Suppositoria Asam Mefenamat ACC Asdos [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORANSEMENTARA TEKNOLOGIFARMASISEDI AANPADAT SUPPOSI TORI AASAM MEFENAMAT



Di susunol ehKel ompokF2. 3: 1.Tant yPaul i na



( 2020212139)



2.Dest yHer awat i



( 2020212140)



3.Nov y t aAy uAdel l i aPut r i



( 2020212141)



4.Adi t aKur ni awat i



( 2020212142)



5.Ani saRet noUt ami



( 2020212143)



6.Cat urWi bowo



( 2020212144)



7.Mei daAsr i At i



( 2020212145)



8.Nov i t aWi cahy ani ngt y as



( 2020212146)



9.Ri r i nApr i ani Gust i ar



( 2020212147)



10.Yust i na



( 2020212202)



11.Amel i aSai d



( 2020212209)



12.I daay uAgar a



( 2020212210)



FAKULTASFARMASIPRODIS1FARMASI UNI VERSI TASPANCASI LA JAKARTA 2021



ACC/ 2092021



LAPORAN SEMENTARA 1. DATA PREFORMULASI A. ZAT AKTIF Zat aktif



1.



Asam mefenamat Sifat Fisika Kimia



▪ ▪



Pemerian : Serbuk hablur putih atau hampir putih: melebur pada suhu lebih kurang 230 derajat disertai peruraian







Kelarutan : larut dalam alkali hidroksida. Agak sukar larut dalam kloroform. Sukar larut dalam etanol dan methanol. Praktis tidak larut dalam air







Bobot molekul: 241,29 (FI ed VI Hal. 186)







Rumus molekul: C15H15NO2







pH: 7,1







Stabilitas: menggelap pada paparan cahaya dalam waktu yang lama, stabil pada 25 °C, 37 °C, & 45 °C.







Wadah dan penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya matahari (Farmakope Indonesia Ed. VI. Hal. 186







Khasiat : Analgetik , nyeri ringan sampai sedang sakit kepala, sakit gigi, nyeri pasca operasi dan postpartum, dan dismenoreghoea, dalam gangguan muskuloskeletal dan sendi seperti osteoarthritis dan rheumatoid arthritis, dan pada menorrhagia. (Martindale 36th ed. Hal: 80)







Dosis: 500 mg 3 kali sehari, pada dosis awal diikuti 250mg setiap 6 jam sesuai kebutuhan (Martindle 38 hal: 96)



▪ Zat Tambahan



Ott: oksidator kuat (MSDS)



2. Polyethylene Glycol (PEG) 400



1







Rumus Molekul : H(O-CH2-CH2)n OH dengan harga n antara 8,2 dan 9,1 (FI ed III hal 504)







BJ: 380 sampai 420 (FI ed III hal 504)







BM: 1.110-1.140







Pemerian: Cairan kental jernih, tidak berwarna atau praktis tidak berwarna; bau khas lemah; agak higroskopik. (FI ed IV hal 511)







Kelarutan: Larut dalam air, dalam etanol (95%) P, dalam aseton P, dalam glikol lain dan dalam hidrokarbon aromatik; praktis tidak larut dalam eter P dan dalam hidrokarbon alifatik. (FI ed IV hal 511)







Bobot jenis 1,110- 1,140. (FI ed IV hal 511)







pH : b/v 4,5-7,5 dalam 5% larutan







Kegunaan : sebagai basis supositoria (HOPE ED VI, Hal:519)







Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat. (FI ed IV hal 512)







Konsentrasi: 30 % v/v (HOPE ed 6 hal 518)







Stabilitas: stabil di udara dan dalam larutan, tidak mendukung pertumbuhan mikroba, dan tidak menjadi tengik. (HOPE Ed 6 hal 519)







OTT: Tidak dapat bercampur dengan zat warna (HOPE Ed 6 hal 520)







Titik Beku : 4-6 C



3. Polyethylene Glycol (PEG) 4000







Rumus molekul H(O-CH2-CH2)n OH harga n antara 68 dan 84 (FI Ed III hal 506)







