Sulaman CJR [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL JOURNAL REVIEW MK. TEKNIK DASAR SULAMAN PRODI S1 TATA BUSANA



Skor Nilai:



TEKNIK DASAR SULAMAN



NAMA



: EVI NOVIYANTI SIMANGUNSONG



NIM



: 5203143014



DOSEN PENGAMPU



: Dra. Nurhayati Tanjung, M.Pd. Ulfa Annida Damanik, M.Pd



MATA KULIAH



: Teknik Dasar Sulaman



PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA BUSANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN MARET, 2021



KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review (CJR) yang berjudul “Teknik Dasar Sulaman”. Tidak lupa juga saya berterima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberi kesempatan untuk menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Teknik Dasar Sulaman. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan CKR ini terdapat banyak kekurangan dan sangat jauh dari sempurna baik dari penyusunan kata, bahasa maupun materi. Oleh sebab itu saya berharap adanya kritik serta saran setiap pembaca demi perbaikan tugas yang akan saya buat di kemudian hari, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Dengan ini saya mempersembahkan CJR Teknik Dasar Sulaman ini dengan rasa terimakasih dan semoga ini dapat menambah pengetahuan dan memberi manfaat bagi pembaca. Akhir kata saya ucapkan banyak terimakasih.



Riau, 20 September 2021



Evi Noviyanti S



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................................... 1 1.1



Rasionalisasi pentingnya CJR ............................................................................................... 1



1.2



Tujuan penulisan CJR .............................................................................................................. 1



1.3



Manfaat CJR ................................................................................................................................. 2



1.4



Identitas Buku yang di review ............................................................................................. 2



BAB II. RINGKASAN ISI JOURNAL....................................................................................... 4 2.1



Ringkasan Journal 1 ................................................................................................................. 4



2.2



Ringkasan Journal 2 ................................................................................................................. 7



2.3



Ringkasan Journal 3 ................................................................................................................. 9



BAB III. PEMBAHASAN ....................................................................................................... 11 3.1



Kelebihan Journal ................................................................................................................... 11



3.2



Kekurangan Journal ............................................................................................................... 12



BAB IV. PENUTUP................................................................................................................. 13 4.1



Kesimpulan .............................................................................................................................. 13



4.2



Saran ............................................................................................................................................ 13



DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 14



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Rasionalisasi pentingnya CJR Disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu journal sebagai sumber bacaan selain buku dalam mempelajari mata kuliah kepemimpinan, sebaiknya kita terlebih dahulu mengkritisi journal tersebut agar kita mengetahui journal mana yang lebih relevan untuk dijadikan sumber bacaan. Critical Journal Review adalah tugas dimana mahasiswa dituntut untuk mengkritik, mengulas jurnal yang sudah ada. Untuk mengulas sebuah jurnal kita dapat memperolehnya melalui membaca jurnal terlebih dahulu kemudian meringkas isi jurnal lalu mengkritik kelebihan dan kekurangan pada pembahasan isi jurnal tersebut. Review journal ini berisi tentang aspek-aspek pada pelatihan dan pembinaan pada pengrajin tenun mengenai kewirausahaan. Cara- cara dalam membuat tenun hingga sampai pada bidang pemasarannya. Serta merubah pola pikir ibu rumah tangga menjadi wirausaha guna meningkatkan kesejahteraan hidup mandiri. Artikel ini



diakhiri dengan harapan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam bidang tata busana. 1.2 Tujuan penulisan CJR 1.



Untuk penyelesaian tugas CJR dalam mata kuliah Teknik Dasar Sulaman



2.



Menambah wawasan dengan mencari dan mengetahui informasi mengenai topik permasalahan dari jurnal yang akan diriview;



3.



Meningkatkan kemampuan untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan pada materi yang telah dipelajari;



4.



Menguatkan kemampuan mahasiswa dalam membaca cepat dan dapat memahami isi daripada jurnal yang diriview.



3



1.3 Manfaat CJR Manfaat yang didapat dari Critical Journal ini adalah sebagai berikut: 1.



Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah jumal atau hasil karya tulis ilmiah lainnya secara ringkas;



2.



Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang dikritik;



3.



Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut dibuat;



4.



Memberi masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan substansi jurnal.



1.4 Identitas Jurnal Jurnal 1 1.



Judul Artikel



:



Pelatihan Keterampilan Membuat Hiasan Busana (Embroidery) Pada Masyarakat Kelurahan Majener Kabupaten Sorong



2.



Nama Jurnal



:



Journal of Textile Science & Engineering



3.



Edisi Terbit



:



2019



4.



Pengarang



:



Febry Jein Andjar, Retno Dewi Wijiastuti, Addiyat Nova



5.



Penerbit



:



Universitas Muhammadiyah Sorong



6.



Kota Terbit



:



Papua Barat



7.



E-ISSN



:



2657-0629



8.



Volume, nomor



:



Vol. 06 No. 01



9.



Halaman



:



pp. 40-49



:



https://ejournal.um-sorong.ac.id/index.php/pdf



10. Alamat Situs



4



Jurnal 2 1.



Judul Artikel



:



Pengaplikasian Tusuk Dasar Sulaman Benang Pada Lenan Rumah Tangga Dalam Peningkatan Nilai Produk di BLK (Balai Latihan Kerja) Kota Padangsidempuan



2.



Nama Jurnal



:



Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa ( JPMA)



3.



Edisi Terbit



:



2021



4.



Pengarang



:



Khairunnisa Butar-Butar, Olivia Feby Mon Harahap



5.



Penerbit



:



Universitas Aufa Royhan



6.



Kota Terbit



:



Padangsidimpuan



7.



E-ISSN



:



2715-0178



8.



Volume, nomor



:



Vol. 03 No. 01



9.



Halaman



:



pp. 1-4



10.



Alamat Situs



:



https://ejournal.unar.ac.id



:



Aplikasi Teknik Sulaman Pada Produk Fesyen



Jurnal 3 1.



Judul Artikel



Bertemakan Bordir 2.



Nama Jurnal



:



Jurnal Sulaman Bordir



3.



Edisi Terbit



:



2018



4.



Pengarang



:



Theresa gestani oktavia, Baiq Yuliatin Ihsani



5.



Kota Terbit



:



Tasikmalaya



6.



E-ISSN



:



2620- 9780



7.



Volume, nomor



:



Vol. 01 No. 01



8.



Halaman



:



pp. 1-50



9.



Alamat Situs



:



http://www.albany.edu/history/HIS530/ burlesque/abriefhistor y.html



5



BAB II RINGKASAN ISI JOURNAL 2.1 Ringkasan Jurnal 1 Pendahuluan Era globalisasi memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah bidang fashion. Kebutuhan akan fashion tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Fashion berkaitan erat dengan gaya hidup (life style) seseorang sehingga fashion selalu berkembang sesuai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Fashion menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan dari penampilan dan gaya keseharian. Salah satu aktivitas yang dapat meningkatkan taraf ekonomi yaitu dengan membuat kerajinan menghias busana. Menghias busana adalah memperindah segala sesuatu yang dipakai oleh manusia baik untuk dirinya sendiri maupun untuk keperluan rumah tangga. Menghias busana dapat dilakukan dengan berbagai teknik, salah satunya adalah teknik sulaman. Sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manikmanik, bulu burung, dan payet. Penerapan hiasan pada busana dalam bentuk sulaman menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Sulaman dapat menjadi salah satu alternatif usaha dalam bidang busana. Hiasan busana menjadi faktor utama dalam menentukan nilai jual, kualitas serta nilai estetika dari suatu busana. Selain itu, hiasan merupakan hal yang terpenting khususnya dalam bidang busana (Hati, 2009). Metode Tempat dan Peserta Kegiatan pelatihan dilaksanakan di Kelurahan Majener, bertempat di Gedung Serbaguna Kelurahan Majener. Adapun peserta pelatihan terdiri dari ibu-ibu rumah tangga dan anggota PKK Kelurahan Majener. Total peserta yakni 50 orang.



