5 0 560 KB
MAKALAH STUDI KELAYAKAN MANAJEMEN PROYEK PROYEK JALAN DAN JEMBATAN
Disusun oleh: Rizki Pamungkas NPM : 197002019
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2020
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Studi Kelayakan adalah suatu penelitian ilmiah yang dikembangkan dengan prinsip manajemen untuk menilai kelayakan suatu proyek yang direncanakan apakah dapat dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan atau tidak.Fungsi kegiatan studi kelayakan adalah untuk menilai tingkat kelayakan suatu alinyemen pada koridor yang terpilih pada pra studi kelayakan dan menajamkan analisis kelayakan agar lebih alternatif solusi yang unggul. Mengacu pada Peraturan Pemerintah RI No.25 tahun 2000 tentang kewenangan dan fungsi Pemerintah dalam menunjang pelaksanaan pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana jalan dan jembatan ,maka salah satu bentuk konkrit dari fungsi tersebut adalah menyusun dan mensosialisasikan terhadap norma,standar,pedoman dan manual(NSPM).Tujuannya adalah untuk menganalisis alinyemen pada koridor yang terpilih pada pra studi kelayakan.Apabila pra studi kelayakan belum dilaksanakan ,maka lingkup kegiatannya meliputi gabungan dari kedua studi tersebut, yaitu pra studi kelayakan dan studi kelayakan. Lingkup Studi Kelayakan
Formulasi kebijakan perencanaan yang meliputi kajian terhadap kenijakan dan sasaran perencanaan, lingkupan dan penataan ruang, serta pengadaan tanah
Kajian terhadap kondisi eksiting pada wilayah studi pengambilan data fisik, ekonomi dan lingkungan
Prediksi hasil analisis kuantitatif untuk setiap alternatif solusi
Kajian penggunaan alternatif teknologi dan standar yang berkaitan dengan kebutuhan proyek
Studi komparasi alternatif solusi pada koridor yang terpilih dalam pra studi kelayakan
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana formulasi kebijakan perencanaan dalam studi kelayakan proyek jalan dan jembatan ? 2. Bagaimana solusi alternatif terkait dengan studi kelayakan proyek jalan dan jembatan ? 3. Apa saja aspek- aspek analisis dalam studi kelayakan terkait dengan studi kelayakan proyek jalan dan jembatan? C. Tujuan Makalah Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:: 1. Untuk mengetahui formulasi kebijakan perencanaan dalam studi kelayakan proyek jalan dan jembatan. 2. Untuk mengetahui solusi alternatif terkait dengan studi kelayakan proyek jalan dan jembatan. 3. Untuk mengetahui aspek- aspek analisis dalam studi kelayakan terkait dengan studi kelayakan proyek jalan dan jembatan.
BAB II PEMBAHASAN
A. Formulasi Kebijakan Perencanaan Proyek Jalan dan Jembatan 1. Kajian tentang kebijakan dan sasaran perencanaan Kebijakan dan sasaran perencanaan umum dari proyek perlu diformulasikan kembali dengan memperhatikan hasil dari pra studi kelayakan. Atas dasar kebijakan dan sasaran perencanaan perlu ditetapkan fungsi dan kelas jalan, serta parameter perencanaan jalan,seperti kecepatan renana ,tingkat kinerja arus lalu lintas,dan pembebanan jembatan.Melaksanakan pembangunan secara bertahap untuk memodifikasi ketentuan perencanaan di paruh waktu. 2. Kajian tentang lingkungan dan tata ruang Jalan dan lalu lintas yang melewatinya,harus dapat diterima oleh lingkungan disekitarnya baik pada waktu pengoperasian ,waktu pembangunan dan pemeliharaan.Misalna dari rute tidak melalui daerah konservasi, tidak menimbulkan dampak yang besar,dampak sosial dan pengadaan tanah ,penyusunan AMDAL dan UKL-UPL serta mendukung tata ruang dari wilayah studi.Dengan itu jalan harus mempunyai peran dengan mendukung tata guna lahan/tanah dari wilayah studi satu sistem transportasi.
3. Kajian tentang pengadaan tanah Pengadaan tanah merupakan langkah awal kegiatan pelaksanaan kontruksi jalan dan jembatan ,dalam pelaksanaannya tidak mudah dan membutuhkan waktu, serta pelaksanaannya seringkali merugikan masyarakat.Lahan harus dapat dibebaskan sesuai dengan kebutuhan akan Rumija pada alternatif solusi yang terpilih.Dalam pelaksanaanya pengadaan tanah sering kali melebihi Rumija yang direncanakan,karena adanya sedikit sisa lahan yang terpaksa harus dibebaskan dan nantinya luas rumija harus dihitung karena ini merupakan komponen dari perhitungan biaya proyek.Pengadaan tanah harus selesai pada tahap awal konstruksi ,sehingga serah terima lapangan kepada pihak kontraktor dapat dilaksanakan.Tanah yang diperuntukan bagi proyek jalan dan jembatan dibebaskan melalui mekanisme yang sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku dengan mempertimbangkan kriteria/faktor tata guna lahan dan kesesuaiannya.Berikut kegiatan yang berpengaruh besar terhadap pengadaan tanah,:
Penetapan tanggal permulaan yang tepat untuk pekerjaan konstruksi
Penetapan dan perhitungan biaya proyek
Kebijakan dan regulasi pemerintah kaitannya dengan pertanahan dan pengadaan tanah
B. Solusi Alternatif Studi Kelayakan Proyek Jalan dan Jembatan
Beberapa alternatif solusi yang potensial dari hasil pra studi kelayakan diformulasikan , untuk dilakukan studi yang lebih teliti.Alternatif solusi tersebut harus sudah memenuhi kebijakan dan sasaran perencanaan dari proyek ,dapat dilaksanakan secara teknis dan aspek lingkungan tidak ada kendala..Alternatif solusi harus memperhatikan karakteristik rancangan geometri,sesuai dengan fungsi dan kelas jalan yang diusulkan.Alternatif solusi yang baik secara ekonomi adalah yang mempunyai biaya transportasi total yang minimal,artinya bahwa total biaya pelaksanaan,pemeliharaan dan pengoperasian dari jalan dan jembatan adalah sekecil mungkin,yaitu:
Rute lebih pendek dan biaya pelaksanaan tinggi dapat menjadi alternatif yang layak secara ekonomis
Rute lebih pendek dan jembatan yang lebih panjang pada alinyemen yang datar dapat menjadi alternatif yang baik
Rute yang melalui daerah yang labil secara geologi,atau melalui patahan/siar dapat membutuhkan biaya pemeliharaan yang tinggi dan mempunyai operasi keandalan yang rendah.