BM : 3000-3700 (FI Ed III hal 506)







Pemerian: serbuk licin putih atau potongan putih kuning gading, praktis tidak berbau tidak berasa (FI Ed III hal 506)







Kelarutan: mudah larut dalam air, dalam etanol (95%) P dan dalam kloroform P, pratis tidak larut dalam Eter P (FI Ed III hal 506)







Kesempurnaan melarut dan warna larutan 5 g dalam air hingga 50 ml praktis jernih dan tidak berwarna (FI Ed III hal 506)







Stabillitas: stabil di udara dan dalam larutan, tidak mendukung pertumbuhan mikroba, dan tidak menjadi tengik. (HOPE Ed 6 hal 519) 2







OTT: Tidak dapat bercampur dengan zat warna (HOPE Ed 6 hal 520)







Konsentrasi: 30- 40% (HOPE ed VI hal 518)







Kegunaan : Sebagai basis Supositoria







Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat. (FI Ed III hal 504)







Titik Lebur: 50-58C



4. Oleum Cacao







TL: 31-34 C







Rumus kimia: C7H8N4O2







BM: 180,164 g/mol







Pemerian: Tampak kekuning-kuningan atau putih, padat dengan sedikit coklat







PH: 4-7







Kelarutan: larut dengan kloroform, eter, petroleum eter; larut dalam etanol yang mendidih , sedikit larut dalam etanol 95%







Stabillitas: pemanasan oleum cacao pada suhu 36 derajat dapat mengakibatkan kurangnya titik beku , hal ini dapat menentukan kesultan pengaturan supositoria, oleum cacao harus disimpan pada suhu tidak lebih dari 25 derajat. (HOPE ED 6, Hal: )







OTT: terjadinya reaksi kimia antara basis suppositoria lemak keras dan obat relatif jarang terjadi







Konsentrasi: 40%-96% (HOPE ED.6, Hal: 725)







Kegunan: Basis Supositoria (hidrofob)







Wadah: wadah kedap udara dan terhindar dari cahay sinar matahari tidak lebih dari 25 derajat.



5. Alfa Tokoferol







Rumus molekul : C29H50O2 (HOPE ED VI, Hal: 31) 3







BM : 430.72







Pemerian: cairan bening, tidak berwarna atau coklat kekuningan, kental, berminyak







Kelarutan: Kelarutan Praktis tidak larut dalam air; larut secara bebas dalam aseton, etanol, eter, dan minyak nabati.







Stabillitas: Tokoferol teroksidasi perlahan oleh oksigen atmosfer dan dengan cepat oleh garam besi dan perak. Produk oksidasi termasuk tokoferosa, tokofertilinon, dan tokoferilhydroquinone, serta dimer dan trimer. Ester tokoferol lebih stabil terhadap oksidasi daripada tokoferol bebas tetapi pada akibatnya antioksidan kurang efektif.







OTT: Tokoferol tidak kompatibel dengan peroksida dan ion logam, terutama besi, tembaga, dan perak. Tokoferol dapat diserap ke dalam plastik







Konsentrasi: 0.001–0.05% v/v (HOPE ed VI hal 518)







Kegunaan : Antioksidan







Wadah dan penyimpanan : dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan kering dan terlindung dari cahaya.



6. CERA ALBA (HOPE ed.6, hal: 779)







Pemerian: Lilin putih tidak berasa, berwarna putih atau agak kuning, lembaran atau butiran halus dengan beberapa tembus. Baunya mirip seperti lilin kuning tetapi kurang intens







Melting point 61–65 oC







Kelarutan: Larut dalam kloroform, eter, minyak tetap, minyak atsiri, dan karbon disulfida hangat; sedikit larut dalam etanol (95%); praktis tidak larut dalam air







Stabillitas: Ketika lilin dipanaskan di atas 1508C, esterifikasi terjadi dengan akibat penurunan nilai asam dan peningkatan titik leleh.







