Strategic Management - Tugas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas Kelompok ke-3 Week 8/ Sesi 12 TSEA Group 5:



Kilas Balik Perjalanan vivo Memperkuat Posisinya di Pasar Global Tahun lalu menjadi tahun yang penuh kolaborasi bagi merek smartphone vivo. Pasalnya, vivo mendorong batasan teknologi mobile imaging melalui implementasi kemitraan global di produk andalan dan melakukan ekspansi pasar yang kini mencapai lebih dari 60 negara. Dari sini, bisa dibilang vivo memperkuat posisinya sebagai merek teknologi di kancah global yang terus tumbuh bersama pengguna. Senior Brand Director vivo Indonesia Edy Kusuma menyampaikan bahwa pencapaian vivo di pasar global dan di Indonesia ini didukung oleh komitmen beradaptasi menghadirkan produk teknologi andalan yang relevan dengan kebutuhan konsumen. Ia menambahkan, perluasan diversifikasi produk juga menjadi faktor pencapaian tersebut.  “Diversifikasi yang dilakukan termasuk mainstream hingga premium flagship. Kami juga menghadirkan banyak kejutan inovasi dan kolaborasi pada tahun lalu, seperti mendukung acara olahraga berskala internasional dan menjalin kolaborasi dalam mewujudkan inovasi produk. Inilah yang meningkatkan minat konsumen,” ungkap Edy. Tak hanya itu, melalui pendekatan More Local, More Global pada tahun yang sama, vivo juga berhasil melebarkan bisnis ke enam negara. Sebut saja Peru, Republik Ceko, Rumania, Austria, Serbia, dan Meksiko. Hasilnya, vivo sukses menempati peringkat keempat di pasar smartphone global dengan pangsa pasar 10% pada kuartal III tahun 2021. Sementara, di pasar Indonesia, vivo berada di posisi pertama yang tercatat di laporan firma aset pasar Canalys untuk Top Smartphone Vendors Q3 2021 dengan mengamankan pangsa pasar 23% dari total 9,3 juta unit smartphone yang terjual.  Kolaborasi Global Kolaborasi juga dilakukan bersama ZEISS yang resmi menghadirkan inovasi dalam teknologi fotografi yang bisa ditemui pada dua varian premium flagship X Series, yakni vivo X60 Series dan X70 Pro pada tahun lalu. Kolaborasi ini berfokus pada pengembangan teknologi imaging system di kamera utama vivo X70 Pro dengan teknologi ZEISS OPTIC yang tersertifikasi ZEISS



Strategic Management – R2



T* Coating.  Teknologi ini mampu meningkatkan transmisi cahaya sehingga menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik dengan mengurangi pantulan cahaya masuk. vivo dan ZEISS juga ikut menjajaki kerjasama jangka panjang terkait teknologi mobile imaging yang ditunjukkan dengan memperkenalkan berbagai mode lensa potret ZEISS yang standar ZEISS T* Coating dan melahirkan V1 Imaging Chip pertama yang mampu mendorong batasan mobile imaging computing. Dukung Aktivitas Global vivo bergabung dengan UEFA sebagai mitra pertama dalam upacara pembukaan dan penutupan UEFA EURO 2020TM. vivo secara aktif memperkenalkan inovasi yang berorientasi pada pengguna di depan jutaan penonton global. vivo juga sempat menyelenggarakan VISION+ Mobile Photo Awards 2021 yang bekerjasama dengan National Geographic. Kompetisi yang berlangsung global ini menerima lebih dari  384,878 foto dari peserta yang berasal dari 40 negara. Kegiatan ini bertujuan mengajak pengguna menampilkan kreativitas yang dimiliki dan mempercepat perkembangan fotografi smartphone. “Tak hanya selalu berinovasi, vivo turut menginspirasi dan mengarahkan kreativitas pengguna agar dapat memiliki kehidupan yang menyenangkan. Berangkat dari kesuksesan pada tahun lalu, kami akan melanjutkan perjalanan strategis jangka panjang untuk memberikan yang terbaik pada pengguna. Dengan begitu, para pengguna bisa meraih pencapaian baru pada tahun ini,” tutup Edy. Sumber : Bianca Astira , Editor: Sigit Kurniawan, 17 Januari 2022, https://www.marketeers.com/kilas-balik-perjalanan-vivo-memperkuat-posisinya-di-pasar-global.



