Strategi Self Management [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STRATEGI SELF MANAGEMENT (PENGELOLAAN DIRI) Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Psikoterapi PSIKOTERAPI



Oleh Mualifah F.131.09.0108



FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEMARANG 2013



Strategi Self Management (Pengelolaan Diri). 1. Pengertian Self Management (Pengelolaan Diri) Menurut Cormier adalah "Self Management is process in which any one therapeutic strategy or a combination strategy". Sedangkan menurut pendapat lain, Self Management (Pengelolaan Diri) merupakan pemantauan atau pengamatan sikap diri sendiri dan penggunaan berbagai teknik untuk mengubah sikap. Lebih jauh pendapat lain mengatakan, ialah prosedur dimana seseorang mengarahkan atau mengatur sikapnya sendiri. Selanjutnya menurut Hackney Harber, " The Primary characteristic of a self management strategy is that the client administers the strategy and direct the change effort with minimal assistance from you". Selanjutnya menurut Hackney Harber, " The Primary characteristic of a self management strategy is that the client administers the strategy and direct the change effort with minimal assistance from you" Berdasarkan uraian pengertian Self Management (Pengelolaan Diri) yang diuraikan beberapa tokoh diatas dapat disimpulkan sebagai berikut, Self Management (Pengelolaan Diri) adalah strategi yang memberikan kesempatan pada klien unutuk mengatur dan memantau sikapnya sendiri serta memilih satu teknik atau kombinasi teknik untuk mengubah sikap yang mal adaptif dengan bantuan minimal dari konselor. 2. Kelebihan dan Kekurangan Strategy Self Management Strategy "Self Management" ( Pengelolaan Diri) memiliki beberapa kelebihan, untuk menjabarkan beberapa kelebihan dari penggunaan Strategy Self Management atau pengelolaan diri yaitu : a. Penggunaan strategy self management atau pengelolaan diri dapat meningkatlkan pengamatan seseorang dalam mengontrol lingkungannya serta dapat menurunkan ketergantungan seseorang pada konselor atau orang lain. b. Strategy self management merupakan suatu pendekatan yang murah dan praktis. c. Strategy self management mudah digunakan, dalam penelitian jarang seseorang menolak terapi atau menolak penggunaan instruksi program self management. d. Strategi self management dapat menambah proses belajar secara umum dalam berhubungan dengan lingkungan baik pada situasi bermasalah atau tidak. Adapun beberapa kelemahan dari penggunaan strategi self management yaitu:



a. Tergantung pada kesediaan, ketelatenan dan motivasi subyek klien atau pasien. b. Sikap sasaran yang bersifat pribadi sering tidak dapat diamati, tergantung pada persepsi subyek sendiri. Hal ini kadang – kadangsukar di diskripsikan ( malu atau segan ), sehingga sulit memberikan bantuan menentukan cara monitoring dan evaluasi. c. Pengukuh yang paling murah, ialah pengukuh imaj inasi yang hanya dapat disarankan pada subyek atau klien yang cukup baik daya khayalnya. d. Penggunaan imajinasi sebagai pengukuh (reward) atau hukuma (punishment) dapat melebihi takaran tanpa diketahui orang lain. 3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Penggunaan Self Management Meskipun strategi self management mempunyai banyak beberapa kelebihan dan kekurangan, tetapi tentunya tidak semua strategi self management dapat mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif. Ada beberapa factor yang mempengaruhi keefektifan dari penggunaan strategi self management, antara lain : a. Suatu kombinasi strategi, sebagian tefokus pada tingkah laku. b. Konsistensi dari penggunaan strategi selama periode waktu tertentu. c. Kesungguhan dari klien untuk membuktiksn dan melaksanakan evaluasi diri dan penetapan tujuan dengan standart yang tinggi. Tingkat dukungan dari luar dan dalam lingkungan. Dari pendapat diatas dapet disimpulkan bahwa faktor



– faktor yang



mempengaruhi efektifitas penggunaan strategi self management adalah adanya kesungguhan dari klien untuk membuktikan dan melaksanakan evaluasi diri dan penetapan tujuan dengan standart yang tinggi dan mendapatkan dukungan dari luar dan dari dalam lingkungan.



4. Bentuk Latihan Strategi Self Management Cormier membagi bentuk latihan dalam strategi self management menjadi tiga antara lain Self Monitoring (Pemantauan Diri), Stimulus Control (Pengendalian rangsangan), dan self Reward (Penghargaan diri sendiri).