OTT : Tidak kompatibel dengan zat pengoksidasi







Konsentrasi: 1–20% (HOPE ed.6, hal: 779)







Kegunaan : Agen pelepas terkendali; agen penstabil; agen pengerasan







Wadah dan penyimpanan Lilin putih stabil bila disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya. 4



2. FORMULA - Zat aktif : asam mefenamat - Basis: PEG 400-PEG 4000 (hidrofil), oleum cacao (hidrofob) FORMULA I BASIS LIPOFIL Nama Bahan



Range Penggunaan



Asam Mefenamat



Dosis : 250 mg/6 jam (DI hal 1982)



Alfa Tokoferol Cera Alba Oleum Cacao



0,001-0,05% 1-20% Ad 100%



Formula digunakan 250 mg



yang



Kegunaan Analgesik



0,001% 4% Ad 100%



Antioksidan Basis Basis



FORMULA II BASIS HIDROFIL Nama Bahan



Range Penggunaan



Asam Mefenamat



Dosis : 250 mg/6 jam (DI hal 1982)



PEG 400 PEG 4000



60-70% 30-40%



Formula digunakan 250 mg



yang



70% 30%



Kegunaan Analgesik Basis Basis



3. PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN BASIS HIDROFOB Dibuat supositoria 5 buah @ 3 g 1. Bobot total



:5x3g



= 15 g



2. Basis saja



: 100% x 15 g = 15 g



a. Alfa Tokoferol



: 0,001% x 15 g



= 0,00015 g



b. Cera Alba



: 4% x 15 g



= 0,6 g



c. Ol Cacao



: 15 – (0,00015 g + 0,6 g) = 14,39985 g



3. Basis + 10% zat aktif : a. Asam Mefenamat : 10% x 15 g



= 1,5 g



b. Basis



: 90% x 15 g



= 13,5 g



: 0,001% x 13,5 g



= 0,135 mg (Pengenceran)



• Alfa Tokoferol Alfa Tokoferol



: 10 mg



Ol Cacao



: 5 g – 0,01 g = 4,99 g



Diambil = 0,135/10 x 5 g = 0,065 g • Cera Alba



: 4% x 13,5 g



• Ol. Cacao



: 13,5 g – (0,065+0,54) = 12,895 g



= 0,54 g



Perhitungan bilangan pengganti : 10% zat aktif



: 10% x ( rata-rata basis + 10% zat aktif) 5



90% basis



: 90% x ( rata-rata basis + 10% zat aktif)



Tabel perhitungan bilangan pengganti (setelah dibuat bobot supositoria yang diperoleh) : No. Sampel



Basis Saja



Basis + 10% zat aktif



Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Rata-Rata



Jumlah basis yang mengisi zat aktif : Rata-rata basis saja – 90% basis = …………. g – ……… g = ………. g 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑧𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓



Jadi basis untuk zat aktif 250 mg = 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 10% 𝑧𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 x basis yang mengisi zat aktif Dosis utk 1 cetakan supositoria = rata-rata jumlah basis saja – basis oleh zat aktif 250 mg Apabila akan dibuat 20 supositoria maka : Asam mefenamat



= 22 x 0,25 g



=6g



Ol Cacao



= 22 x ….. g



= …… g



BASIS HIDROFIL Dibuat supositoria 5 buah @ 3 g •



Bobot total



:5x3g







Basis saja (PEG 400 : PEG 4000) (70:30)



: 100% x 15 g = 15 g



PEG 400



: 70% x 15 g = 10,5 g



PEG 4000



: 30% x 15 g = 4,5 g







Basis + 10% zat aktif



c.



Asam Mefenamat : 10% x 15 g = 1,5 g



d.