Pertanyaan: 1. Jenis aliansi strategi apa yang di lakukan oleh VIVO dengan UEFA, dan VIVO dengan ZEISS. (Bobot 30) Jawaban : “Global Strategic Alliances adalah kerjasama secara partnerships antara dua atau lebih perusahaan lintas negara dan lintas industri. Terkadang aliansi ini dibentuk antara korporasi (atau beberapa korporasi) dengan pemerintah asing.” dimana Kerjasama secara partnership antara perusahaan lintas negara dan lintas industry.” Pada kutipan diatas bisa disimpulkan kerja sama antara VIVO dan UEFA merupakan jenis aliansi global strategic dimana kedua perusahaan ini bergerak di industry yang berbeda, VIVO bergerak di industry elektronik konsumen dan UEFA merupakan salah satu asosiasi sepak bola nasional eropa yang mengatur semua peraturan, hak siar media, tujuan VIVO membentuk Strategic Management – R2



aliansi ini dengan UEFA selain untuk alasan komersil namun juga bertujuan untuk membangun dan mengembangkan fungsi dari operasi, fasilitas dan proses, dan membuka peluang pada kemampuan dan pemahaman baru di luar industry mereka. Hal ini dilakukan oleh VIVO untuk memperluas wilayah pasar produknya. Klasifikasi aliansi dalam Aliansi non-ekuitas, komitmen terbatas pada sumber daya dan keterampilan. Perusahaan mitra tidak memegang posisi ekuitas dalam usaha (Varadarajan & Cunningham, 1995). Nonequity Strategic Alliance adalah aliansi di mana dua atau lebih perusahaan mengembangkan hubungan kontraktual untuk berbagi sebagian sumber daya mereka guna menciptakan keunggulan kompetitif. Dari pengertian diatas bisa dikatakan VIVO melakukan aliansi strategis nonequity dengan ZEISS, dimana ZEISS sendiri merupakan produsen system optic dan optoelektronik. Dalam hal ini ZEISS menyuplai sumberdayanya untuk meningkatkan keunggulan bersaing dari VIVO. Dalam hal ini VIVO menggunakan inovasi dari produk mereka untuk keunggulan bersaing dalam pasar mereka. Mereka berbagi keahlian dan ketrampilan masing-masing tetapi tidak berbagi terkait modal untuk mengembangkan keunggulan dalam bersaing.



2. Mengapa VIVO melakukan sejumlah aliansi strategi dengan perusahaan-perusahaan global? (Bobot 30) Jawaban: Karena vivo telah memiliki rencana untuk memasuki pasar Eropa. Vivo telah Ekspansi Bisnis ke 6 Negara Eropa, secara resmi mengumumkan ekspansi pasar ke enam negara Eropa, yaitu Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Spanyol, dan UK. Dengan ini vivo telah mendirikan kantor cabang di Eropa. Mengusung keragaman dalam tim perusahaan, vivo menekankan prinsip strategi bisnis internasional perusahaan, yaitu "semakin lokal, semakin global", Kantor Pusat vivo Eropa di Dusseldorf terdiri atas 70 orang dari 16 negara dengan berbagai latar belakang industri seperti FMCG, otomotif, perhotelan, elektronik konsumen (CE), serta home care. Saat ini, tim telah berkembang dengan 120 personal, serta didukung para pakar industri dari masing-masing negara, untuk memastikan perusahaan memanfaatkan wawasan konsumen yang relevan secara esensial. Di tahun 2020 vivo telah memegang posisi kedua di pasar smartphone Tiongkok, serta menjadi vendor terbesar kedua di India, dan juga memimpin pasar di Indonesia. Dapat di simpulkan Kesuksesan vivo dalam melakukan kerja sama tak lepas dari prinsip Benfen yakni fokus pada melakukan hal yang benar dan melakukannya dengan benar. Prinsip ini juga diaplikasikan dalam hubungan dengan para perusahaan yang diharapkan menghasilkan hubungan yang saling menguntungkan. Selain itu, vivo mendorong inovasi berorientasi pada gaya hidup konsumen sebagai inspirasinya, demi memberikan kemudahan serta solusi teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Strategic Management – R2



