5 0 768 KB
STRATEGI PROMOSI HOTEL SAVANA & CONVENTION DI MASA PANDEMI
SKRIPSI Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana pada Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya
MUHAMMAD HUSNAN HABIB NIM : 164140314111033
PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PERHOTELAN PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2020
i
MOTTO
“SABAR ADALAH KUNCI KEHIDUPAN” “JANGAN MUDAH MENYERAH” “HIDUP MEMANG PILIHAN, TAPI PILIHAN ITU ADA DITANGAN KITA YANG INGIN MENJALANKANNYA” “SEHAT MEMANG TIDAK MENARIK SELGAI KITA MILIKI, TAPI AKAN MENARIK JIKA SAKIT ITU DATANG KEPADA KITA” “KEEP STRONG AND STAY HEALTHY
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Skripsi.Tujuan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Pariwisata, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Brawijaya Malang. Penulis menyadari dalam penulisan Skripsi ini tidak akan selesai dengan baik dan tepat waktu tanpa adanya dukungan, do’a, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan, dorongan serta bantuannya kepada yang terhormat : 1. Allah SWT yang melimpakahkan segala kemudahan untuk penulis menyelesaikan laporan tugas akhir. 2. Dr.Ir. DARMAWAN OCKTO SUTJIPTO , M.Si. Selaku Ketua Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya. 3. Dr. Drs. Kadarisman Hidayat , M.Si. Selaku ketua prodi Manajemen Perhotelan. 4. Dr Susilo, SE., MS. Yang telah membimbing Skripsi saya. 5. Agung Budi Leksono, SE, MM. Yang telah membimbing saya selama saya mengerjakan skripsi dan kuliah.
iii
6. Terimakasih Kepada Orang Tua Saya atas semua pengorbanan, dukungan, doa serta kasih sayang sebagai orang tua dalam merawat dan membesarkan penulis hingga saat ini. 7. Mas Wahyu Klepon terimakasih telah menasehati saya dalam menyelesaikan skripsi saya. 8. Anak-anak
Sufelir
yang
sudah
mensupport
penulis
dalam
menyelesaikan skripsi. 9. Teman-teman sepertinggalan saya selama di Malang Fahri, Ivan dan Vani. 10. Teman-teman kelas saya yang sudah menemani selama 4 tahun perkuliahan. 11. Kepada keluarga besar dan keluarga saya yang telah memberikan support dan doa. 12. Dan yang terakhir kepada Efrita Widya Putrianty yang tak hentihentinya memberi semangat, dukungan dan kasih sayang kepada saya. Penulisan Skripsi ini dapat memberikan sumbangsih bagi pihak yang memerlukannya dan penulis dengan senang hati membuka diri untuk segala kritik dan saran yang membangun. Malang, 22 Juli 2020
Muhammad Husnan Habib iv
DAFTAR ISI
Halaman Motto ............................................................................................ ii Kata Pengantar ............................................................................. iii Daftar Isi ....................................................................................... v Daftar Tabel .................................................................................. viii Daftar Gambar .............................................................................. ix BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1 1.1
Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................... 4
1.3
Tujuan Penelitian...................................................................... 4
1.4
Manfaat Penelitian .................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................. 6 2.1
Pengertian Strategi ................................................................... 6
2.1.1 Manajemen Strategi ................................................................. 7 2.2
Pengertian Strategi Pemasaran ................................................. 7
2.2.1 Strategi Pemasaran Perusahaan ................................................ 8 2.3
Pengertian Bauran Pemasaran .................................................. 9
v
2.4
Pengertian Promosi .................................................................... 13
2.5
Pengertian Bauran Promosi ........................................................ 14
2.6
Pengertian Promosi Penjualan .................................................... 17
2.6.1 Tujuan Promosi Penjualan ......................................................... 18 2.6.2 Alat Promosi Konsumen ............................................................. 19 2.7
Hotel ....................................................................................... 23
2.8
Penelitian Terdahulu ................................................................. 25
2.9
Kerangka Pemikiran Teoritis ...................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 34 3.1
Jenis Penelitian .......................................................................... 34
3.2
Lokasi Penelitian ........................................................................ 35
3.3
Sumber Data ............................................................................. 36
3.4
Metode Pengumpulan Data ........................................................ 36
3.5
Teknik Analis ............................................................................. 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 38 4.1
Gambaran profil Savana Hotel & Convention ............................... 38
4.2
Visi Misi Perusahaan .................................................................. 39
4.3
Lokasi Hotel .............................................................................. 40
4.4
Produk Hotel ............................................................................ 40
vi
4.5
Penyajian Data ........................................................................... 41
4.6
Strategi Promosi Savana Hotel & Convention ................................ 51
BAB V PENUTUP ............................................................................ 59 5.1
Kesimpulan ................................................................................ 59
5.2
Saran ......................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 61
vii
DAFTAR TABEL Halaman
TABEL 1.1 .................................................................................. 2 TABEL 1.2 .................................................................................. 32 TABEL 4.1 .................................................................................. 43
viii
DAFTAR GAMBAR Halaman GAMBAR 2.1 ............................................................................. 33 GAMBAR 4.1 ............................................................................. 40 GAMBAR 4.2 ............................................................................. 52 GAMBAR 4.3 ............................................................................. 54 GAMBAR 4.4 ............................................................................. 55 GAMBAR 4.5 ............................................................................. 56 GAMBAR 4.6 ............................................................................. 57
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Industri pariwisata di Indonesia didukung oleh potensi pariwisata.
Objek pariwisata yang sangat beragam menyerap banyak wisatawan domestik maupun wisatawan asing untuk mengunjunginya. Semakin meningkatnya kunjungan wisata di Indonesia harus juga diimbangi dengan peningkatan sarana-sarana penunjang yang penting yang merupakan bagian yang penting dari bidang pariwisata tersebut yaitu industri jasa perhotelan. Industri perhotalan berlomba-lomba menawarkan berbagai fasilitas, kualitas pelayanan dan penyajian sebaik mungkin untuk memberikan nilai tambah pada pelayanan yang ditawarkannya. Upaya tersebut dilakukan agar bertahan di tengah persaingan yang sangat ketat dan tetap menjadi pilihan utama bagi konsumen sehingga mempunyai konsumen yang loyal. Saat ini Industri Perhotelan sendiri terancam tutup sementara karena pandemi corona. Hal ini menyebabkan menurunnya daya tarik pengunjung. Industri perhotelan harus tetap melakukan promosi untuk menarik daya tarik pengunjung hotel. Industri ini mendapat regulasi khusus dari Pemerintah Indonesia mengenai pembatasan pengunjung. Hal ini mengharuskan pihak hotel melakukan promosi dengan tetap 1
memperhatikan regulasi tersebut. Hal ini dibuktikkan dengan catatan jumlah pengunjung mulai bulan Januari hinggan Juli.
Data Occupancy Hotel Savana (Januari - Juli 2020)
JUMLAH PENGUNJUNG
Room Night 2901
2541
1965 1024
1218
500 Januari Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Tabel 1.1 : Data Occupancy Hotel Savana 2020 Sumber data : Hotel Savana Dari Tabel 1 tersebut didapatkan data occupancy yang mengalami penurunan. Kerugian yang dialami Hotel Savana sendiri cukup dirasakan. Bahkan di bulan April Hotel harus dipaksa tutup karena regulasi yang ditetapkan
oleh
Pemerintah
Kota
Malang
yang
melakukan
PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh T. Hadi Prasetyo Atmoko (2018) dan Rahma Aisyah (2019) bahwa untuk meningkatkan
2
penjualan di hotel yaitu dengan melakukan persaingan harga kamar dan meningkatkan beberapa fasilitas hotel seperti, meeting room, sky bar &
lounge, dan menambah inovasi jenis makanan lainnya. Menurut HRD Savana pada kenyataannya, di Hotel Savana & Convention sendiri strategi promosi tidak terlalu memberikan dampak baik bagi hotel dikarenakan Regulasi Pemerintah Kota Malang yang membatasi pengunjung hotel maksimal 10% dari total kamar orang pengunjung dengan tetap memperhatikan protokol Kesehatan dengan memberikan fasilitas cuci tangan di lobby hotel, pengunjung wajib masker, dan pengecekan suhu tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat hunian kamar pada masa new normal. Pihak Savana Hotel dalam hal ini melakukan kegiatan promosi yang merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran, karena sebaik apapun kualitas sebuah produk atau pelayanan jasa bila komsumen belum pernah mendengar atau melihatnya maka mereka tidak akan yakin kelebihan produknya, promosi merupakan suatu metode kontrol komunikasi yang terpadu, dengan lebih menekankan pada prospek terhadap konsumen, bagaimana menemukan sebuah produk pelayanan jasa hotel yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan membeli
atau
menggunakan
jasa
hotel
tersebut
sehingga
akan
mendatangkan nilai profit bagi hotel itu sendiri. Promosi menjadi masalah yang signifikan bagi penerapan strategi promosi. Dengan semakin ketatnya bisnis perhotelan di Kota Malang, namun tidak di imbangi dengan promosi 3
yang maksimal. Sehingga berakibat kurangnya pengunjung yang memilih Savana Hotel, juga kurangnya kedatangan wisatawan ke Kota Malang di masa pandemi Covid-19 ini. Berdasarkan fakta dan masalah yang diuraikan diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul Strategi promosi di hotel savana & convention di masa pandemi.
