikan tablet penambah darah 1x1 sebanyak 10 tablet 4. Anjurkan pada Nn. L untuk kontrol ulang 1 minggu kemudian pada tanggal 22 Oktober 2021



Pathway Kasus Kebidanan Akseptor Kontrasepsi Nama : Nn. L Tanda / Gejala / keluhan secara teori : 1. Siklus haid yang pendek (kurang dari 21 hari) 2. Frekuensi meningkat 3. Durasi panjang



menstruasi



menstruasi



yang



Usia



: 14 Tahun 11



Patofisiologi (Sesuai Tanda / Gejala / keluhan yang dialami pasien) Proses pelepasan sel telur ini dipengaruhi oleh hormon



Tanda / Gejala / keluhan yang dialami pasien: 1. menstruasi lebih dari 1-2 kali dalam sebulan 2. Sedikit pusing



Asuhan yang diberikan : 1. Jelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan 2. Memberi penjelasan tentang polimenorea 3. Memberikan terapi obat oral sulih hormon Estradiol, diminum 1x1 sebanyak 7 tablet dan diberikan tablet penambah darah 1x1 sebanyak 10 tablet 4. Anjurkan pada Nn. L untuk kontrol ulang 1 minggu



BAB IV PEMBAHASAN 1. Polimenoragia adalah suatu kondisi ketika seorang wanita mengalami abnormalitas frekuensi menstruasi yaitu siklus menstruasi kurang dari 21 hari. Umumnya silus menstruasi normal terjadi selama 21 hari hingga 35 hari atau rata-rata 28 hari dengan durasi waktu selama 2-8 hari 2. kondisi polimwnorea lebih sering terjadi pada wanita ketika masa remaja dan masa menjelang menopause. 12



3 Kondisi polimenorea disebabkan karena terjadinya ketidak-seimbangan sistem hormonal pasa aksis hipotalamus-mengakibatkan terjadinya gangguan ovulasihipofisis ovarium yang mengakibatkan pelepasan sel telur. 4. Spotting yaitu perdarahan yang berupa bercak yang berjumlah sedikit sehingga tidak memerlukan pembalut, namun apabila spotting tidak ditangani akan menyebabkan anemia (Saifuddin, 2016). 5. Pengananan Polimenorea Stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan hormon estrogen dan stadium sekresi menggunakan hormon kombinasi estrogen dan progesteron (Marmi, 2019). Tujuan terapi pada penderita polimenorea adalah mengontrol perdarahan, mencegah perdarahan berulang, mencegah komplikasi, mengembalikan kekurangan zat besi dalam tubuh, dan menjaga kesuburan. Untuk polimenorea yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama, terapi yang diberikan tergantung dari status ovulasi pasien, usia, resiko kesehatan dan pilihan kontrasepsi. Kontrasepsi oral kombinasi dapat digunakan untuk terapinya. Pasien yang menerima terapi hormonal sebaiknya dievaluasi 3 bulan setelah terapi diberikan, dan kemudian 6 bulan untuk reevaluasi efek yang terjadi (Purwoastuti dan Walyani, 2019).



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melaksanakan asuhan kebidanan gangguan reproduksi pada Nn. L umur 14 tahun dengan gangguan reproduksi polimenorea mulai dari pengkajian sampai evaluasi, diperoleh kesimpulan bahwa : 1. Pada kasus Nn. L umur 14 tahun dengan gangguan reproduksi polimenorea didapatkan keluhan utama yaitu Nn. L mengalami menstruasi sebanyak dua kali dalam sebulan. Pada pemeriksaan perdarahan pervaginam darah menstruasi berwarna merah encer dan tidak ada tanda-tanda terjadinya infeksi. Serta 13



2.



3. 4. 5.



6.



dilakukan pemeriksaan kadar Hb dengan hasil 10.5 gr/dL. Interpretasi data Pada kasus ini diperoleh data pada diagnosa kebidanan bahwa Nn. L berumur 14 tahun mengalami gangguan reproduksi dengan polimenorea, terdapat masalah bahwa Nn. L merasa cemas dengan keadaan menstruasinya dan Nn. L belum mengetahui tentang polimenorea, Nn. L membutuhkan dukungan moril dan informasi tentang polimenorea yang dialaminya. Diagnose potensial Pada kasus polimenorea pada Nn. L diagnosa potensial yang muncul ialah anemia Tindakan segera Untuk mengantisipasi diagnosa potensial tersebut dilakukan antisipasi atau tindakan segera yang berupa pencegahan anemia pada Nn. L. Tatalaksana Pada kasus ini asuhan yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan adalah memberikan penjelasan pada Nn. L tentang polimenorea, memberitahu pada Nn. L bahwa polimenorea tidak perlu penanganan yang serius, memberi terapi obat sulih hormon 1x1 sebanyak 7 tablet dan tablet penambah darah 1x1 sebanyak 10 tablet, serta menganjurkan Nn. L datang kembali untuk kontrol ulang 1 minggu kemudian Eva.luasi Evaluasi yang diperoleh ialah Nn. L sudah mengetahui tentang polimenorea, Nn. L sudah mengerti bahwa polimenorea tidak perlu penanganan yang serius, Nn. L bersedia minum obat yang diberikan secara teratur dan Nn. L bersedia untuk datang kembali 1 minggu kemudian.



B. Saran 1 Profesi Untuk tenaga kesehatan khususnya bidan diharapkan untuk meningkatkan kualitas asuhan kebidanan khususnya pada polimenorea 2. Institusi a. BPM Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas. Terutama pada kasus gangguan reproduksi dengan polimenorea.. b. Pendidikan Diharapkan dapat meningkatkan dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan 14



khususnya tentang gangguan reproduksi polimenorea



DAFTAR PUSTAKA



Ambarwati, E. R. Wulandari, D. 2016. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuha Medika. Azwar, S. 2016. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Marmi. 2019. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta :Pustaka Pelajar. Norwitz, E.R. J.O. Shorge. 2017. At A Glance Obstetri dan Ginekologi Edisi 2. Jakarta : Erlangga Notoatmodjo, S. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta.



15



Purwoastuti, E danWalyani , E. S. 2019. Ilmu Obstetri dan Ginekologi Sosial untuk Kebidanan. Yogyakarta : Pustaka Baru Press. Romauli, S. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan I Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika. Rukiyah, A. Y. 2014. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta Timur: Trans Info Media. Sulistyawati. 2019. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan . Jakarta : Salemba Medika.



16