Strategi Pelaksanaan Ansietas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS Pertemuan ke-1 A.      Proses Keperawatan 1.    Kondisi Klien - Data Subjektif a.  Klien mengatakan takut jika pasien berada diluar rumah. b.  Klien mengatakan takut dengan penyakit Corona. c.  Klien mengatakan semakin takut ketika melihat berita jumlah penderita korona terus bertambah. d.  Klien mengatakan mengalami kesulitan tidur - Data Objektif Klien terlihat seperti gelisah 2.    Diagnosa Keperawatan Ansietas 3.    Tujuan Tindakan Keperawatan a. Tujuan Umum : Mengatasi gangguan ansietas klien. b. Tujuan Khusus: 1) Pasien mampu membina hubungan saling percaya 2)  Pasien mampu mengenal ansietas 3)  Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi 4)  Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi ansietas.



4.    Tindakan Keperawatan a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi. Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah 1)      Mengucapkan salam terapeutik 2)      Berjabat tangan 3)      Menjelaskan tujuan interaksi 4)      Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan) setiap kali bertemu pasien b. Membantu pasien mengenal ansietas : 1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya 2) Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas 3) Bantu pasien mengenal penyebab ansietas 4) Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas c.  Mengajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri : pengalihan situasi B.  Strategi Komunikasi 1.   Fase Orientasi a.    Salam Terapeutik “Assalamu’alaikum, Selamat pagi Bu. Saya perawat BELVIA.  Saya adalah mahasiswa dari STIKES BANI SALEH, yang sedang dalam praktek lahan di keperawatan jiwa. Nama Ibu siapa?,“Ibu senangnya dipanggil apa?” b.    Evaluasi/validasi “Bagaimana perasaan Ibu hari ini? semalam tidurnya nyenyak?”



c.    Kontrak : - Topik “Bagaimana jika sekarang  kita berbincang-bincang tentang kecemasan yang ibu rasakan dan latihan cara mengontrol cemas dengan latihan relaksasi” - Waktu “Apakah ada perkerjaan yang ingin ibu lakukan? Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15 menit saja?” - Tempat “Dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah, Bagaimana jika diruangan ini saja kita berbincang-bincang” - Tujuan “Tujuan dari bincang-bicang yang kita lakukan ini, yaitu untuk mengethaui kecemasan yang ibu rasakan serta cara mengatasinya”. 2.    Fase Kerja “Sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini”. “Coba Ibu ceritakan pada saya”. “Ouw jadi ibu merasa takut dengan penyakit korona, karena banyak sekali pemberitaan tentang jumlah penderita korona. Jika boleh saya tahu, bagaimana cara Ibu mengatasinya”. “Saya mengerti bagaimana perasaan Ibu. Setiap orang akan memiliki perasaan yang sama jika diposisi Ibu. Tapi saya sangat kagum sama Ibu Karena Ibu mampu berusaha sampai saat ini dan tetap menjalankan peran ibu sebagai seorang istri.. Ibu adalah orang yang luar biasa. Yang perlu Ibu ketahui adalah Ibu saat ini berada pada tingkat kecemasan yang sedang. Untuk itu, Ibu perlu



melakukan terapi disaat ibu merasakan perasaan cemas. Terapi ini akan membantu menurunkan tingkat kecemasan Ibu. Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan ibu dengan latihan relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan salah satu cara   untuk mengurangi kecemasan yang ibu rasakan”. “Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, ibu perhatikan saya, lalu ibu bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya bu. Ibu silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, ibu tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu ibu hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Sekarang coba ibu praktikkan”. “Bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini selama 5 sampai 10 kali sampai ibu merasa relaks atau santai. Selain cara tersebut untuk mengatasi kecemasan ibu, ibu bisa melakukan dengan metode pengalihan yaitu dengan ibu melepas kecemasan dengan tertawa, berolahraga, menulis kecemasan ibu disebuah kertas,bersantai seperti jalan-jalan atau ibu juga bisa mengatasinya dengan mendengarkan musik. 3.   Fase Terminasi a.  Evaluasi -



Subyektif ”Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang ibu rasakan dan latihan relaksasi?”.