6



Bahan dan Alat Pelatihan Alat-alat yang digunakan yaitu jarum tangan dengan berbagai ukuran, jarum pentul, gunting besar/gunting kecil, tudung jari, pendedel, rader arbon jahit dan ram atau pembidangan. Bahan utama yaitu kain yang akan dihias dan bahan penunjang yaitu bahan untuk membuat hiasan itu sendiri seperti aneka jenis benang, aneka jenis pita, aneka jenis tali, manik, payet, batu-batuan dan lain-lain. Hasil dan Pembahasan Dalam busana menghias berarti memperindah segala sesuatu yang dipakai oleh manusia. Benda yang dipakai untuk diri sendiri antara lain blus, rok, celana, tas, topi dan lain-lain, sedangkan untuk keperluan rumah tangga diantaranya yaitu taplak meja, bed cover, bantal kursi, gorden, dan lain-lain. Ditinjau dari tekniknya, menghias kain dibedakan atas 2 macam yaitu menghias permukaan bahan yang sudah ada dengan bermacammacam tusuk hias baik yang menggunakan tangan maupun menggunakan mesin dan dengan cara membuat bahan baru yang berfungsi untuk menghias benda. Desain hiasan merupakan desain yang dibuat untuk meningkatkan mutu dari desain struktur suatu benda. Adapun jenis-jenis ragam hias yang dapat digunakan untuk menghias bidang atau benda yaitu: 1.



Bentuk naturalis, yaitu bentuk yang dibuat berdasarkan bentuk-bentuk yang ada dialam sekitar seperti, bentuk tumbuh-tumbuhan, hewan, batubatuan, dan lain-lain.



2.



Bentuk geometris, yaitu bentuk-bentuk yang mempunyai bentuk teratur dan dapat diukur menggunakan alat ukur seperti, segi empat, segi tiga, lingkaran, dan lain-lain.



7



3.



Bentuk dekoratif, yaitu bentuk yang berasal dari bentuk naturalis dan bentuk geometris yang sudah distilasi atau direngga sehingga muncul bentuk baru tetapi ciri khas bentuk tersebut masih terlihat.



Desain Hiasan Dibuat Sesuai Rencana Membut motif adalah merupakan seni menghias. Tujuan untuk membuat hiasan/motif hias adalah mempertinggi nilai benda, menambah keindahan benda, dan menarik perhatian. Motif dasar berupa garis lurus, garis zigzag, dan garis lengkung. Bentuk garis lurus sebagai pemula menyulam adalah membuat garis-garis lurus untuk jahitan tangan. Bentuk garis zigzag nerupakan lanjutan dari bentuk garis lurus, garis motif dasar bentuk zigzag. Bentuk garis lengkung adalah motif dasar dari pengulangan bentuk zigzag Memindahkan Desain Pada Busana. Pola hias yang sudah dirancang dipindahkan terlebih dahulu pada bahan yang akan dihias. Cara memindahkan desain hiasan ini tergantung pada kain yang digunakan. Untuk kain yang tebal dapat menggunakan karbon jahit. Karbon jahit diletakkan diatas kain atau antara bagian baik kain dengan dengan kertas desain motif, kemudian motif ditekan menggunakan pensil sehingga motif pindah ke atas kain. Sedangkan untuk kain yang tipis/transparan dapat langsung dijiplak menggunakan pensil, yang mana kertas motif diletakkan di bawah bahan. Menyimpan Kain/Busana Yang Telah Dihias Busana atau kain yang telah dihias hendaklah sudah bersih atau sudah dicuci ketika akan disimpan. Cara penyimpanannya dapat dilakukan dengan cara digantung pada Hanger dan ditutup dengan plastik sehingga terhindar dari debu. Jika penyimpanan dilakukan dalam lemari maka aturlah posisinya agar tidak terlalu berdempet sehingga ragam hias pada busana tidak rusak



