Studi Kelayakan Proyek Pengembangan Pelabuhan Niaga Batang - Dwi Maharotul Faiqoh [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS INDIVIDU FEASIBILITY STUDY PENGEMBANGAN PELABUHAN NIAGA BATANG Untuk memenuhi nilai pada mata kuliah Ekonomi Rekayasa



Disusun oleh: Nama



: Dwi Maharotul Faiqoh



NIM



: 21010119120050



Kelas



:B



PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Tahun Akademik 2020/2021 1



RANGKUMAN: DOKUMEN FEASIBILITY STUDY PENGEMBANGAN PELABUHAN NIAGA BATANG



Sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman, dalam upaya untuk menunjang kegiatan eksploitasi sumber daya baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam secara terpadu untuk kesejahteraan penduduk Kabupaten Batang dan berdasarkan potensi daerah hinterland yang ada maka diperlukan sarana dan prasarana perhubungan laut yang memadai, untuk itu Kabupaten Batang bermaksud untuk membangun sebuah pelabuhan niaga beserta sarana dan prasarananya. Lokasi penelitian adalah daerah hinterland dari Kabupaten Batang yang meliputi Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Tegal, Kota Tegal dan Kabupaten Brebes. Fasilitas Pelabuhan Batang memiliki : 



Alur pelayaran sepanjang 1.075 meter dan lebar 80 meter kedalaman alur Pelabuhan Batang mempunyai kedalaman rata-rata –2 s/d –2,5 LWS oleh karenanya kurang mendukung untuk lalu lintas keluar masuk kapal-kapal niaga. Padahal untuk kegiatan keluar masuk kapal-kapal niaga membutuhkan kedalaman minimal –4 s/d –5 LWS untuk tipe Pelabuhan Batang.







Break Water / Pier Penahan Gelombang untuk sebelah timur mempunyai panjang 566 meter, sedangkan sebelah barat 334,2 meter.







Dermaga beton dengan panjang 50 meter dan lebar 6 meter.







Sarana Bantu Navigasi Pelayaran berjumlah 2 unit yang terletak pada ujung Break Water dengan jarak tampak 5 mil.







Lapangan Penumpukan dengan panjang 20 meter dan lebar 10 meter.







Pusat Pendaratan Ikan







Galangan dan Dock Kapal antara lain dari PT. Along Jaya, CV Basuki Raharjo, CV. Pramono Jati, CV Laksana Abadi.







SPBU untuk melayani kapal-kapal di Pelabuhan Batang.







Lapangan Penumpukan Pendaratan Batu Bara.







Kapal Tarik/Tug Boat







Kapal Patroli Dari fasilitas yang ada tersebut di atas ada keinginan untuk melakukan



peningkatan pengembangan Pelabuhan Batang dari status Pelabuhan Batang Kelas V menjadi Pelabuhan Standart dengan sarana dan prasarana yang cukup yaitu dengan penengadaan Alur Pelayaran dengan kedalaman minimal –4 s/d –5 LWS sehingga bisa untuk lalu lintas keluar masuk kapal-kapal niaga. Untuk hal ini diperlukan pengerukan dan reklamasi supaya keadaan alur Pelabuhan Batang bisa terpenuhi. Untuk Break Water yang dimiliki sekarang adalah untuk Pelayaran Kapal Perikanan sehingga menyulitkan kapal-kapal niaga masuk ke Pelabuhan Batang. Oleh karenanya perlu dibuat Break Water baru dan reklamasi agar kapal-kapal niaga bisa berlabuh. Potensi pasar yang dapat diambil adalah agar supaya barang–barang tersebut dapat dialihkan melalui pelabuhan Batang. Dasar dari pengalihan ke pelabuhan Batang adalah karena jarak pengiriman barang dan penerimaan barang dari dan ke tempat lokasi penerimaan barang yang lebih dekat daripada melalui pelabuhan lain. Pengembangan pelabuhan Batang, keberhasilannya akan sangat tergantung dari volume barang yang akan melalui pelabuhan tersebut, yaitu volume barang yang diperkirakan akan memanfaatkan fasilitas pelabuhan. Tujuan dilakukan evaluasi pertumbuhan dan permalan arus muatan ini adalah untuk memperkirakan banyaknya arus muatan yang keluar ataupun masuk melalui pelabuhan Batang hingga tahun 2024.



