Studi Kelayakan Pelabuhan Tanjung Buton [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENDAHULUAN



P



elabuhan Tanjung Buton terkait



10.000 Ha. Luas areal pelabuhan yang



erat



dengan



rencana



dialokasikan adalah ± 200 Ha yang terletak



dikembangkannya



Kawasan



tepat di Tanjung Buton. Kriteria pemilihan



Tanjung Buton menjadi Kawasan Industri



lokasi



yang dikenal dengan nama Kawasan



aksesibilitas dengan masing-masing zona



Industri Tanjung Buton (KIB). Areal



industri



rencana



Buton



bathimetri perairan Tanjung Buton yang



merupakan bagian dari blokplan rencana



relatif lebih dalam dari perairan sekitarnya.



Pelabuhan



Tanjung



pelabuhan dalam



didasarkan



rencana



KITB



pada dan



Kawasan Industri Tanjung Buton seluas ±



Rencana Pelabuhan Tanjung Buton



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



1



Alur pelayaran dari dan ke Pelabuhan Tanjung Buton melewati jalur Selat Lalang (Lebarrata-rata=4,5 km, kedalaman alurrata-rata=15-20 m); Selat Asam (Lebarrata-rata=1,9 km, kedalaman alurrata-rata=20-25 m) dengan kondisi tunggang pasang maksimum 4,35 m. Alur pelayaran terhubung langsung dengan International Maritime Line di Selat Malaka.



S



MA LA YS IA EL A



T



P. Rupat



PELABUHAN DUMAI



M



A



LA



K



A



(I N



TE RN



AT IO NA LM AR IT IM ALUR PELAYARAN



P. Bengkalis



BENGKALIS



PEL. BUTON



PORT OF TANJUNG PELEPAS



LIN E)



SINGAPURA P. Bintan



PELABUHAN BATU AMPAR P. Batam



P. Padang



BATAM



P. Rangsang P. Karimun



TANJUNG BALAI KARIMUN P. Papan



P. Bulan



P. Belat



SIAKSRINRAPURA



P. Rempang



P. Sugi P. Combol



P. Kundur



TANJUNGPINANG P. Galang



P. Durian RENCANA PELABUHAN PEL. BUTON



P. Galang baru



P. Penyeler



P. Abang besar P. Durai



Sel.



P KE



Ab a ng



P. Temiang



Di Selat Malaka terdapat 4 jalur pelayaran



internasional



yaitu



Trans



Pacific, Intra Asia, Europa -Far East, dan South East Asia - Australia.



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



2



AU RI



KONDISI BATHIMETRI DAN TOPOGRAFI







Bathimetri lokasi studi memiliki kedalaman rata-rata 18 m, berkisar antara 8 - 30 m.







Topografi lokasi studi memiliki derajat kemiringan antara 0-2%



KONDISI HIDROOSEANOGRAFI Pasang Surut



Gelombang



Hingest Water Spring Mean High Water Spring Mean High Water Level Mean Sea Level Mean Low Water Level Mean Low Water Spring Lowest Water Spring



 



(HWS) (MHWS) (MHWL) (MSL) (MLWL) (MLWS) (LWS)



= = = = = = =



443 410.4 325.8 224.6 118.8 39.8 7.8



cm cm cm cm cm cm cm



Tinggi gelombang exstreem maksimum : 0.98 m. Tinggi gelombang signifikan : 0.32 m



KONDISI FISIK DAN LINGKUNGAN Hidroklimatologi Curah hujan rata-rata : 2500 mm/tahun Kelembaban rata-rata : 83,4 % Suhu rata-rata : 26,8 oC. Mekanika Tanah Kondisi tanah Kadar air tanah



: Lempung Lanauan : 92,6 %



Kondisi Geologi Kondisi daerah



: Aluvial plain /Stabil



MEKANIKA TANAH  Tanah s/d 3 m: tanah gambut  3 s/d lebih : kondisi tanah sangat lunak sampai kenyal (stiff) dan sangat compressible  Cone resistance di kedalaman dangkal mencapai sekitar 2 kg/cm2 sampai 5kg/cm2  Kedalaman 4 s/d 30 meter, cone resistance berkisar 5 sampai 25 kg/cm2  Kadar air > 100 %  Kedalaman muka air tanah rata2 0,5 meter  Kedalaman > 4 meter : lapisan lempung plastisitas indeks sekitar 36,50 %. Studi Kelayakan 3 Pelabuhan Tanjung Buton



P R O Y E K S I L A L U L I N TA S B A R A N G DA N P E N U M PA N G



P



royeksi arus dan lalulintas barang



dan



Hal penting yang perlu digaris



penumpang



bawahi adalah keterbatasan Sungai Siak



merupakan peramalan yang



sebagai fungsi sarana tranportasi dalam



memprediksi pertumbuhan barang dan



memenuhi kebutuhan dan keadaan yang



penumpang untuk jangka waktu 5, 10, dan



terus berkembang di Propinsi Riau. Salah



20 tahun sejak pencanangan.



satu strategi dalam menyikapi keterbatasan



Analisa arus barang mengidentifikasi



ini



rencana



akan



pelabuhan di luar Sungai Siak. Selain itu



dikembangkan dalam skema transportasi



komoditas Pulp and Paper dalam jumlah



nasional dan garis besar perdagangan global.



besar yang dihasilkan oleh Perusahaan



Sumber data yang dihasilkan dari analisis



RAPP



adalah lalulintas barang, karakteristik barang



didistribusikan melalui Pelabuhan Tanjung



(Jenis dan Volume, tujuan, ukuran dan tipe



Buton.



peran



pelabuhan



yang



adalah



pada



dengan



saatnya



pengembangan



nanti



akan



kapal yang bisa melalui kawasan), dan arus penumpang.



