Studi Kasus-Konsep Resiko Dalam Proyek Konstruksi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN KUALITAS DAN RESIKO PROYEK Materi 1 Studi Kasus



Konsep Resiko dalam Proyek Konstruksi



Dosen : Dr. Ir. Albert Eddy Husin, MT Disusun Oleh: Kelompok 1 1. Reza Ferial H



(55716120001)



2. Zel Citra



(55716120010)



3. Agus Harmoko



(55716120012)



4. Yosie Malinda



(55716120020)



Pascasarjana Magister Teknik Sipil Universitas Mercu Buana Jakarta 2018



DAFTAR ISI



Halaman Judul ...................................................................................................... ……… i Daftar Isi …………………………….. ................................................................. ……….. ii BAB I



PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang .............................................................................................. ………. 1 1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ ………. 2 1.3. Tujuan Penulisan ........................................................................................... ………. 2 1.4. Metode Penulisan…………………………………………………………………… 1.4 Manfaat Penulisan ......................................................................................... ………. 3 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Manajemen Resiko Proyek .............................................. ……… 4 2.2. Sistem Manajemen Resiko ............................................................................ ……… 5 2.3. Jenis-Jenis Resiko dan Pengendalian Resiko ................................................ ……… 7 2.4. Proses Manajemen Resiko. ............................................................................ ……. . 11 BAB III KESIMPULAN ……………………………….…………………………….... 15 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………. 16



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Resiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Sebagaimana kita pahami dan sepakati bersama bahwa tujuan perusahaan adalah membangun dan memperluas keuntungan kompetitif organisasi.Resiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.



Menurut



Wideman,



ketidakpastian



yang



menimbulkan



kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (opportunity), sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan disebut dengan istilah resiko (risk). Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen resiko menjadi trend utama baik dalam perbincangan, praktik, maupun pelatihan kerja. Hal ini secara konkret menunjukkan pentingnya manajemen resiko dalam proyek maupun bisnis pada masa kini. Resiko Proyek adalah peristiwa tidak pasti yang bila terjadi memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap minimal satu tujuan proyek (waktu, biaya, ruang lingkup, mutu). Resiko mungkin memiliki satu atau lebih penyebab, yang bila terjadi memiliki satu atau lebih dampaknya terhadap manajemen. Dan apabila kita garis besarkan secara keseluruhan maka yang dimaksud dengan Manajemen Proyek dan Resiko adalah proses sistematis untuk merencanakan, mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon resiko proyek. Tujuannya untuk meningkatkan peluang dan dampak peristiwa positif, dan mengurangi peluang dan dampak peristiwa yang merugikan proyek atau dapak negatifnya. Manajemen resiko sangat penting bagi kelangsungan suatu usaha atau kegiatan. Jika terjadi suatu bencana, seperti kebakaran atau kerusakan,



perusahaan akan mengalami kerugian yang sangat besar, yang dapat menghambat, mengganggu bahkan menghancurkan kelangsungan usaha atau kegiatan operasi. Manajemen resiko merupakan alat untuk melindungi perusahaan dari setiap kemungkinan yang merugikan (Ramli, 2010). 1.2. Rumusan Masalah 1



Apa yang di maksud dengan Manajemen Resiko



2. Bagaimana cara untuk mengidentifikasi dan mengelola resiko



1.3 Tujuan Penulisan 1. Mengetahui konsep Manajemen Resiko 2. Mengetahui cara untuk mengidentifikasi resiko dan mengelola resiko



1.4 Metode Penulisan 1. Studi Literatur 2. Pembahasan Studi Kasus



1.4.Manfaat Penulisan Hasil laporan ini adalah memberikan pemahaman tentang urgensi manajemen resiko beserta contoh pembahasan metode untuk mengidentifikasi dan mengelola resiko



2



BAB II LANDASAN TEORI



2.1. Konsep Resiko dalam Proyek Konstruksi Resiko adalah sebagai suatu konsep dengan beberapa arti, yang pemakaiannya tergantung kepada hubungan-hubungan apa dan displin ilmu dari



mana



orang



memandangnya.



Resiko



berhubungan



dengan ketidakpastian. Ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Proyek merupakan suatu rangkaian aktivitas yang dapat direncanakan, yang didalamnya menggunkan sumber-sumber (input), misalnya : uang dan tenaga kerja, untuk mendapatkan manfaat (benefit) atau hasil (return) di masa yang akan datang. Resiko proyek merupakan kombinasi dari kemungkinan suatu kejadian dan akiat dari kejadian tersebut dengan tidak menutup kemungkinan bahwa ada lebih dari satu akibat yang mungkin terjadi untuk satu kejadian tertentu yang mempengaruhi tujuan proyek. Komitmen organisasi/komitmen organisasi hanya dapat dilakukan jika manajemen risiko selaras "sesuai dengan tujuan dan nilai organisasi. Manajemen risiko mungkin memerlukan tingkat dukungan manajerial yang lebih tinggi daripada disiplin manajemen proyek lainnya karena menangani beberapa risiko akan memerlukan persetujuan atau tanggapan dari orang lain pada tingkat di atas manajer proyek. Upaya risiko yang pada pengelolaan risiko proyek harus sesuai dengan nilai proyek terhadap organisasi dan tingkat risiko proyek, skala dan kendala organisasional lainnya. Secara khusus, biaya pengelolaan risiko harus sesuai dengan nilai potensinya terhadap proyek dan organisasi. Sejalan dengan masalah kompleks dalam proyek konstruksi, kontraktor harus memiliki kemampuan dalam mengelola risiko karena risiko dalam proyek konstruksi tidak dapat dihindari. Menurut Winch (2002) dan Potts (2008), manajemen risiko merupakan area yang sangat sulit untuk dilaksanakan karena harus diimplementasikan dari awal sampai selesai.



3



Menurut Clemons dan Simmons (1998), manajemen risiko dilakukan dengan cara sistematis berikut, yaitu masalah identitas, mengidentifikasi risiko & pemilik risiko, mengevaluasi risiko kemungkinan dan konsekuensi, menilai pilihan untuk mengakomodasi risiko, memprioritaskan manajemen risiko.



2.2. Identifikasi Resiko Identifikasi resiko dapat dilakukan dengan metode berikut (Rajendhran dan Sundar, 2011; Rehacek, 2017). 



Brainstorming: Ini adalah salah satu teknik yang paling populer. Umumnya digunakan untuk pembuatan ide; Hal ini juga sangat berguna untuk identifikasi risiko. Semua orang yang relevan yang terkait dengan proyek berkumpul di satu tempat. Ada satu fasilitator yang sedang memberi penjelasan tentang berbagai aspek dengan peserta dan kemudian setelah mencatat faktor-faktornya. Sebelum menutupnya fasilitator meninjau faktor-faktor yang menghilangkan yang tidak perlu.