2



Metode yang digunakan dalam Feasibility Study Pembangunan Pelabuhan Niaga Kabupaten Batang adalah survey dan pengamatan (observasi) di lapangan. Survey lapangan dan observasi dilakukan untuk memperoleh data potensi hinterland dan kondisi operasional pelabuhan. Data primer diperoleh melalui: (1) wawancara langsung dengan pejabat kunci, (2) Survey lapangan yang berupa pengamatan langsung terhadap pelaksanaan operasional pelabuhan dan potensi hinterland, dan (3) Diskusi dengan tim pendamping proyek. Sementara data sekunder diperoleh melalui (1) Pengumpulan peraturab atau ketentuan-ketentuan perundangan yang berlaku, peraturan pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri, serta keputusan-keputusan intern yang diterbitkan oleh daerah, (2) berbagai eputusan tentang pelabuhan. Data yang diperoleh akan diklasifikasikan, dianalisis, dan diolah sesuai dengan tahapan dan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan serta dianalisis kelayakannya menurut aspek ekonomi dan keuangan. 1.



Metode Peramalan Perhitungan arus muatan dan kapal yang melalui pelabuhan Batang dipengaruhi oleh pertumbuhan dari beberapa faktor yaitu GNP, PDRB, Jumlah penduduk dan sektor produksi. Faktor-faktor yang dianalisa dengan menggunakan metode regresi linier adalah GNP, PDRB, dan jumlah penduduk, hal ini disebabkan karena karakteristik data pertumbuhan dari GNP, PDRB, dan jumlah penduduk yang relatif konstan tiap tahunnya, sehingga metode regresi linier cocok untuk memproyeksikan pertumbuhannya pada tahun-tahun berikutnya. Sedangkan untuk faktor-faktor produksi yang meliputi pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan industri, arus muatan dan jumlah kapal, digunakan metode regresi non linier yang berfluktuatif setiap tahunnya, sehingga metode regresi non linier time depending dianggap cocok untuk memproyeksikan pertumbuhannya. a.



Metode Regresi Linier Persamaan umum regresi linier sederhana adalah: Y = a + bX Keterangan: Y = peubah tak bebas, yaitu hasil yang ingin diketahui X = peubah bebas, yaitu parameter yang diketahui a = intersep



3



b = kemiringan yang dicari b.



Metode Regresi Nonlinier Penyelesaian bentuk persamaan regresi non linier menggunakan metode Levenberg-Marquart (LM). Metode ini menggabungkan metode Steepset Descent dan metode deret Taylor dasar, karena terbukti dapat menyelesaikan dengan cepat dan dapat diandalkan untuk mengoptimasi bentuk nonlinier. persamaan. Pemodelan regresi non linier dibagi dalam beberapa kelompok dasar yang disesuaikan dengan karakteristik dari masing-masing data yang dievaluasi. Pada studi ini kelompok yang sesuai untuk evaluasi data adalah kelompok pertumbuhan. Bentuk dasar persama yang digunakan dalam bentuk pertumbuhan ini adalah sebagai berikut: - Exponential Assoc (1) : Y = a (1-e-bx) - Exponential Assoc (2) : Y = a (b-e-cx) - Saturation Growth : Y = a Ln (x)-b



c.



Metode Linier Berganda Penyelesaian bentuk persamaa regresi linier berganda dimaksudkan untuk melihat pengaruh dari variabel bebas yang lebih dari satu karena banyaknya data pengamatan. Secara umum pemodelan persamaan linier berganda dengan variabel bebas lebih dari satu dapat dinyatakan sebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + ........ + bi Xi + 



Keterangan:



2.



Y



= variabel bebas



a



= intersep



b1 ... bi



= konstanta



X1 ... Xi



= variabel tak bebas.



Metode Penilaian Rencana Investasi a. Net Present Value (NPV) Dalam metode ini digunakan faktor diskonto. Pengeluaran adalah dilakukan pada saat mula-mula atau sekarang, sedangkan penerimaan baru akan diperoleh di masa-masa yang akan datang, padahal nilai uang sekarang adalah tidak sama atau lebih tinggi dari nilai uang dikemudian hari. Oleh karena itu jumlah estimasi penerimaan itu harus kita diskontokan, kita jadikan jumlah-



4



jumlah nilai sekarang (penilaian yang sebanding dengan pengeluarannya). Net Present Value dari investasi itu dapat diperoleh dengan menggunakan formulasi sebagai berikut. NPV



=



P1 P2 P3 Pn 1 + 2 + 3 + …… + (1+i) (1+i) (1+i) (1+i)n n



NPV



=∑ 1



Pn - IO (1+i)n



Keterangan: Pn = net cash flow pada tahun ke-t i



= tingkat diskonto



n



= lama waktu atau periode perlangsuga investasi



IO = pengeluaran mula-mula atau nilai investasi awal Untuk pengambilan keputusan, maka apabila NPV lebih besar dari nol (positif) maka berarti proyek itu menguntungkan. b. Profitabilities Index (PI) Profitabilitas Indeks (PI) adalah perbandingan dari Precent Value dari Net Cash Flow dengan Precent Value dari investasi awal. P . V Net Cash Flow(Proceeds) P .V . Initial Outlays( IO)



