Tanggap Darurat Proyek Konstruksi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “PROSEDUR TANGGAP DARURAT PROYEK KONSTRUKSI” Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja



Dosen Pengampu : Siti Asyiah, M.T.



Disusun Oleh : Rahli Darmawan (3336160018) Kelas : B



PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA BANTEN 2019



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja“Prosedur Tanggap Darurat Proyek Konstruksi” ini tepat pada waktunya. Penulis sendiri menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan serta masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan ini. Makalah ini disesuaikan dengan berdasarkan materi-materi yang ada. Makalah ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan kreativitas dalam belajar ilmu K3. Serta dapat memahami nilai-nilai dasar yang direflesikan dalam berfikir dan bertindak. Akhir kata, semoga para pembaca dapat mengambil manfaat dan pelajaran dari makalah ini.



Cilegon, Februari 2019



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................



i



DAFTAR ISI ...................................................................................................



ii



BAB I



PENDAHULUAN ..........................................................................



1



A. Latar Belakang ..........................................................................



1



B. Rumusan Masalah .....................................................................



1



C. Tujuan Penulisan ......................................................................



2



D. Manfaat Penulisan ....................................................................



2



PEMBAHASAN .............................................................................



3



A. Fasilitas Proyek ........................................................................



3



B. Keadaan Darurat .....................................................................



3



C. Tanggap Darurat......................................................................



4



D. Pertolongan Pertama ...............................................................



9



E. Pengendalian.............................................................................



9



BAB III PENUTUP .......................................................................................



11



A. Kesimpulan ...............................................................................



11



B. Saran .........................................................................................



11



BAB II



DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Kesehatan



dan



keselamatan



kerja (K3,



terkesan



rancu



apabila



disebut keselamatan dan kesehatan kerja) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja. K3 cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktik K3 meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait



dengan ilmu



kesehatan



kerja, teknik



keselamatan, teknik



industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi organisasi dan industri, ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja. Makalah ini akan menggambarkan mengenai prosedur tanggap darurat pada proyek konstruksi, karena tanggap darurat merupakan elemen paling penting dalam SMK3 untuk menghadapi setiap kemungkinan yang dapat terjadi.



B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1.



Apa saja jenis fasilitas proyek konstruksi?



2.



Apa itu keadaan darurat dan jenis-jenisnya?



3.



Apa itu tanggap darurat dan prosedur darurat?



1



C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan sistem tanggap darurat pada proyek konstruksi sehingga dapat menetapkan prosedur untuk meresponnya agar dapat mencegah dan mengatasi jika terjadi gawat darurat di proyek.



D. Manfaat Penulisan Manfaat penulisan makalah ini ialah dapat menambah wawasan pembaca mengenai prosedur tanggap darurat proyek konstruksi.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Fasilitas Proyek Beberapa fasilitas yang ada dalam proyek, terdiri dari fasilitas umum dan fasilitas penunjang. 1.



Fasilitas Umum a) Jalan Lokasi: Harus aman bagi pejalan kaki dan kendaraan; b) Batas Lokasi: Pagar penghalang untuk melindungi bahaya akibat pekerjaan; c) Alat Pengaman Kerja (APK): Papan alas kerja, safety net, dll.



2.



Fasilitas Penunjang a) Toilet; b) Fasilitas cuci; c) Tempat istirahat; d) Fasilitas air minum; dll



B. Keadaan Darurat 1.



Definisi Keadaan Darurat Menurut Federal Emergency Management Agency (FEMA) keadaan darurat adalah segala kejadian yang tidak direncanakan yang menyebabkan kematian atau injury yang signifikan pada para



dapat pekerja,



pelanggan atau masyarakat umum; atau kejadian yang dapat mematikan bisnis atau usaha, menghentikan kegiatan operasional, menyebabkan kerusakan fisik atau lingkungan, atau sesuatu yang dapat



mengancam kerugian fasilitas



keuangan atau reputasi perusahaan di mata masyarakat. Keadaan darurat dapat berubah menjadi bencana (disaster) yang mengakibatkan banyak korban atau kerusakan 2.



Jenis-Jenis Keadaan Darurat a.



Keadaan darurat bisa berupa, kebakaran, banjir pada galian, terowongan, tanah galian longsor, semburan gas beracun dan lain-lain.



3



b.