1.2
Rumusan masalah Berdasarkan gambaran dalam masalah latar belakang diatas, maka
untuk lebih mengarahkan pembahasan dalam tugas akhir ini dapat merumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut : 1. Apa saja pengaruh pademi terhadap Hotel Savana & Convention? 2. Bagaimana cara strategi promosi Hotel Savana & Convention di masa pandemi?
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas maka
penelitian ini bertujuan antara lain: 1. Untuk Mengetahui Apa saja pengaruh pademi terhadap Hotel Savana & Convention. 2. Untuk mengetahuii strategi promosi Hotel Savana & Convention selama masa pandemi.
4
1.4
Manfaat penelitian Dengan dilihat dari segala aspek yang ada, penelitian ini berguna
dalam memberi kontribusi secara akademis dan serta secara praktis adapun kontribusinya sebagai berikut: 1. Kontribusi Akademis a. Secara akademis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu karya ilmiah yang memberikan kontribusi ilmu pengetahuan mengenai Strategi promosi dalam meningkatkan tingkat hunian kamar di hotel savana & convention pada masa pandemi b. Diharapkan dapat dijadikan informasi sebagai bahan informasi bagi penelitian selanjutnya c. Untuk Universitas Brawijaya, terutama Fakultas Vokasi agar dapat
memberikan
pengetahuan,
peningkatan
terutama
di
dalam
perkembangan lingkup
ilmu
manajemen
perhotelan. 2. Kontribusi Praktis a. Untuk pihak terkait, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam menjalankan Strategi promosi dalam meningkatkan tingkat hunian kamar di hotel savana & convention pada masa pandemi
5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Strategi Menurut Rangkuti (2013:183) bahwa strategi adalah perencanaan
induk yang komprehensif, yang menjelaskan bagaimana perusahaan akan mencapai semua tujuan yang telah di tetapkan berdasarkan misi yang telah di tetapkan sebelumnya. Menurut David (2011:18-19) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi georafis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau
joint venture. Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar. Jadi strategi adalah sebuah tindakan aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan yang telah di tetapkan. Menurut Tjiptono (2006:3) istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategia yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Strategi juga bisa diartikan suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer pada daerah – daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. 6
2.1.1
Manajemen Strategi Menurut Whelen (2008:15) ada beberapa tingkatan dalam strategi
untuk perusahaan besar. Ada tiga tingkatan strategi manajemen yang berkembang sesuai dengan perkembangan perusahaan, yaitu : a) Strategi Korporasi (Corporate Strategy) ini adalah strategi yang mencerminkan
seluruh
arah
perusahaan
yang
bertujuan
menciptakan pertumbuhan bagi perusahaan secara keseluruhan dan bagi manajemen berbagai macam bisnis lini produk. b) Strategi Bisnis (Business Strategy). Stategi ini digunakan pada tingkat produk atau unit bisnis dan merupakan strategi yang menekankan pada perbaikan posisi bersaing produk atau jasa pada spesifikasi atau segmen pasar tertentu. c) Strategi Fungsional (Fungsional Strategy). Strategi ini digunakan pada level fungsional seperti, operasional, pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia. Strategi ini mengacu pada dua tingkatan strategi sebelumnya yaitu strategi korporasi dan strategi bisnis.
2.2
Pengertian Strategi Pemasaran Menurut Assauri (2013:15), strategi pemasaran adalah serangkaian
tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha
pemasaran
perusahaan
dari
waktu
ke
waktu,
pada
masingmasing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai 7
tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah .
2.2.1 Strategi Pemasaran perusahaan Menurut Amirullah (2015:113-127) secara umum strategi tingkat perusahaan dapat dikelompokkan menjadi empat bagian utama. Berikut ini pejelasan mengenai hal tersebut : a) Strategi pertumbuhan ( Aggressive Strategy ) Strategi pertumbuhan atau strategi agresif adalah strategi yang dirancang untuk mencapai pertumbuhan, aktiva,
laba,
atau
kombinasi
dari
semuanya.
Pertumbuhan yang berkelanjutan artinya penjualan yang meningkat, dan dengan pengalamannya dapat melakukan efesiensi dan akhirnya meningkatkan laba. b) Strategi integrasi adalah strategi yang menyatukan beberapa rentang bisnis mulai dari hulu, jaringan pemasok hingga hilir, jaringan distributor serta secara horizontal ke arah pesaing. Strategi ini dilakukan dengan memperluas operasi perusahaan. Integrasi dapat dilakukan melalui merger antar perusahaan dalam industri yang sama.
8
c) Strategi diversifikasi merupakan strategi pertumbuhan dimana perusahaan operasionalnya dengan berpidah ke industri yang berbeda atau menghasilkan produk yang berbeda atau bervariasi. d) Strategi berbenah diri (turnaround) merupakan strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengembalikan perusahaan dari kondisi penurunan prestasi ke kondisi berlaba. Perusahaan tidak selamanya menghadapi kestabilan.
2.3
Pengertian Bauran Pemasaran Di dalam ruang lingkup pemasaran terdapat apa yang dinamakan
dengan bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran merupakan serangkaian variabel pemasaran yang harus dikuasai dan dipahami oleh perusahaan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk lebih jelasnya mengenai definisi bauran pemasaran, berikut definisi dari ahli pemasaran yaitu : Bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller yang diterjemahkan oleh Benyamin Molan (2012:23), dapat diartikan bauran pemasaran (marketing mix) adalah perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya.
9
Pengertian bauran pemasaran menurut Buchari Alma (2012:205), diartikan sebagai berikut : ”Bauran pemasaran merupakan strategi mencampuri kegiatan – kegiatan
pemasaran,
agar
dicari
kombinasi
maksimal
sehingga
mendatangkan hasil yang memuaskan. Marketing mix terdiri atas empat komponen atau disebut 4P yaitu product, price, place, promotion.” Berdasarkan beberapa definisi tersebut di atas peneliti sampai pada pemahaman bahwa bauran pemasaran merupakan alat pemasaran yang dijadikan strategi dalam kegiatan perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan. Dalam bauran pemasaran terdapat seperangkat alat pemasaran yang dikenal dalam istilah 4P, yaitu product ( produk), price (harga), place (tempat atau saluran distribusi), dan promotion (promosi), sedangkan dalam pemasaran jasa memiliki beberapa alat pemasaran tambahan seperti
people (orang), physical evidence (fasilitas fisik), dan process (proses), sehingga dikenal dengan istilah 7P maka dapat disimpulkan bauran pemasaran jasa yaitu product, price, place, promotion, people, physical
evidence, and process. Adapun pengertian 7P menurut Kotler dan Amstrong (2012:62) :
1.
Product Produk adalah mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan
10
dengan mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang mempengaruhi bermacammacam produk atau jasa.
2.
Price Harga adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan
strategi
yang
menyangkut
potongan
harga,
pembayaran ongkos angkut dan berbagi variabel yang bersangkutan.
3.
Place Distribusi yakni memilih dan mengelola saluran perdagangan yang dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar sasaran, serta mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman dan perniagaan produk secara fisik.
4. Promotion Promosi adalah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi.
5. Physical Evidence Sarana fisik merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk atau
11
jasa yang ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam sarana fisik antara lain lingkungan atau bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya.
6. People Orang adalah semua pelaku yang memainkan peranan penting dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen dari orang adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain. Semua sikap dan tindakan karyawan, cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan penyampaian jasa.
7. Process Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini memiliki arti sesuatu untuk menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan senang merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian jasa itu sendiri. Berdasarkan penjelasan tersebut mengenai bauran pemasaran, maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran memiliki elemen-elemen yang sangat berpengaruh dalam penjualan karena elemen tersebut dapat mempengaruhi minat konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
12
2.4
Pengertian Promosi (Promotion) Kegiatan promosi dalam perusahaan merupakan bagian terpenting
disamping variabel lainnya yaitu produk, harga, dan lokasi perusahaan. Suatu produk tidak akan berguna selama produk tersebut tidak sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan dan tentunya konsumen tidak akan mengetahui akan keberadaan produk jika tanpa adanya kegiatan promosi. Maka dari itu promosi dapat diartikan sebagai komunikasi awal antara perusahaan dan konsumen serta sebagai salah satu media untuk memperkenalkan produk kepada konsumen agar mengetahui akan keberadaan produk perusahaan tersebut. Berikut ini merupakan pengertian promosi menurut beberapa pendapat ;para ahli diantaranya pengertian promosi menurut Kotler dan Armstrong (2012:76) “promotion means activities that communicate the
merits of the product and persuade target customers to buy it”. Artinya promosi merupakan kegiatan yang mengkomunikasikan manfaat dari sebuah produk dan membujuk target konsumen untuk membeli produk tersebut. Pengertian menurut Agus Hermawan (2013:38) mengemukakan bahwa : “Promosi adalah salah satu komponen prioritas dari kegiatan pemasaran
yang memberitahukan
kepada konsumen bahwa
13
perusahaan meluncurkan produk baru yang menggoda konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian”. Berdasarkan dua pengertian di atas peneliti dapat simpulkan bahwa promosi merupakan penting dalam memasarkan suatu produk sehingga konsumen akan tertarik dan melakukan pembelian terhadap produk tersebut, sehingga suatu promosi perlu dirancang semenarik mungkin dan informasi yang disampaikan dapat dimengerti dengan mudah oleh masyarakat.