KONDISI EKSISTING



RUP AT



Selat Lalang dan Selat Asam saat ini merupakan perairan yang dilalui oleh kapal penumpang, tongkang pengangkut kayu, serta tangker migas yang bertambat di sebelah utara Selat Lalang. Pada umumnya lalulintas kapal merupakan kegiatan distribusi dan koleksi LOKASI PELABUHAN BUTON



P. P A D A N G



barang ke Propinsi Riau dengan tujuan utama Pekanbaru dan Kabupaten Sekitarnya yang melewati Sungai Siak.



SIAK SRIINDRAPURA



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



4



Di Daerah Aliran Sungai (DAS) Siak Daerah Aliran Sungai Siak bermula dari hulu sejauh 96 mil dari Pekanbaru hingga ke pantai barat Pulau Padang. Panjang alur pelayaran dari Pekanbaru hingga ke muara Sungai Siak + 96 mil. Daerah aliran ini telah lama digunakan oleh masyarakat setempat sebagai sarana transportasi untuk berbagai kegiatan. Pada Tabel di bawah ini diperlihatkan kegiatan lalu lintas kapal yang melewati Pelabuhan Perawang, Buatan, Siak Sri Indrapura, dan Sungai Apit. Kegiatan Lalulintas Kapal di DAS Siak 2000 - 2001



Tabel 1. Kegiatan Lalulintas Kapal di Das Siak 2000 – 2001 kecuali Pelabuhan Pekanbaru Kegiatan di Perawang, Buatan, dan Siak Sri Indrapura 2000 2001 Ukuran Kapal Call GT Call GT > 500 m3 a. Kapal Datang 3,788 5,121,886 5,565 7,162,512 b. Kapal Berangkat 3,856 5,111,645 5,587 7,198,006 < 500 m3 a. Kapal Datang 4,490 365,669 6,596 b. Kapal Berangkat 4,564 364,414 -



Ukuran Kapal > 500 m3 a. Kapal Datang b. Kapal Berangkat < 500 m3 a. Kapal Datang b. Kapal Berangkat



Kegiatan di Sungai Apit 2000 Call GT



2001 Call



GT



264 228



23,206 16,823



-



-



1,008 960



4,514 4,016



-



-



Kegiatan bongkar muat barang dan penumpang antar pulau yang dihubungkan oleh sungai-sungai di DAS Sungai Siak diperlihatkan di Tabel 2. Data dibawah ini tidak termasuk data dari Pelabuhan Pekanbaru.



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



5



Tabel 2.



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



6



L A L U Le Ik Ns Ti As t Si n



Bg A R A N G Jenis Kegiatan



1998



Kunjungan Kapal



1999



TAHUN 2000



2001



2002*



6,474



7,486



7,611



7,961



5,871



1,567,539 435,443 2,002,982



1,023,682 416,073 1,439,755



1,002,239 795,057 1,797,296



1,216,244 854,098 2,070,342



2,067,060 632,850 2,699,910



16,352,721 789,751 17,142,472



15,503,437 867,474 16,370,911



15,512,256 566,679 16,078,935



15,755,944 524,849 16,280,793



10,579,091 256,787 10,835,878



17,920,260 1,225,194



16,527,119 1,283,547



16,514,495 1,361,736



16,972,188 1,378,947



12,646,151 889,637



48,882 268,211 317,093



107,451 451,422 558,873



139,820 304,648 444,468



165,645 364,571 530,216



153,252 313,332 466,584



17,841,877 1,193,231 19,035,108



20,325,522 992,334 21,317,856



17,619,872 2,411,256 20,031,128



16,677,703 2,459,562 19,137,265



11,483,509 1,865,052 13,348,561



17,890,759 1,461,442



20,432,973 1,443,756



17,759,692 2,715,904



16,843,348 2,824,133



11,636,761 2,178,384



Jumlah Bongkar Muat Antar Pulau dan Ekspor-Impor (Ton) Migas 35,811,019 36,960,092 34,274,187 Non-Migas 2,686,636 2,727,303 4,077,640 Jumlah Total 38,497,655 39,687,395 38,351,827



33,815,536 4,203,080 38,018,616



24,282,912 3,068,021 27,350,933



Bongkar Muat Antar Pulau (Ton) A.



Bongkar Migas Non-Migas Jumlah B. Muat Migas Non-Migas Jumlah C. Total Migas Non-Migas



Impor/Ekspor Antar Negara (Ton) A.



Impor Migas Non-Migas Jumlah B. Ekspor Migas Non-Migas Jumlah C. Total Migas Non-Migas



Debarkasi / Embarkasi Penumpang A. Dalam Negeri Debarkasi 228,294 Embarkasi 245,470 Jumlah 473,764 B. Luar Negeri Studi Kelayakan 162,581 Pelabuhan Tanjung Debarkasi Buton Embarkasi 82,169 Jumlah 244,750 B. Total Debarkasi 390,875 Embarkasi 327,639 Jumlah Total 718,514