Teknik Delphi: Teknik ini mirip dengan brainstorming namun peserta dalam hal ini tidak saling mengenal dan mereka tidak berada pada tempat yang sama. Mereka akan mengidentifikasi faktor-faktor tersebut tanpa berkonsultasi dengan peserta lainnya. Fasilitator seperti dalam brainstorming meringkas faktor-faktor yang diidentifikasi.







Wawancara / pendapat ahli: Pakar atau personil dengan pengalaman yang memadai dalam sebuah proyek dapat sangat membantu dalam menghindari/menyelesaikan masalah serupa berulang-ulang. Semua peserta



atau



orang



yang



bersangkutan



dalam



proyek



dapat



diwawancarai untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi risiko. 



Pengalaman masa lalu: Pengalaman masa lalu dari jenis proyek yang sama, analoginya dapat dibentuk untuk identifikasi faktor-faktor risiko. Bila membandingkan karakteristik proyek akan memberikan wawasan tentang faktor umum.



4







Daftar-pembanding:



Ini



adalah



daftar



faktor-faktor



yang



memungkinkan namun sederhana namun sangat berguna. Daftar cek yang berisi daftar risiko yang diidentifikasi dalam proyek yang dilakukan di masa lalu dan tanggapan terhadap risiko tersebut memberikan identifikasi risiko awal. 2.3. Penilaian Resiko Penilaian risiko dapat dilakukan dengan metode berikut (Rajendhran dan Sundar, 2011; Rehacek, 2017). 



Analisis sensitivitas metode kuantitatif Ini dilakukan untuk mengidentifikasi komponen proyek yang tidak pasti yang memiliki dampak maksimal pada hasil proyek. Setelah dilakukan model



risiko



dilakukan



analisis



sensitivitas



untuk



mengetahui



sensitivitas berbagai elemen model pada hasil proyek. Untuk melakukan ini, nilai satu variabel pada satu waktu berubah dan dampak dari perubahan ini kemudian terlihat pada proyek 



Skenario Analisis Skenario analisis memberikan dampak dari skenario yang berbeda dari proyek atau dampak dari risiko yang berbeda jika itu terjadi secara bersamaan. Keputusan yang adil dapat dilakukan setelah analisis ini, pilihan yang akan memberi kerugian atau bahaya lebih rendah sehingga opsi dapat diikutsertakan. Simulasi Probabilistik (Simulasi Monte Carlo) Simulasi proyek dilakukan dengan menggunakan model untuk menunjukkan dampak potensial dari tingkat ketidakpastian yang berbeda terhadap tujuan proyek. Simulasi Monte Carlo umumnya digunakan untuk analisis ini. Hal ini dapat mengukur dampak ketidakpastian dan risiko terhadap anggaran dan jadwal proyek. Ini mensimulasikan sistem penuh berkali-kali setiap kali memilih secara acak nilai untuk setiap faktor dari distribusi probabilitasnya. Ini menggunakan tiga perkiraan titik seperti kemungkinan besar, kasus terburuk dan durasi kasus terbaik untuk setiap tugas dalam manajemen waktu 5



 Pohon keputusan Analisis ini dilakukan dengan diagram pohon keputusan. Pohon keputusan



sangat



membantu



untuk



merumuskan



masalah



dan



mengevaluasi pilihan. Dalam analisis ini ada model grafis yang digunakan untuk mewakili proyek dan dapat secara jelas mencerminkan dampak dari setiap keputusan yang diambil dalam proyek Untuk melakukan penilaian resiko dapat dilakukan dengan analisis SWOT. SWOT



merupakan



singkatan



dari



strength



(kekuatan),



weakness



(kelemahan), opportunity (kesempatan), dan threat (ancaman). Analisis ini pertama kali diperkenalkan oleh Albert Humphrey yang memimpin proyek riset di Stanford University. Melalui analisis SWOT, kita dapat melakukan identifikasi faktor internal (strength dan weakness) dan faktor eksternal (opportunity dan threat) dari organisasi secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi. Analisis SWOT adalah analisis yang berdasarkan pada anggapan bahwa suatu strategi yang efektif berasal dari sumber daya internal (strength dan weakness) dan eksternal (opportunity dan threat). Keuntungan dari analisis SWOT adalah menghubungkan faktor internal dan eksternal untuk merangsang strategi baru, oleh karena itu perencanaan yang berdasarkan pada sumber daya dan kompetensi dapat memperkaya analisis SWOT dengan mengembangkan perspektif internal (Dyson, 2002). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak mendukung dalam mencapai tujuan tersebut pada kondisi yang ada saat ini. Hasil identifikasi tersebut dibandingkan untuk memaksimalkan strength dan opportunity (strategi SO) serta meminimalkan weakness dan threat (strategi WT) guna mencapai strategi yang optimal. Dalam penelitian ini, analisis SWOT digunakan terhadap data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, sehingga akan diperoleh strategi yang memaksimalkan kekuatan dan peluang dan meminimalkan kelemahan dan ancaman. 6



Pemaparan empat komponen SWOT secara terperinci adalah sebagai berikut: 



Strength (S) merupakan karakteristik dari suatu organisasi atau bisnis yang merupakan suatu keunggulan.







Weakness (W) merupakan karakteristik dari suatu organisasi atau bisnis yang merupakan kelemahan.







Opportunity (O) kesempatan yang datang dari luar organisasi atau bisnis.







Threat (T) elemen yang datang dari luar yang dapat menjadi ancaman bagi organisasi atau bisnis.



Tujuan dari setiap analisis SWOT adalah untuk mengidentifikasi faktor kunci yang datang dari lingkungan internal dan eksternal. Analisis SWOT dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu: Faktor internal: merupakan strength dan weakness yang datang dari lingkungan internal organisasi atau bisnis. Faktor eksternal: merupakan opportunity dan threat yang datang dari lingkungan eksternal organisasi atau bisnis. Untuk mengidentifikasi faktor ini, dapat digunakan analisis PEST. Analisis SWOT adalah sebuah metode untuk mengkategorisasikan dan metode ini memiliki kelemahan. Sebagai contoh, untuk menghasilkan kecenderungan suatu organisasi menyusun daftar dibanding berfikir untuk melihat apa yang sebetulnya penting untuk meraih suatu tujuan. Analisis SWOT juga menghasilkan daftar tanpa urutan prioritas yang jelas, sebagai contoh adalah opportunity yang lemah dapat dianggap sebagai threat yang kuat.



