Strategi Dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT Dosen Pengampu : Hajar Nur father Rohmah, SST,M.Kes



Disusun Oleh : 1. Ana Nurullia



: 020619019



2. Ardia Pramesti R



: 121050041



3. Ariyanti



: 020619020



4. Ayu Pratiwi



: 020619021



5. Cucu Ipah



: 020619022



6. Dewi Khoirunisa



: 020619023



UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN PRODI SARJANA KEBIDANAN Jl. Industri Pasir Gombong, Kec. Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat 17530 2023



KATA PENGANTAR



Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantinantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu menyelesaikan pembuatan makalah sebagai Tugas Kelompok dari Mata Kuliah “Pelayanan Kebidanan Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan II”. Penulis tentunya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta salam dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen mata kuliah Pelayanan Kebidanan Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan II yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.



Cikarang, 20 Maret, 2023



Penulis 2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2 DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3 BAB 1...........................................................................................................................................................4 PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4 A.



Latar Belakang.................................................................................................................................4



B.



Rumusan Masalah...........................................................................................................................4



C.



Tujuan..............................................................................................................................................4



BAB II...........................................................................................................................................................5 PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5 A.



Pengertian Strategi Promosi Kesehatan..........................................................................................5



B.



Upaya Promosi Kesehatan Menurut WHO......................................................................................5



C.



Strategi Promosi Kesehatan Menurut Piagam Ottawa.....................................................................6



D.



Pemilihan Strategi Promkes.............................................................................................................8



E.



Aturan Dalam Memilih Strategi Promosi Kesehatan......................................................................10



BAB III........................................................................................................................................................13 PENUTUP...................................................................................................................................................13 A.



Simpulan........................................................................................................................................13



DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………………………………………….. 14



3



BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, dimana tercantum dalam pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besar peranannya dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka mengimbangi makin ketatnya persaingan bebas di eraglobalisasi. Keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut memerlukan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan produktif dengan melibatkan semua sektor terkait termasuk swasta dan masyarakat. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Oleh karena itu perlu diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan,



promosi



kesehatan



(promotif),



pencegahan



penyakit



(preventif),



penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang diselenggarakan secara menyeluruh,terpadu, dan berkesinambungan. Dalam rangka memajukan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka diperlukan strategi promosi kesehatan baik kepada pemerintah,tokoh masyarakat, dan khususnya kepada masyarakat. B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan Strategi Promosi Kesehatan ? 2. Apa saja Upaya Promosi Kesehatan Menurut WHO ? 3. Apa saja Strategi Promosi Kesehatan Menurut Piagam Ottawa ? 4. Bagaimana Pemilihan Strategi Promkes ? 5. Bagaimana Aturan Dalam Memilih Strategi Promosi Kesehatan ? C. Tujuan 1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah pelayanan kebidanan dalam system pelayanan kesehatan 2. Untuk Mengetahui Apa Itu Strategi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat 4



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Strategi Promosi Kesehatan Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi kesehatan secara efektif dan efisien, diperlukan cara dan pendekatan yang strategis. Cara ini sering disebut strategi, yakni teknik atau cara bagaimana mencapai atau mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan tersebut secara berhasil guna dan berdaya guna. B. Upaya Promosi Kesehatan Menurut WHO Berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan secara global ini terdiri dari 3 hal, yaitu : 1. Advokasi (Advocacy) Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar orang lain tersebut membantu atau mendukung terhadap apa yang diinginkan. Dalam konteks promosi kesehatan, advokasi adalah pendekatan kepada para pembuat keputusan atau penentu kebijakan di berbagai sektor, dan di berbagai tingkat, sehingga para penjabat tersebut mau mendukung program kesehatan yang kita inginkan. Dukungan dari para pejabat pembuat keputusan tersebut dapat berupa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk undang- undang, peraturan pemerintah, surat keputusan, surat instruksi, dan sebagainya. Kegiatan advokasi ini ada bermacam-macam bentuk, baik secara formal maupun informal. Secara formal misalnya, penyajian atau presentasi dan seminar tentang issu atau usulan program yang ingin dimintakan dukungan dari para pejabat yang terkait. Kegiatan advokasi secara informal misalnya sowan kepada para pejabat yang relevan dengan program yang diusulkan, untuk secara informal meminta dukungan, baik dalam bentuk kebijakan, atau mungkin dalam bentuk dana atau fasilitaslain. Dari uraian 4 dapat disimpulkan bahwa sasaran advokasi adalah para pejabat baik eksekutif maupun legislatif, di berbagai tingkat dan sektor, yang terkait dengan masalah kesehatan (sasaran tertier). 2. Dukungan Sosial (Social support) 5