2.5
Pengertian Bauran Promosi (Promotion Mix) Promosi sebagai alat untuk menyebarkan informasi memiliki
beberapa komponen yang terdapat dalam bauran promosi. Bauran promosi menjadi pilihan komunikasi yang terdiri dari kombinasi promosi yang digunakan oleh perusahaan yang apabila mendapat tanggapan positif akan menguntungkan perusahaan. Berikut ini merupakan pengertian bauran promosi menurut beberapa para ahli diantaranya menurut Solomon dalam bukunya Basu Swastha Dharmmesta (2014:9) mengemukakan bahwa bauran promosi adalah elemen-elemen utama komunikasi yang dikendalikan oleh pemasar, termasuk periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan tatap muka, dan pemasaran langsung. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2012:432) mengemukakan bahwa promotion mix (marketing
14
communications mix) is the specific blend of promotion tools that the company uses to persuasively communicate customer value and build customer relationships. Artinya bauran promosi (bauran komunikasi pemasaran) adalah campuran spesifik dari alat-alat promosi yang digunakan perusahaan untuk secara persuasif mengkomunikasikan nilai pelanggan dan membangun hubungan pelanggan. Kotler dan Armstrong (2012:432), bauran promosi terdiri atas 5 (lima) alat-alat promosi, yaitu: 1. Advertising Periklanan yaitu semua bentuk presentasi dan promosi non personal yang dibayar oleh sponsor untuk mempresentasikan gagasan, barang atau jasa. Periklanan dianggap sebagai manajemen citra yang bertujuan menciptakan dan memelihara cipta dan makna dalam benak konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup broadcast, print, internet,
outdoor, dan bentuk lainnya. 2. Sales promotion Promosi
penjualan
yaitu
insentif-insentif
jangka
pendek
untuk
mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Bentuk promosi yang digunakan mencakup discounts, coupons, displays,
demonstrations, contests, sweepstakes, dan events.
15
3. Personal selling Penjualan perseorangan yaitu presentasi personal oleh tenaga penjualan dengan tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan dengan konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup
presentations, trade shows, dan incentive programs. 4. Public relations Hubungan masyarakat yaitu membangun hubungan yang baik dengan berbagai publik perusahaan supaya memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan. Bentuk promosi yang digunakan mencakup press
releases, sponsorships, special events, dan web pages. 5. Direct marketing Penjualan langsung yaitu hubungan langsung dengan sasaran konsumen dengan tujuan untuk memperoleh tanggapan segera dan membina hubungan yang abadi dengan konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup catalogs, telephone marketing, kiosks, internet,
mobile marketing, dan lainnya. Dari pengertian mengenai promosi peneliti sampai pada pemahaman bahwa bauran promosi adalah cara untuk mengkomunikasikan suatu produk kepada konsumen dengan penggunaan alat-alat promosi mencakup kegiatan periklanan, promosi penjualan, penjualan perseorangan,
16
hubungan masyarakat dan penjualan langsung yang bertujuan untuk tujuan program penjualan.
2.6
Pengertian Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan sering bekerja sama dengan alat promosi yang
lain seperti periklanan. Iklan menawarkan alasan untuk membeli, sedangkan promosi penjualan menawarkan insentif untuk membeli. Menurut Kotler dan Armstrong (2015:501) mengemukakan bahwa sales
promotion consists of short-term incentives to encourage the purchase or sales of a product or service. Artinya promosi penjualan adalah insentifinsentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa. Pengertian menurut Grewal dan Levy (2014:572) mengemukakan bahwa :
“Sales promotions are special incentives or excitement-building programs that encourage consumers to purchase a particular product or service, typically used in conjunction with other advertising or personal selling programs”. Dapat diartikan promosi penjualan adalah insentif khusus atau program yang mendorong konsumen untuk membeli produk tertentu atau pelayanan biasanya digunakan bersama dengan iklan atau program penjualan langsung.
17
Berdasarkan dua pengertian di atas peneliti dapat simpulkan bahwa promosi penjualan merupakan bahan inti dalam kampanye pemasaran, insentif jangka pendek yang dirancang untuk menstimulasi pembelian yang lebih cepat atas produk atau jasa.
2.6.1 Tujuan Promosi Penjualan Promosi penjualan bermanfaat dalam mempromosikan kesadaran konsumen yang lebih besar terhadap harga. Dengan promosi penjualan perusahaan terbantu dalam menjual lebih banyak daripada biasanya pada harga resmi dan menerapkan program ke berbagai segmen konsumen. Pemasar jasa menerapkan promosi penjualan untuk menarik pelanggan baru dan menanamkan loyalitas. Tujuan promosi penjualan menurut Armstrong dan Kotler (2015:452) antara lain yaitu :
1. Sellers may use consumer promotions to urge short-term customer buying or boost customer brand involvement. Diartikan bahwa penjual bisa menggunakan promosi pelanggan untuk mendorong pembelian pelanggan jangka pendek atau meningkatkan hubungan pelanggan jangka panjang.
2. Objectives for trade promotions include getting retailers to carry new items and more inventory, buy ahead, or promote the company’s products and give them more shelf space. Diartikan bahwa tujuan
18
promosi dagang antara lain mendorong pengecer menjual barang bary dan menyediakan lebih banyak persediaan, membeli lebih awal, atau mengiklankan produk perusahaan dan memberikan ruang rak yang lebih banyak.
3. Business promotions are used to generate business leads, stimulate purchases, reward customers, and motivate salespeople. Diartikan bahwa promosi bisnis yang digunakan unurk menghasilkan arahan bisnis, mendorong pembelian, menghargai pelanggan, dan memotivasi wiraniaga.
2.6.2 Alat Promosi Konsumen Banyak alat dapat digunakan untuk mencapai tujuan promosi penjualan, yaitu salah satunya alat promosi konsumen (consumer
promotion) yang menurut Kotler dan Keller (2012:521) diantaranya : a. Samples: Offer of a free amount of a product or service delivered
door-to-door, sent in the mail, picked up in a store,attached to another product, or featured in an advertising offer. Artinya menawarkan sejumlah produk atau jasa gratis yang diantarkan dari pintu ke pintu, dikirm lewat surat, diambil di toko, ditempelkan ke produk lain, atau ditampilkan dalam penawaran iklan.
19
b. Coupons: Certificates entitling the bearer to a stated saving on
the purchase of a specific product: mailed, enclosed in other products or attached to them, or inserted in magazine and newspaper ads. Artinya, sertifikat yang membuat pemegangnya memiliki hak atas penghematan yang tertulis terhadap pembelian produk tertentu : dikirimkan lewat surat, terbungkus dalam produk lain atau ditempelkan pada produk tersebut, atau disisipkan dalam majalah dan iklan surat kabar. c. Cash Refund Offers (rebates): Provide a price reduction after
purchase rather than at the retail shop : consumer sends a specified “proof of purchase”to the manufacturer who “refunds”part of the purchase price by mail. Artinya, memberikan penurunan harga setelah pembelian alih-alih di toko eceran : konsumen mengirimkan “bukti pembelian” tertentu kepada produsen yang “mengembalikan” sebagian harga pembelian lewat surat. d. Price Packs (cents-off deals): Offers to consumers of savings off
the regular price of a product, flagged on the label or package. Artinya, menawarkan konsumen menghemat harga reguler produk, ditempelkan pada label atau kemasan. e. Premiums (gifts): Merchandise offered at a relatively low cost or
free as an incentive to purchase a particular product. Artinya
20
barang-barang yang ditawarkan pada biaya relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu. f. Frequency Programs: Programs providing rewards related to the
consumer’s frequency and intensity in purchasing the company’s products or services. Artinya, program yang memberikan penghargaan yang berhubungan dengan frekuensi dan intensitas konsumen dalam membeli produk atau jasa perusahaan. g. Prizes (contests, sweepstakes, games) : are offers of the chance
to win cash, trips, or merchandise as a result of purchasing something. Artinya, hadiah adalah penawaran peluang untuk memenangkan uang tunai, perjalanan, atau barang sebagai hasil pembelian sesuatu. h. Patronage Awards : Values in cash or in other forms that are
proportional to patronage of a certain vendor or group of vendors. Artinya, nilai dalam uang tunai atau dalam bentuk lain yang sebanding dengan patronage vendor tertentu atau kelompok vendor. i. Free Trials: Inviting prospective purchasers to try the product
without cost in the hope that they will buy. Artinya mengundang calon pembeli mencoba produk secara gratis dengan harapan mereka akan membeli.