7



Gambar 2.1. Konsep Dasar penggunaan Analisa SWOT



Gambar 2.2. Kuadran dalam Analisa SWOT



Penjelasan Kuadran dalam SWOT : 



Kuadran I Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. (Growth oriented strategy).



8







Kuadran II Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangkapanjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/jasa).







Kuadran III Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.







Kuadran IV Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.



Manajemen Resiko dilakukan di awal sebagai suatu model Perencanaan strategis (strategic



planner) sehingga perusahaan harus menganalisis faktor-faktor



strategis perusahaan (kekuatan,kelemahan, peluang, dan ancaman) pada kondisi yang ada saat ini



9



BAB III METODE DAN PEMBAHASAN JURNAL



A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Diawali dengan identifikasi manajemen risiko, kemudian dilakukan penilaian risiko dengan analisis SWOT. Penelitian ini akan menggunakan SWOT sebagai alat untuk menyusun data, menentukan hasilnya dan membuat strategi manajemen risiko terutama pada CV. Cahaya Bangunan Kontraktor. Sebanyak 203 responden untuk penelitian ini diambil dari karyawan CV. Cahaya Bangunan Kontrator karena dalam analisis SWOT responden adalah orang-orang yang mengetahui tentang masalah dan orangorang yang memiliki kesempatan untuk memberikan keputusan dalam organisasi.



B. HASIL DAN ANALISA a.



CV. Cahaya Bangunan Kontraktor Sebuah. CV. Cahaya Bangunan Kontraktor tidak pernah menggunakan



manajemen risiko sebelumnya karena karyawan dan pendiri CV. Cahaya Bangunan Kontraktor tidak mengetahui tentang manajemen risiko dalam proyek konstruksi. Penjelasan dalam menjalankan proyek konstruksi CV. Cahaya Bangunan Kontraktor adalah sebagai berikut: 1. Urusan teknis Dalam hal urusan teknis, kelemahannya terletak pada tidak lengkapnya penentuan manajemen risiko dan terbatasnya arsitek berkualitas tinggi. Dalam konteks penentuan manajemen risiko, perusahaan ini memiliki determinasi yang sangat lemah dalam mengelola risiko, baik risiko kecelakaan maupun risiko anggaran. Apalagi, penentuan risiko lain yang tidak pernah dipikirkan adalah risiko anggaran, termasuk risiko inflasi. 2. Urusan sumber daya manusia dan pengembangan Dalam konteks urusan sumber daya manusia dan pengembangan, kelemahannya terletak pada pengetahuan karyawan. Karyawan CV. Cahaya Bangunan Kontraktor jarang memiliki bengkel tentang konstruksi. Mereka tahu 10



tentang perkembangan industri konstruksi dengan belajar mandiri dengan teman-teman mereka dari luar perusahaan karena CV. Cahaya Bangunan Kontraktor memiliki anggaran yang sangat terbatas untuk workshop pendukung bagi karyawan. b.



Hasil dan Perhitungan SWOT Penelitian ini menggunakan 33 orang sebagai responden. Responden dipilih



dalam pengambilan keputusan di CV. Cahaya Bangunan Kontraktor, oleh karena itu ide mereka akan ditentukan sebagai konsep manajemen risiko di CV. Cahaya Bangunan Kontraktor. 1. Evaluasi Faktor Internal Berdasarkan hasil observasi dan hasil kuesioner, dapat diketahui bahwa faktor internal yang berpengaruh terhadap CV. Cahaya Bangunan Kontraktor untuk manajemen risiko adalah sebagai berikut: a. Kekuatan



Berdasarkan kekuatan CV. Cahaya Bangunan Kontraktor, yang terpenting untuk mengelola risiko di perusahaan konstruksi adalah visi karena visi merupakan nilai inti perusahaan. Terlebih lagi, visi perusahaan harus didukung dengan prosedur operasi standar untuk semua pekerjaan. Adanya prosedur operasi standar dapat 11



menjaga kualitas dan pengawasan kerja dan meminimalkan kesalahan selama bekerja. b. kelemahan



Berdasarkan perhitungan kelemahan sebagai sub faktor, dapat diketahui bahwa kelemahan yang perlu diperhatikan secara serius adalah penurunan kualitas material karena salah terjaga, inflasi dan perubahan regulasi. Penurunan kualitas material harus ditentukan secara serius dengan mengembangkan penyimpanan bahan yang lebih baik karena kualitas bahan merupakan hal yang paling penting dalam bisnis konstruksi. Pelanggan bisa mengajukan keluhan berkenaan dengan kualitas material. Apalagi, dari segi inflasi, kasus ini tidak bisa diprediksi sebelumnya karena inflasi happend tergantung pada situasi negara. Karena itu, pengelola CV. Cahaya Bangunan Kontraktor harus waspada terhadap situasi yang mungkin terjadi di Indonesia karena dapat mempengaruhi keuntungan usaha. Yang terakhir namun tak kalah pentingnya, perubahan peraturan juga bisa memberi dampak pada 12



kesuksesan perusahaan karena pembangunan gedung akan berhubungan dengan rencana pemerintah. 2. Evaluasi Faktor Eksternal a. Peluang



Peluang yang bisa didapat jika konstruksi memiliki manajemen risiko adalah kepuasan pelanggan, rendahnya jumlah kecelakaan konstruksi dan penurunan biaya perusahaan akibat kecelakaan kerja.



b. Ancaman



Berdasarkan perhitungan faktor sub eksternal, yaitu ancaman, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki kekuatan untuk membuat keputusan memiliki fokus yang besar pada kebangkrutan dan tidak adanya kepercayaan dari pelanggan jika CV. Cahaya Bangunan Kontraktor tidak memiliki manajemen risiko. Oleh 13



karena itu, strategi dan prioritas yang akan dibuat mengenai manajemen risiko akan dibahas dalam analisis c.



Analisis Dalam analisis SWOT, pengambil keputusan tidak hanya menggunakan



strategi internal atau strategi eksternal untuk menyelesaikan masalah, namun pembuat keputusan menggunakan kombinasi antara faktor internal dan faktor eksternal yang dapat ditentukan oleh tabel IFAS dan EFAS.



Berdasarkan perhitungan tersebut, kuadran untuk strategi kekuatan dan ancaman berada di Kuadran III, artinya sistem memiliki peluang bagus namun memiliki kelemahan internal. Strategi yang tepat untuk sistem ini adalah meminimalkan masalah internal untuk mendapatkan kesempatan eksternal. Oleh karena itu strategi yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah strategi ancaman kekuatan sebagai action plan. Rencana aksi tersebut adalah sebagai berikut: 1.