Strategi dukunngan sosial ini adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat (toma), baik tokoh masyarakat formal maupun informal. Tujuan utama kegiatan ini adalah agar para tokoh masyarakat, sebagai jembatan antara sektor kesehatan sebagai pelaksana program kesehatan dengan masyarakat (penerima program) kesehatan. Dengan kegiatan mencari dukungan sosial melalui toma pada dasarnya adalah mensosialisasikan program-program kesehatan, agar masyarakat mau menerima dan mau berpartisipasi terhadap program-program tersebut Oleh sebab itu, strategi ini juga dapat dikatakan sebagai upaya bina suasana, atau membina suasana yang kondusif terhadap kesehatan. Bentuk kegiatan dukungan sosial ini antara lain: pelatihan pelatihan paratoma, seminar, lokakarya, bimbingan kepada toma, dan sebagainya. Dengan demikian maka sasaran utama dukungan sosial atau bina suasana adalah para tokoh masyarakat di berbagai tingkat (sasaran sekunder). 3. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment) Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan pada masyarakat langsung. Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (visi promosi kesehatan). Bentuk kegiatan pemberdayaan ini dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan, antaralain: penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan pengembangan masyarakat dalam bentuk misalnya: koperasi, pelatihan-pelatihan untuk kemampuan peningkatan pendapatan keluarga (income generating skill). Dengan meningkatnya kemampuan ekonomi keluarga akan berdampak terhadap kemampuan dalam 5 pemeliharaan kesehatan mereka, misalnya: terbentuknya dana sehat,terbentuknya pos obat desa, berdirinya polindes, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan semacam ini di masyrakat sering disebut gerakan masyarakat untuk kesehatan. Dari uaraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sasaran pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat. C. Strategi Promosi Kesehatan Menurut Piagam Ottawa Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa ± Canada pada tahun 1986 menghasilkan piagam Otawa (Ottawa Charter). Di dalam piagam Ottawa tersebut dirumuskan pula strategi baru promosi kesehatan, yang mencakup 5 butir, yaitu: 1. Kebijakan Berwawasan Kebijakan (Health Public Policy) 6



Adalah suatu strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada para penentu atau pembuat kebijakan, agar mereka mengeluarkan kebijakan- kebijakan publik yang mendukung atau menguntungkan kesehatan. Dengan perkataan lain, agar kebijakankebijakan dalam bentuk peraturan, perundangan, surat-surat keputusan dan sebagainya, selalu berwawasan atau berorientasi kepada kesahatan public. Misalnya, ada peraturan atau undang-undang yang mengatur adanya analisis dampak lingkungan untuk mendirikan pabrik, perusahaan, rumah sakit, dan sebagainya. Dengan kata lain, setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pejabat publik, harus memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan (kesehatan masyarakat). 2. Lingkungan yang mendukung (Supportive Environment) Strategi ini ditujukan kepada para pengelola tempat umum,termasuk pemerintah kota, agar mereka menyediakan sarana-prasarana atau fasilitas yang mendukung terciptanya perilaku sehat bagi masyarakat, atau sekurang-kurangnya pengunjung tempat-tempat umum tersebut. Lingkungan yang mendukung kesehatan bagi tempattempat umum lainnya: tersedianya tempat samapah, tersedianya tempat buang air besar/kecil, tersedianya air bersih, tersedianya ruangan bagi perokok dan 6 nonperokok, dan sebagainya. Dengan perkataan lain, para pengelola tempat-tempat umum, pasar, terminal, stasiun kereta api, bandara, pelabuhan, mall dan sebagainya, harus menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung perilaku sehat bagi pengunjungnya. 3. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service) Sudah menjadi pemahaman masyarakat pada umumnya bahwa dalam pelayanan kesehatan itu ada 3 provider´ dan 3 consumer´. Penyelenggara (penyedia) pelayanan kesehatan adalah pemerintah dan swasta, dan masyarakat adalah sebagai pemakai atau pengguna pelayanan kesehatan. Pemahaman semacam ini harus diubah, harus diorientasikan lagi, bahwa masyarakat bukan sekedar pengguna atau penerima pelayanan kesehatan, tetapi sekaligus juga sebagai penyelenggara, dalam batas-batas tertentu. Realisasida rireontitas pelayanan kesehatan ini, adalah para penyelenggara pelayanan kesehatan baik pemerintrah maupun swasta harus melibatkan, bahkan memberdayakan masyarakat agar mereka juga dapat berperan bukan hanya sebagai penerima pelayanan kesehatan,tetapi juga sekaligus sebagai penyelenggara pelayanan 7