Untuk pembangunan yang bertahap ,alinyemen horisontal dan vertikal jalan harus sesuai dengan kelas jalan dan kecepatan rencana yang diinginkan.Tahap awal berupa badan jalan yang lebih sempit atau tebal perkerasan yang belum mencakup pembebanan sampai akhir umur rencana.
C. Aspek-aspek Analisis Studi Kelayakan Jalan dan Jembatan 1. Aspek Hukum Secara khusus aspek hukum kurang mendapat perhatian dari pemerkasa proyek maupun penyusun studi kelayakan. Padahal, aspek ini merupakan dasar dari aspek – aspek yang lain dalam menentukan kelanjutan bangunan nantinya. Tidak jarang suatu proyek gagal dibangun atau proses pembangunan berhenti di tengah jalan karena terbentur masalah legalitas (kelengkapan, kesemperunaan dan keaslian izin-izin dan dokumendokumen), kalim dari masyarkat setempat, dan lain sebagainya. 2. Aspek Sosial
Kependudukan Penilaian penetapan perkiraan dampak penting kependudukan / sosial mengacu pada pedoman teknis metode identifikasi dan analisis komponen sosial pada pekerjaan konstruksi jalan yang ditertibkan oleh Departmen Pekerjaan Umum dan Keputusan Ketua Bapedal Nomor 229/11/1996 mengenai pedoman teknis kajian aspek sosial dalam menyusun AMDAL.
Perubahan mata pencaharian
Pengaruh terhadap kekerabatan
Keamanan
Kesehatan Masyarakat
Pendidikan
Cagar Budaya dan peninggalan sosial
3. Aspek Ekonomi Apakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income per capita panduduksetempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR. Biaya Proyek
Analisis Proyek
Biaya Pengadaan Tanah
Break Event Point (BEP)
Biaya administrasi dan sertifikasi
Benefit Cost Ratio (B/C-R)
Biaya perancangan
Net Present Value (NVP)
Biaya konstruksi
Economic Internal Rate of Biaya Supervisi Return (EIRR)
Biaya supervisi Komponen biaya bukan proyek Nilai Sisa konstruksi
4. Aspek Teknis dan Teknologi
Lalu Lintas
Topografi
Geometri
Geologi dan Geoteknik
Perkerasan Jalan
Hidrologi dan Drainase
Struktur Jembatan
First Year Rate of Return (FYRR)
5. Aspek Manajemen Aspek manajemen yang dikaji mencangkup manajemen dalam pembangunan fisik proyek dan menajemen saat proyek nantinya dioperasikan.
6. Aspek Keuangan Aspek keuangan berkaitan dengan penentuan kebutuhan dana proyek pembangunan sekaligus pengalokasian serta mencari sumber dana yang bersangkutan secara efisien, sehingga memberikan tingkat keuntungan yang menjanjikan bagi pemilik proyek (owner) atau investor. 7. Aspek Lingkungan AMDAL secara khusus adalah meliputi dampak lingkungan disekitarnya,baik didalam usaha atau proyek manapun diluar suatu proyek yang akan dijalankan Diperlukan pengkajian mendalam terhadap pengaruh pembangunan terhadap lingkungan sekitar.Antara lain lingkungan biologi, pengaruh terhadap flora dan fauna, lingkungan fisika
– kimia ,kondisi tanah ,kualitas air ,temperature lingkungan ,polusi udara ,kebisingan dan vibrasi.
BAB III KESIMPULAN
Dalam melakukan sebuah studi kelayakan dalam proyek pembangunan ataupun pengembangan jalan dan jembatan harus memperhatikan kebijakan, analisis solusi,dan aspek aspek terkait pra studi kelayakan.Hal ini bertujuan agar proyek tersebut tidak mengalami kendala dan masalah yang lain ketika benar-benar kita analisis sebelumnya baik itu dari segi ekonomi ,finansial ,konstruksi dan lingkungan.Serta dalam penulisan makalah imi tentang studi kelayakan proyek jalan dan jembatan ini bisa mengacu pada pedoman umum yang telah dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum tahun 2005 tentang “Studi Kelayakan Proyek Jalan dan Jembatan”.