8



2.2 Ringkasan Jurnal 2 Pendahuluan Kreativitas (Utami Munandar, 1995) adalah suatu kemampuan umum untuk menciptakan suatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasangagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Dengan modal kreatifitas dalam mengelola barang bekas seperti pakaian bekas. Kita dapat merubahnya menjadi produk baru dengan fungsi yang baru. Masker menjadi tren fashion terbaru yang menjadi kebutuhan dasar. Penggunaannya bukan hanya sekedar menjadi pelindung tetapi juga penunjang kesempurnaan dari penampilan seseorang. Selain masker, dengan adanya kebijakan Work From Home yang ditetapkan pemerintah. Menjadikan kebiasaan baru, yang mengharus setiap anggota keluarga lebih banyak melakukan kegiatan di rumah saja. Dari perubahan inilah, dapat menjadi salah satu peluang yang dapat diambil yaitu dengan menciptakan pelengkap lenan rumah tangga. Yang bertujuan untuk memberi tampilan baru pada rumah sehingga dapat mempertahankan semangat saat berada di rumah. Metode Untuk mencapai tujuan program pengembangan desain motif industri sulaman bayangan di Kenegarian Barung-Barung Balantai karekteristik materi, bahan, dan perajin menjadi pertimbangan dalam pemilihan metoda yang digunakan, yaitu : a.



Membuat prototype produk dengan desain motif bervariatif. Motif yang dibuat direlevansikan dengan utility produk, nilai tambah, dan konsumen. Kegiatan ini dilakukan di studio jurusan Seni Rupa FBSS UNP Padang.



b.



Pada awal kegiatan, diberikan wawasan desain seperti konsep dasar, prinsipprinsip desain dan proses pengembangan desain motif sulaman. Kegiatan ini didominasi dengan demonstrasi, dan diskusi.



c.



Materi praktek atau keterampilan pengembangan desain motif disiapkan dalam bentuk "job sheet" yang dilengkapi dengan contoh-contoh motif. Materi-materi tersebut digandakan dan dibagikan kepada peserta sebagai sumber belajar untuk membantu memudahkan proses pembelajaran.



9



d.



Proses pembuatan desain motif sesuai dengan proses pengembangan desain motifsulaman dan teknik penerapannya, dilakukan dengan demonstrasi diikuti dengan latihan, dan bimbingan.



e.



Pembuatan desain motif sesuai dengan prototype, dan pembuatan desain baru, dilakukan dengan cara pemberian tugas (resitasi).



f.



Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan, dan untuk melihat ketercapaian tujuan, selama proses implementasi dan pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi terhadapproduk yang dihasilkan, dan selanjutnya diberikan umpan balik. 1)



Evaluasi proses, bertujuan untuk melihat efektifitas dan efisiensi proses. Apakah perlakuan sudah dilaksanakan tepat waktu, apakah materi-materi penting sudah disajikan, bagaimanakah efektif program yang dirancang.



2)



Aspek pengetahuan dan kemampuan mendesain, dianalisis dari desain motif yang dibuat



Tempat dan Peserta Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Padangsidempuan. Peserta kegiatan ini melibatkan 2 orang instruktur dan 30 orang peserta dengan rentang usia 17 – 40 tahun. Hasil dan Pembahasan Hasil dari kegiatan penyuluhan keterampilan ini di lanjutkan dengan memberikan evaluasi kepada peserta. Dengan menanyakan apakah terdapat ide lain yang dapat diciptakan untuk meningkatkan nilai produk. Beberapa hal yang diungkapkan oleh peserta dapat menggambarkan respon positif dan tersampainya materi tentang peningkatan nilai produk. Sehingga semakin membuka wawasan serta kepekaan peserta dalam mengolah produk yang bernilai ekonomi. Pengaplikasian beberapa tusuk dasar sulaman benang pada masker dan sarung bantal dilakukan pada kegiatan ini oleh peserta dengan instruksi dari instruktur. Terlihat beberapa orang peserta sudah mengenal dan mampu mempraktekkan beberapa jenis tusuk dasar sulaman benang, sehingga mempermudah penyaji dalam pemaparan dan praktek. 10



2.3 Ringkasan Jurnal 3 Pendahuluan Pemberdayaan industri kecil sulaman bayangan pada program vucer ini, kompetensi para perajin ditingkatkan dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis tentang proses pengembangan desain motif. Motif yang digunakan merupakan kombinasi motif tumbuh-tumbuhan dengan motif geometris atau dengan motif binatang dan sebagainya. Bentuk-bentuk motif ini dapat dimodifikasi sedemikian rupa untuk disesuaikan dengan jenis produk yang akan dibuat agar kesannya tidak monoton dan kaku. Di samping itu, pengembangan



juga



diarahkan



kepada



penggunaan



motif



tradisional.