Mensosialisasikan visi perusahaan untuk menghindari ketidakpercayaan Strategi yang harus dipilih oleh CV. Cahaya Bangunan Kontraktor adalah



mensosialisasikan visi perusahaannya. Menurut Robbins dan Hakim (2003) visi adalah nilai inti dari perusahaan atau organisasi, oleh karena itu semua orang dalam organisasi harus tahu dan mengerti tentang penglihatan. Visi tersebut akan dijelaskan oleh misi dan memiliki perilaku operasional yang obyektif. Visi CV. Cahaya Bangunan Kontraktor Menjadi Mitra Terpercaya Dalam Konstruksi Bangunan Di Kendal Tahun 2025, Menjadi Bangunan Pembangunan Yang Paling Aman Di Kendal Pada tahun 2025. Oleh karena itu, dapat digambarkan dalam misi dan tujuan. Dalam konteks penelitian ini, perusahaan tidak memiliki penentuan manajemen risiko karena masyarakat hanya bergantung pada prosedur operasi standar (SOP), namun tidak pernah memikirkan ancaman yang mungkin terjadi



14



selama pekerjaan konstruksi. Oleh karena itu, untuk menurunkan faktor risiko, pemilik, direktur, manajer perusahaan ini harus memiliki prediksi yang sama mengenai risiko yang dapat terjadi pada perusahaan konstruksi seperti CV. Cahaya Bangunan Kontraktor. Menurut Enshassi dan Mayer (2001), manajemen risiko memiliki 4 langkah, yaitu: a) Identifikasi risiko Dalam hal identifikasi risiko, pemilik, direktur dan manajer harus mengetahui tentang risiko dan ancaman internal baik faktor eksternal. Seperti disebutkan sebelumnya, risikonya bisa terjadi di CV. Cahaya Bangunan Kontraktor adalah sebagai berikut banjir, peralatan rusak, karyawan yang tidak jujur, kecelakaan konstruksi, pencurian material oleh karyawan, pencurian material oleh orang-orang, penurunan kualitas material, inflasi, tingkat bunga rendah Rupiah, tender murah, perubahan peraturan, polusi, desain yang tidak lengkap, kurangnya produktivitas tenaga kerja, prediksi yang salah dan pekerjaan yang salah. b) Analisis risiko Dalam konteks analisis risiko, perusahaan ini sudah memiliki konsep untuk diprioritaskan dengan SWOT. Menurut perhitungan SWOT, prioritas untuk mengatasi masalah manajemen risiko adalah ancaman kekuatan. Perusahaan ini memiliki kekuatan yang bisa menjadi pendukung bisnis konstruksi, maka perusahaan ini menggunakan kekuatan untuk meminimalkan ancaman. Dari segi ancaman, CV. Cahaya Bangunan Kontraktor memiliki 6 mata uang yang dikategorikan sebagai ancaman, yaitu penurunan jumlah pelanggan, bangkrut, kehilangan bisnis, tidak percaya, tidak tender, kenaikan jumlah pengangguran. Titik pertama ancaman adalah berkurangnya jumlah pelanggan. Hal ini terkait dengan tidak adanya kepercayaan pelanggan karena kualitas bangunan konstruksi yang buruk. Poin ini merupakan ancaman paling berbahaya bagi perusahaan konstruksi. Baru-baru ini, pelanggan lebih sadar akan keselamatan proyek konstruksi. Ancaman kedua adalah bangkrut. Menurut Direktur CV. Cahaya Bangunan Kontraktor, 15



bangkrut di perusahaan konstruksi terjadi karena banyak faktor, mismanagement, kekurangan pelanggan atau tidak tender, dan tidak ada pendapatan. Karena itu, untuk menghindari kebangkrutan di CV. Cahaya Bangunan Kontraktor, perusahaan ini memiliki action plan yaitu menerapkan Standard Operating Procedures. Penerapan Standard Operating Procedures harus sejalan dengan visi, misi dan tujuan perusahaan. Poin ketiga ancaman adalah meningkatkan jumlah pengangguran. Jobless adalah ancaman buruk dalam efek bisnis. Oleh karena itu untuk menghindari pengangguran di perusahaan konstruksi, kualitas kerja harus sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Cara untuk mempertahankan kebutuhan pelanggan adalah dengan menggunakan standar kepuasan pelanggan. c) Respon risiko Dari sisi respon risiko, hal itu bisa diimplementasikan dengan kemauan orang-orang di CV. Cahaya Bangunan Kontraktor untuk melakukan strategi yang sudah diperoleh melalui perhitungan SWOT, yaitu memaksimalkan kekuatan untuk meminimalkan ancaman. Cara memaksimalkan kekuatan adalah memaksimalkan item yang diidentifikasi dalam faktor kekuatan, seperti visi perusahaan, misi perusahaan, tujuan perusahaan, tugas direktur, manajer tanggung jawab, staf yang cukup, SOP pekerjaan, peralatan lengkap, SOP peralatan, jumlah masson , quaity masson, kualitas material, modal yang cukup, kualitas arsitek dan jumlah architech d) Kontrol dan pemantauan risiko Langkah selanjutnya dalam mempromosikan manajemen risiko adalah pengendalian dan pemantauan risiko. Tugas ini adalah tugas manajer, dan direktur. Dalam konteks manajemen, pemimpin tidak hanya mengarahkan pekerjaan tetapi juga memantau dan mengendalikan bawahannya, oleh karena itu direktur dan manajer di CV. Cahaya Bangunan Kontraktor juga memiliki tugas yang sama. Pedoman pengendalian dan pemantauan yang paling efektif adalah penggunaan prosedur operasi standar. 16



2. Perbaiki SOP untuk meningkatkan jumlah pelanggan CV. Cahaya Bangunan Kontraktor sudah memiliki prosedur operasi standar (SOP). Standar ini merupakan panduan dan peta rute pekerjaan konstruksi, baik di sisi manajemen maupun sisi konstruksi. Direktur dan manajer harus memahami prosedur dengan baik karena prosedur yang lengkap akan mengurangi kesalahan selama bekerja. 3. Meningkatkan kepuasan pelanggan untuk menghindari pengangguran Dalam konteks pekerjaan konstruksi, kepuasan pelanggan dapat diperoleh melalui linieritas antara perencanaan, pelaksanaan dan pengerjaan konstruksi. Sebagai contoh, pelanggan akan membangun gedung, oleh karena itu CV. Cahaya Bangunan Kontraktor sebagai perusahaan konstruksi akan membuat perencanaan tentang konstruksi. Perusahaan akan membuat acuan, rencana anggaran dan studi kelayakan. Setelah itu, kontrak akan ditandatangani oleh perusahaan dan pelanggan, maka pekerjaan akan dimulai. Dalam kontrak, pelanggan dan kontraktor akan membuat kesepakatan mengenai biaya, anggaran, material dan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan. Pelanggan akan puas saat perusahaan dapat memenuhi kesepakatan biaya, anggaran, material dan waktu. Di sisi lain, pelanggan juga harus memenuhi kesepakatan tentang pembayaran, karena keterlambatan pembayaran akan mempengaruhi waktu untuk menyelesaikan konstruksi. Apalagi pelanggan juga tidak boleh mengubah studi kelayakan, material dan model agar terhindar dari keterlambatan.