Basis PEG



: 90% x 15 g = 13,5 g







PEG 400



: 70% x 13,5 g = 9,45 g







PEG 4000



: 30% x 13,5 g = 4,05 g



= 15 g



:



Perhitungan bilangan pengganti : 10% zat aktif



: 10% x ( rata-rata basis + 10% zat aktif)



90% basis



: 90% x ( rata-rata basis + 10% zat aktif)



Tabel perhitungan bilangan pengganti (setelah dibuat bobot supositoria yang diperoleh) : 6



No. Sampel



Basis saja



Basis + 10% zat aktif



Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Rata-Rata



Jumlah basis yang mengisi zat aktif : Rata-rata basis saja – 90% basis = …………. g – ……… g = ………. g Jadi basis untuk zat aktif 500 mg = Dosis tk 1 cetakan supositoria



𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑧𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 10% 𝑧𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓



x basis yang mengisi zat aktif



= rata-rata jumlah basis saja – basis oleh zat aktif 250 mg



Apabila akan dibuat 20 supositoria maka : Asam mefenamat = 22 x 0,25 g = 22 x ….. g



PEG 400:4000



=6g = ….. g







PEG 400



= 70% x ……..



= ……. g







PEG 4000



= 30% x ……..



= ……. g



PENIMBANGAN BAHAN



UNTUK BILANGAN PENGGANTI Basis Saja Teoritis



Praktik



UNTUK FORMULASI



Basis + 10 Zat aktif Teoritis



Praktik



Teoritis



HIDROFOB As Mefenamat Alfa Tokopherol



0,00015 g



1,5 g



5g



0,065 g



0,0006 g



(hasil pengenceran)



Cera Alba



0,6 g



Ol Cacao



14,39985g



0,54



0,24 g



12,895 g



54,5194 g



1,5 g



5g



BASIS HIDROFOB As. Mefenamat



-



PEG 400



10,5 g



9,45 g



38,5 g



PEG 4000



4,5 g



4,05 g



16,5 g



4. CARA KERJA A. Basis Larut Lemak - Untuk Basis Saja 1) Disiapkan alat dan bahan



7



Praktik



2) Ditimbang oleum cacao dalam cawan penguap, dilebur pada suhu ±36º C di atas waterbath 3) Cetakan diolesi PEG 400 dan dilapisi alumunium foil 4) Setelah melebur sempurna, oleum cacao dimasukkan ke dalam cetakan, didiamkan hingga dingin pada suhu kamar 15-30º C, dimasukkan ke dalam freezer selama 15-20 menit. 5) Setelah membeku suppositoria diambil dan ditimbang untuk menghitung bilangan pengganti. - Untuk Basis Larut Lemak dengan 10% zat aktif 1.



Disiapkan alat dan bahan



2.



Ditimbang bahan yang diperlukan



3.



Cetakan diolesi PEG 400 dan dilapisi alumunium foil.



4.



Oleum cacao dilebur di dalam cawan penguap, diatas waterbath 36°C ad melebur sempurna



5.



Asam mefenamat digerus ad halus lalu ditambahkan sedikit demi sedikit oleum cacao digerus ad homogen (C1)



6.



Dituang ke dalam cetakan, didinginkan suhu kamar 15-30° C, lalu dimasukkan ke dalam freezer 15-20 menit.



7.



Setelah membeku, dikeluarkan dari cetakan, dikeluarkan, ditimbang untuk menghitung bilangan pengganti.



- Untuk Formula dengan Basis Larut Lemak 1) Disiapkan alat dan bahan 2) Ditimbang semua bahan yang dibutuhkan 3) Dibuat pengenceran Alfa Tokoferol caranya ditimbang 10 mg Alfa Tokoferol, ditambahkan 4,99 g Ol Cacao yang sebelumnya telah dilelehkan diatas waterbath lalu digerus sampai homogen, diambil 0,3 gram hasil pengenceran 4) Oleum cacao dan cera alba dimasukkan di cawan penguap, dilebur di atas waterbath suhu ±36ºC ad melebur sempurna 5) Cetakan diolesi PEG 400 dan dilapisi alumunium foil 6) Asam mefenamat digerus ad halus lalu ditambahkan sedikit demi sedikit hasil leburan digerus ad homogen (C1) 7) Methylparaben dimasukkan dalam mortar, ditambahkan sebagian hasil leburan lalu digerus ad homogen (C2) 8



8) C1 dan C2 dicampur hingga homogen, dimasukkan ke dalam cetakan, didinginkan pada suhu kamar 15-30°C, lalu dimasukkan ke dalam freezer 15-20 menit. 8. Setelah membeku, suppositoria dikeluarkan dari cetakan, dilakukan uji evaluasi (waktu hancur, homogenitas, keseragaman bobot, titik leleh).