Keadaan darurat memerlukan evakuasi dari lokasi dan memerlukan penyelamatan bagi korban yang cedera.



c.



Perlu perencanaan prosedur darurat.



Terdapat 3 kategori keadaan darurat dalam proyek konstruksi, diantaranya: a.



Tingkat I Keadaan darurat yang mengancam jiwa/harta benda tetapi dapat diatasi dengan prosedur yang telah ditetapkan. Misal: bencana/kecelakaan kecil. Konsekuensi: Jika tidak ditangani menimbulkan bahaya lebih besar; Perlu program pelatihan.



b. Tingkat II Keadaan darurat yang tidak dapat ditangani oleh personil, peralatan dan bahan yang tersedia pada unit Tingkat I, missal: kebakaran, kebocoran limbah, semburan material yang membahayakan jiwa/ aset. Konsekuensi: Terjadi korban jiwa, merusak harta benda, melumpuhkan kinerja institusi, perlu bantuan tambahan dari pemerintah/masyarakat sekitar. c.



Tingkat III Bencana berskala mayor yang mengakibatkan institusi tidak mampu menangani berdasarkan Tingkat II, sehingga perlu koordinasi tingkat nasional.



C. Tanggap Darurat Tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana Tanggap adalah tindakan segera yang dilakukan untuk mengatasi kejadian bencana misalnya dalam suatu proses kebakaran atau peledakan di lingkungan industri meliputi: memadamkan kebakaran/ ledakan, menyelamatkan korban (rescue), menyelamatkan benda dan dokumen penting (salvage), perlindungan masyarakat umum.



4



1.



Prosedur Tanggap Darurat Hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan prosedur darurat: a.



Jenis pekerjaan yang sedang dikerjakan



b.



Sifat dan luasnya lokasi, jumlah dan lokasi tempat kerja



c.



Peralatan angkat dan peralatan lain yang memungkinkan pekerja terjebak didalam peralatan



d.



Jumlah orang yang berada di lokasi



e.



Benda-benda dan bahan kimia yang mungkin berada di lokasi yang mudah terbakar dan perlu peraturan standar



Hal yang perlu dilakukan:



2.



a.



Kemungkinan timbul keadaan darurat minim



b.



Informasikan keadaan darurat kepada setiap orang di lokasi



c.



Pastikan semua yang berada di lokasi tahu tanda darurat



d.



Menempatkan orang yang terlatih tanggap darurat di lokasi pekerjaan



e.



Jalur penyelamatan harus tersedia, bebas hambatan dan cukup terang



f.



Rencanakan menghubungi instansi-instansi darurat



g.



Tersedia jalur khusus regu darurat untuk menuju lokasi



h.



Tersedia prosedur penanganan korban cedera



Manajemen Tanggap Darurat a.



Perencanaan Tanggap Darurat Pengujian teknis penyelamatan Respon penyelamatan Perencanaan penanggulangan



b.



Penyusunan Prosedur Keadaan Darurat Mencakup struktur organisasi, tugas dan tanggungjawab tim, logistic, sarana, jalur komando dan komunikasi, pengamanan dan pengelolaan



c.



Organisasi Tanggap Darurat Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing serta terlatih



d.



Pelatihan Dalam bentuk simulasi, permainan peran atau uji coba dalam berbagai kondisi



5



e.



Sarana Proteksi Aktif Setiap tempat memiliki sarana proteksi aktif untuk melindungi dari kecelakaan/ bahaya.



f.



Sarana Penyelamat Jiwa Sarana jalan keluar, jalur evakuasi, titik berkumpul, system komunikasi, prosedur pemulihan setelah keadaan darurat



3.



Contoh a) Kebakaran 1) Di area proyek, banyak terdapat benda padat, cair dan gas yang mudah terbakar (flammable) 2) Setiap kejadian kebakaran dapat berdampak terhadap keselamatan, kesehatan, kerusakan, penundaan pekerjaan yang merugikan siklus proyek secara keseluruhan 3) Kebakaran



dapat



dicegah



dengan



adanya



perencanaan



dan



pengendalian aktifitas pekerjaan Upaya Pencegahan Kebakaran 1) Gunakan bahan yang tidak mudah terbakar 2) Simpan bahan yang mudah terbakar dengan baik, jauhkan dari sumber api 3) Kurangi risiko kebocoran gas dan kebakaran yang menyangkut instalasi gas 4) Sediakan alat pemadam kebakaran di setiap lokasi pekerjaan yang berisiko terjadi kebakaran 5) Periksa semua alat yang bisa menyebabkan kebakaran, pastikan dalam kondisi off jika tidak digunakan 6) Selalu mengecek semua peralatan yang berpotensi menyebabkan kebakaran sebelum pekerja pulang Tindakan Dalam Kebakaran 1) Cara Memberikan Peringatan Menggunakan unit alarm, sirine, klakson, peluit, dll