PI



=



PI



Pn ∑ = (1+i)n



i



1



IO Untuk pengambilan keputusan dari kriteria penilaian Profitabilitas Indeks (PI) adalah apabila PI lebih besar dari satu maka usulan investasi akan diterima dan dilaksanakan, tetapi apabila PI kurang dari saru maka usulan investasi itu akan ditolak. c. Pay-back Period (PBP) Payback Period menunjukkan periode waktu yang diperoleh untuk menutup kembali uang yang telah diinvestasikan dengan hasil yang akan diperoleh atau (Net Cash Flow) dari investasi tersebut. Sebelum analisis, harus ditetapkan terebih dahulu Pay-back period maksimum atau target Pay-back period. Apabila Payback Period investasi yang akan dilaksanakan lebih singkat atau pendek waktunya dibanding Payback Period maksimum yang disyaratkan 5



maka investasi itu akan dilaksanakan, tetapi sebelumnya apabila lebih panjang waktunya dibanding Payback Period maksimum yang disyaratkan maka investasi itu ditolak. Dari aspek ekonomi dimungkinkan bahwa adanya beberapa kesempatan yang hilang (opportunity loss) yang meliputi antara lain komoditas hinterland yang melewati pelabuhan lain, hilangnya kesempatan kerja di daerah Batang, perkembangan idustri pada umumnya dan khususnya idustri galangan kapal. Selain itu juga tidak berkembanganya infrastruktur (perbankan, perusahaan pelayaran, bea cukai dan sebagainya) yang berdampak pada terhambatnya perekonomian di daerah Batang. Proyek pengembangan Pelabuhan Batang dapat pula menimbulkan beberapa perubahan lain dalam masyarakat. Apabila proyek tersebut secara tidak langsung akan menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat, maka kenaikan ini merupakan keuntungan sosial tidak langsung. Sebaliknya, suatu proyek dapat pula menimbulkan biaya sosial tidak langsung yaitu apabila adanya proyek tersebut menurunkan kesejahteraan masyarakat. Alat yang digunakan dalam analisis finansial adalah Net Present Value Method, Profitability Index, dan Payback Period. Analisis kelayakan investasi ini dilakukan dengan menggunakan asumsi: 



Pengembangan Pelabuhan dilakukan mulai tahun 2006







Pengembangan akan selesai dikerjakan dalam satu tahun Dengan demikian komponen-komponen yang diperlukan dalam penggunaan



metode tersebut akan dihitung perkiraan pendapatan dan biaya mulai tahun 2007. Perkiraan Pendapatan Pelabuhan Perkiraan pendapatan bagi Pelabuhan Batang diperoleh melalui : 1.



Pendapatan fasilitas pokok pelabuhan, terdiri dari jumlah kunjungan kapal tiap tahun, jumlah hari yang dibutuhkan suatu kapal, jasa labuh (GT x jumlah kunjungan kapal x tarif labuh), jenis tambat, jenis dermaga



2.



Pendapatan fasilitas penumpukan, terdiri dari jasa gudang dan jasa penumpukan.



3.



Pendapatan pengusahaan alat-alat



4.



Pendapatan pelayanan usaha bongkar muat



5.



Pendapatan pengusahaan TBAL 6



6.



Pendapatan rupa-rupa usaha



Asumsi yang digunakan dalam penghitungan perkiraan pendapatan pelabuhan adalah setiap lima tahun sekali mengalami kenaikan 20% berdasarkan SK tarif dasar (Mei 2000). Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa tarif dasar mengalami kenaikan rata-rata 20% setiap lima tahun sekali. Perkiraan Pengeluaran Pelabuhan Biaya-biaya (pengeluaran) pelabuhan dapat dirinci sebagai berikut : 1.



Biaya tenaga kerja, berupa gaji, tunjangan, lembur dan lain-lain.



2.



Biaya pembelian bahan, antara lain adalah biaya konsumsi bahan bakar, pelumas, air, listrik dan lain-lain.



3.



Biaya pemeliharaan umum, berupa biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan fasilitas-fasilitas pelabuhan.



4.



Biaya penyusutan peralatan, merupakan kerugian akibat keausan dari peralatan yang digunakan.



5.



Biaya admministrasi kantor dan umum, mencakup biaya cetakan dan fotokopi, kertas dan alat-alat tulis, pengiriman surat dan kawat, surat kabar dan majalah, rapat dan jaminan rapat, perjalanan dinas/penugasan dan lain-lain.