kesehatan. Dalam meorientasikan pelayanan kesehatan ini peran promosi kesehatan sangat penting. 4. Keterampilan Individu (Personnel Skill) Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat yang terdiri dari individu, keluarga, dan kelompok-kelompok. Oleh sebab itu, kesehatan masyarakat akan terwujud apabila kesehatan indivu-individu, keluarga-keluarga dan kelompokkelompok tersebut t erwujud. Oleh sebab itu, strategi untuk mewujudkan keterampilan



individu-individu



(personnels



kill)



dalam



memelihara



dan



meningkatkan kesehatan adalah sangat penting. Langkah awal dari peningkatan keterampilan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka ini adalah memberikan pemahaman kepada anggota masyarakat tentang cara-cara memelihara kesehatan, mencegah penyakit, mengenal penyakit, mencari pengobatan ke fasilitas kesehatan profesional, meningkatkan kesehatan, dan sebagainya. Metode dan teknik pemberian pemahaman ini lebih bersifat individu daripada massa. 5. Gerakan masyarakat (Community Action) Untuk mendukung perwujudan masyarakat yang mau dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya seperti tersebut dalam visi promosi kesehatan ini, maka di dalam masyarakat itu sendiri harus ada gerakan atau kegiatan-kegiatan untuk kesehatan. Oleh karena itu, promosi kesehatan harus mendorong dan memacu kegiatan-kegiatan di masyarakat dalam mewujudkan kesehatan mereka. Tanpa adanya kegiatan masyarakat di bidang kesehatan, niscaya terwujud perilaku yang kondusif untuk kesehatan atau masyarakat yang mau dan mampu memelihara serta meningkatkan kesehatan mereka. D. Pemilihan Strategi Promkes Review Beberapa Strategi Promkes Pemilihan Strategi Promkes adalah sebagai berikut : 1. Ceramah a. Mudah digunakan tapi sulit dikuasai b. Membagi informasi, mempengaruhi pendapat, merangsang pemikiran berdasarkan pesan verbal c. Sasaran biasanya pasif, sedikit interaksi dengan narasumber atau peserta lainnya 2. Media Massa 8



a. Saluran komunikasi yang menjangkau sasaran luas b. Umumnya, sasaran tidak atau sedikit usaha untuk menerima pesan c. Strategi ini tidak efektif karena pesan tidak dapat dikhususkan untuk sasaran tertentu d. Strategi ini efisien karena biaya yang murah dalam skala ekonomi Contoh : televisi, radio, koran, majalah, outdoor media 3. Instruksi individual a. Dalam tatanan pasien, disebut konseling b. Bersifat individual, digunakan bila perbedaan karakteristik sasaran sangat besar c. Penyuluh memberikan advokasi solusi permasalahan kesehatan berdasarkan kebutuhan individual d. Tidak efisien bagi penyuluh, tapi efisien bagi sasaran 4. Simulasi a. Simulasi adalah metode ekperiental di mana model situasi nyata digunakan untuk merangsang atau membantu proses pembelajaran b. Semakin mirip dengan situasi nyata semakin baik simulasi tersebut c. Bentuk simulasi : permainan, drama, bermain peran (role playing), model komputerisasi d. Simulasi cocok untuk meningkatkan motivasi dan mengubah sikap 5. Modifikasi Perilaku a. Memodifikasi perilaku spesifik berdasarkan prinsip pengkondisian melalui rangsangan dan konsekuensi b. Teori : rangsangan (antecedent)



perilaku spesifik konsekuensi (positif/negatif)