17



BAB lV REVIEW JURNAL



18



BAB V KESIMPULAN Kesimpulan untuk penelitian jurnal ini adalah sebagai berikut: 1.



CV. Cahaya Bangunan Kontraktor memiliki prioritas dalam mempromosikan manajemen risiko. Perusahaan ini memiliki kekuatan yang baik untuk meminimalkan ancaman, oleh karena itu berdasarkan perhitungan SWOT, strategi terbaik yang harus diimplementasikan adalah strategi kekuatan dengan bobot 3,62 poin. Dalam hal strategi prioritas pengelolaan risiko untuk CV. Cahaya Bangunan Kontraktor, hal terpenting yang harus dilakukan adalah mensosialisasikan visi perusahaan untuk menunjang semua prosedur pekerjaan konstruksi baik manajerial maupun konstruksi;



2.



Konsep perencanaan pengelolaan risiko CV. Cahaya Bangunan Kontraktor mensosialisasikan



visi



perusahaan



untuk



menghindari



tidak



percaya,



memperbaiki SOP untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan untuk me menghindari pengangguran.



19



DAFTAR PUSTAKA



20



LAMPIRAN



PLANNING CONCEPT OF RISK MANAGEMENT IN CONSTRUCTION PROJECT Nafaa Alfaitouri Faraj Nasr1 ; Pratikso2 ; Prabowo Setiyawan2 Master of Civil Engineering, Sultan Agung Islamic University ABSTRAK Construction project has many risks; therefore it should be managed correctly and implemented from start to finish. Risk management is the correct way to minimize the risk in construction project. In the context of managing risk, people in construction company can analyze the risk that may happened with SWOT analysis as a tool to observe and determine strategy. Keyword: SWOT analysis, risk management, construction project



201



1. Background Construction business is one of prospective business in Indonesia due to the increasing of infrastructure development. The development of infrastructure project in Indonesia attracts many foreign construction companies come to Indonesia to take the opportunity in getting construction project. Since 2010, there were 195 foreign construction companies have come to Indonesia; the number is getting higher in 2014 with 295 companies (Berkah, 2015). In the context of construction business, this business has a very good prospect because the opportunity to get construction project is opened widely; in the other hand this business has a very complex characteristic, dynamic and needs feed back (Uher and Loosemore, 2004). The problem in construction are not only relate with time, money and quality but also participant cooperation in construction project. Therefore, the result of construction project may negative or positive (PMBOK, 2008). In line with the complex problems in construction project, contractor should has ability in managing risk because risk in construction project can not be avoided. According to Winch (2002) and Potts (2008), risk management is an very difficult area to be implemented because it must be implemented from start until finish. One of construction compay that never implemented risk management was CV. Cahaya Bangunan Kontraktor. Therefore, this company will face many threats which has negative impact for further company development. Thus, to minimize the risk problem for CV. Cahaya Bangunan Kontraktor, this research will focus on risk management using SWOT analysis. Problem statements for this research are as follow: How to make evaluation of priority on risk management in construction business using SWOT analysis? How to make an improvement of planning concept of risk management in construction business using SWOT analysis? 2. Theory Construction is one of services business that has a life cycle of production process. According to Smith et al (2006) the scope of project life cycle is depend on the location, factors and environment in construction project. The uniqueness in construction projects appear in every location because each location has different characteristic and should be solved inline with the condition. Therefore, risk in construction is influenced by many factors. According to Westland (2006) risk in construction should be identify with tools. The functions of tool are to track and control the risks. Ward and Chapman (2003) added that risk management in construction should be implemented in every step of project life cycle from start to finish. According to Risk Analysis and Management for Projects (RAMP) (2005) risk management in the construction project management is a comprehensive and systematic way to identify, analyze and respond of risks to get the perfect project result. According to Clemons and Simmons (1998), risk management is conducted with the following systematic way, namely identity concerns, identify risks & risk owners, evaluate the risks as to likelihood and consequences, assess the options for accommodating the risks, prioritize the risk management efforts, develop risk management plans, authorize the implementation of the risk management plans, track the risk management efforts and manage accordingly. 3. Research Method This research was conducted with qualitative approach. This research was started with identification of risk management, then risk assessment with SWOT analysis. This research will use SWOT as a tool to organize data, determine the result and make strategy on risk management especially in CV. Cahaya Bangunan Kontraktor. The 202



respondents for this research were taken from employee of CV.Cahaya Bangunan Kontrator because in the SWOT analysis the respondents are the people who knows about the problem and the people who has opportunity to give decision making in the organization. 4. Result and Analysis a. CV. Cahaya Bangunan Kontraktor CV. Cahaya Bangunan Kontraktor never used risk management before because the employee and founder of CV. Cahaya Bangunan Kontraktor do not know about risk management in construction project. The explanation in running construction project of CV. Cahaya Bangunan Kontraktor is as follow: 1. Technical affair In terms of technical affair, the weakness are located in the incomplete of the risk management determination and limited number of high quality architects. In the context of risk management determination, this company has a very weak determination on managing risk, both risk of accident and risk of budget. Moreover, another risk determination that never been thought is risk of budget, include the risk of inflation. 2. Human resource and development affair In the context of human resource and development affair, the weakness is located in the knowledge of employee. The employee of CV. Cahaya Bangunan Kontraktor are rarely to have workshop about construction. They know about the development about construction industry by self learning with their friends from outside of company because CV. Cahaya Bangunan Kontraktor has very limited budget on supporting workshop for employees. b. SWOT Result and Calculation This research used 33 people as respondents. The respondents were chosen from their power in decision making in CV. Cahaya Bangunan Kontraktor, therefore their idea will be determined as a concept of risk management in CV. Cahaya Bangunan Kontraktor. 1. Evaluation of Internal Factor Based on the observation and result of questionnaire, it can be seen that the internal factor which has effect on CV. Cahaya Bangunan Kontraktor for risk management are as follow: i. Strength No 1 1 2 3



Table 1 Strength Table of SWOT Strength



2 Company vision that can be guidance on construction work. Company mission that can be guidance on construction work. Company Objective that can be guidance on company planning.