226,428 256,267 482,695



266,428 295,796 562,224



280,073 292,921 572,994



187,377 186,547 373,924



145,510 111,412 256,922



168,934 149,127 318,061



167,634 166,209 333,843



175,167 125,715 300,882



371,938 367,679 739,617



435,362 444,923 880,285



447,707 459,130 906,837



362,544 312,262 674,806



7



KUNJUNGAN KAPAL DALAM DAN LUAR NEGERI



Di Propinsi Riau PADA PELABUHAN KOMERSIAL



Tabel 3. Kunjungan Kapal Dalam RIAU dan Luar Negeri pada Pelabuhan Komersial Propinsi PROPINSI (2000) Riau (Tahun 2000) Pelabuhan Bagan Siapi-Api Bengkalis Dumai Kuala Enok Pekanbaru Rengat Selat Panjang Tj. Balai Karimun Tj. Pinang Tembilahan JUMLAH



Kunjungan Kapal Unit Jumlah (Ton) 4,261 103,181 5,920 521,755 7,083 39,700,982 2,224 1,165,398 7,875 14,742,008 1,753 255,418 4,256 474,391 25,371 18,438,109 37,638 8,333,350 10,659 584,517 107,040 84,319,109



Proyeksi Arus dan Lalulintas Kapal Berikut ini adalah proyeksi lalulintas kapal, barang, dan penumpang akibat pengalihan sebagian lalulintas kapal dan barang dari lalulintas perdagangan Sungai Siak. Dasar pertimbangan dan asumsi dari analisa ini adalah sebagai berikut: 



Rencana Jembatan Siak memiliki tinggi 20 meter. Kondisi ini akan membatasi kapal dengan ketinggian lebih dari 20 m untuk melewati



Sungai Siak. Tonase kapal yang berkesesuaian dengan ini adalah kapal dengan bobot lebih dari 1000 GT. Kapal kurang dari 1000 GT masih bisa melalui Sungai Siak. Data kapal berikut merupakan call kapal diatas 1000 GT yang akan dibatasi oleh Jembatan Sungai Siak. Jumlah Kapal Ketinggian Tiang Kapal (Call) 25 meter s.d. 40 meter 1 Januari 927 123 2 Februari 921 114 3 Maret 1441 210 4 April 928 158



No



Bulan



Berdasarkan data diatas diperoleh bahwa jumlah kunjungan kapal akan berkurang sebanyak 14,3 %. Dengan mengambil asumsi bahwa 40 % dari jumlah ini beralih ke Pelabuhan lain dan 60 % menuju pelabuhan Buton. Maka diperoleh proyeksi call kapal yang lebih dari 1000



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



8



GT yang di alihkan ke Pelabuhan Buton segera setelah pembangunan Jembatan Siak adalah sebesar 8,6 % dari jumlah kapal yang melakukan kunjungan ke Sungai Siak. 



Kedalaman Muara Sungai Siak adalah7-8 meter. Kondisi ini membatasi kapal dengan Tonase lebih dari 6000 GT. Kapal Kecil dengan



tonase kurang dari 1000 GT dibatasi sampai dengan 3000 Call berdasarkan trend perdagangan dunia yang tidak efektif dengan menggunakan kapal kecil. Persentase Bulk Cargo adalah sebesar 10.5 % untuk perdagangan domestik dan 25,8 % untuk perdagangan internasional dari seluruh volume lalulintas barang. Laju pertumbuhan lalulintas barang dan penumpang ditentukan berdasarkan laju pertumbuhan ekonomi Propinsi Riau. Sebagai indikasi digunakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) bidang Pengangkutan sebesar 6,56 %. 



Rencana Kawasan Industri Buton (KIB) Berikut ini adalah proyeksi lalulintas kapal, barang, dan penumpang akibat kegiatan



dalam Kawasan Industri yang akan dilayani oleh Pelabuhan Buton. Dasar pertimbangan dan asumsi dari analisa ini adalah sebagai berikut: 1. Luas Total kawasan Industri Buton (KIB) adalah 5000 Ha, dengan pengembangan tahap I adalah 1500 ha s/d tahun 2015 dan pengembangan ultimate s/d seluas 5000 ha. 2. Tingkat produktivitas barang dari KIB meningkat berdasarkan tingkat produktivitas rata-rata kawasan industri sebagai kontribusi ke pelabuhan sebesar 120 ton/ha pada awal pengembangan, 240 ton/ha pada tahap pengembangan dan 650 ton/ha pada tahap ultimate. 3. Jenis barang yang diproduksi oleh KIB berupa kontainer dan general cargo, dengan mengambil asumsi domestik sebesar 28 % dan luar negeri sebesar 72 %. Asumsi didasarkan pada tujuan rata-rata perdagangan yang berada di DAS Sungai Siak. Barang yang diproduksi merupakan komoditas yang dikemas dalam kontainer, akan tetapi pada tahap awal pengembangan ada yang dikemas dalam bentuk general cargo. Untuk tahap awal distribusi pembagian kontainer adalah sebesar 70 % untuk kontainer dan 30 % untuk general cargo, tahap pengembangan dan ultimate produksi akan seluruhnya dikemas dalam kontainer. Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



9



Proyeksi lalulintas kapal merupakan hasil analisa barang, dan penumpang yang akan dilayani oleh Pelabuhan Buton. Jumlah kapal di analisa dalam pembagian sebagai berikut: a. Jenis kapal yang terdiri dari, kapal kontainer, general cargo, bulk, Tangker CPO, Tangker Migas, serta kapal penumpang b. Cakupan layanan kapal, kapal domestik atau foreign. Proyeksi lalulintas kapal disajikan dalam tabel berikut:



JUMLAH KAPAL (Pengalihan Sungai Siak dan Tambahan Barang dari KIB) 2000 2001 2002 2003 2004 Foreign Kapal Kontainer 569 606 646 688 734 Kapal Tanker CPO 71 77 84 92 100 Kapal Tanker MIGAS 16 31 47 62 78 Kapal Bulk Cargo 283 301 321 342 364 Kapal General Cargo 244 260 277 295 314 TOTAL 1182 1276 1375 1480 1591 Domestic Kapal Kontainer 682 727 774 825 879 Kapal Tanker CPO 28 30 33 36 39 Kapal Tanker MIGAS 6 12 18 24 30 Kapal Bulk Cargo 113 121 129 137 146 Kapal General Cargo 292 311 332 354 377 TOTAL 1121 1201 1286 1376 1471 Kapal Penumpang (Unit Kapal) 8 122 130 139 148



2005



2006



2007



2008



2009



2010



2011



2012



2013



2014



2015



928 110 94 389 399 1920



979 120 109 414 421 2043



1034 131 125 442 444 2176



1092 143 140 470 469 2314



1154 156 156 501 496 2463



1366 170 171 534 586 2827



1436 186 187 569 616 2994



1511 203 202 606 648 3170



1591 221 218 646 683 3359



1676 241 234 689 719 3559



4098 263 249 734 1757 7101



1079 43 37 156 463 1778 158



1141 47 43 166 490 1887 168



1206 51 49 177 518 2001 179



1276 56 55 189 548 2124 191



1350 61 61 201 580 2253 204



1571 67 67 214 674 2593 217



1656 73 73 228 710 2740 231



1746 79 79 243 749 2896 246



1841 86 85 259 790 3061 262



1944 94 91 276 833 3238 280



4317 103 97 294 1851 6662 298



2025



2026



2027



2028



2029



2030



2016



2017



2018



2019



2020



2021



2022



2023



2024



5317 287 265 782 674 7325



5420 314 280 833 719 7566



5530 342 296 888 766 7822



5647 374 311 946 816 8094



5772 408 327 1008 869 8384



5905 445 342 1074 926 8692



6047 486 358 1144 987 9022



6198 530 373 1219 1052 9372



6359 6530 6713 6908 7115 7336 7572 578 631 689 752 820 895 977 389 404 420 436 451 467 482 1299 1385 1475 1572 1675 1785 1902 1121 1194 1273 1356 1445 1540 1641 9746 10144 10570 11024 11506 12023 12574



5525 112 103 313 808 6861



5649 122 109 334 861 7075



5781 133 115 356 918 7303



5921 146 121 379 978 7545



6071 159 127 404 1042 7803



6230 173 133 430 1110 8076



6400 189 139 459 1183 8370



6581 206 146 489 1261 8683



6774 225 152 521 1343 9015



6980 246 158 555 1432 9371



317



338



361



384



409



436



465



495



528



562



Foreign Kapal Kontainer Kapal Tanker CPO Kapal Tanker MIGAS Kapal Bulk Cargo Kapal Multipurpose/General Cargo Domestic Kapal Kontainer Kapal Tanker CPO Kapal Tanker MIGAS Kapal Bulk Cargo Kapal Multipurpose/General Cargo Domestic Kapal Penumpang (Unit Kapal)



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



7199 7432 7681 7946 8228 268 293 319 348 380 164 170 176 182 188 591 630 671 715 762 1525 1626 1732 1846 1967 9747 10151 10579 11037 11525 599



639



681



725



773



10



TATA LETAK Perencanaan tata letak pengembangan pelabuhan dilakukan dengan pertimbangan lahan eksisting, jenis infrastruktur dan peralatan yang digunakan, pola operasional dan jenis kapal yang bersandar sehingga dapat diperoleh layout yang efisien dalam pengelolaannya baik pada sisi darat maupun pada sisi laut. Fasilitas yang terdapat dalam tata letak Pelabuhan Tanjung Buton dibagi menjadi 2 bagian yaitu Land Side dan Sea Side.



LAND SIDE Luas land side kawasan pelabuhan adalah 200 Ha (tidak termasuk Rencana pengembangan Galangan Kapal) terdiri dari: Areal Pelabuhan



:



102,5 Ha



Areal Pengembangan (Cadangan)



98,5 Ha



Areal pelabuhan terdiri dari: Terminal Kontainer



: 25 Ha



Terminal Multi Purpose



: 25 Ha



Terminal Curang Kering



: 15 Ha



Terminal CPO



:



9 Ha



Terminal BBM



:



9 Ha



Terminal Penumpang



:



6 Ha



Fasilitas Penunjang



: 3,5 Ha



Fasilitas Land Side terdiri dari sebagai berikut: Terminal Curah Kering



(300 m x 500 m)



Dermaga Jenis Dermaga



Jetty



Panjang (m)



60



Lebar (m)



10



Luas (Ha)



8.8



Tonase Kapal Maksimum (DWT)



35,000



Open Storage



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



11



Terminal Peti Kemas



(500 m x 500 m)



Dermaga Jenis Dermaga



Deck on pile



Panjang (m)



500



Lebar (m)



50



Tonase Kapal Maksimum (DWT)



35,000



Handling Equipment Gantry Crane (Unit)



4



Container Park Area (CPA) 2



Luas (m )



105,000



Kapasitas (TEU)



23,000



Container Freight Station (CFS) 2



Luas (m )



5,750



Fasilitas Pendukung Gedung Administrasi Terminal 2 Kontainer (m )



500



Terminal Multi Purpose



(500 m x 500 m)



Dermaga Jenis Dermaga



Deck on pile



Panjang (m)



500



Lebar (m)



50



Tonase Kapal Maksimum (DWT)