3. Bagaimana “pasar smartpone” bereaksi terhadap strategi yang dilakukan oleh VIVO tersebut? Apakah berdampak kepada kenaikan kinerja perusahaan VIVO? Berikan buktinya. (Bobot 40) Jawaban: Generasi Millenial merupakan konsumen yang sangat potensial karena memiliki daya beli dan pengaruh yang sangat besar. Millenial dianggap memiliki pola konsumsi yang unik sehingga memberi tantangan bagi berbagai merek untuk melakukan inovasi, dimana mereka juga menuntut agar perusahaan mampu menciptakan produk yang kaya akan pengalaman-pengalaman baru. Generasi ini juga mampu berperan sebagai penentu trend, mereka dapat memperkuat brand atau sebaliknya juga dapat menghancurkan brand. Menurut Santoso (2017) keberadaan youth dan netizen sebagai generasi millenial merupakan segmen konsumen paling tepat untuk perangkat digital karena mereka lahir pada era teknologi dan digital, dan menjadikan generasi ini sebagai pengemar fanatik gadget. Penelitian Sasmita dan Suki (2015) menunjukkan bahwa youth diketahui sebagai kontributor tertinggi terhadap peningkatan penjualan smartphone, tablet, dan pengguna layanan internet terbanyak. Youth dan netizen dikenal sebagai generasi yang memiliki rasa ingin tau yang begitu besar, perilaku yang cepat berubah, bukan pelanggan yang setia atau cenderung suka berganti merek, namun ketika merek mampu menjangkau mereka, mereka akan menjadi pemboros terbesar, pendukung paling loyal, dan pembentuk opini yang sangat berpengaruh, singkatnya mereka dapat menjadi pelanggan yang terkuat (Valentine dan Powers , 2013). Reaksi pasar smartphone pada strategi yang dijalankan oleh VIVO terdapat brand image, customer satisfaction, dan brand trust yang dapat mempengaruhi brand loyalty kepada konsumen potensial. Oliver (1999) mendefinisikan brand loyalty sebagai komitmen yang dipegang teguh untuk membeli kembali atau kembali menggunakan barang atau jasa yang disukai secara konsisten di masa depan, sehingga menyebabkan pembelian merek yang sama meskipun terdapat pengaruh situasional dan upaya pemasaran yang berpotensi menyebabkan peralihan. Definisi tersebut menekankan dua aspek yang berbeda dari brand loyalty. Brand image sebagai rangkaian asosiasi merek yang tercermin dalam benak konsumen dengan cara yang unik atau bermakna (Keller 2013; Aaker 2014). Kotler dan Keller (2016) mendefinisikan kepuasan sebagai perasaan senang atau kecewa atas perbandingan hasil kinerja yang diterima dengan harapan atas produk tersebut. Sesuai dengan artikel diatas tercatat bahwa semenjak VIVO melakukan startegi pendekatan More Local, More Global. Strategi ini bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk serta jaringan distribusi yang luas untuk meningkatkan Strategic Management – R2