B. Basis Hidrofil - Untuk Basis Saja 1) Disiapkan alat dan bahan, lalu ditimbang 2) PEG 400 dan PEG 4000 dilebur didalam cawan penguap diatas waterbath. 3) Cetakan diolesi dengan paraffin liquid dan dilapisi alumunium foil 4) Setelah melebur sempurna, dimasukkan ke dalam cetakkan, didiamkan hingga dingin pada suhu kamar kemudian dimasukkan ke dalam freezer. 5) Setelah membeku, suppositoria ditimbang untuk menghitung bilangan pengganti. - Untuk Basis Larut air dengan 10% zat aktif 1) Disiapkan alat dan bahan 2) Ditimbang bahan yang akan digunakan 3) Dilebur PEG 400 dan PEG 4000 didalam cawan penguap di atas waterbath. 4) Cetakan diolesi paraffin liquid dan dilapisi alumunium foil 5) Asam mefenamat digerus ad halus ditambahkan basis yang telah dilebur sedikit demi sedikit ad homogen 6) Dimasukkan ke dalam cetakan dan didinginkan pada suhu kamar kemudian dimasukkan ke dalam freezer 7) Suppositoria dikeluarkan dari cetakan, ditimbang untuk menghitung bilangan pengganti. - Untuk Formula dengan Basis Larut Air 1) Disiapkan alat dan bahan 2) Ditimbang bahan yang diperlukan 3) PEG 400 dan 4000 dilebur di dalam cawan penguap di atas waterbath. 4) Cetakan diolesi paraffin liquid dan dilapisi alumunium foil 5) Asam mefenamat digerus ad halus, kemudian ditambahkan basis yang telah dilebur sedikit demi sedikit ad homogen (M1). 6) M1 lalu dicetak 7) Didinginkan pada suhu kamar, dibekukan dalam freezer. 8) Dikeluarkan dari cetakan, dikemas, diberi etiket dan diserahkan. 9



9) Sisa suppositoria dilakukan uji evaluasi (waktu hancur, homogenitas, keseragaman bobot).



5. EVALUASI (CARA MELAKUKAN & PERSYARATAN) 1. Uji keseragaman bobot Uji keseragaman bobot ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua suppositoria yang dihasilkan mempunyai bobot seragam yang artinya masing-masing bobot suppositoria tidak menyimpang dari bobot rata-ratanya.Suppositoria ditimbang sebanyak 20 buah dengam mengambil secara acak setiap formula, lalu dihitung rataratanya, data penimbangan dan perhitungan bobot rata-rata. batasan persyaratan keseragaman bobot yang ditetapkan British Pharmacopoeia yaitu tidak lebih dari 2 suppositoria yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari 5% dan tidak satu suppositoria pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari 10% (British Pharmacopoeia Commission, 2002) Cara Pengerjaan: Ditimbang masing-masing bahan dari suppositoria, dihitung penyimpangan bobot relative yang dibuat dengan menggunakan rumus SB relatif No



Basis Hidrofob



Basis Hidrofil



Bobot suppos (gram)



Bobot Suppos (gram)



1 2



2. Uji waktu leleh Uji waktu leleh dilakukan untuk mengetahui berapa lamanya waktu suppositoria untuk melarut di dalam tubuh. Pengamatan pada uji ini dilakukan dengan mengamati suppositoria sampai benarbenar melarut tanpa ada gumpalan fraksi dari suppositoria. persyaratan waktu leleh untuk basis lipofil yaitu tidak lebih dari 30 menit (Voight, 1995)



Cara pengerjaan : 1. 2.