21
j. Product Warranties: Explicit or implicit promises by sellers that
the product will perform as specified or that the seller will fix it or refund the customer’s money during a specified period. Artinya, janji eksplisit atau implisit oleh penjual bahwa produk akan berkinerja dengan baik, jika tidak, penjual akan memperbaikinya atau
mengembalikan
uang
pelanggan
sepanjang
periode
tertentu. k. Tie-in Promotions:Two or more brands or companies team up on
coupons,refunds,and contests to increase pulling power. Artinya, dua atau lebih merek atau perusahaan bermitra mengeluarkan kupon, pengembalian dana, dan mengadakan kontes untuk meningkatkan daya tarik. l. Cross-Promotions: Using one brand to advertise another
noncompeting brand. Artinya, menggunakan satu merek untuk mengiklankan merek lainnya yang tak bersaing. m. Point-of-Purchase (P-O-P) Displays and Demonstrations: P-O-P
displays and demonstrations take place at the point of purchase or sale. Artinya, tampilan dan demonstrasi yang dilakukan pada titik pembelian atau penjualan
22
2.7
Hotel Menurut Widanaputra (2009:16) definisi hotel adalah suatu jenis
akomodasi yang dikelola secara komersial dengan menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada untuk menyediakan fasilitas pelayanan jasa penginapan, makanan, dan minuman serta jasa yang lainnya dimana fasilitas dan pelayanan tersebut disediakan untuk para tamu dan masyarakat umum yang ingin menginap. Pengertian menurut Ikhsan (2008:2) pengertian hotel merupakan suatu lembaga yang menyediakan para tamu untuk menginap, dimana setiap orang dapat menginap, makan, minum dan menikmati fasilitas yang lainnya dengan melakukan transaksi pembayaran. Maka dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hotel merupakan suatu perusahaan yang dikelola untuk menyediakan fasilitas dan pelayanan jasa penginapan, makan, dan minuman kepada para tamu dan mampu membayar dengan harga yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima kepada para tamu. Pemerintah telah menetapkan kualitas dan kuantitas hotel yang menjadi kebijaksanaan yang berupa standar jenis klasifikasi yag ditujukan serta berlaku bagi suatu hotel. Penentuan jenis hotel sesuai dengan SK Mentri Perhubungan RI No. 241/4/70 tanggal 15 Agustus 1970. Hotel digolongkan atas :
23
a) Residensial Hotel Hotel yang disediakan bagi para pengunjung yang menginap dalam jangka waktu yang cukup lama tetapi tidak bermaksud tinggal tetap. Hotel jenis ini terletak di pusat kota maupun pinggir kota dan berfungsi sebagai penginapan bagi orang-orang yang belum mendapatkan perumahan dikota tersebut. b) Transietal Hotel Hotel yang disediakan bagi para pengunjung yang sedang melakukan perjalanan jangka waktu yang relatif singkat. Pada umumnya jenis hotel ini terletak di pinggir jalan-jalan kota dan berfungsi sebagai terminal point. Para pengunjung yang menginap umumnya sebentar saja, hanya untuk persinggahan. c) Resort Hotel Hotel yang disediakan bagi para pengunjung yang sedang melakukan wisata dan liburan. Pada umumnya hotel jenis ini terletak di daerah dekat dengan tempat rekreasi atau wisata. Hotel jenis ini mengandalkan potensi alam berupa pemandangan dan tempat liburan yang indah untuk menarik para wisatawan.
24
2.8
Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu sangat diperlukan dalam setiap pelaksanaan
penelitian
dikarenakan
berguna
untuk
menunjang
penelitian
dan
memperkuat kerangka pikir peneliti. Peneliti mencari jurnal penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, dengan adanya jurnal tersebut diharapkan bisa digunakan dalam referensi penyusunan penelitian. Penelitian terdahulu yang menjadi referensi dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti diantaranya: 1. T. Prasetyo Hadi Atmoko (2018) Judul penilitian Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Volume Penjualan di Cavinton Hotel Yogyakarta dalam penelitian tersebut menjelaskan dengan menambah fasilitas hotel berupa meeting room dan Malioboro sky lounge & bar, mempromosikan produk makanan dan minuman sesuai dengan selera dan kebutuhan masyarakat, mengembangkan fasilitas untuk pendidikan berupa table manner dan cooking class, inovasi produk untuk event khusus keluarga, melalukan pemasaran melalui B2B dan B2C, memberikan tingkat harga yang kompetitif, serta pemberian training kepada karyawan. 2. Rahmah aisyah (2019) Judul penilitian Analisis Strategi Pemasaran Pada Hotel Whiz Prime Hasanuddin Di Kota Makassar dalam penelitian tersebut menjelaskan bahwa posisi pada Diagram Cartecius nampak bahwa Hotel Whiz
25
Prime Hasanuddin terletak pada sel I dengan menggunakan strategi agresif, yaitu dengan strategi keunggulan biaya, dengan memberikan harga yang murah, sehingga meningkatkan daya beli konsumen, hal ini menunjukkan bahwa Hotel Whiz Prime Hasanuddin menghadapi beberapa peluang dan mempunyai berbagai kekuatan yang mendorong untuk mendapatkan peluang- peluang tersebut. Adapun posisi Hotel Whiz Prime Hasanuddin pada matrik internal eksternal juga berada pada sel I yaitu pada posisi tumbuh dan berkembang atau berada pada integrasi vertikal yang merupakan posisi kompetitif pasar yang sangat kuat dalam bisnis perhotelan yang berdaya saing tinggi antar hotel bintang tiga lainnya. 3. Syakir Abdullah H (2019) Judul penilitian Strategi promosi dalam meningkatkan tingkat hunian kamar di Grand Clarion Hotel & Convention Makassar dalam penelitian tersebut dari analisis Matriks IFAS yaitu 2,867 dan Matriks IFAS 3,019 diidentifikasi perusahaan dalam posisi pertumbuhan
(growth) kuadaran II bersifat horizontal atau memperhatikan kekuatan utama dari perusahaan, memperluas area pemasarannya, menjalin dan memperkuat partnership atau kerjasama dengan agen perjalanan baik offline maupun online, memperbaiki prosedurprosedur internal perusahaan dengan meningkatkan kualitas produk dan jasa perusahaan. Analisis SWOT menghasilkan 4 strategi
26
alternatif yaitu Strength Opportunities (SO) diterapkan dalam 5 strategi dengan masing-masing program didalamnya. Strategi
Weakness Opportunities (WO) membentuk 3 strategi yang diterapkan kedalam beberapa program . Strategi ketiga yaitu strategi
Strength Threads (ST) ini membetuk 5 strategi baru yang juga memiliki program. Strategi yang terakhir adalah Weakness Threat (WT) membentuk 2 strategi dan masing- masing memiliki program pemasaran. Keseluruhan strategi tersebut bisa dijadikan sebagai alternatif strategi dan pengambilan keputusan pemasaran untuk meningkatkan tingkat hunian kamar.
Peneliti Judul
T.Prastyo Hadi (2018)
Rahmah Aisyah (2019)
Syakir Abdullah (2019)
Strategi
Analisis Strategi
Strategi promosi
Pemasaran Untuk
Pemasaran Pada
dalam meningkatkan
Meningkatkan
Hotel Whiz Prime
tingkat hunian kamar
Volume Penjualan
Hasanuddin Di
di Grand Clarion Hotel
di Cavinton Hotel
Kota Makassar
& Convention
Yogyakarta Tujuan Penelitian
1. Untuk
Penelitian ini
Untuk mengetahui
mengetahui
bertujuan untuk
strategi pemasaran
bagaimana
mengananalisis
hotel dalam
27
analisis
strategi
meningkatkan tingkat
lingkungan
pemasaran yang
hunian kamar.
eksternal
diterapkan oleh
Adapun teknik analisis
Cavinton Hotel
Hotel Whiz Prime
data yang digunakan
Yogyakarta. 2.
Hasanuddin
adalah metode
Untuk
dalam
analisis IFAS, EFAS,
mengetahui
menghadapi
dan analisis SWOT.
bagaimana
persaingan.
Kuesioner ini
kekuatan,
Penelitian ini
disebarkan kepada
kelemahan,
merupakan
100 responden untuk
peluang dan
penelitian
menjawab faktor
ancaman
kuanlitatif yang
internal dan 6
Cavinton Hotel
bersifat deskriptif.
pengelola hotel yang
Yogyakarta. 3.
Populasi dalam
ahli dibidangnya
Untuk
penelitian ini
untuk menjawab
mengetahui
adalah pihak-
faktor eksternal hotel
bagaimana
pihak internal
bauran
maupun eksternal
pemasaran jasa
dari Hotel Whiz
di Cavinton Hotel
Prime
Yogyakarta. 4.