6



2) Cara Penyelamatan Rencanakan jalur penyelamatan/ evakuasi yang mudah diakses tidak terhalang 3) Cara Menanggulangi Sediakan APAR diletakkan ditempat-tempat tertentu yang berpotensi menyebabkan kebakaran



Gambar 2.1 APAR www.pontianak.tribunnews.com/apar-itu-apa-sih-berikut-penjelasan-dancara-penggunaannya



Jenis alat pemadam kebakaran harus sesuai dengan jenis bahan yang terbakar Kayu, kertas dan kain menggunakan alat pemadam api jenis air Cairan yang mudah terbakar menggunakan alat pemadam api jenis serbuk kimia atau busa Listrik menggunakan alat pemadam api jenis karbondioksida Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proyek a) PENERANGAN 1) Setiap bagian lokasi proyek harus terang sehingga pekerja dapat melihat pekerjaannya dengan baik dan aman 2) Pastikan penerangan tidak merubah warna atau pandangan pada setiap tanda keselamatan kerja 3) Sediakan lampu penerangan cadangan, yang dapat digunakan jika lampu utama mati 4) Sediakan penerangan otomatis 7



5) Buat penerangan untuk jalur penyelamatan



Gambar 2.2 Lampu Penerangan (Sumber: Dokumentasi Pribadi)



b) AREA PERGUDANGAN Rencanakan penyimpanan alat berat, alat bangunan, bahan yang mudah terbakar, dan bahan-bahan berbahaya dengan baik: 1) Simpan bahan yang mudah terbakar terpisah dari bahan lain, terlindung dan jauh dari sumber api. 2) Jangan menyimpan bahan material di tempat yang mengganggu jalan atau jalur penyelamatan 3) Jika bahan material disimpat di tempat tinggi, pastikan tersedia pagar pengaman yang cukup



8



Gambar 2.3 Gudang (Sumber: Dokumentasi Pribadi)



D. Pertolongan Pertama a) Pertolongan pertama dapat menyelamatkan nyawa, mengurangi rasa sakit dan membantu korban cedera mempercepat proses penyembuhan; b) Sediakan kotak P3K dengan peralatan yang cukup di lokasi; c) Segera hubungi pelayanan kecelakaan dan darurat; d) Informasikan kepada seluruh pekerja siapa saja petugas rescue dan dimana dapat menghubungi petugas tersebut.



E. Pengendalian a) Tentukan bahaya apa saja yang mungkin terjadi di tempat kerja; b) Tentukan bahaya mana saja yang akan dikendalikan dan pertimbangkan cara terbaik untuk mengendalikannya; c) Tentukan apa saja yang harus dikerjakan untuk mengendalikan bahaya; d) Periksa apakah setiap orang memperoleh kejelasan prosedur pengendalian dengan baik dan mampu melaksanakannya; e) Periksa apakah setiap orang memperoleh perlengkapan yang dibutuhkan;



9



f)



Periksa apakah metode kerja yang digunakan sesuai dengan yang telah disetujui.



10



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Dari uraian singkat diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa Tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan



pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan



prasarana dan sarana Tanggap adalah tindakan segera yang dilakukan untuk mengatasi kejadian bencana misalnya dalam suatu proses kebakaran atau peledakan di lingkungan industri meliputi: memadamkan kebakaran/ ledakan, menyelamatkan korban (rescue), menyelamatkan benda dan dokumen penting (salvage), perlindungan masyarakat umum.



B. Saran Kita semua sebagai pelaku dalam proyek harus mematuhi peraturan peraturan yang ada untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, terlebih masalah kecelakaan kerja, dengan adanya prosedur tanggap darurat diharapkan dapat menekan angka kecelakaan ataupun menekan terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi.



11



DAFTAR PUSTAKA E-Book : Kesiagaan dan Tanggap Darurat (Departemen PU) https://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan_dan_keselamatan_kerja



12