- Contoh rangsangan : iklan televisi Contoh konsekuensi positif : hadiah, pujian Contoh konsekuensi negatif : sanksi 6. Pengembangan Masyarakat a. Proses yang berorientasi kepada metode pengorganisasian masyarakat yang menekankan pada pengembangan kemampuan, keterampilan dan pemahaman pada masyarakat tertentu



9



b. Strategi ini berdasarkan kemandirian, kesepakatan bersama dalam pemecahan masalah. c. Penyuluh bertindak sebagai fasilitator d. Evaluasi strategi ini lebih sulit dibandingkan strategi lain karena efeknya terjadi dalam waktu yang lama E. Aturan Dalam Memilih Strategi Promosi Kesehatan a. Pilih minimal tiga strategi b. Umumnya, penggunaan media sering digunakan dalam promosi Kesehatan c. Semakin lama program, semakin banyak strategi d. Dimulai dengan strategi yang paling murah & sederhana e. Semakin kompleks permasalahan perilaku yang akan diintervensi semakin banyak strategi yang digunakan f. Strategi yang mempengaruhi faktor predisposisi umumnya mempunyai efek yang singkat A. Pencegahan Penyakit Dalam Strategi Promosi Kesehatan Pendidikan kesehatan dapat dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan (five level of prevention) menurut Leavel dan Clark adalah sebagai berikut: a. Peningkatan kesehatan (Health Promotion). Peningkatan status kesehtan masyarakatdilakukan melalui berbagai kegiatan berikut ini. 



Pendidikan kesehatan (health education)







Penyuluhan kesehatan masyarakat (PKM) sepertipenyuluhan tentang masalah gizi.







Pengamatan tumbuh kembang anak (growth and development mentoring) • Pengadaan rumah sehat







Konsultasi perkawinan (marriage counselling)







Pendidikan sex (sex education)







Pengendalian lingkungan







Program P2M (Pemberantasan Penyakit Menular) melalui kegiatan imunusasi dan pemberatasan vektor 10







Stimulasi dan bimbingan dini dalam kesehatan keluarga dan asuhan keperawanan pada anak atau balita serta penyuluhan tentang pencegahan terhadap kecelakaan







Program kesehatan lingkungan dengan tujuan menjaga lingkungan hidup manusia agar aman dari bibit penyakit seperti bakteri, virus, dan jamur serta mencegah kemungkinan berkembangnya vektor.







Asuhan keperawanan pre-natal dan pelayanan keluarga berencana (KB) • Perlindungan gigi







Penyuluhan untuk pencegahan keracuanan Masalah kesehatan yang dicegah bukan hanya penyakit infeksi yang



menular, tetapi jugamasalahkesehatan yang lainnya seperti kecelakaan, kesehatan jiwa, kesehatan kerjan, dan lain sebagainya. Besarnya masalah kesehatan masyarakat dapat diukur dengan menghitung tingkat morbiditas (kejadian sakit), mortalitas (kematian), fertilitas (tingkat kelahiran), dan disability (tingkat kecacatan) pada kelompok-kelompok masyarakat. b. Perlindungan umum dan khusus (general and spesifik protectiton). Perlindungan umum dan khusus merupakan usaha kesehatan untuk memberikan perlindungan secara khusus atau umum kepada seseorang atau masyarakat. Hal ini karena kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan umumdan khusus sebagai perlindungan terhadap penyakit pada dirinyamauapun pada anakanaknya masih rndah. Bentuk perlindungan tersebut sebagai berikut : 



Imunisasi dan higiene perseorangan (personal hygiene) • Perlindungan diri dari kecelakaan (accidental safety)







Perlindungan diri dari lingkungan (protrctif self environment) • Kesehatan kerja (occupational healyh)