Hasanuddin,
Untuk
sedangkan
28
mengetahui
informan
bagaimana
penelitian ini
strategi
adalah Sales
pemasaran di
Executive, Senior
Cavinton Hotel
Human Resource
Yogyakarta
Office, dan dua orang konsumen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT, yaitu suatu alat analisis yang digunakan untuk merumuskan strategi atau
29
identifikasi berbagai faktor strategis berdasarkan faktor internal maupun eksternal Pendekatan
Kualitatif
Kualitatif
Kualitatif
Deskriptif
Deskriptif
Deskriptif
Penelitian Jenis Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian ini
Hasil penelitian
Hasil penelitian
menggunakan
menunjukkan
menunjukkan dari
metode deskriptif
bahwa posisi
analisis Matriks IFAS
kualitatif dengan
pada Diagram
yaitu 2,867 dan
analisis SWOT
Cartecius nampak
Matriks IFAS 3,019
bahwa Hotel Whiz
diidentifikasi
memanfaatkan
Prime Hasanuddin
perusahaan dalam
peluang dan
terletak pada sel I
posisi pertumbuhan
untuk
memaksimalkan kekuatan, mengurangi
dengan menggunakan strategi agresif,
(growth) kuadaran II bersifat horizontal atau memperhatikan
30
kelemahan serta
yaitu dengan
kekuatan utama dari
menghindari
strategi
perusahaan,
ancaman.
keunggulan biaya,
memperluas area
Strategi S-O, S-T,
dengan
pemasarannya,
W-O, dan W-T
memberikan
menjalin dan
yang diterapkan
harga yang
memperkuat
untuk
murah, sehingga
partnership atau
meningkatkan
meningkatkan
kerjasama dengan
volume penjualan
daya beli
agen perjalanan baik
di Cavinton Hotel
konsumen, hal ini
offline maupun online,
Yogyakarta yaitu
menunjukkan
memperbaiki
dengan
bahwa Hotel Whiz
prosedur-prosedur
menambah
Prime Hasanuddin
internal perusahaan
fasilitas hotel
menghadapi
dengan meningkatkan
berupa meeting
beberapa peluang
kualitas produk dan
room dan
dan mempunyai
jasa perusahaan.
Malioboro sky
berbagai
Analisis SWOT
lounge & bar,
kekuatan yang
menghasilkan 4
mempromosikan
mendorong untuk
strategi alternatif
produk makanan
mendapatkan
yaitu Strength
dan minuman
peluang- peluang
Opportunities(SO)
sesuai dengan
tersebut. Adapun
diterapkan dalam 5
31
selera dan
posisi Hotel Whiz
strategi dengan
kebutuhan
Prime Hasanuddin
masing-masing
masyarakat,
pada matrik
program didalamnya.
mengembangkan
internal eksternal
Strategi Weakness
fasilitas untuk
juga berada pada
Opportunities(WO)
pendidikan
sel I yaitu pada
membentuk 3 strategi
berupa table
posisi tumbuh
yang diterapkan
manner dan
dan berkembang
kedalam beberapa
cooking class,
atau berada pada
program . Strategi
inovasi produk
integrasi vertikal
ketiga yaitu strategi
untuk event
yang merupakan
Strength Threads (ST)
khusus keluarga,
posisi kompetitif
ini membetuk 5
melalukan
pasar yang
strategi baru yang
pemasaran
sangat kuat
juga memiliki
melalui B2B dan
dalam bisnis
program. Strategi
B2C, memberikan
perhotelan yang
yang terakhir adalah
tingkat harga
berdaya saing
Weakness Threat(WT)
yang kompetitif,
tinggi antar hotel
membentuk 2 strategi
serta pemberian
bintang tiga
dan masingmasing
training kepada
lainnya.
memiliki program
karyawan
pemasaran.
Tabel 1.2 : Penelitian Terdahulu 32
2.9
Kerangka Pemikiran Teoritis Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu serta
permasalahan yang terjadi, maka dapat disusun sebuah kerangka pemikiran teoritis yang menjadikan dasar kerangka berfikir untuk pengambilan data seperti yang tersaji dalam gambar sebagai berikut :
HOTEL SAVANA & CONVENTION
STRATEGI PROMOSI
1. Promosi Hotel 2. Kerjasama Online Travel Agent 3. Penerapan Protokol Kesehatan
PENERAPAN STRATEGI PROMOSI Gambar 2.1. Kerangka Peneliti
33
BAB III METODE PENELITITAN
3.1
Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Nazir dalam Andi Prastowo (2011: 186), metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2011: 60), penelitian kualitatif merupakan penelitian untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi, pemikiran secara individual maupun kelompok. Sedangkan metode kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam Lexy L. Moleong (2011: 4) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang diamati. Data yang dihasilkan berupa kata-kata, gambar serta perilaku manusia. Nana Syaodih Sukmadinata (2011: 73) mengemukakan penelitian deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa
34
manusia, yang lebih memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, dan keterkaitan antar kegiatan. Selain itu, penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel yang diteliti, melainkan menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya. Satu-satunya perlakuan yang diberikan hanyalah penelitian itu sendiri, yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian secara mendalam tentang ucapan, tulisan, atau perilaku yang dapat diamati dari individu, kelompok, masyarakat maupun organisasi tertentu. Penggunaan desain penelitian deskriptif kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan menganalisis strategi promosi dalam tingkat hunian tamu di hotel savanna & convention di masa pandemi
3.2
Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Hotel Savana & Convention yang berlokasi di Jalan Letjen Sutojo No. 30-34 Kota Malan
35
3.3
Sumber Data
Sumber data yang penulis gunakan saat ini, ialah : a) Data Primer, yaitu semua pihak yang terkait langsung dengan permasalahan yang diteliti, dimana pihak-pihak tersebut adalah semua orang yang diikutsertakan dalam wawancara. b) Data Sekunder, yaitu data yang meliputi keterangan-keterangan yang diperoleh melalui studi pustaka, termasuk literatur, dokumen, dan sumbersumber lain yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.
3.4
Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data digunakan metode sebagai berikut ini: a) Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan tanya jawab dengan responden dan informan, dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Tujuan umum wawancara adalah untuk mendapatkan pernyataan empiris mengenai keadaan pribadi,
peristiwa,
aktivitas,
organisasi,
perasaan,
motivasi,
tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan, dan sebagainya, untuk merekonstruksi beragam hal seperti itu sebagai bagian dari pengalaman masa lampau, dan memproyeksikan hal-hal
36
itu dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi di masa yang akan datang (HB Sutopo, 1998: 58).
b) Observasi Menurut Guba dan Lincoln (dalam Moleong, 1995 : 126), teknik observasi memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit. Dari data observasi ini, peneliti terjun langsung kelapangan yaitu Hotel Savana & Convention untuk melihat dan mencatat hal-hal penting yang akan digunakan untuk melengkapi data yang diperlukan. c) Dokumentasi Dokumentasi diperlukan guna melengkapi hal-hal yang dirasa belum cukup dalam data-data yang telah diperoleh melalui pengumpulan lewat dokumen atau catatan yang ada dan dianggap relevan dengan masalah yang diteliti.
3.5
Teknik Analisis Teknik analisis data yang cocok untuk menyesaikan penelitian
strategi promosi ini maka yang digunakan Teknik Analisis Deskriptif. Dengan cara menganalisis tiap-tiap penyajian data dengan menggunakan Analisi Deskriptif guna memaksimalkan Stretegi Promosi.
37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran profil Savana Hotel & Convention 1. Gambaran Savana Hotel & Convention Di Kota Malang, Mall Mitra 2 yang hadir pada 1992, dan juga Mall Mitra 1 yang sudah lebih dulu berkembang, bertahan hingga 2010. Sekarang, Mall 4 lantai di Jalan Letjen Sutoyo itu dengan sepenuhnya memanfaatkan bangunan yang ada sudah disulap jadi Savana Hotel & Convention. Hotel kovensi bintang 4 yang punya 162 kamar dan suite, lengkap dengan ballroom berkapasitas 1.500 orang. Proses mengubah Mall Mitra 2, atau tepatnya gedung Mitra 2 Department Store yang berlantai 4, tak berlangsung lama. Pada Februari 2011 para pekerja sudah terlihat sibuk melakukan aksi bongkar sejumlah bagian bangunan. Hanya saja, cara kerja mereka sempat jadi sorotan, lantaran proyek ubah bentuk itu dilakukan tanpa memperhatikan faktor keselamatan, semisal tak adanya pagar proyek. Menanggapi tudingan tak peduli keselamatan kerja, pihak Mitra Pasaraya nama terakhir yang dipakai Mitra Department Store 1 dan 2 bilang kalau mereka tak melakukan pembongkaran gedung. Yang dilakukan para pekerja hanya membongkar bagian tertentu untuk mempermudah akses ke jaringan listrik, ac, dan eskalator.