35,000



Handling Equipment Mobile Crane (Unit)



5



Open Storage/CPA Luas (ha)



5,8



Luas (m2)



7,975



Transit Shed Ware House 2



Luas (m )



7,975



Container Freight Station (CFS) Luas (m2)



7,975



Gedung Administrasi Utama (m2)



1,000



Fasilitas Pendukung



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



12



Terminal BBM



(300 m x 300 m)



Dermaga Jenis Dermaga Panjang (m)



Jetty 60



Lebar (m) Tonase Kapal Maksimum (DWT)



10 35,000



Tangki BBM Kapasitas (m3)



12 x 50.000 m3



Gedung Pompa (m2)



200



Fasilitas Pendukung Terminal Penumpang



(200 m x 300 m)



Dermaga Jenis Dermaga



Jetty



Panjang (m)



60



Lebar (m)



10



Ukuran Kapal maksimum



Kerinci



Gedung Terminal Penumpang Luas (m2) Dermaga Kapal Tunda



800 (70 m x 5 m)



Dermaga Jenis Dermaga



Deck on pile



Panjang (m)



70



Lebar (m)



5



Kapal Tunda (Unit)



2



Kapal Pemadam Kebakaran (Unit)



1



Kapal



Terminal CPO



(300 m x 500 m)



Dermaga Jenis Dermaga



Jetty



Panjang (m)



60



Lebar (m)



10



Tonase Kapal Maksimum (DWT)



35,000



Tangki CPO Kapasitas (m3)



16 x 50.000 m3



Gedung Pompa (m2)



200



Fasilitas Pendukung Terminal BBM



(300 m x 300 m)



Dermaga Jenis Dermaga Panjang (m) Lebar (m) Tonase Kapal Maksimum (DWT)



Studi Kelayakan



Jetty 60 10 35,000



Tangki BBM



Pelabuhan Tanjung Buton



Kapasitas (m3)



12 x 50.000 m



3



Fasilitas Pendukung Gedung Pompa (m2)



200



13



Selain disajikan dalam tabel tersebut, fasilitas darat lain yang dimiliki Pelabuhan Tanjung Buton adalah sebagai berikut:



BANGUNAN INSTALASI UTILITAS Bangunan utilitas yang direncanakan di Pelabuhan Tanjung Buton meliputi: 1. Instalasi penyediaan air bersih 2. Sistem penyediaan tenaga listrik 3. Bangunan BBM (Fuel) 4. Bangunan pemadam kebakaran dilengkapi dengan mobil pemadam kebakaran dan sistem hidran. 5. Sistem jaringan komunikasi 6. Instalasi Pengolahan Air Limbah



BANGUNAN GEDUNG LAINNYA Bangunan-bangunan gedung didesain sesuai dengan syarat-syarat kekuatan konstruksi. Bangunan Gedung terdiri dari: 1. Workshop 2. Pintu Gerbang yang dilengkapi dengan pos kontrol dan administrasi 3. Kantor Jasa Pelayaran 4. Kantor Imigrasi 5. Kantor Cukai 6. Pos Satuan Pengamanan 7. Tempat Ibadah 8. Jalan Akses 9. Saluran drainase 10. Lain-lain



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



14



HANDLING EQUIPMENT Terdiri dari : 1. Transtainer (TT)



10 Unit



2. Chasis



40 Unit



3. Head Truck



20 Unit



4. FLT



10 Unit



SEA SIDE Pelabuhan Tanjung Buton pada Sea Side terdiri dari :  Kolam Pelabuhan  Turning Basin  Anchorage Area  Alur Pelayaran SEA SIDE Kolam Pelabuhan



Alur Pelayaran



Kedalaman minimum (mLWS)



-11



Kedalaman minimum (mLWS)



-12



Panjang Total (m)



2,170



Panjang (Km)



51



Lebar rata-rata (m)



150



Lebar two way traffic (m)



210



Kapasitas Kapal (DWT)



35,000



Kapasitas Kapal (DWT)



35,000



Turning Basin



Anchorage Area



Kedalaman minimum (mLWS)



-12



Kedalaman minimum (mLWS)



-12



Diameter (m)



500



Diameter 600 m



5



Kapasitas Kapal (DWT)



35,000



Fasilitas Sea Side dilengkapi dengan Navigational Aid seperti light buoy, dan lampu navigasi laut.



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



15



O P E R A S I O N A L DA N P E M E L I H A R A A N Pelabuhan Tanjung Buton didesain memenuhi standar operasi pelabuhan yang memuaskan sebagai berikut: 



Alur pelayaran yang aman







Ukuran dan kedalaman kolam pelabuhan cukup memenuhi kebutuhan kapal yang berlabuh.







Tempat berlabuh (kolam pelabuhan) terlindung dari gelombang.







Tersedia cukup ruang untuk aktivitas bongkar muat barang.







Tersedia peralatan dan fasilitas pelayanan laut lainnya (tug boat dan kapal pemadam kebakaran) dalam jumlah dan ukuran yang memadai.







Tersedia fasilitas pemeliharaan/perbaikan (bengkel(workshop))







Tersedia alat bantu navigasi yang cukup dan laik operasi.



P R O G R A M P E N TA H A PA N P E N G E M B A N G A N Rencana pengembangan berjangka pelabuhan



merupakan



bertahap



dalam



kebutuhan



atas



a



strategi menyikapi



ketersediaan



sumberdaya. Program pentahapan pengembangan dilaksanakan untuk



lahan dan kawasan perairan. b Pola akses dan sirkulasi untuk lalulintas maritim dan jalan. c



pelabuhan.