Score



Urgency (Rating)



Weight*Rating



4 4



Weight (%)= (score/Total Xs* Ws) 5 3.7



3 3.5 3.2



3



3.4



0.10



2.7



4



2.9



0.12



6 = 4*5(%) 0.15



203



No



Strength



Score



Urgency (Rating)



1



2 Director of company who has duty to lead. Managers who has responsibility in every divission. Enough amount of staff in every divission. Standard Operating Procedures in every step of work.



3 3.2



Complete contruction equipment. Scheduled construction equipment maintenance



4 5 6 7 8 9 10



Standard Operating Procedures on construction equipment use.



11



Weight*Rating



4 4



Weight (%)= (score/Total Xs* Ws) 5 3.4



2.7



4



2.9



0.12



2.6



3



2.7



0.08



3.4



3



3.6



0.11



3.3



4



3.5



0.14



3.2



4



3.4



0.14



3.6



4



3.8



0.15



2.7



4



2.9



0.12



2.4



3



2.5



0.07



2.3



3



2.4



0.07



3.2



4



3.4



0.14



3.6



4



3.8



0.15



2.8 48.4



3



3



0.09 1.89



6 = 4*5(%) 0.14



Enough quantity of masson. 12 Enough quality of masson. 13



Material quality by request of customers.



14 Enough capital of company 15



16



Good quality of Architech, that graduate from high quality university. Enough amount of architech. Total score (Xs) Total Xs + Xw Ws = (Xs/Xs+Xw)*100



94.6 51.163



Source: SWOT Calculation (2016) Based on the strength of CV. Cahaya Bangunan Kontraktor, the most important thing to manage risk in construction company is vision because vision is the core value of company. Moreover, the vision of company should be supported with the standard operating procedures for all of work. The existing of standard operating procedures can maintain the quality and supervision of work and minimize the mistakes during the work.



204



ii. Weakness Table 2 Weakness Table of SWOT No 1 1



2 3 4 5 6 7 8 9 10 11



12



13



14 15 16 17 18 19



Weakness 2 Construction work in Kendal often disturbed by natural disaster including flood. Many broken equipment due to wrong used Dishonest employee. High number of construction accident Material theft by employee. Material theft by people around construction area. Less quality of material due to wrong kept. Inflation. Late payment will influence the stability of construction work. Cheap tender of construction. Delay of construction permit due to long procedures inside construction company. Illegal budget allocation often appear in construction work implementation. Sound pollution due to construction work often be complaint by people surrounding Incomplete design on construction planning. Design change Incomplete specification Not eqough labour productivity Wrong prediction of climate. Wrong work on construction. Total score (Xw) Total score of Xs + Xw Ww = (Xwi/Xs+Xw)*100



Score



Urgency (rating)



Weight*rating



4 3



Weight= (score/Xw* Ww) 5 2.3



3 2.2



2.4



3



2.5



0.07



2.0 1.8



3 3



2.1 1.9



0.06 0.06



2.2 2.3



3 3



2.3 2.4



0.07 0.07



2.2



4



2.3



0.09



2.4 3.0



4 3



2.5 3.2



0.1 0.09



3.1 2.3



3 4



3.3 2.4



0.1 0.1



3.1



3



3.3



0.1



3.2



3



3.4



0.10



2.8



3



3.0



0.09



2.1 2.2 2.0 2.5 2.4 46.2



3 3 3 3 3



2.2 2.3 2.1 2.6 2.5



0.07 0.07 0.06 0.08 0.07 1.52



6 = 4*5(%) 0.07



94.6 48.84



Source : SWOT Calculation in 2016 Based on the calculation of weakness as sub factor, it can be seen that the weakness that need to be determined seriously are the decrease of material quality due to the wrong kept, inflation and change of regulation. The decrease of material quality should be determined seriously by developing better storage for material because the quality of material is the most important thing in construction business. The customers can make a complain regarding to the quality of material. Moreover, in terms of inflation, this case can not be predicted previously because the inflation happend depend on the country situation. Therefore, the manager of CV. Cahaya Bangunan Kontraktor should be aware about the situation that may happend in



205



Indonesia because it can influence the profit of business. Last but not least, the change of regulation is also can give an impact to the company success because the building construction will relates with the government site plan. 2. Evaluation of External Factors iii. Opportunity Table 3 Opportunity Table of SWOT



Weight*Rating



4 4 3 4 4



Weight= (Score/ Xo*Wo) 5 10.4 5.1 10.1 10.1



2 3



7.5 3.9



0.15 0.12



No



Opportunity



Score



Rating



1 1 2 3 4



2 Customers’ satisfaction Increase number of customers Low number of construction accident Decrease company expense on construction work accident. Avoid of law case. Work satisfaction due to good prediction on risk. Total score (Xo) Total Xo + Xt Wo = (Xo/Xo+Xt)*100



3 3.5 1.7 3.4 3.4 2.5 1.3



5 6



15.8 33.5 47.16



6 = 4*5(%) 0.42 0.15 0.40 0.40



1.63



Source : SWOT Calculation in 2016 The opportunity that can be obtained if the construction has risk management are customers’ satisfaction, low number of construction accident and decrease company expense due to work accident. iv. Threat No 1 1



Table 4 Threat Table of SWOT Threat Rating Score



2 Decrease the number of customer 2 Bankrupcy 3 Lose on business competition. 4 No trust from customers. 5 No business tender. 6 Increase number of jobless people Total score (Xt) Total Xo + Xt Wt = (Xt/Xo+Xt)*100 Source : SWOT Calculation in 2016



3 3.4



4 3



Weight= (score/Xt*Wt) 5 10.1



3.6 2.1 3.7 2.2 2.7



4 3 4 2 3



10.7 6.3 11 6.6 8.1



17.7 33.5 52.83



Weight*Rating



0.43 0.19 0.44 0.13 0.24



6 = 4*5(%) 0.30



1.73



Based on the calculation of sub external factor, namely threat, it can be seen that the respondents who has power to make decision have a great focus on bankrupcy and no trust from customers if CV. Cahaya Bangunan Kontraktor has no



206



risk management. Therefore, the strategy and priority that will be made about risk management will be discuss in the analysis. c. Analysis In SWOT analysis, the decision maker is not only use internal strategy or external strategy to solve the problem, but the decision maker use combination between internal factors and external factor which can be determined by IFAS and EFAS table. Table 5 Weighting SWOT Questionnaire Result Summary Strength = 1.89 Opportunity = 1.63 SO = 3.52 Threat = 1.73 ST = 3.62 Source : SWOT Calculation in 2016