38
Gagasan mengubah Mall menjadi Savana Hotel konon sepenuhnya gagasan pemiliknya sendiri, pengusaha konstruksi dan properti asal Kota Malang bernama Yudiavian Tedja. Adapun sekarang hotel itu dikelola oleh putri sulungnya Erly Setiawati Tedja, yang sosoknya dan kiprahnya di Young Entrepreneur Society (YES) terbilang banyak dipromosikan oleh Bank BCA. Meski ketika kuliah di UCLA tak mengambil perhotelan, sang putri berhasil mengantar hotel milik keluarga yang beroperasi mulai 2012 itu ketingkat hunian rata-rata 70 persen. Sekarang
Savana
Hotel
Convention
Malang
menjadi
tempat
penginapan yang ideal Kota Malang. Savana Hotel sendiri berlokasi di Jalan Letjen Sutojo No. 30-34 , Malang atau sekitar 25 menit berkendara dari Bandara Abdul Rachman Saleh. Savana Hotel Malang, menawarkan total 162 kamar yang terbagi menjadi 8 tipe, masing masing kamar dilengkapi berbagai fasilitas mewah yang terpadu dengan desain kamar yang mewah dan nyaman.
4.2 Visi Misi Perusahaan Visi Menjadi perusahaan pariwisata terlengkap, terpadu, dan terkemuka yang berwawasan lingkungan di Jawa Timur. Misi Menjadi tempat pilihan utama untuk beragam kegiatan yang berbasis kompetensi
39
Menjadi pusat pengembangan potensi Sumber Daya Manusia bagi perusahaan nasional dan multinasional Menjadi acuan bagi perusahaan lain Menjadi perusahaan yang berperan aktif dalam melestarikan lingkungan hidup dan pengembangan komunitas sekitar
4.3 Lokasi Hotel Lokasi : Jl. Letjend Sutoyo No. 30-43 Malang No telpon
: Phone +62 341 495555
Wa +62 811 3113 4955 Fax +62 341 410999 Website
: hotelsavana.com
4.4 Produk Hotel Disaat Pandemi Covid-19 ini untuk produk yang tersedia hanya kamar yang diperbolehkan untuk digunakan, yaitu kamar deluxe room.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Savana Hotel & Convention
40
4.5 Penyajian Data Pandemi Covid-19 tentunya membawa dampak yang signifikan terhadap sektor pariwisata dan perhotelan khususnya di Kota Malang. Bahkan, imbasnya adalah sektor ini menjadi lumpuh dan tidak seramai biasanya. Seperti dilansir dari situs kata data disebutkan jika perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat sekitar 1.642 hotel tutup hingga per 13 April 2020. Termasuk Savana Hotel & Convention di Kota Malang yang tutup selama 2 bulan yaitu April-Mei karena kebijakan pemerintah Pusat dan Pemerintah Kota Malang. Tidak dapat dipungkiri bila jumlah tersebut akan terus meningkat bila wabah corona semakin meluas, dengan demikian penghasilan dan pendapatan hotel bisa menurun drastis bahakan nihil karena menurunnya tingkat hunian dan reservasi yang mencapai lebih dari 50% setelah. Berikut percakapan dengan pihak hotel selaku manager front
office.
Peneliti: Kebijkan apa selama PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang di buat oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kota Malang dan terhadap Industri Hotel khususnya Savana Hotel? Informan: Hotel Tutup selama 2 bulan April-Mei Peneliti: Apakah Pengaruh Pandemik Terhadap Savana Hotel? Informan: kita banyak mengalami dampak selama pandemi, salah satunya yaitu penurunan penjualan kamar yang sangat pesat, dan ruginya hotel selama pandemi termasuk kita mengambil kebijakan 41
dengan merumahkan sebagian para karyawan, dikarenakan hotel kita mengalami kerugian selama pandemi. Penliti: Lalu Bagaimana Status Para Karyawan Setelah di rumahkan? Informan: kalau tentang karyawan, kita menunggu kepastian tentang kondisi sudah mulai membaik khusunya setelah, keadaan ekonomi di Indonesia sudah mulai membaik, dan industri perhotelan sudah berjalan normal seperti pada saat sebelum pandemi. Peneliti: Berapa jumlah penurunan tamu saat Covid-19? Informan: Hotel mengalami penurunan lebih dari 50%.
Dalam peraturan pemerintah pusat no.21 Tentang Pembatasan Sosial Bersekala Besar Dalam Rangka Penanganan Covid-19 dalam pasal 4 butir 1 menjelaskan tentang: (1) Pembatasan Sosial Berskala Besar paling sedikit meliputi: a. peliburan sekolah dan tempat kerja; b. pembatasan kegiatan keagamaan; dan/atau c. pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum. (2) Pembatasan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf
b
harus
tetap
mempertimbangkan
kebutuhan
pendidikan,
produktivitas kerja, dan ibadah penduduk. (3) Pembatasan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan dengan memperhatikan pemenuhan kebutuhan dasar penduduk.
Pandemi Covid-19 ini memang menjadi kendala dalam dunia pariwisata 42
maupun perhotelan sehingga Pemerintah Pusat membuat peraturan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar yang berdampak kepada Savana Hotel untuk tutup selama 2 bulan di bulan April – Mei, tujuannya agar betul-betul memberikan jaminan bahwa rantai penularan Covid-19 ini bisa di putuskan secara bersama-sama dengan cara displin mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan, dari pihak Savana Hotel pun tidak ingin mengambil resiko untuk para karyawannya yang bekerja sehingga diliburkan. Tabel 4.1 Data Occupancy per Bulan Januari – Juli 2020
Data Occupancy Savana Hotel (Januari - Juli 2020) Room Night 2901
2541
1965 1024
1218
500 Januari Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Sumber Data : Savana Hotel 2020
Dari Tabel 4.2 tersebut didapatkan data occupancy yang mengalami penurunan. Dapat dilihat dari bulan Februari ke Maret sudah mengalami penurunan sekitar 441 dari jumlah occupancy, karena memasuki awal bulan Maret di Kota Malang sudah ada kasus terjadinya Covid-19. Oleh karena itu kerugian yang dialami Savana Hotel sendiri cukup dirasakan, Bahkan di bulan April-Mei Hotel harus dipaksa tutup sehingga pendapatan yang 43
didapat 0 karena regulasi yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Malang yang melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Selanjutnya setelah 2 bulan tutup dan di berlakukan New Normal oleh Pemerintah Pusat dengan menggunakan protokol kesehatan yang sangat ketat sehingga Savana Hotel dan Convention mulai buka kembali di bulan Juni dengan jumlah occupancy 1024 tentu saja tidak lepas dari strategi promosi yang telah dilakukan Savana Hotel untuk meningkatan penjualan kamar selama pandemi. meskipun bisa dibilang penurunan yang cukup drastis yaitu mencapai sekitar 50% dari bulan sebelumnya. Memasuki bulan kedua setelah hotel ditutup pada bulan Juli mulai mengalami peningkatan sebesar 1218.
Peneliti: Apa yang membuat penurunan tamu pada bulan Februari ke bulan Maret? Informan: Penyebabnya karena sudah masuknya kabar berita pandemi Covid-19 masuk di Indonesia dan sudah mulai masuk di Kota Malang.
Menurut (Doni, 2020) menjelaskan bahwa wabah virus corona atau Covid19 membuat pelaku usaha perhotelan cukup terpukul. Pembatasan aktivitas di berbagai daerah membuat okupansi hunian menurun. Hotel di lokasi wisata jadi salah satu yang terdampak Covid-19. Beragam upaya dilakukan bisnis perhotelan agar bisa tetap bertahan. General Manager Hotel Dafam Wonosobo, Doni Avianto, menyebut okupansi kamar di hotel yang 44
dikelolanya menurun drastis. Sepinya kunjungan turis ke Wonosobo yang dekat dengan kawasan wisata Dieng, juga ikut membuat pemesanan kamar menurun. "Occupancy drop tapi karena dari awal sudah niat bahwa kita tidak akan tutup, maka kita tetap buka sampai sekarang. Kira-kira sejak 19 Maret 2020," Diliput dari Jakarta kompas.com
Peneliti: Lalu apa yang membuat hotel harus ditutup dibulan April Mei? Informan: Karena regulasi yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Malang yang melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sehingga Savana Hotel harus dipaksa tutup selama 2 bulan April-Mei.
Kasus positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia mencapai angka 7.418 hari ini. "Penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 283, sehingga totalnya menjadi 7.418 orang," Pemerintah untuk Penanganan wabah Virus Corona, dalam konferensi pers yang ditayangkan saluran YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), (dr Achmad Yurianto, 2020) Sementara pasien yang dinyatakan sembuh dari virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 71, sehingga total menjadi 913 orang. Untuk pasien yang meninggal ada tambahan 19 orang sehingga akumulasinya menjadi total 635 pasien.