Tata letak di lahan pelabuhan,



termasuk di dalamnya bangunan air



kelompok fasilitas yang terdapat dalam



Rekomendasi zona untuk tata guna



dan darat, peralatan, alat bantu



Rencana



navigasi, distribusi air bersih dan



pengembangan terdiri dari:



energi, dan lain-lain yang diperlukan untuk



pengembangan



Pelabuhan



Tanjung Buton. d



Rekomendasi



untuk



mengurangi



dampak negatif pelabuhan terhadap lingkungan, berdasarkan masukan dari studi lingkungan.



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



16



Pentahapan pengembangan memuat program pentahapan dari kondisi sekarang sampai dengan kondisi akhir yang direncanakan. Penyusunan program pentahapan ini dilakukan berdasarkan prioritas kebutuhan yang akan dianalisa. Prioritas pentahapan ditetapkan dalam 3 tahap, dalam 5 tahun, 10 tahun, dan 20 tahun sejak pencanangan. Proyeksi arus dan lalu-lintas barang terukur pada masing-masing pentahapan untuk mendapatkan kuantitas prasarana dan sarana yang dibutuhkan. Proyeksi akan dikaji dan direview dalam pelaksanaan setiap tahap pengembangan yang meliputi kajian teknis, finansial, dan analisa lingkungan.



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



17



TAHAP I Terminal Multi Purpose



TAHAP II



Terminal Peti Kemas



(500 m x 500 m)



Dermaga



(500 m x 500 m)



Dermaga Jenis Dermaga



Deck on pile



Jenis Dermaga



Deck on pile



Panjang (m)



500



Panjang (m)



500



Lebar (m)



50



Lebar (m)



50



Tonase Kapal Maksimum (DWT)



35,000



Tonase Kapal Maksimum (DWT)



35,000



Handling Equipment



Handling Equipment



Mobile Crane (Unit)



Gantry Crane (Unit)



5



Open Storage/CPA



4



Container Park Area (CPA) Luas (ha)



2



Transit Shed 2



Luas (m )



Luas (m )



105,000



Kapasitas (TEU)



23,000



5,8



7,975 Container Freight Station (CFS) Luas (m2)



5,750



7,975 Fasilitas Pendukung Gedung Administrasi Terminal Kontainer (m2)



500



Ware House 2



Luas (m ) Container Freight Station (CFS) 2



Luas (m ) Fasilitas Pendukung Gedung Administrasi Utama (m2) Terminal CPO



7,975 Terminal Curah Kering Dermaga 1,000 (300 m x 500 m)



Dermaga Jenis Dermaga



(300 m x 500 m) Jenis Dermaga



Jetty



Panjang (m)



60



Lebar (m)



10



Jetty Open Storage



Panjang (m)



60



Luas (Ha)



8.8



Lebar (m)



10



Tonase Kapal Maksimum (DWT)



35,000



Kapal Tunda (Unit)



1



Tonase Kapal Maksimum (DWT)



35,000 Kapal



Tangki CPO 3



Kapasitas (m )



16 x 50.000 m



3



Fasilitas Pendukung 2



Gedung Pompa (m ) Dermaga Kapal Tunda



TAHAP III Terminal BBM



(300 m x 300 m)



200 Dermaga Jenis Dermaga



(70 m x 5 m)



Dermaga



Panjang (m)



Jetty 60



Jenis Dermaga



Deck on pile



Lebar (m)



10



Panjang (m)



70



Tonase Kapal Maksimum (DWT)



35,000



Lebar (m)



5 Tangki BBM 3



Kapal



Kapasitas (m ) Kapal Tunda (Unit) Kapal Pemadam Kebakaran (Unit)



12 x 50.000 m



3



1 Fasilitas Pendukung 2



Gedung Pompa (m )



1



Terminal Penumpang



200 (200 m x 300 m)



Dermaga Jenis Dermaga



Jetty



Panjang (m)



60



Lebar (m)



10



Ukuran Kapal maksimum



Kerinci



Gedung Terminal Penumpang Luas (m2)



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



800



18



Pentahapan pengembangan Sea Side Pelabuhan Tanjung Buton meliputi sebagai berikut:



PENTAHAPAN PENGEMBANGAN SEA SIDE



TAHAP I



TAHAP II



TAHAP III



Kolam Pelabuhan Kedalaman minimum (mLWS)



-11



-11



-11



Panjang total(m)



870



1,670



2,170



Lebar rata-rata (m)



150



150



150



35,000



35,000



35,000



-12



-12



-12



Kapasitas Kapal (DWT) Turning Basin Kedalaman minimum (mLWS) Diameter (m)



500



500



500



35,000



35,000



35,000



Kedalaman minimum (mLWS)



-12



-12



-12



Panjang (Km)



51



51



51



210



210



210



35,000



35,000



35,000



-12



-12



-12



3



5



5



Kapasitas Kapal (DWT) Alur Pelayaran



Lebar two way traffic (m) Kapasitas Kapal (DWT) Anchorage Area Kedalaman minimum (mLWS) Diameter 600 m total