Weakness = 1.52 WO = 3.15 WT = 3.25



Based on the calculation, the quadrant for strength and threat strategy is located in Quadrant III, it means that the system has good opportunity but has an internal weakness. The correct strategy for this system is minimalize internal problem to get external opportunity. Therefore the strategy that should be conducted firstly is the strength-threat strategy as action plan. The action plans are as follow: 1. Socialize the company vision to avoid no trust The strategy that should be choose by CV. Cahaya Bangunan Kontraktor is socialize the vision. According to Robbins and Judge (2003) vision is the core value of the company or organization, therefore all of people in the organization should know and understand about vision. The vision will be described by mission and has operational conduct in objective. The vision of CV. Cahaya Bangunan Kontraktor is Menjadi Partner Terpercaya Dalam Konstruksi Bangunan Di Kendal Tahun 2025, To Be The Most Trustful Of Construction Building In Kendal By 2025. Therefore, it can be described in mission and objective. In the context of this research, the company has no risk management determination because the people only depend on standard operating procedures (SOP), but they never thought about threat that may happend during construction work. Therefore, to decrease risk factors, the owner, director, manager of this company should have the same prediction about risk that can be happend in construction company like CV. Cahaya Bangunan Kontraktor. According to Enshassi and Mayer (2001), risk management has 4 steps, namely: 1) Risk identification In terms of risk identification, the owner, director and manager should know about the risk and threat both internal an external factor. As mentioned before, the risk that may happend in CV. Cahaya Bangunan Kontraktor are as follow flood, broken equipment, dishonest employee, construction accident, material theft by employee, material theft by people, quality decrease of material, inflation, low rate of Rupiah, cheap tender, change of regulation, pollution, incomplete design, lack labour productivity, wrong prediction and wrong work



207



2) Risk analyze In the context of risk analysis, this company already has the concept to make priority with SWOT. According to SWOT calculation, the priority to overcome risk management problem is strength-threat. This company has the strength that can be a support for construction business, then this company use the strength to minize the threat. In terms of threat, CV. Cahaya Bangunan Kontraktor has 6 poins categorized as threat, namely decrease number of customers, bankrupt, lose of business, no trust, no tender, increase number of jobless. The first point of threat is decrease number of customers. This point is related with no trust of customers due to the bad quality of construction building. This point is the most dangerous threat for construction company. Recently, customers more aware about safety of construction project. Second point of threat is bankrupt. According to the Director of CV. Cahaya Bangunan Kontraktor, bankrupt in construction companies happen due to many factors, such as mismanagement, lack of customers or no tender, and no income. Therefore, to avoid bankruptcy in CV. Cahaya Bangunan Kontraktor, this company has action plan namely implement Standard Operating Procedures. The implementation of Standard Operating Procedures should be inline with vision, mission and objective of company. The third point of threat is increase the number of jobless. Jobless is the worse threat in business effect. Therefore to avoid jobless in construction company, quality of work should be inline with customers’ need. The way to maintain customers’ need is use customers’ satisfaction standard. 3) Risk response In terms of risk response, it can be implemented with the willingness of the people in CV. Cahaya Bangunan Kontraktor to do the strategy that already obtained through the SWOT calculation, namely maximize the strength to minimize the threat. The way to maximize the strength is maximize the items identify in the strength factor, as follow company vision, company mission, company objective, director duty, rResponsibility manager, enough staff, SOP of work, complete equipment, SOP of equipment, quantity of masson, quaity of masson, material quality, enough capital, quality of architech and quantity of architech 4) Risk control and monitoring The next step in promoting risk management is risk control and monitoring. This work are the duty of managers, and director. In the context of management, the leader is not only direct the work but also monitor and control his subordinate, therefore the director and managers in CV. Cahaya Bangunan Kontraktor also have the same duty. The most effective guidance on controling and monitoring is the use of standard operating procedures. 2. Improve SOP to increase the number of customers CV. Cahaya Bangunan Kontraktor already has standard operating procedure (SOP). This standard is a guidance and route map of construction work, both in the management side and construction side. The director and manager should understand the procedure well because the complete procedure will decrease mistake during work. 3. Increase customers’ satisfaction to avoid jobless In the context of construction work, the customers’ satisfaction can be obtained through the linearity between planning, implementing and suprvising about construction work. Take an example, the customers will build a building, therefore



208



CV. Cahaya Bangunan Kontraktor as a construction company will make a planning about the construction. The company will make term of reference, budget plan and feasibility study. After that, the contract will be signed by the company and customers, then the work will be started. In the contract, the customers and contractor will make an agreement about cost, budget, material and time to finish the work. The customers will be satisfied when the company can fulfil the agreement of cost, budget, material and time. In the other hand, the customers also should be meet the agreement about the payment, because the delay of payment will influence the time to finish construction. Moreover, the customers also should not change the feasibility study, material and model to avoid the delay. 5. Conclusion The conclusion for this research are as follow: 1. CV. Cahaya Bangunan Kontraktor has priority in promoting risk management. This company has a good strength to minimize the threat, therefore based on SWOT calculation, the best strategy that should be implemented is strengththreat strategy with 3.62 point of weight. In terms of risk management priority strategy for CV. Cahaya Bangunan Kontraktor, the most important thing that should be conducted is socialize the vision of company to support all of the procedures of construction work both managerial and construction; 2. The planning concept of risk management of CV. Cahaya Bangunan Kontraktor are socialize the company vision to avoid no trust, improve SOP to increase the number of customers and increase customers’ satisfaction to avoid jobless Reference Berkah, Emanuel. 2015. Ini Tantangan Pasar Jasa Konstruksi Nasional. Minggu, 19/04/2015 17:50 WIB. http://industri.bisnis.com/read/20150419 /45/424543/initantangan-pasar-jasa-konstruksi-nasional Clemons, P. L and Simmons, R.J. 1998. System Safety and Risk Management A Guide for Engineering Educators. Cincinnati Ohio:US Department of Health and Human Services. Enshassi A. & Mayer P. 2001. Managing Risks In Construction Projects, 18th Internationales Deutsches Projekt Management Forum. Germany: Ludwig burg. PMBOK Guide. 2008. Project Management Institute. Guide To The Project Management Body Of Knowledge (PMBOK® Guide). 4th ed. Newtown Square: Project Management Institute. Potts, K., 2008. Construction Cost Management, Learning From Case Studies. Abingdon: Taylor Francis. Uher TE, Loosemore M. 2004. Essentials Of Construction Project Management. Sidney: University of New South Wales Press. Winch, G. 2002. Managing Construction Projects, An Information Processing Approach. Oxford: Blackwell Publishing. Westland J., 2006. Project Management Life Cycle: A Complete Step-by-step Methodology for Initiating Planning Executing and Closing the Project. Kogan: Page Limited Smith NJ, Merna T, Jobling P. 2006. Managing Risk: In Construction Projects. 2nd ed. Oxford: Blackwell Publishing. Ward, S.C and Chapman, C.B. 2003. Project Risk Management: Process, Techniques And Insights. 2nd Edition. Chichester: John Wiley and Sons