Peneliti: Bagaimana cara Savana bertahan dengan situasi pandemi 45
Covid-19? Informan: Tetap berusaha semaksimal mungkin dengan menerapkan peraturan yang sudah diedarkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah Malang agar tamu tetap mempercayai Hotel kami bahwa Hotel kami aman dan masih layak untuk tetap dikunjungi.
Bisnis perhotelan menjadi salah satu sektor yang paling terdampak kala pandemi virus korona (covid-19). Bukan berarti eksistensi hotel harus dibiarkan meredup. Ketua Himpunan Humas Hotel Jakarta (Pramita Sari, 2020) mengungkapkan, sektor perhotelan harus memutar otak di kala pandemi. Salah satunya lewat memberikan pelayanan dan produk yang relevan
dengan
situasi
kondisi
pandemi
covid-19.
Hotel
diminta
menggunakan model komunikasi yang bersifat empati, berguna, dan memberi solusi. "Perbanyak soft selling karena sebagai brand harus menunjukkan empati di kondisi saat ini’’ Pemerintah, melalui Gugus Tugas Nasional pada April lalu, sempat memperkirakan puncak pandemi Covid-19 di Indonesia akan mulai pada Mei dan berakhir pada Juli. Pakar ilmu epidemiologi dan ahli pemodelan matematika mengatakan peningkatan kasus kini akan didorong oleh meningkatnya mobilitas masyarakat dengan tatanan kehidupan baru atau 'new normal'. Covid-19 Indonesia lebih dari 75.000 orang positif, 'sudah lampu merah lagi' Kasus baru Covid-19 Jakarta kembali lampaui kasus sembuh di tengah perpanjangan masa transisi PSBB WHO akui virus corona mungkin menyebar melalui udara, apa bedanya dengan penyebaran melalui 46
droplet Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan puncak pandemi kini tidak bisa diprediksi karena kasusnya sangat dinamis dengan perilaku masyarakat. Namun, ia menjelaskan kondisi ini justru mencerminkan penanganan yang efektif, karena tingkat peningkatan masih terkendali.
Peneliti: Bagi karyawan Hotel selama ditutup 2 bulan apa saja yang dilakukan? Informan: Kami pihak hotel menghimbau kepada seluruh karyawan untuk serentak tetap tinggal dirumah dan tidak diperbolehkan aktifitas diluar rumah kecuali ada keperluan yang penting saja, karena resiko juga bagi kami pihak hotel apabila ada salah satu dari karyawan kami terkena Covid-19 nantinya. Peneliti: Persiapan apa yang dilakukan setelah hotel dibuka di era New normal ini? Informan: Persiapan yang dilakukan pada New Normal ini dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, pembatasan karyawan dikantor 50% dirumah 50%, dan juga pembatasan produk yang boleh kami jual hanya kamar 50%.
Setelah Savana Hotel tutup selama 2 bulan akhirnya mulai dibuka kembali di bulan Juni dengan era New Normal yang artinya dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung ini perlu dilakukan upaya mitigasi dan kesiapan tempat kerja seoptimal mungkin sehingga dapat beradaptasi 47
melalui pola hidup situasi New Normal ini dengan syarat mematuhi protokol yang sudah ditetapkan.
Untuk pelayanan sendiri harus tetap berjalan dengan baik sesuai dengan kaidah-kaidah yang sudah menjadi standar hotel dan juga penerapan protokol kesehatan dengan penambahan fasilitas termo gun, hand sanitizer dan tempat cuci tangan. Di era New Normal pada masa pandemi Covid-19 ini juga wajib 3M seperti Memakai masker, Mencuci Tangan dan Mejaga Jarak.
Peneliti: Bagaimana cara mengatasi tamu agar tidak merasa insecure memasuki area hotel saat Covid-19? Informan: Tenang saja kami pihak hotel sudah menyediakan tempat cuci tangan sebelum memasuki area hotel, hand sanitizer dan juga termo gun.
Protokol Kesehatan Covid-19 yang harus ditaati masyarakat, berikut merupakan himbauan dari Kementrian Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19: 1. Jaga Kebersihan Tangan 2. Jangan Menyentuh Wajah 3. Terapkan Etika Batuk dan Bersin 4. Pakai Masker 5. Jaga Jarak 48
6. Isolasi Mandiri 7. Jaga Kesehatan
Peneliti: Apa itu 3M? Lalu bagaimana cara kerjanya? Informan: 3M adalah Memakai masker saat memasuki area hotel yang fungsinya meminimalisir adanya virus dari kita pribadi ke orang lainnya saat berkomunikasi seperti sedang batuk dan bersin, Mencuci Tangan agar tetap bersih saat menyentuh dan jarak saat sedang mengantri atau sedang duduk dengan jarak 1 meter yang sudah ditentukan.
Dengan adanya peraturan protokol kesehatan 3M yang harus ditaati saat memasuki area Hotel tujuannya agar tamu yang ingin mengunjungi dapat masuk dengan aman dan steril tidak membawa dampak negatif bagi orangorang disekiarnya.
Pihak hotel dalam menghadapi wabah ini tentunya berusaha untuk tetap memiliki pendapatan dengan cara mengambil strategi maupun kebijakan yang akan diambil oleh pimpinan hotel. Yang bisa diberikan dalam mengambil strategi ini dengan cara memberikan diskon para tamu hotel untuk tiap reservasi kamar. Meski begitu, dalam memberikan potongan maupun banting harga ini harus diperhatikan aspek dari cost management. Tidak berhenti disini upaya strategi yang dilakukan tetapi juga melakukan promosi, kerjasama dengan sektor industri pariwisata, menciptakan produk baru, pembuatan gift voucher kamar dan spa, layanan pesan antar. Cara 49
lainnya juga bisa dilakukan yang sudah disediakan oleh Savana Hotel dengan kerjasama untuk memberikan potongan khusus bagi para tamu yang melakukan reservasi melalui travel agent online seperti Traveloka, Agoda, Booking.com dan lainnya.
Peneliti: Strategi dan promosi apa yang sudah dibuat Savana Hotel? Informan: Yang bisa dilakukan memberikan promo para tamu untuk tiap reservasi kamar dengan tetap memperhatikan aspek dari cost management untuk memberikan potongan harga. Kami pihak hotel juga melakukan promosi ke sosial media yang ada, kerjasama dengan sektor industri pariwisata, menciptakan produk baru seperti menu makanan dan minuman, pembuatan gift voucher kamar dan spa, layanan pesan antar.
Berikut merupakan strategi marketing dalam meningkatkan okupansi hotel menurut Genera Manajer Savana Hotel (Prapto, 2020): 1. Tawarkan pengalaman unik kepada calon tamu tentunya tetap memperhatikan protokol yang ketat 2. Jangan pernah perang harga 3. Aktif di media sosial 4. Lakukan kerjasama dengan travel agent maupun e-commers seperti traveloka, agoda, pegi-pegi, dll 5. Temukan target pasar yang tepat, seperti bekerjasama dengan pemerintah maupun institut lainnya 50
6. Gunakan kekuatan email marketing 7. Fokus pada repeat guest 8. Berikan pelayanan kepada tamu layaknya keluarga 9. Retarget (target ulang) calon tamu potensial 10 Meminta saran kepada tamu supaya kedepannya bisa lebih baik lagi.
Peneliti: Di masa pandemi Covid-19 ini travel agent online apa yang digunakan? Informan: Karena sekarang masih dalam masa pandemi pihak hotel punya harga spesial bagi tamu yang reservasi melalui travel agent online di Traveloka, Agoda, Booking.com dan lainnya.
Dalam Hal ini Savana Hotel mulai mengatur strategi dengan bekerja sama dengan Online Travel Agent tujuannya untuk meningkatkan penjualan kamar, karena seiring kemajuan teknologi memberikan manfaat kepada inovator dalam mengahsilkan inovasi-inovasi yang kita gunakan di smartphone yang kita miliki saat ini
4.6 Strategi Promosi Savana Hotel & Convention a.
Media Promosi Savana Hotel
Savana hotel menerapkan beberapa cara metode dalam mempromosikan layanan jasa penginapan yang mereka sediakan. Diantara semua media promosi yang tertuang dalam kajian kepustakaan, Savana Hotel hanya menggunakan bentuk promosi publisitas (publicity), promosi penjualan (sales promosi). 51
Kedua bentuk metode itu diimplementasikan dengan adanya media sosial (Instagram, website) media cetak ( brosur):
1.
Instagram
Instagram telah menjadi salah satu platform media sosial yang dimiliki oleh setiap orang. data statistik menyebutkan pengguna Instagram di Indonesia mencapai 55 juta pengguna, dan berada pada urutan ke-3 di dunia. sedangkan menggunakan Instagram di dunia menyentuh angka 800 juta pengguna. Alasan inilah yang menjadi salah satu indikator Mengapa Savana Hotel mempertimbangkan untuk menggunakan Instagram sebagai salah satu media promosi.
Gambar 4.2. Instagram
52
Saat ini, Instagram Savana hotel memiliki username @Savanahotel. telah melakukan pemostingan sebanyak 1.044. Memiliki 3772 pengikut dan 1278 yang diikuti.