Biaya Investasi Pengembangan Pelabuhan Biaya yang dikeluarkan untuk investasi pengembangan pelabuhan meliputi biaya yang dibutuhkan untuk: 1.



Reklamasi



2.



Pembuatan dermaga (Sheet Pile, Concrete Pile)



3.



Bangunan Sarana dan Prasarana (Open storage, gudang, dan area parkir



kendaraan). Dalam perhitungan biaya investasi ini, belum termasuk pembelian peralatan. Pembelian peralatan mobil crane dan fork lift bisa dilakukan dengan kerja sama dengan perusahaan bongkar muat untuk pengadaannya atau dengan sistim sewa. Analisa Kelayakan Investasi Untuk keperluan analisis tersebut maka diberlakukan asumsi-asumsi sebagai berikut: 1.



Discount factor yang digunakan adalah 16 %.



2.



Umur lnvestasi adalah 20 tahun.



7



3.



Proyek mulai dilaksanakan tahun 2006.



4.



Proyek selesai dalam waktu satu tahun.



5.



$ 1.00 sama dengan Rp 9.800. Berdasarkan analisis evaluasi investasi (yang disampaikan pada lampiran), maka



dapat disimpulkan bahwa pembangunan pelabuhan niaga Batang dengan kedalaman -3,5 m menguntungkan/layak untuk dilaksanakan karena NPV selama umur investasi positif (NPV = Rp 60,365,729,038) dan profitability indexnya lebih besar dari satu (PI = 1,27). Sedangkan investasi akan kembali dalam waktu 13 tahun 3 bulan yang lebih kecil dari umur investasi. Cash Flow I



C



2006



C



2007



C



2008



B



C



2009



B



C



2010



B



C



2011



B



C



2012



B



C



2013



B



C



2014



B



C



2015



B



C



2016



B



C



2017



B



2018



B



8



C



C



2019



B



C



2020



B



C



2021



B



C



2022



B



C



2023



B



C



2024



B



C



2025



B



2026



B



B



Lampiran 1 Jumlah Kapal Masuk/Keluar di Pelabuhan Batang Tahun 2001-2004 Jumlah Kapal No



Tahun



Masuk



1 2001 582 2 2002 997 3 2003 527 4 2004 566 Sumber: Kantor Pelabuhan Batang



Keluar 582 964 485 570



Jumlah Barang Bongkar Muat (ton) (ton) 3495 7293 1741 1992 1864 1644 3073 7587



Lampiran 2 Hasil Perhitungan Pertumbuhan dan Perkiraan Barang Keluar Melalui Pelabuhan Batang



9



10



Lampiran 3 Hasil Perhitungan Pertumbuhan dan Perkiraan Barang Masuk Melalui Pelabuhan Batang Lampiran 4 Realisasi dan Perkiraan Arus Kunjungan Kapal dan Jumlah Barang (ton/m3) di Pelabuhan Batang



11



Lampiran 5 Perkiraan Arus Kunjungan Kapal untuk Baran Eksport untuk Kapal Maksimal 1.425 GT



12



Lampiran 6 Perkiraan Arus Kunjungan Kapal untuk Barang Import/Bongkar untuk Kapal Maksimal 1.425 GT



13



Lampiran 7 Rasio Muatan Dari Arus Kunjungan Kapal Untuk Barang Eksport Tahun 2016 (Kapal Maksimal 1.425 GT)



14



Lampiran 8 Rasio Muatan Dari Arus Kunjungan Kapal Untuk Barang Eksport Tahun 2026 (Kapal Maksimal 1.425 GT)



15



Lampiran 9 Rasio Muatan Dari Arus Kunjungan Kapal Untuk Barang Import Tahun 2016 (Kapal Maksimal 1.425 GT)



Lampiran 10 Rasio Muatan Dari Arus Kunjungan Kapal Untuk Barang Import Tahun 2026 (Kapal Maksimal 1.425 GT)



Lampiran 11 Tarif Jasa Dermaga



16



Lampiran 12 Perkiraan Pendapatan Pelabuhan Batang Tahun 2007-2026 ( Maks. 1.425 GT)



Lampiran 13 Perkiraan Biaya Operasi Pelabuhan Batang Tahun 2007 - 2026 ( Maks. 1.425 GT)



18



Lampiran 14 Perkiraan Biaya Investasi Pengembangan Pelabuhan Batang ( maks 1.425 GT)



20



Lampiran 15 Analisa Perhitungan Operating Ratio dan Working Ratio (Maks. 1.425 GT)



Lampiran 16 Analisis Net Present Value (Maks. 1.425 GT)



22