-



Obyektif ”Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari”.



b.  Rencana Tindak Lanjut (RTL) “Jam berapa ibu akan berlatih lagi melakukan cara ini?,Mari, kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara ini”. c.  Kontrak yang akan datang -



Topik “Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit kecemasan yang ibu rasakan, bagamana jika kita latihan kembali besok bu? Jangan lupa ibu mencoba teknik yang lain untuk mengurangi kecemasan ibu ya”



-



Waktu “Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, dengan jam yang sama seperti hari ini. Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya besok? Bagaimana kalau 20 menit saja”



-



Tempat “Dimana ibu akan latihan dengan saya besok? Ya sudah, bagaimana kalau besok kita melakukannya disini lagi saja”



STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS Pertemuan ke-2 A.    Proses Keperawatan 1.  Kondisi Klien - Data Subjektif a. Klien mengatakan takut jika pasien berada diluar rumah. b. Klien mengatakan takut dengan penyakit Corona. c. Klien mengatakan semakin takut ketika melihat berita jumlah penderita korona terus bertambah. d. Klien mengatakan mengalami kesulitan tidur dan tidak nafsu makan - Data Objektif Klien terlihat seperti gelisah 2.  Diagnosa Keperawatan Ansietas 3. Tujuan Tindakan Keperawatan a. Tujuan Umum Mengatasi gangguan ansietas klien b. Tujuan Khusus -  Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik distraksi untuk mengatasi ansietas. -  Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik distraksi. - Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik distraksi untuk mengatasi ansietas.



4.    Tindakan Keperawatan a. Ajarkan pasien teknik distraksi untuk meningkatkan kontrol diri dan mengurangi ansietas. 1)  Melakukan hal yang disukai. 2)  Menonton TV. 3)  Mendengarkan music yang disukai. 4)  Membaca koran, buku atau majalah. 5) Bermain Game. b. Motivasi pasien untuk melakukan teknik distraksi setiap kali ansietas muncul. B. Strategi Komunikasi 1.   Fase Orientasi a.   Salam Terapeutik “Assalamu’alaikum, Selamat pagi Bu. Saya perawat BELVIA.   Saya adalah mahasiswa dari STIKES BANI SALEH, yang sedang dalam praktek lahan di keperawatan jiwa. Nama Ibu siapa?,“Ibu senangnya dipanggil apa?”. b.  Evaluasi/Validasi “Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah melatih cara mengalihkan situasi untuk menghilangkan kecemasan ibu?” c.   Kontrak -



Topik



“Baiklah ibu sesuai janji kita kemarin, hari ini saya datang kembali untuk mendiskusikan tentang latihan distraksi dengan tehnik pengalihan.” -



Waktu



” Berapa lama kita akan berlatih ibu? “Bagaimana jika 10 menit?”



-



Tempat



“Dimana kita akan berdiskusi? “Bagaimana jika di halaman samping?” -



Tujuan



“Tujuan dari latihan hari ini adalah agar ibu dapat meningkatkan kontrol kecemasan pada diri ibu dan ibu dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari ibu.” 2.    Fase Kerja “Sebelum saya ajarkan cara lain dalam mengatasi kecemasan, coba ibu praktikan kembali cara tarik nafas dalam yang kemrin kita pelajari. Wah bagus ya, ibunya udah bisa ngelakuin secara benar dan bisa ngajarin ke keluarga ibu yang lai. Ibu, kemarin waktu kita diskusi ibu mengatakan bahwa saat cemas rasanya seluruh badan ibu tegang, baik pikiran maupun fisik. Nah, latihan distraksi ini bermanfaat untuk mengalihkan rasa cemas ibu sehingga membuat pikiran dan fisik ibu relak atau santai. Dalam teknik ini ibu harus melakukan hal-hal yang dapat membuat ibu releks misalnya dengan menonton acara televisi kesukaan ibu, membaca buku atau majalah yang ibu suka, atau dengan mendengar music yang ibu sukai. Hal yang ibu sukai apa, yang sering membuat ibu merasa bahagia?. Sekarang ibu sudah tau kan hal-hal apa saja yang dapat ibu lakukan untuk mengurangi rasa cemas ibu. Nanti apabila ibu merasa cemas lagi, ibu bisa melakukan salah satu teknik distraksi atau pengalihan yang saya beritahu tadi. “ 3.    Fase Terminasi a. Evaluasi - Subjektif “Bagaimana apa ada yang ingin ibu tanyakan dari penjelasan saya tadi?”