kepuasan dan loyalitas konsumen, meningkatkan perkembangan teknologi dan komunikasi pada smartphone, menjalin kerjasama dengan agen distributor yang potensial untuk menambah pangsa pasar, meningkatkan jumlah produksi Smartphone sesuai dengan permintaan konsumen, mengembangkan pangsa pasar yang luas untuk meningkatkan brand image konsumen, melakukan pengembangan inovasi produk yang dengan nilai jual yang sesuai, meningkatkan kepercayaan konsumen pada brand VIVO, mengembangkan strategi bersaing, juga meningkatkan, dan mengembangkan, serta mempertahankan strategi promosi yang dilakukan. Dapat kami simpulkan walaupun penetrasi smartphone secara global sangat tinggi namun sangatlah sulit untuk mendapatkan kesetiaan generasi milenial. Generasi ini kurang loyal dibandingkan generasi-generasi sebelumnya, mereka menganggap diri mereka sebagai pembeli yang rasional, tidak mudah terpengaruh oleh iklan dan memiliki perilaku switching yang tinggi. keberadaan youth dan netizen sebagai generasi millenial merupakan segmen konsumen paling tepat untuk perangkat digital karena mereka lahir pada era teknologi dan digital, dan menjadikan generasi ini sebagai pengemar fanatik gadget. Brand loyalty didefinisikan sebagai sikap positif terhadap suatu merek yang mengakibatkan pembelian secara konsisten terhadap merek tersebut sepanjang waktu. Pelanggan yang loyal antara lain melakukan pembelian secara teratur, membeli diluar lini produk, merekomendasikan produk kepada pihak lain, dan tidak mudah terpengaruh oleh pesaing. Demi mencapai tiga variable tersebut VIVO telah melalukan aliansi strategi global guna menciptakan brand image yang dapat menjadi landasan bagi hubungan pelanggan, sehingga pelanggan yang puas akan memiliki tingkat loyalitas yang tinggi terhadap brand tersebut dan VIVO berusaha untuk melakukan fungsi yang telah dijanjikan dalam langkah mendapatkan kepercayaan kognitif. Hal ini dapat dibuktikan dengan VIVO berhasil mempertahankan momentum pertumbuhannya sepanjang tahun 2021 dan berhasil menempati peringkat keempat di pasar smartphone global dengan pasar sebesar 10 persen di Q3 2021, serta posisi tiga besar di pasar Filipina, Malaysia dan India. Di pasar Indonesia sendiri, VIVO menempati posisi pertama brand smartphone di Indonesia berdasarkan laporan terbaru oleh firma riset pasar Canalys untuk Top Smartphone Vendors Kuartal-III 2021. Menurut laporan Canalys, VIVO mengamankan persentase market share 23% dari total 9.3 juta unit smartphone yang dikapalkan pada kuartal-III 2021 di Indonesia.



Strategic Management – R2



Referensi: LN-07 https://www.marketeers.com/kilas-balik-perjalanan-vivo-memperkuat-posisinya-di-pasarglobal. http://e-journal.uajy.ac.id/1312/3/2EM16548.pdf https://bisnis.tempo.co/read/1398666/kerjasama-dengan-uefa-vivo-perluas-ekspansibisnis-ke-6-negara-eropa#:~:text=vivo%20Ekspansi%20Bisnis%20ke%206%20Negara %20Eropa.%20vivo%2C,yaitu%20Prancis%2C%20Jerman%2C%20Italia%2C %20Polandia%2C%20Spanyol%2C%20dan%20UK. https://tabloidpulsa.id/strategi-vivo-di-2022-perluas-pangsa-pasar-dan-hadirkan-produkbaru/ https://selular.id/2022/01/kilas-balik-2021-vivo-ekspansi-ke-6-pasar-baru/ https://www.antaranews.com/berita/2481617/vivo-naik-ke-posisi-keempat-pasarsmartphone-global-kuartal-tiga-2021 https://www.researchgate.net/profile/Syafrizal-Helmi/publication/ 336027570_ANALISIS_KOMPARASI_BRAND_IMAGE_CUSTOMER_SATISFACTI ON_BRAND_TRUST_DAN_BRAND_LOYALTY_PADA_KATEGORI_SMARTPHO NE_STUDI_KASUS_PADA_YOUTH_DAN_NETIZEN_DI_MEDAN/links/ 5d8b7ef4a6fdcc255499d5eb/ANALISIS-KOMPARASI-BRAND-IMAGE-CUSTOMERSATISFACTION-BRAND-TRUST-DAN-BRAND-LOYALTY-PADA-KATEGORISMARTPHONE-STUDI-KASUS-PADA-YOUTH-DAN-NETIZEN-DI-MEDAN.pdf



Strategic Management – R2