Perlindungan diri dari karsinogen, toksin, dan alergen • Pengendalian susmber-sumber pencemaran dan lain-lain.



c. Diagnosis dini dan pengobatan segera atau adekuat (Earl diagnosis prompt treatment). Usaha ini dilakukan karena rnedahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tehadap kesehatan penyakit. Sehingga sering kesulitan mendeteksi penyakit-penyakit 11



yang terjadi di dalam masyarakat. Bahkan kadang-kadang masyarakat sulit atau tidak mau periksa dan diobati penyakitnya. Hal ini menyebabkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak. Bentuk usaha tersebutdapat dilakukan melalui: 



Penemuan kasus secara dini (Earl case finding)







Pemeriksaan umu lengkap (general check up)







Pemeriksaan masal (mass sceening)







Survei terhadap kontak, sekolah, dan rumah (contact survei, school survei, household survei)







Penanganan kasus (case holding) dan pengobatan adekuat (adekuate treatment)



d. Pembatasan kecacatan (disability limitation). Kurangnya pengertian dan kesdaran masyarakat tentang kesehatan dan penyakit sering membuat masyarakat tidak melanjutkan pengobatannya sampai tuntas. Dengan kata lain, mereka tidak melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang komplit terhadap penyakitnya. Pengobatan yang tidak layak dan tidak sempurna dapat mengakibatkan orang yang bersangkutan cacat atau ketidakmampuan. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan antara lain sebagai berikut. 



Penyempurnaan dan intensifikasi terapi lanjutan







Pencegahan komplikasi







Perbaikan fasilitas kesehatan







Penurunan beban sosial penderita, dan lain-lain



e. Rehabilitasi (rehabilitation). Setelah sembuh darisuatu penyakit tertentu, kadangkadang orang menjadi cacat.untuk memulihkan cacatanya tersebut diperlukan latihanlatihan tertentu. Oleh karena itu, kurangnya pengertiannya dan kesadaran membuat masyarakat tidak mau atau segan melakukan latihan-latihan yang dianjurkan. Disamping itu orang yang cacat karena suatu penyakit kadang-kadang malu untuk kembali ke masyarakat. Masyarakat sering tidak mau menerima mereka sebagai anggota masyarakat yang normal. Oleh sebab itu, pendidikan kesehatan diperlukan tidak hanya untuk orang yang cacat tetapi juga untuk masyarakat.



12



BAB III PENUTUP



A. Simpulan Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi kesehatan secara efektif dan efisien, maka diperlukan cara dan pendekatan yang strategis yaitu strategi promosi kesehatan. Berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan secara global ini terdiri dari 3 hal, yaitu Advokasi (Advocacy), Dukungan



Sosial



(Social



support),



dan



Pemberdayaan



Masyarakat



(Empowerment). Di dalam piagam Ottawa dirumuskan pula strategi baru promosi kesehatan, yang mencakup 5 butir, yaitu Kebijakan Berwawasan Kebijakan (Health Public Policy), Lingkungan yang mendukung (Supportive Environment), Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service), Keterampilan Individu (Personnel Skill), dan Gerakan masyarakat (Community Action). Dalam pemilihan srategi promosi kesehatan agar masyarakat lebih mudah untuk mengingat dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pemilihan srategi promosi kesehatan yaitu diantaranya Ceramah, Media Massa, Instruksi



individual,



Simulasi,Modifikasi



Perilaku



dan



Pengembangan



Masyarakat. Dalam pemilihan srategi promosi kesehatanpun ada aturan-aturan tersendiri, intinya adalah agar srategi promosi kesehatan program-programnya semakin berkembang dan tidak salah sasaran.



13



Daftar Pustaka



Sarman, 2022. Promosi Kesehatan Dalam Pencegah Penyakit Degeneratif Pada Siswadi SMKNegeri 1 Kotamobagu (322-Article Text-1643-1-10-20220831, n.d.) Rahmi Yuningsih r, Strategi Promosi Kesehatan dalam Meningkatkan Kualitas Sanitasi Lingkungan. Volume 10, No. 2 Desember 2019 http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/02/promosi-kesehatan-dalamkesehatan.html...... Promosi Kesehatan dalam kesehatan asyarakat



14