- Objektif “Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari. Wah bagus sekali, nanti jika ibu merasa cemas, ibu dapat melakukan teknik ditraksi yang tadi saya jelaskan ya.” b.  Rencana Tindak Lanjut (RTL) “Kapan ibu akan mulai mencoba melakukan cara ini? Baiklah setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung mempraktikkan cara ini.” c.   Kontrak yang Akan Datang - Topik “Nah, ibu, masih ada cara yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan ibu yaitu dengan teknik hipnotis diri sendiri atau hipnotis dengan 5 jari.” - Waktu “Bagaimana kalau kita latihan cara yang ketiga ini besok dengan jam yang sama seperti hari ini?” - Tempat “Mau latihan dimana kita bu? Bagaimana jika disini lagi ? Apa masih ada yang mau ditanyakan bu? Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu. Selamat sore.



STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS Pertemuan ke-3 A.    Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien - Data Subjektif 1. Klien mengatakan takut jika pasien berada diluar dirumah. 2. Klien mengatakan takut dengan penyakit Corona. 3. Klien mengatakan sulit tidur. -



Data Objektif 1. Klien terlihat seperti orang bingung. 2. Klien sulit berkonsentrasi.



2.    Diagnosa Keperawatan Ansietas 3.    Tujuan Tindakan Keperawatan a.  Tujuan Umum : Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi hipnotis 5 jari b.  Tujuan Khusus : Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi hipnotis 5 jari untuk mengatasi ansietas



4.    Tindakan Keperawatan a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien. b. Menjelaskan cara teknik relaksasi hipnotis 5 jari. c.  Membantu pasien mempraktikkan teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan memasukkan dalam jadwal. d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. B.   Strategi Komunikasi 1.    Fase Orientasi a.    Salam Terapeutik “Selamat pagi ibu” b.  Evaluasi/validasi “Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Apakah ibu masih gelisah dan tidak bisa tidur? Apakah yang kemaren saya ajarkan sudah di praktekkan dalam jadwal harian ibu? Nah kalau sudah coba di praktikkan kembali ya. Bagus bu” c.  Kontrak - Topik, Waktu, Tempat dan Tujuan “Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan yang ibu rasakan? Dan saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi hipnotis 5 jari untuk menghilangkan rasa gelisah ibu. Kita akan berbincangbincang selama 30 menit. Kita akan lakukan disini saja ya bu.” - Tujuan “Tujuan perbincangan kita hari ini adalah agar ibu mengetahui cara untuk menghilangkan rasa gelisah ibu dengan teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan ibu dapat mempraktekkan ketika rasa gelisah ibu datang kembali.”



2.    Fase Kerja “Tadi ibu katakan, ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, coba ibu ceritakan lebih lanjut tentang perasaan ibu, kenapa ibu tidak bisa tidur, apa yang ibu pikirkan? Oh, ibu masih merasa takut karena kondisi pandemic ini. Dan ibu takut karena jumlah penderita corona semakin meningkat, dan ibu takut terkena penyakit corona? Nah untuk mengatasi kecemasan ibu, sekarang saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi degan cara hipnotis 5 jari. Kita mulai ya bu. Ibu pejamkan mata ibu, nah sekarang sentuh jari telunjuk ibu dengan jempol ibu, sekarang bayangkan pada saat ibu sedang bahagia. Sekarang sentuh jari tengah ibu, bayangkan saat ibu bersama orang yang ibu sayangi/ cintai, sekarang sentuh jari manis ibu, bayangkan ketika ibu di puji oleh seseorang, dan sekarang sentuh jari kelingking ibu, bayangkan tempat yang paling indah yang pernah di kunjungi. Ibu, coba ulangi lagi cara teknik hipnotis 5 jari yang sudah kita pelajari tadi. Wah bagus sekali, mari kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah kita buat.” 3.    Fase Terminasi a.  Evaluasi - Subyektif “Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang bincang tentang masalah yang ibu rasakan dan latihan mempaktekkan teknik relaksasi hipnotis 5 jari?” - Obyektif “Nah, coba ibu praktikkan kembali apa yang telah saya ajarkan tadi. Bagus, ternyata ibu masih ingat apa yang telah saya ajarkan.” b.   Rencana Tindak Lanjut (RTL) “Saya harap apa yang tadi saya ajarkan kepada ibu, ibu dapat mempraktekkan kembali dan jangan lupa untuk memasukannya dalam jadwal kegiatan harian yaitu sekitar 2 kali dalam sehari ya bu.”



c.   Kontrak yang akan datang - Topik, Waktu, Tempat “Ibu sudah tidak terasa sudah 30 menit kita berbincang-bincang. Latihan relaksasi ini adalah cara ke-3 yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan atau ketegangan ibu, masih ada cara ke-4 yaitu dengan melakukan pendekatan spiritual, bagaimana kalau kita latihan cara yang ke 4 ini besok pagi, jam berapa bu? Seperti biasa sore hari di teras rumah ya bu? Masih ada yang mau ditanyakan atau tidak bu? Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu. Terimakasih atas waktunya.”



STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS Pertemuan ke-4 A.    Proses Keperawatan 2. Kondisi Klien - Data Subjektif Klien mengatakan kesulitan tidur. -



Data Objektif Klien terlihat seperti orang bingung.



2.    Diagnosa Keperawatan Ansietas 3.    Tujuan Tindakan Keperawatan a.  Tujuan Umum : Pasien mampu mengatasi ansietas melalui dengan pendekatan spiritual b.  Tujuan Khusus : Pasien mampu melakukan kegiatan spiritual untuk mengatasi ansietas 4.    Tindakan Keperawatan a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien. b. Menjelaskan cara melakukan teknik spiritual untuk mengurangi kecemasan. c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.



B.   Strategi Komunikasi 1.    Fase Orientasi a.    Salam Terapeutik “Selamat sore ibu” b.  Evaluasi/validasi “Bagaimana perasaan ibu sore ini? Apakah ibu masih gelisah dan tidak bisa tidur? Apakah yang kemaren saya ajarkan sudah di praktekkan dalam jadwal harian ibu? Nah kalau sudah coba di praktikkan kembali ya. Bagus bu” c.  Kontrak - Topik, Waktu, Tempat dan Tujuan “Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan yang ibu rasakan? Dan saya akan mengajarkan ibu teknik spiritual untuk menghilangkan rasa gelisah ibu. Kita akan berbincang-bincang selama 300 menit. Kita akan lakukan disini saja ya bu.” - Tujuan “Tujuan perbincangan kita hari ini adalah agar ibu mengetahui cara untuk menghilangkan rasa gelisah ibu dengan teknik spiritual dan ibu dapat mempraktekkan ketika rasa gelisah ibu datang kembali.” 2.    Fase Kerja “Tadi ibu katakan, tidak bisa tidur, coba ibu ceritakan lebih lanjut tentang perasaan ibu, kenapa ibu tidak bisa tidur, apa yang ibu pikirkan? Oh, ibu masih merasa takut karena kondisi pandemic ini. Nah untuk mengatasi kecemasan ibu, sekarang saya akan mengajarkan ibu teknik spiritul. Dalam agama kita, kita bisa melakukan dzikir dengan menyebut asamul husna ataupun istighfar istighfar,membaca A;-Qur’an, mendengar Murotal dan berdoa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kecemasan kita sebagai umat muslim. Dari beberapa cara itu, coba kita lakukan



dengan berzikir.mari kita lakukan secara bersama-sama ya bu. Jadi setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara ini ya bu.” 3.    Fase Terminasi a.  Evaluasi - Subyektif “Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang bincang tentang masalah yang ibu rasakan dan latihan mempaktekkan teknik ini?” - Obyektif “Nah, coba ibu praktikkan kembali apa yang telah saya ajarkan tadi. Bagus, ternyata ibu masih ingat apa yang telah saya ajarkan.” b.   Rencana Tindak Lanjut (RTL) “Ibu sudah tidak terasa ya sudah 30 menit kita berbincang-bincang. Latihan relaksasi ini adalah cara ke-4 yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan atau ketegangan ibu. Kita udah pelajari 4 cara untuk mengatasi kecemasan yang dirasakan, coba ibu sebutkan apa saja yang kita sudah pelajari? Wah bagus ibu masih ingat, coba sekarang ibu praktekan cara melakukan semua tekniknya. Alhamdulillah, ilmu yang saya berikan ibu ingat dengan baik. Saya harap apa yang saya ajarkan kepada ibu, ibu dapat mempraktekkannya setiap ibu merasa cemas dalan hal apapun, dan ibu bisa mengajarkanya kepada anggota keluarga ibu yang lain dan kita sama berdoa dan ikhtiar ya bu, semoga Negara kita cepat pulih kembali dan pandemic ini cepat berakhir. Dan bantu saya ya bu, bantu doakan teman sejawat dan senior saya sekarang sedang berjuang di rumah sakit. Semoga Alah selalu melindungi mereka . baik bu semoga ilmu saya berguna ya bu, buat ibu dan keluarga. saya pamit, ya bu. wassalamu’alaikum.