Pengembangan dimaksudkan untuk meningkatkan mutu produk sulaman agar dapat merebut selera pasar yang lebih luas. Dengan adanya pangembangan desain motif, pada gilirannya daya saing produk akan dapat ditingkatkan. Metode Langkah penelitiannya yaitu dengan membuat beberapa jenis sulaman bordir yang ada di dalam penjelasan jurnal seperti mulai dari •



bordir manual Tasikmalaya







bordir komputer yang cenderung kaku. Pengaplikasian bordir juga luas. Bordir yang biasa kita temukan di produk



fashion, stationary, hingga produk interior. Material yang digunakan pada pembuatan karya tugas akhir ini bervariasi. Dalam pembuatan gaun, di pilih material bahan tile yang termasuk ke dalam lightweight fabric. Dengan alasan, bahan tile yang menerawang dan menciptakan tekstur menggumpal cocok degan konsep penulis yang ingin menunjukkan keindahan tubuh si pemakainya. Kemudian digunakan pula mediumweight fabric seperti satin dan tafetta. Kedua kain ini digunakan dalam pembuatan bustier dan blazer Tempat dan Peserta Masyarakat dan mahasiswa yang tentuya mempunyai kemampuan dalam bidang bordir



11



Hasil dan Pembahasan •



Seperti telah dikemukakan diatas, untuk Kriya bordir menghasilkan produk kerjainan uang memiliki peran penting bagi perkembangan perekonomian, terbukti saat krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1998, bordir menjadi salah satu produk andalan Indonesia (Suhersono, 2011:60). Bahkan kriya bordir ini bisa bersaing dengan produk internasional dari Malaysia, China, Jepang, Timur Tengah, bahkan Eropa. Inilah yang membuat usaha bordir mendapat perhatian dari pemerintah. Harga produk bordir yang ada di pasaran sangat bervariatif, tergantung pada kualitas bordir dan luas bidang yang dibordir. Semakin halus dan rumit pengerjaan suatu objek bordir, akan lebih mahal harganya. Semakin besar bidang bordir, juga mempengaruhi harga objek bordir tersebut. Harga sehelai kain bordir seluas 1 x 1meter berkisar antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung material, tingkat kesulitan, dan teknik yang digunakan







Jenis bordir di masyarakat pun sangat bervariasi. Mulai dari bordir manual Tasikmalaya hingga bordir komputer yang cenderung kaku. Pengaplikasian bordir juga luas. Bordir yang biasa kita temukan di produk fashion, stationary, hingga produk interior. Material yang digunakan pada pembuatan karya tugas akhir ini bervariasi. Dalam pembuatan gaun, di pilih material bahan tile yang termasuk ke dalam lightweight fabric. Dengan alasan, bahan tile yang menerawang dan menciptakan tekstur menggumpal cocok degan konsep penulis yang ingin menunjukkan keindahan tubuh si pemakainya. Kemudian digunakan pula mediumweight fabric seperti satin dan tafetta. Kedua kain ini digunakan dalam pembuatan bustier dan blazer. Pertimbangan menggunakan bahain ini adalah, karena sususan tenun bahannya yang membuat lapisan kain menjadi mengilat dan terlihat lebih mewah sedangkan alasan penulis menggunakan tafetta bridal dalam pembuatan blazer, karena memiliki tekstur yang halus, namun dapat mencapai struktur kaku yang sesuai dengan rancangan yang dimaksud.



12



BAB III PEMBAHASAN 3.1 KELEBIHAN JOURNAL JOURNAL 1 : 1.



Judulnya sesuai dengan isi, menarik, dan terdapat variabel bebas dan terkait.



2.



Abstrak penelitian sudah mencakup komponen tujuan, metodologi penelitian, hasil penelitian, dan kesimpulan.