Diletakkan suppositoria dalamcawan penguap diatas waterbath diamati pada suhu pertama suppositoria mulai melelh hingga melebur sempurna



Syarat : melebur sempurna pada suhu 37OC Suppositoria



Suhu mulai meleleh (°C)



1 10



Suhu meleleh sempurna (°C)



2



3. Uji waktu hancur Menurut FI IV , letakkan alat dalam suatu wadah yang diameternya yang sesuai berisi air dengan suhu antara 36o -37o atur permukaan cairan dengan cara menambahkkan air bersuhu antara 36oC hingga 37oC sedikit demi sedikit hingga lubang-lubang pada permukaan cakram cepat tertutup lapisan air yang merata Syarat : Basis hidrofob melebur ≤ 30 menit Basis Hidrofil melebur ≤ 60 menit No



Waktu Hancur Basis Hidrofil



Basis Hidrofob



1 2 3



4. Uji Homogenitas digunakan 4 suppositoria dengan cetakan, 2 Suppositoria dipotong secara vertical dan 2 dipotong secara horizontal kemudian diamati suppositoria apakah ada bagian yang tidk rata atau tidak. Syarat : Zat aktif terdistribusi secara merata No



Basis Hidrofob Vertikal



Basis Hidrofil



Horizontal



Vertikal



Horizontal



1 2 6. TABULASI HASIL DATA (di lapsem dokumen dikosongkan, saat presentasi ada angka pemisalan untuk simulasi perhitungan) 1. Uji Organoleptis Keterangan



suppositoria 2



1



Warna Bentuk Bau 11



3



2. Keseragaman Bobot No



Basis Hidrofob



Basis Hidrofil



Bobot suppos (gram)



Bobot Suppos (gram)



1 2 3. Uji Waktu Leleh Suppositoria



Suhu mulai meleleh (°C)



Suhu meleleh sempurna (°C)



1 2 4. Uji Waktu Hancur No



Waktu Hancur Basis Hidrofil



Basis Hidrofob



1 2 3 5. Uji Homogenitas



No



Basis Hidrofob Vertikal



Horizontal



Basis Hidrofil Vertikal



Horizontal



1 2



7. PEMBAHASAN FORMULA (membahas mengapa kelompok kalian memakai ZA dan eksipien dalam formula yang dipakai) 1. Asam Mefenamat dipilih sebagai zat aktif dikarenakan tujuan dari sediaan suppositoria ini adalah sebagai analgetik dan antiinflamasi sesuai dengan khasiat dari asam mefenamat, dibuat dalam bentuk sediaan suppositoria bertujuan agar zat aktif dapat langsung terabsorpsi oleh jaringan sekitar dengan demikian segera dapat memberikan efek karena bentuk sediaan yang mendukung zat aktif. 2. Pertimbangan pemberian dalam bentuk suppositoria antara lain adalah : 12



a. Sebagai alternatif yang baik jika penggunaan oral tidak memungkinkan, misalnya untuk pasien yang tidak sadar, muntah – muntah atau untuk bayi dan manula. b. Untuk zat aktif yang mengiritasi lambung c. Dapat digunakan untuk zat aktif yang terurai oleh kondisi saluran pencernaan 3. Syarat basis suppositoria yang ideal antara lain : a. Meleleh pada suhu tubuh (36°) b. Nontoksik dan tidak mengiritasi jaringan rektal c. Kompatibel dengan zat aktif d. Tidak memiliki bentuk kristal metastabil e. Mudah dikeluarkan dari cetakan f. Stabil selama penyimpanan g. Rentang titik leleh dan titik pemadatan kecil 4. Suppositoria yang dibuat dapat mengalami penyusutan volume ketika suhunya dalam cetakan sudah turun. Untuk itu pada pembuatannya massa suppositoria yang dituang dalam cetakan hendaknya dilebihkan agar cetakan terisi penuh sehingga bobot yang diperoleh seragam. Akan tetapi jika volume suppositoria setelah dingin melebihi tempat cetakan, maka dapat diratakan dengan cara dikerok. 5. Oleum cacao bersifat polimorfisme, oleh karena itu bila oleum cacao dicairkan pada suhu yang melebihi suhu minimumnya, lalu segera didinginkan maka hasilnya akan terbentuk kristal meta-stabil dengan titik lebur yang lebih rendah dari titik lebur awalnya. Hal ini menyebabkan oleum cacao tidak mengeras pada suhu ruang. 6. Pada praktikum ini digunakan oleum cacao karena oleum cacao meleleh antara 30-36°C yang merupakan basis suppositoria yang ideal, dan dapat melumer pada suhu tubuh tetapi dapat bertahan sebagai bentuk padat pada suhu kamar biasa. Akan tetapi oleh karena kandungan trigliseridanya, oleum cacao menunjukkan sifat polimorfisme atau keberadaan zat tersebut dalam berbagai bentuk kristal. Oleum cacao harus melebur perlahan-lahan tapi pasti lebih baik diatas penangas berisi air hangat, untuk menghindari terjadinya bentuk kristal yang tidak stabil dan untuk menjamin retensi dalam cairan dari bentuk kristal β yang lebih stabil (Ansel hal 582-583) (Lachman hal 1168) 7. Bilangan pengganti digunakan untuk menghitung jumlah basis yang mengisi zat aktif sehingga pada proses pembuatannya zat aktif yang hilang dapat digantikan oleh basis jadi massa yang telah padat. 8. Guna penambahan cera adalah meningkatkan titik leleh dari oleum cacao hingga 38,5 oleh karena itu penggunaan cera hanya dalam konsentrasi kecil, misalnya 4%. 13