a. Self Monitoring (Pemantauan Diri) Pemantauan diri adalah proses dimana klien mengobservasi dan mencatat segala sesuatu tentang dirinya dan interaksi dengan situasi lingkungan. Langkah – langkah dalam memberi Self Monitoring (Pemantauan Diri) yaitu rasional strategi, memilih respon, mencatat respon, memetakan respon, mempertunjukkan data dan menganalisanya. 1) Rasional Strategi Terapis menjelaskan rasional dari self monitoring sebelum penggunaan strategi ini. Klien sebaiknya mengetahui dan sadar apa prosedur self monitoring dan bagaimana prosedur ini dapat membantu klien. 2) Memilih Respon Ketika klien telah berjanji untuk menggunakan self monitoring, pengamatan dan pemilihan respon yang dikendaki mutlak diperlukan. Pemilihan respon dapat berlangsung kapan saja, ketika klien dapat membantu ada atau tidaknya sikap. Pemilihan respon ini dapat membantu klien mengenali apa yang mesti dipantau. 3) Mencatat Respon Setelah klien belajar memilih respon, konselor dapat memberi petunjuk dan contoh tentang metode untuk mencatat respon yang telah ditaati. Pencatatan yang sistematis penting sekali untuk keberhasilan dari self monitoring. Sehingga klien perlu diberitahu pentingnya metode pencatatan yang meliputi, kapan dan bagaimana serta apa saja alat pencatat yang dibutuhkan untuk mencatat respon yang ada. 4) Memetakan Respon (Membuat Chart) Data yang telah dicatat oleh klien sebaiknya dipisahkan pada penyimpanan yang lebih permanen seperti grafik atau histogram yang memungkinkan klien dapat memeriksa data dari self monitoring secara visual. Klien sebaiknya menerima instruksi – instruksi lisan maupun tulisan yang lain dalam pembuatan grafik harian dari pemetaan respon. 5) Mempertunjukkan Data Setelah gambaran tersebut diatas dijelaskan kepada klien, selanjutnya konselor meminta data yang telah dicatat oleh klien untuk ditunjukkan kepada konselor untuk dianalisa. 6) Analisa Data Dalam hal ini konselor dapat meminta klien untuk membandingkan dengan tujuan dan standart yang diinginkan. Klien dapat menggunakan data yang tercatat untuk evaluasi diri dan memastikan apakah data menunjukkan tingkah laku itu tetap atau keluar dari batasan yang diinginkan.



Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa self monitoring atau pemantauan diri adalah proses dimana klien mengobservasi dan mencatat segala sesuatu tentang dirinya dan interaksinya dengan situasi lingkungan. b. Stimulus Control (Pengendalian Rangsangan) Menurut pendapat Kanfer dalam Cormier, Stimulus Control digunakan sebagai susunan awal kondisi lingkungan yang membuat kondisi dari lingkungan itu tidak meningkatkan terwujudnya sikap yang tidak diinginkan. Ada beberapa prinsip penggunaan stimulus control yang dapat digunakan untuk meningkatkan sikap yang diinginkan. 1) Untuk Mengurangi Sikap Mengurangi sikap atau mengecilkan frekuensi tindakan yang berhubungan dengan tempat yang memungkinkan tingkah laku itu muncul antara lain : a) Mengatur tindakan yang membuat tempat itu menjadi penghambat pengaturan tingkah laku. b) Mengatur tindakan yang memungkinkan mereka dapat dikontrol oleh orang lain. c) Mengurangi waktu atau rangkaian gejala antara lain penyebab tindakan akibat dari tingkah laku dan menghilangkan gejala, mengganti gejala dan menciptakan cara untuk menghentikan gejala. 2) Untuk Meningkatkan Suatu Sikap Meningkatkan atau membuat tatanan awal tindakan yang berhubungan dengan respon, dalam bentuk : a) Menggunakan hasil dari self monitoring sebagai data target respon. b) Merinci apa dan beberapa banyak yang dilakukan untuk sebuah penghargaan. c) Merinci frekuensi penguat dalam jumlah kecil untuk tingkat yang berbeda dari target respon. 3) Penentuan Waktu Self Reward a) Penghargaan sebaiknya datang setelah tingkah laku, bukan sebelumnya. b) Penghargaan sebaiknya secara langsung.penghargaan sebaiknya mengikuti penampilan, bukan dijanjikan atau ditunda. 4) Perencanaan untuk pemeliharaan perubahan diri a) Mencatat bantuan orang lain dalam sharing atau pemberian penghargaan. b) Meninjau data dengan konselor. Untuk latihan praktisnya self reward dibagi dalam tujuh tahap, yaitu : Tahap pertama : Memilih sikap yang ingin ditingkatkan Tahap kedua



: Memilih tipe



– tipe self reward yang akan digunakan dengan



menuliskannya. Tahap ketiga : Mengatur rencana untuk melakukan self reward



Tahap keempat : menentukan waktu untuk melakukan self reward Tahap kelima : Menetapkan cara yang digunakan untuk mencatat bantuan dari orang lain. Tahap keenam



: Mempraktekkan self reward untuk suatu periode tertentu serta



mengetahui target respon yang diinginkan. Tahap ketujuh : Mempertanyakan apakah penerapan self reward dapat memperbaiki sikap klien. 5) Tahap – tahap dalam Self Management (Pengelolaan Diri) Tahap – tahap dalam Self Management (Pengelolaan Diri) sebagai berikut: Tahap 1



: Klien mengidentifikasi sasaran sikap dan mengontrol penyebab serta



akibatnya. Tahap 2



: Klien mengidentifikasi sikap yang diharapkan arah perubahannya.



Tahap 3



: Konselor menjelaskan kemungkinan pengelolaan diri.



Tahap 4



: Klien memilih salah satu atau lebih strategi pengelolaan diri.



Tahap 5 : Klien menyatakan secara verbal persetujuan untuk menggunakan tahap 2 dan tahap 4. Tahap 6



: konselor memberi instruksi dan model strategi yang dipilih.



Tahap 7



: Klien mengulangi pemahaman strategi yang dipilih.



Tahap 8



: Klien menggunakan strategi yang dipilih.



Tahap 9



: Klien mencatat penggunaan strategi serta tingkat sikap sasaran.



Tahap 10 : Data klien diperiksa oleh konselor bersama klien dan klien melanjutkan atau membuat revisi program. Tahap 11



: Membuat chart dan menyajikan data pada diri sendiri dan penguat



lingkungan demi kemajuan klien.



Dari pendapat diatas dapat dismpulkan



bahwa dalam melaksanakan strategi self



management ada sebelas tahap yang harus dilakukan oleh klien untuk dapat merubah sikapnya sesuai dengan yang diharapkan oleh klien dan dibantu oleh konselor dalam pelaksanaannya.