3.



Pendahuluan dalam penelitian ini sudah dijelaskan mengapa penelitian ini penting dilakukan.



4.



Mencantumkan desain penelitian, teknik analisis data, dan teknik sampling.



5.



Hasil penelitian sudah sesuai dengan isi jurnal dan isi abstrak serta disertai gambar-gambar sehingga sangat mudah untuk memahami dan menarik.



6.



Kesimpulan dalam penelitian ini sangat sederhana dan mudah dipahami.



JOURNAL 2 : 1.



Format penulisan jurnal ini tertata rapi sehingga menarik pembaca untuk melihat dan membaca isi jurnal.



2.



Sumber informasi pada jurnal ini juga sangat banyak yang dapat membuat penulis lebih memperdalam bahasan yang ada pada jurnal.



3.



Dalam jurnal ini memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan atau latar belakang dari permasalahan



4.



Penulisan jurnal ini teratur dan sesuai dengan kaidah pembuatan penulisan Jurnal.



5.



Kata yang digunakan juga dalam jurnal ini bersifat baku dan sesuai dengan Kamus EYD Bahasa Indonesia.



13



JOURNAL 3 : 1.



Format penulisan jurnal ini tertata rapi sehingga menarik pembaca untuk melihat dan membaca isi jurnal.



2.



Sumber informasi pada jurnal ini juga sangat banyak yang dapat membuat penulis lebih memperdalam bahasan yang ada pada jurnal.



3.



Dalam jurnal ini memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan atau latar belakang dari permasalahan



4.



Penulisan jurnal ini teratur dan sesuai dengan kaidah pembuatan penulisan Jurnal.



5.



Kesimpulan dalam penelitian ini sangat sederhana dan mudah dipahami.



3.2 KEKURANGAN JOURNAL JOURNAL 1 : 1.



Dalam pendahuluan belum menjelaskan tujuan penelitian dengan jelas, dan belum menjelaskan manfaat dengan detail



2.



Format penulisan jurnal kurang rapi



JOURNAL 2 : 1.



Pada bagian langkah-langkah membuat, penulis tidak menjelaskannya secara berurut dan jelas, sehingga hal itu menyulitkan untuk dipahami.



2.



Penelitian ini belum mencantumkan saran kepada peneliti selanjutnya



JOURNAL 3 : 1.



Bahasa yang digunakan sedikit sulit untuk di mengerti.



2.



Tidak memberitahukan deskripsi secara lengkap yang disertai gambar



14



BAB IV PENUTUP 1.1 KESIMPULAN Dari perbandingan tiga jurnal ini saya dapat mengambil kesimpulan, bahwa kedua jurnal sama-sama membahas tentang sulaman . Jurnal pertama dan ketiga membahas mengenai sulaman pada busana, sedangkan jurnal kedua membahas mengenai sulaman pada lenan rumah tangga. Kedua jurnal dikemas dengan baik sekali, dengan struktur yang jelas, mudah dipahami oleh pembaca dan disertai gambar gambar pendukung/dokumentasi. Banyak materi yang dikembangkan dari hasil ketiga journal tersebut, di antaranya yaitu teknik- teknik dalam membuat sulaman dengan berbagai macam. journal ini memberikan manfaat bagi mahasiswa tata busana, terutama dalam bidang teknik dasar sulaman dengan journal ini dapat membantu mahasiswa tata busana. 1.2 SARAN Dalam pembuatan Critical Journal Report ini masih banyak kekurangan. Sehingga saya sangat membutuhkan kritik maupun saran yang dapat membangun agar saya dapat membuat Critical Journal Report yang lebih baik. Journal ini dapat di revisi ulang untuk memperbaiki kata-kata yang kurang efektif. Dan ketiga journal tersebut dapat menjadi buku tambahan bagi dosen, guru dan mahasiswa dalam pembelajaran Teknik dasar sulaman.



15



DAFTAR PUSTAKA https://ejournal.um-sorong.ac.id/index.php/pdf https://ejournal.unar.ac.id http://www.albany.edu/history/HIS530/burlesque/abriefhistor y.html



16