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



19



LAYOUT PENGEMBANGAN PELABUHAN BUTON KETERANGAN : PENGEMBANGAN PELABUHAN TAHAP 1 : PENGEMBANGAN PELABUHAN TAHAP 2



LAND SIDE



SEA SIDE



: PENGEMBANGAN PELABUHAN TAHAP 3



AREAL PENGEMBANGAN



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



AREAL PENGEMBANGAN



20



LAYOUT PENGEMBANGAN LAND SIDE PELABUHAN BUTON



KETERANGAN : PENGEMBANGAN PELABUHAN TAHAP 1 : PENGEMBANGAN PELABUHAN TAHAP 2



LAND SIDE



: PENGEMBANGAN PELABUHAN TAHAP 3



AREAL PENGEMBANGAN



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



AREAL PENGEMBANGAN



21



PRAKIRAAN ANGGARAN BIAYA PELABUHAN Prakiraan Anggaran Biaya Pelabuhan Tanjung Buton didasarkan pada asumsi standar harga pekerjaan Kabupaten Siak dan Peralatan Internasional dengan biaya tidak terduga sebesar 10%. Prakiraan Anggaran Biaya Pelabuhan Tanjung Buton (dalam US$ PV) adalah sebagai berikut: PRAKIRAAN BIAYA PELABUHAN ULTIMATE PHASE 200 Ha



LAND SIDE 1. Terminal Peti Kemas



20 Ha



panjang dermaga :



560 m



2. Terminal Multi Purpose



25 Ha



panjang dermaga :



500 m



3. Terminal Multi Purpose Utara 32 Ha



panjang dermaga :



1.740 m



4. Terminal Penumpang



9 Ha



panjang dermaga :



260 m



5. Terminal BBM



9 Ha



panjang dermaga :



255 m



6. Terminal CPO



11 Ha



panjang dermaga :



255 m



9 Ha



panjang dermaga :



255 m



7. Terminal Curah Kering



A. Persiapan dan Pematangan Lahan



US$



17,439,350.00



B. Pekerjaan Dermaga



US$



82,741,800.00



C. Pekerjaan Open Storage



US$



17,663,486.89



D. Pekerjaan Gedung dan Utilitas



US$



66,221,678.09



E. Handling Equipment



US$



66,567,894.74



F. Pekerjaan Elektrical



US$



1,276,554.57



G. Pekerjaan Mechanical



US$



175,140.00



Sub Total Land Side



US$



252,085,904.29



Biaya Tak Terduga (10%)



US$



25,208,590.43



TOTAL



US$ 277,294,494.72



SEA SIDE A. Pekerjaan Kolam Pelabuhan (Pengerukan)



US$



1,634,076.25



B. Pekerjaan Alur Pelayaran (navigational aid)



US$



44,301,574.25



C. Pekerjaan Turning Basin (navigational aid)



US$



34,245.75



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



22



D. Pekerjaan Anchorage Area (n. aid)



US$



45,661.00



Sub Total Sea Side



US$



46,015,557.25



Biaya Tak Terduga (10%)



US$



4,601,555.73



TOTAL



US$



50,617,112.98



GRAND TOTAL PRAKIRAAN BIAYA PELABUHAN TJG. BUTON TAHAP ULTIMATE



US$ 327,911,607.70



PRAKIRAAN BIAYA PELABUHAN TAHAP I



LAND SIDE A. Persiapan dan Pematangan Lahan



US$



10,809,313.73



B. Pekerjaan Dermaga



US$



53,717,777.63



C. Pekerjaan Open Storage



US$



4,186,328.78



D. Pekerjaan Gedung dan Utilitas



US$



29,487,636.02



E. Handling Equipment



US$



29,488,947.37



F. Pekerjaan Elektrical



US$



657,043.83



G. Pekerjaan Mechanical



US$



105,084.00



Sub Total Land Side



US$



128,452,131.36



Biaya Tak Terduga (10%)



US$



12,845,213.14



TOTAL



US$ 141,297,344.50



SEA SIDE A. Pekerjaan Kolam Pelabuhan (Pengerukan)



US$



1,069,795.75



B. Pekerjaan Alur Pelayaran (navigational aid)



US$



1,876,574.25



C. Pekerjaan Turning Basin (navigational aid)



US$



34,245.75



D. Pekerjaan Anchorage Area (n. aid)



US$



45,661.00



Sub Total Sea Side



US$



3,026,276.75



Biaya Tak Terduga (10%)



US$



302,627.68



TOTAL



US$



3,328,904.43



GRAND TOTAL PRAKIRAAN BIAYA PELABUHAN TJG. BUTON TAHAP I



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



US$ 144,626,248.92



23



PRAKIRAAN BIAYA PELABUHAN TAHAP II



LAND SIDE A. Persiapan dan Pematangan Lahan



US$



4,630,686.27



B. Pekerjaan Dermaga



US$



25,017,052.63



C. Pekerjaan Open Storage



US$



10,182,150.76



D. Pekerjaan Gedung dan Utilitas



US$



34,759,345.26



E. Handling Equipment



US$



34,578,947.37



F. Pekerjaan Elektrical



US$



389,157.33



G. Pekerjaan Mechanical



US$



70,056.00



Sub Total Land Side



US$



109,627,395.62



Biaya Tak Terduga (10%)



US$



10,962,739.56



TOTAL



US$



120,590,135.19



A. Pekerjaan Kolam Pelabuhan (Pengerukan)



US$



409,580.50



B. Pekerjaan Alur Pelayaran (navigational aid)



US$



41,825,000.00



C. Pekerjaan Turning Basin (navigational aid)



US$



0.00



D. Pekerjaan Anchorage Area (n. aid)



US$



0.00



Sub Total Sea Side



US$



42,234,580.50



Biaya Tak Terduga (10%)



