17 0 283 KB
Mata Kuliah
: Tata Laksana Gizi Buruk
Dosen Pembimbing : Irawati, SP. MPH ”Studi Kasus”
Disusun Oleh : Kelompok 8 Yuridesi Nurani Putri Ritha Purnamasari Fitrah Hanapi Stevi Indriastuti Latipa Ulfa Wiranti (-)
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Politeknik Kesehatan Palu Jurusan Gizi 2019
STUDI KASUS 4 Anak Armani, perempuan 2 tahun, BB 7,7 kg dan PB 70 cm datang denga keluhan bengkak pada muka serat kedua tangan dan kaki, tidak ada muntah, tidak ada diare dan demam. Anak tampak sadar, tidak ada tanda-tanda runjatan ( syok ). Sejak 1 minggu mata kiri tanpak seperti buta sabun. a. b. c. d. e. f. g. h.
Bagaimana status gizinya ? Apa penyakit penyerta/penyulit ? Apakah perlu dirawat inap ? Tindakan apa yang perlu dilakukan ? Kapan perubahan frekuensi makanannya ? Kapan F-75 di rubah menjadi F-100 ? Bagaimana pemberian makanan sampai fase rehabilitase ? Bagaiaman mengatasi dan perawatan untuk penyakit penyerta ?
Jawaban : a. BB/U = dibawah -3 SD ( Gizi Buruk ) PB/U = dibawah -3 SD ( Sangat Pendek ) BB/PB = median (normal) Status gizi anak ini adalah gizi buruk dengan edema berat b. Edema derajat 3 dan gangguan pada mata (xeroftalmia) c. Ya, perlu dilakukan karena untuk mengobati penyakit mata (xeroftalmia) & mengurangi edema derajat 3 d. Pemberian formula pada fase stabilisasi, transisi, dan rehabilitasi Fase stabilisasi. F-75. Untuk menstabilkan kondisi anak, bukan untuk menaikkan BB Energi : 80-100 Kkal/kgBB/hari Protein : 1-1,5 g/kgBB/hari Cairan : 100 ml/kgBB/hari (krn edema berat +++) Fase Transisi. F-100. Umumnya mulai terjadi kenaikan BB Energi : 100-150 Kkal/kgBB/hari Protein : 2-3 g/kgBB/hari Cairan : 150 ml/kgBB/hari Fase Rehabilitasi. F-100 & tambahan makanan. Energi : 150-220 Kkal/kgBB/hari Protein : 4-6 g/kgBB/hari Cairan : 150-200 ml/kgBB/hari Ditambah makanan : BB < 7 kg = makanan bayi/lembik BB > 7 kg = makanan anak/lunak e. Perubahan frekuensi makanannya jika keadaan anak sudah membaik dan jika formula yang diberikan telah dihabiskan
f.
Jika anak mampu menghabiskan 80% formula yang diberikan dan keadaan fisik sudah stabil. pada pemberian pertama F-100, volume yg diberikan yaitu volume F-75 setiap 4 jam dgn dosis sesuai BB dan dipertahankan selama 2 hari. g. Anak tidak diberikan makanan selama fase stabilisasi dan transisi dan hanya diberikan formula 75 dan 100. Anak diberikan makanan hanya pada fase rehabilitasi dimana anak diberikan F-100 dengan makanan lunak dan selingan buah h. Pada penyakit penyerta gangguan mata (xeroftalmia) dapat diatasi dengan pemberian kapsul vitamin A hari 1, 2, dan 15 dengan dosis sesuai umur (anak 1-5 tahun diberikan 1 kapsul merah). Sedangkan, pada edema derajat 3 diatasi dengan pemantauan pemberian formula agar udem bisa turun. Jangan sampai memberikan formula yang berlebih karena dapat membahayakan keadaan anak.