9. Alfa tokoferol digunakan sebagai antioksidan untuk mencgah ketengikan pada basis lemak yang mungkin terjadi selama proses pembuatan atau penyimpanan. 10. Pada formula ini digunakan Polietilen glikol, karena suppositoria dengan PEG tidak melebur jika terkena suhu tubuh, tetapi perhalan-lahan melarut dalam cairan tubuh. PEG tidak memungkinkan perlambatan penglepasan obat dari basisnya begitu suppositoria dimasukkan. PEG memberi kemungkinan yang tepat bagi penyimpanan diluar lemari es dan tidak akan melunak bila terkena udara panas. Kepadatan suppositoria basis PEG memungkinkan untuk dimasukkan pada waktu pemakaian secara perlahan-lahan tanpa akan melebur pada jari yang memasukkannya. Suppositoria dengan basis PEG tidak akan bocor dari lubang masuknya karena basis ini tidak melebur pada suhu tubuh, tetapi bercampur dengan secret dari mukosa pada waktu melarut (Ansel hal 584-585). Polimer-polimer PEG tidak terhidrolisis atau terurai, secara fisiologis inert, tidak membantu pertumbuhan jamur (Lachman hal 1174). 11. Digunakan polietilen 400 dan 4000 dikarenakan kombinasi dari polietilen glikol bisa digabung dengan cara melebur, Dengan memakai dua jenis atau lebih untuk memperoleh basis suppositoria yang diinginkan konsistensi dan sifat khasnya (Ansel hal 583). Perbandingan 70:30 diambil karena berdasarkan hasil penelitian dalam konsentrasi tersebut bahan aktif memiliki laju disolusi terbaik pada uji disolusi 12. Sebelum dimasukkan frezzer, campuran basis dan zat aktif didiamkan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan gelembung udara yang masih ada dan menghindari perubahan suhu yang ekstrim yaitu dari panas langsung ke dingin, karen ahal itu menyebabkan ketidakhomogenan suppos. 13. Suppositoria yang baik jika waktu hancur kurang dari 60 menit, sehingga zat aktif dapat cepat sampai pada target. 14. Suppositoria yang telah jadi dibungkus dengan alumunim foil agar tidak tembus cahaya dan sebaiknya dikemas dalam wadah tertutup rapat untuk mencegah perubahan kelembaban dalam isi suppositoria dan sangat baik bila disimpan pada suhu dibawah 25 °C.