US$



4,223,458.05



TOTAL



US$



46,458,038.55



US$



167,048,173.74



SEA SIDE



GRAND TOTAL PRAKIRAAN BIAYA PELABUHAN TJG. BUTON TAHAP II



PRAKIRAAN BIAYA PELABUHAN TAHAP III LAND SIDE A. Persiapan dan Pematangan Lahan



US$



1,999,350.00



B. Pekerjaan Dermaga



US$



4,013,294.74



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



24



C. Pekerjaan Open Storage



US$



3,295,007.35



D. Pekerjaan Gedung dan Utilitas



US$



2,010,722.37



D. Handling Equipment



US$



2,500,000.00



E. Pekerjaan Elektrical



US$



30,869.50



G. Pekerjaan Mechanical



US$



0.00



Sub Total Land Side



US$



13,849,243.96



Biaya Tak Terduga (10%)



US$



1,384,924.40



TOTAL



US$



15,234,168.36



A. Pekerjaan Kolam Pelabuhan (Pengerukan)



US$



154,700.00



B. Pekerjaan Alur Pelayaran (navigational aid)



US$



0.00



C. Pekerjaan Turning Basin (navigational aid)



US$



0.00



D. Pekerjaan Anchorage Area (n. aid)



US$



0.00



Sub Total Sea Side



US$



154,700.00



Biaya Tak Terduga (10%)



US$



15,470.00



TOTAL



US$



170,170.00



US$



15,404,338.36



SEA SIDE



GRAND TOTAL PRAKIRAAN BIAYA PELABUHAN TJG. BUTON TAHAP III



PRAKIRAAN ANGGARAN BIAYA PENGEMBANGAN PELABUHAN TANJUNG BUTON



Land Side Sea Side



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



Tahap I Tahap II Tahap III 141,297,344 120,590,135 15,234,168 3,328,904



46,458,039



170,170



25



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



26



CONTOH PROYEKSI TARIF JASA PELABUHAN YANG BERLAKU Domestic Trade



Foreign Trade No A B



C



D



E F



G



H



I



K



Jenis Jasa



Tarif



Jasa Labuh Jasa Tambat Dermaga Beton Dolphin/Pelampung Jasa Pandu Masuk Tarif Tetap Tarif Variabel Jasa Tunda Masuk Tarif Tetap Tarif Variabel Air Kapal Via Dermaga Jasa Pandu Keluar Tarif Tetap Tarif Variabel Jasa Tunda Keluar Tarif Tetap Tarif Variabel Bongkar Muat Bongkar Muat FCL Bongkar Muat LCL Uncontainerized Cargo Jasa Dermaga Menggunakan Alat Khusus Penumpang Jasa Penumpukan Gudang Tangki Lapangan Barang Umum



satuan



720.00 GT



No A B



774.00 GT/hari 378.00 GT



C 387,000.00 GT 180.00 GT



D 387,000.00 GT 180.00 GT



E 58,500.00 ton



F 387,000.00 GT 180.00 GT



G 387,000.00 GT 180.00 GT



H 729,000.00 TEU 1,215,000.00 TEU 2,790,000.00 unit/20 ton



I 2,000.00 ton/hari 1,000.00 per orang



K 195.00 ton/hari 195.00 ton/hari 7,900.00 kontainer/hari



Jenis Jasa Jasa Labuh Jasa Tambat Dermaga Beton Dolphin/Pelampung Jasa Pandu Masuk Tarif Tetap Tarif Variabel Jasa Tunda Masuk Tarif Tetap Tarif Variabel Air Kapal Via Dermaga Jasa Pandu Keluar Tarif Tetap Tarif Variabel Jasa Tunda Keluar Tarif Tetap Tarif Variabel Bongkar Muat Bongkar Muat FCL Bongkar Muat LCL Uncontainerized Cargo Jasa Dermaga Menggunakan Alat Khusus Penumpang Jasa Penumpukan Gudang Tangki Lapangan Barang Umum



Tarif



satuan



48.00 GT 38.00 GT/hari 19.00 GT 35,500.00 GT 16.00 GT 120,000.00 GT 2.00 GT 15,000.00 ton 35,500.00 GT 16.00 GT 120,000.00 GT 2.00 GT 729,000.00 TEU 1,215,000.00 TEU 2,790,000.00 unit/20 ton 680.00 ton/hari 1,000.00 per orang 195.00 ton/hari 195.00 ton/hari 7,900.00 kontainer/hari



Referensi : PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



27



ANALISIS FINANSIAL



Dengan Komponen Cost Alur Report Measures of Financial Feasibility Net Present Value - NPV (RP. Million) Benefit Cost Ratio - BCR Financial Internal Rate of Return - IRR (%)



Value 7,155,129.3 1.75 11.1%



Tanpa Komponen Cost Alur Report Measures of Financial Feasibility Net Present Value - NPV (RP. Million) Benefit Cost Ratio - BCR Financial Internal Rate of Return - IRR (%)



7,493,543.2 1.82 12.1%



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



Value



28



Cash Flow Pelabuhan Buton Dalam Seribu Rupiah



Benefit Cost TOTAL



2006-2010



2011-2020



2021-2030



1,176,280,052 1,935,934,462 -759,654,410



5,542,095,121 2,286,157,571 3,255,937,550



9,746,290,260.56 3,898,516,104.23 5,847,774,156.34



Cash Flow Pelabuhan Buton 12,000,000,000 10,000,000,000



m illion



8,000,000,000 6,000,000,000 4,000,000,000 2,000,000,000 0 2006-2010



2011-2020



Benefit



Studi Kelayakan



Pelabuhan Tanjung Buton



29



2021-2030



Cost