Dengan banyaknya pengguna Instagram di dunia, khususnya di Indonesia. Maka manajemen Savana Hotel merencanakan penggunaan Instagram. Dengan Tujuan sebagai salah satu strategi promosi dalam memperkenalkan Hotel Savana kepada masyarakat umum dengan menggunakan platform media sosial berupa Instagram. Apabila ada pengunjung dari luar Malang yang mencari melalui media sosial penginapan di Malang. maka kita hadir dalam bentuk yang mudah ditemukan. Yaitu Instagram.
Dalam hal ini Hotel Savana menggunakan platfrom Instagram sebagai salah satu bentuk promosi Hotel Savana kepada masyarakat umum. Karena instagram saat ini diaskses oleh 55 juta pengguna dalam analisis deskriptif Hotel Savana saat ini belum menggunakan iklan berbayar dimana iklan tersebut sangat penting bagi Hotel Savana dalam menunjang strategi promosi di media sosial platform instagram.
2.
Brosur
Selain media sosial seperti Instagram, Savana Hotel juga menggunakan media tercetak, seperti brosur. Di dalam brosur tersebut memuat berbagai informasi mengenai fasilitas hotel, standar kamar, dan restoran.
53
Semula brosur adalah salah satu media kami dari manajemen untuk promosi. biasanya setiap pengunjung yang sudah menggunakan jasa hotel, ketika check in memasuki ruang kamar yang diinginkan kami sudah menyediakan sebuah brosur di meja. Dengan harapan tamu tersebut dapat membacanya dan memberikan brosur itu kepada orang di sekitarnya untuk dipromosikan.
Gambar 4.3. Brosur
Dalam brosur, manajemen Savana Hotel memasukkan item Promo kamar di setiap bulan tertentu dengan harga spesial, semua menu makanan dan minuman discount 20%, menu layanan pesan antar dengan diskon 30%.
b.
Item Promosi Savana Hotel
Savana Hotel dalam kegiatan promosi produk jasanya memakai berbagai macam item (bahan) untuk promosi. Bisa dikatakan item -item tersebut menjadi salah satu daya tarik yang kemudian domestik maupun mancanegara tertarik menggunakan jasa Savana Hotel. Seperti postingan di Instagram yang berisikan konten Kunjungan Presiden Indonesia yang sedang menghadiri sebuah acara APEKSI di Savana Hotel. 54
Instagram sebagai wadah kami untuk mempromosikan Savana hotel dengan produk dan fasilitas yang ada. tujuannya adalah untuk menarik perhatian para pengunjung agar mereka memilih Savana hotel untuk tempat menginap atau menikmati restoran dan fasilitas hotel
Gambar 4.4 Foto Potrait Presiden Indonesia
Foto Potrait Presiden Indonesia @Savanahotel dengan caption “Terima kasih Bapak Presiden Jokowi telah berkunjung di hotel kami dan mendukung APEKSI” telah mendapat 127 like dari pengguna media sosial.
Pihak hotel mempunyai situs online baik berupa media sosial maupun website, merasa sangat penting dengan adanya situs online sebagai pendukung kinerja kami dalam mempromosikan Savana Hotel sebagai penginapan yang kayak untuk dikunjungi
55
c.
Kerjasama dengan online travel agentDunia pariwisata tidak
terlepas dari Online Travel Agent atau yang kita sebut dengan E-Commerce seiring perkembangan dunia digital dengan data pengguna internet yang terbaru di Indonesia pada tahun 2020 yang mencapai 196,7 juta jiwa ( di
kutip dari data asosiasi pengguna internet 2020) dan kemajuan dalam dunia pariwisata saat ini peran dari ke tiga E-Commerce tersebut sangat berpengaruh dalam dunia bisnis Hotel karena Hotel sangat membutuhkan
E-Commerce tersebut untuk penjualan kamar.
Gambar 4.5. Travel Agent Online
Saat ini Savana Hotel & Convention juga melakukan kerjasama dengan tiga Online travel agent, seperti Traveloka, booking.com, dan Agoda. Dalam hal ini bentuk kerjasamanya bagi hasil dari hasil penjualan kamar di Hotel Savana & Convention. Karena tiga e-commerce online travel agent ternamana di kalangan masyarakat Indonesia dan Traveloka, booking.com, Agoda susdah sebagai pioner dalam e-commerce online travel agent pertama kali di Indonesia.
56
Dengan adanya tiga Online travel agent, tujuannya mempermudah pengunjung untuk reservasi atau booking secara online dengan mudah dan praktis tanpa harus datang langsung ke hotel, sehingga akan meningkatkan tingkat hunian kamar
d.
Penerapan Protokol Kesehatan
Savana Hotel & Convention Malang telah menerima secara simbolis stiker penerapan masyarakat masyarakat produktif dan aman Covid-19 langsung dari Walikota Malang serta Dinas Kepemudaan Olahraga & Pariwisata Kota Malang yang merupakan tanda bahwa dunia usaha di Kota Malang telah resmi dibuka dalam menyambut tatanan baru.
Gambar 4.6. Protokol kesehatan
57
Dari yang telah diberikan sosialisasi sebanyak 200 hotel, resto dan tempat wisata, yang sudah terverifikasi dan sudah siap protokol kesehatan 41. Dari 41 hotel dan resto yang telah terverifikasi ini akan terus dipantau secara ketat, sesuai dengan peraturan Perwali No, 19/2020. Tetap disiplin menggunakan protokol kesehatan yang sudah ada seperti gambar diatas.
58
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang sudah penulis lakukan terhadap strategi promosi Savana Hotel. Maka dapat disimpulkan beberapa poin sebagai berikut: 1. Savana Hotel melakukan promosi terhadap penjualan jasa Hotel dengan
menggunakan
metode
publisitas
(publicity),
promosi
penjualan (sales promosi), dari empat bentuk promosi yang telah penuliskan jabarkan di landasan konseptual, yaitu: Publisitas (publicity), Promosi penjualan (sales promosi), Iklan (advertising), Penjualan promosi (personal selling). 2. Savana Hotel menggunakan beberapa media dalam mempromosikan produk layanan kamar dan restoran. Diantaranya Instagram, Brosur. 3. Savana Hotel melakukan kerjasama online travel agent untuk meningkatkan penjualan kamar. Diantaranya Traveloka, Agoda, Booking.com 4. Savana Hotel melakukan penerapan protokol kesehatan dalam situasi Pandemi Covid-19 agar para tamu yang mengunjungi dan menginap dapat merasakan tenang dan merasa ketakutan karena sudah ada sertifikasi dan peraturan protokol kesehatan yang sudah dibuat.
59
5.2
Saran
Penulis menyarankan agar Savana Hotel mampu menggunakan dan memaksimalkan segala bentuk metode promosi, seperti: publisitas (publiciy), promosi penjualan (sales promosi), iklan (advertising), penjualan personal (personal selling). Agar di masa yang akan datang Savana Hotel dapat bermetamofosis menjadi hotel yang selalu di cari oleh pengunjung. Juga menyarankan supaya menghidupkan segala bentuk media sosial untuk promosi, dan juga website yang selalu dijadikan bentuk utama untuk media isi dari Savana Hotel lebih detail.
60
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2012. Manajemen Pemasaran dan Komunikasi Promosi. Bandung: Alfabeta Amirullah. 2015. Pengantar Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media Andi Prastowo. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Arfan Ikhsan. 2008. Metode Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Yokyakarta: Graha Ilmu Assauri, Sofjan. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Rajawali Pers. Bryson JM. 2003. What to Do When Stakeholers Matter A guide to
Stakeholder Identificatication and Analysis Technique. Washington DC : The Georgetown University Public Policy Institute David, Fred R, 2011. Strategic Management. Buku 1. Edisi 12 Jakarta Dharmmesta, Basu Swastha. 2014. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPPFE. Fandy tjiptono. 2006. Manajemen Jasa. Edisi pertama. Yogyakarta : Andi Grewal, Dhruv and Levy, Michael. 2014. Marketing, Fourth Edition, The McGraw-Hill, New York
61
H.B. Sutopo. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Press. Hermawan, Agus. 2013. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2012. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I, Alih Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit Prenhalindo. Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2012. Prinsip – Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlanggan Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2015. Marketing an Introducing Prentice Hall twelfth edition. England : Pearson Lexy J. Moleong. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Lexy J. Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Nana Syaodih Sukmadinata. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Rangkuti, Freddy. 2013. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT Cara
Perhitungan Bobot, Rating, dan OCAI. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
62
Tripomo, Tedjo dan Udan. 2005. Manajemen Strategi. Bandung :Rekayasa Sains Wheelen. 2008. Manajemen Strategis. Andi. Yogyakarta. Widanaputra, A.A.GP dkk. 2009. Akuntansi Perhotelan Pendekatan Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu. Hukumonline. 2020. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2020. https://covid19.hukumonline.com/wpcontent/uploads/2020/04/perat uran_pemerintah_nomor_21_tahun_2020
63