14



8. BROSUR, KEMASAN, ETIKET a. Brosur



ASMEFSUP® SUPPOSITORIA ASAM MEFENAMAT



Komposisi Tiap Suppositoria mengandung Asam Mefenamat 250 mg Farmakologi Asam Mefenamat merupakan kelompok anti inflamasi non steroid bekerja dengan cara menghambat sintesa prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan menghambat enzim siklooksigenase sehingga mempunyai efek analgesik, antiinflamasi, dan antipiretik. Analgesik kelompok AINS dengan sifat antiinflamasi rendah. Farmakokinetik Asam Mefenamat diabsorbsi dengan cepat apabila diberikan secara rektal. Kadar plasma puncak dapat dicapai satu sampai dua jam setelah pemberian 2 x 250 mg Suppositoria Asam Mefenamat. Farmakodinamik Karena Asam Mefenamat termasuk golongan (NSAIDS) maka kerja utama kebanyakan non steroidal anti-inflamatory drugs adalah sebagai menghambat sintesis prostaglandin dalam jaringan tubuh. Indikasi Peradangan, nyeri gigi, nyeri menstruasi, nyeri otot atau sendi, dan nyeri setelah melahirkan. Kontra Indikasi Pasien yang hipersensitivitas terhadap Asam Mefenamat, penderita dengan gangguan ginjal yang berat, dan pasien yang menderita tukak usus atau adanya peradangan pada saluran cerna. Efek Samping Gangguan pencernaan, sakit kepala, mengantuk, pusing, vertigo, edema, dan meningkatkan resiko hipertensi. Interaksi Obat Asam mefenamat dapat menimbulkan reaksi berbahaya jika digunakan bersamaan dengan analgesik lain, antikoagulan dan trombotik agent. Peringatan dan Perhatian Hati-hati penggunaan obat pada penderita tukak lambung, peradangan usus, asma, anemia, alergi terhadap obat antiinflamasi nonsteroid, gangguan hati, gangguan ginjal, gangguan penggumpalan darah, hipertensi, epilepsi, lupus, porfiria, serta pernah menjalani operasi jantung. Aturan Pemakaian Dua kali sehari satu Suppositoria Kemasan Dus Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, simpan di lemari pendingin (2-8°C) Isi : DKL2110932453A1 1No. DusReg. berisi 3 Suppositoria No.Batch : B121009 Mfg Date : 10 SEP 21 Exp. Date : 10 SEP 23



HARUS DENGAN RESEP DOKTER



Diproduksi Oleh : PT. TUBELUP FARMA Jakarta - Indonesia



15



b. Kemasan (Dus, Etiket)



Suppositoria Asam Mefenamat Isi : 3 Suppositoria DIPRODUKSI OLEH : PT TUBELUP FARMA JAKARTA - INDONESIA



HARUS DENGAN RESEP DOKTER



NO. REG : DKL2110932453A1 NO.BATCH : B121009 MFG DATE : 10 SEP 21 EXP. DATE : 10 SEP 23



Komposisi: Tiap Suppositoria mengandung asam mefenamat 250 mg. Indikasi : Meringankan peradangan, nyeri gigi, nyeri menstruasi, nyeri otot atau sendi, dan nyeri setelah melahirkan. Kontraindikasi : Pasien yang hipersensitivitas terhadap asam mefenamat, penderita dengan gangguan ginjal yang berat, dan pasien yang menderita tukak lambung atau tukak usus atau adanya peradangan pada saluran cerna. Aturan Pakai : Dua kali sehari satu suppositoria Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, simpan di dalam lemari pendingin (2-8°C) KETERANGAN LEBIH LANJUT LIHAT DI BROSUR



16



17



9. DAFTAR PUSTAKA http://repository.ubaya.ac.id/12925/ diakses pada 14 September 2021 Anonim. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995 Sweetman, Sean C., and P.S. Blake. “Martindle.”The Complete drug reference 36 USA: Pharmaceutical Press Sweetman, Sean C., and P. S. Blake. "Martindale." The complete drug reference 36 USA : Pharmaceutical Press



18



LAMPIRAN



Gambar 1. Dosis Asam Mefenamat



Gambar 2. Konsentrasi Penggunaan Methylparaben



19



Gambar 3. Konsentrasi Penggunaan Alpha Tocopherol



Gambar 4. Konsentrasi Penggunaan Polyethylene Glycol



20



Gambar Pemerian PEG 400



Gambar Preformulasi Alfa tokoferol



Gambar preformulasi Oleum Cacao



21



Gambar cera alba



22