209



3/9/2018



MEMAHAMI KONSEP RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI



REZA FERIAL A YOSI MALINDA AGUS HARMOKO ZEL CITRA



MATA KULIAH : MANAJEMEN KUALITAS DAN RISIKO PROYEK



MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA 2018



• PENDAHULUAN Sejalan dengan masalah kompleks dalam proyek konstruksi, kontraktor harus memiliki kemampuan dalam mengelola risiko karena risiko dalam proyek konstruksi tidak dapat dihindari. Salah satu perencanaan konstruksi yang tidak pernah menerapkan manajemen risiko adalah CV. Cahaya Bangunan Kontraktor. Untuk memperkecil risiko masalah CV. Cahaya Bangunan Kontraktor, penelitian ini akan berfokus pada manajemen risiko dengan menggunakan analisis SWOT.



1



3/9/2018



• METODE Penelitian



ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Diawali dengan identifikasi manajemen risiko, kemudian dilakukan penilaian risiko dengan analisis SWOT. Sebanyak 203 responden untuk penelitian ini diambil dari karyawan CV. Cahaya Bangunan Kontraktor karena dalam analisis SWOT responden adalah orang-orang yang mengetahui tentang masalah dan orang-orang yang memiliki kesempatan untuk memberikan keputusan dalam organisasi.



• HASIL DAN ANALISA Manajemen risiko dalam menjalankan proyek konstruksi CV. Cahaya Bangunan Kontraktor mengacu pada 2 hal penting yaitu :



1. Urusan teknis Dalam hal urusan teknis, kelemahannya terletak pada tidak lengkapnya penentuan manajemen risiko dan terbatasnya arsitek berkualitas tinggi. 2. Urusan sumber daya manusia dan pengembangan Dalam hal ini, kelemahannya terletak pada pengetahuan karyawan. Mereka belajar mandiri dengan teman-teman dari luar perusahaan karena keterbatasan anggaran pengembangan workshop dsb.



2



3/9/2018



Hasil dan Analisa SWOT



Penelitian ini menggunakan 33 orang sebagai responden. Responden dipilih dalam pengambilan keputusan di CV. Cahaya Bangunan Kontraktor, oleh karena itu ide mereka akan ditentukan sebagai konsep manajemen risiko di CV. Cahaya Bangunan Kontraktor.



1. Faktor internal yang berpengaruh terhadap



CV. Cahaya Bangunan Kontraktor untuk manajemen risiko adalah sebagai berikut: a. Kekuatan Berdasarkan kekuatan CV. Cahaya Bangunan Kontraktor, yang terpenting untuk mengelola risiko di perusahaan konstruksi adalah visi karena visi merupakan nilai inti perusahaan



3



3/9/2018



b. Kelemahan Berdasarkan perhitungan kelemahan sebagai sub faktor, dapat diketahui bahwa kelemahan yang perlu diperhatikan secara serius adalah penurunan kualitas material karena salah terjaga, inflasi dan perubahan regulasi



4



3/9/2018



2. Evaluasi Faktor Eksternal a. Peluang Peluang yang bisa didapat jika konstruksi memiliki manajemen risiko adalah kepuasan pelanggan, rendahnya jumlah kecelakaan konstruksi dan penurunan biaya perusahaan akibat kecelakaan kerja.



5



3/9/2018



b. Ancaman Berdasarkan perhitungan faktor sub eksternal, yaitu ancaman, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki kekuatan untuk membuat keputusan memiliki fokus yang besar pada kebangkrutan dan tidak adanya kepercayaan dari pelanggan jika CV. Cahaya Bangunan Kontraktor tidak memiliki manajemen risiko.



6



3/9/2018



Analisa dan Rencana Pengelolaan Risiko Dalam analisis SWOT, pengambil keputusan tidak hanya menggunakan strategi internal atau strategi eksternal untuk menyelesaikan masalah, namun pembuat keputusan menggunakan kombinasi antara faktor internal dan faktor eksternal yang dapat ditentukan oleh tabel IFAS dan EFAS.



7



3/9/2018



Berdasarkan perhitungan tersebut, kuadran untuk strategi kekuatan dan ancaman berada di Kuadran III, artinya sistem memiliki peluang bagus namun memiliki kelemahan internal. Strategi yang tepat untuk sistem ini adalah meminimalkan masalah internal untuk mendapatkan kesempatan eksternal.



Rencana aksi meminimalkan masalah internal untuk mendapatkan kesempatan eksternal adalah sebagai berikut: 1. Mensosialisasikan visi perusahaan untuk menghindari ketidakpercayaan 2. Perbaiki SOP untuk meningkatkan jumlah pelanggan 3. Meningkatkan kepuasan pelanggan untuk menghindari pengangguran.



8



3/9/2018



KESIMPULAN 1. CV. Cahaya Bangunan Kontraktor memiliki prioritas dalam mempromosikan manajemen risiko. Berdasarkan perhitungan SWOT, strategi terbaik yang harus diimplementasikan adalah strategi kekuatan dengan bobot 3,62 poin. Hal terpenting yang harus dilakukan adalah mensosialisasikan visi perusahaan untuk menunjang semua prosedur pekerjaan konstruksi baik manajerial maupun konstruksi. 2. Konsep perencanaan pengelolaan risiko CV. Cahaya Bangunan Kontraktor mensosialisasikan visi perusahaan untuk menghindari tidak percaya, memperbaiki SOP untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan untuk menghindari pengangguran.



• Review Jurnal 2 HASIL



• Manajemen risiko terbaik strategi kekuatan dengan bobot 3,62 poin. mensosialisasikan visi perusahaan, memperbaiki SOP untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan untuk menghindari pengangguran. KEKUATAN



• Menggunakan 33 orang sebagai responden. Responden dipilih dalam pengambilan keputusan di CV. Cahaya Bangunan Kontraktor. • Melakukan analisa faktor internal dan eksternal dalam identifikasi manajemen risiko • Menetapkan rencana aksi pengelolaan risiko



9



3/9/2018



KELEMAHAN



• Tidak ada



KEBARUAN



• Analisis SWOT sebagai alat untuk menentukan strategi manajemen risiko



mengamati



dan



10