Surat Perjalanan Dinas (SOP) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANUAL PROSEDUR Proses Pengajuan Surat Perintah Perjalanan Dinas



FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012



Manual Prosedur Proses Pengajuan Surat Perintah Perjalanan Dinas Fakultas Ilmu Budaya UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kode Dokumen



:



0120007063



Revisi



:



1



Tanggal



:



30 Maret 2012



Diajukan oleh



:



Pembantu Dekan II



Dr.Ir. Ni Wayan Surya Wardhani, MS. Disetujui oleh



:



Dekan FIB



Prof. Francien H. Tomasowa, Ph.D.



DAFTAR ISI Halaman Tujuan



1



Definisi



1



Ruang lingkup



1



Referensi



1



Pihak pihak Terkait



2



Dasar Hukum perjalan Dinas



2



Ruang Lingkup



2



Referensi



2



Ruang Lingkup



2



Referensi



2



Uraian Prosedur



2



Tim Penyusun



3



Bagan alur



4



Proses Pengajuan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) TUJUAN Manual Prosedur Proses Pengajuan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) ini bertujuan untuk: 1). Memenuhi kebutuhan perjalanan dinas yang dibiayai dari dana PNBP,.2). Memperlancar kegiatan yang sifatnya kedinasan; 3). Meningkatkan kerjasama 4). meningkatkan atmosfir akademik. DEFINISI 1. Perjalanan dinas dalam negeri yang selanjutnya disebut perjalanan dinas adalah perjalanan ke luar tempat kedudukan baik perseorangan maupun secara bersama yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk kepentingan Negara atas perintah Pejabat yang Berwenang, termasuk perjalanan dari tempat kedudukan ke tempat meninggalkan Indonesia untuk bertolak ke luar negeri dan dari tempat tiba di Indonesia dari luar negeri ke tempat yang dituju di dalam negeri. 2. Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah surat perintah kepada Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap untuk melaksanakan perjalanan dinas. 3. Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap yang akan melaksanakan perjalanan dinas harus terlebih dahulu mendapat persetujuan/perintah atasannya. 4. Perjalanan Dinas adalah perjalanan yang dibiayai dari dana pemerintah melalui PNBP



1



5. Transportasi Darat, Laut dan Udara, alat transportasi Darat antara lain Bus dan Kereta Api, transportasi Laut adalah Kapal Laut, transportasi k Udara adalah Pesawat Udara 6. Satuan Biaya Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Negeri, adalah uang harian yang digunakan sebagai uang makan, uang saku, dan transport lokal 7. Satuan Biaya Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Negeri, adalah uang harian yang digunakan sebagai uang makan, uang saku, transport lokal, dan uang penginapan. 8. Penginapan yang dipakai adalah Hotel bintang empat bagi Pejabat eselon 1 dan II, Hotel bintang tiga bagi Pejabat eselon III dan IV, Hotel bintang dua bagi pejabat eselon IV dan III, dan Hotel bintang satu bagi PNS Golongan II dan I Pihak-pihak Terkait 1. Dekan 2. Pembantu Dekan II 3. KTU 4. Kasubbag Keuangan dan Bendahara Pengeluaran 5. PNS Dasar Hukum Perjalanan Dinas Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor: 100/PMK.02/2010 tentang Standar biaya Umum Tahun Anggaran 2011 Singkatan yang dimaksud dalam Manual Prosedur ini: PD II : Pembantu Dekan II SPPD : Surat Perintah Perjalanan Dinas PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak PNS : Pegawai Negeri Sipil



2



RUANG LINGKUP Proses pengajuan Perjalanan Dinas baik dalam Negeri maupun luar Negeri dengan biaya dari PNBP. Manual Prosedur berlaku di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya. REFERENSI 1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.02/2006 tentang Standar Biaya 2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 7/KMK.02/2003 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap 3. Peraturan Menteri Kuangan Nomor 100/PMK.02/2010, tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2011 URAIAN PROSEDUR 1. PNS yang akan pergi ke luar kota dengan keperluan Dinas mengajukan permohonan biaya untuk Perjalanan Dinas kecuali sudah dibiayai dari instansi yang mengundang atau dapat sponsor. 2. Surat Permohonan ditujukan kepada Dekan, dilampiri undangan, Surat Tugas, jadwal pelaksanaan kegiatan. 3. PNS membuat Permohonan yang dilampiri dengan undangan, jadwal pelaksanaan yang ditujukan kepada Dekan. 4. Dekan mendisposisikan ke Pembantu Dekan II. 5. Pembantu Dekan II mendisposisikan ke.KTU 6. KTU mendisposisikan ke Kasubbag Keuangan dan Kepegawaian untuk di proses lebih lanjut. 7. Kasubbag Keuangan dan Kepegawaian, memproses SPPD dibantu oleh bendahara pengeluaran untuk



3



menghitung biaya perjalanan yang sesuai dengan aturan yang berlaku BAGAN ALIR



PROSES PENGAJUAN SURAT PERJALANAN DINAS (SPPD) Mulai



Pegawai Dosen/Adm



Pengajuan Perjalanan Dinas ke Luar Kota



Dekan



Pengesahan Perjalanan Dinas



Pembantu Dekan II



Pengesahan Proses Administrasi Keuangan



Bagian Keuangan



Pencairan dana dan Blangko SPPD



Pegawai Dosen/Adm



Pertanggungjawaban dana



Dukumen



Dukumen



Dukumen



Dukumen



Dukumen



Selesai 4



BAGAN ALIR



PROSES PENGAJUAN SURAT PERJALANAN DINAS (SPPD) PNS rencana ke Luar Kota



Pegawai Negeri Sipil akan pergi ke luar kota dengan sifat kedinasan



Permohonan / Surat Tugas



PNS mengajukan permohonan dalam rangka pergi keluar kota guna memenuhi undangan dan atau ditugaskan oleh Dekan



Kelengkapan Administrasi



PNS mengambil blangko SPPD yang sudah di tandatangani oleh pimpinan dan mengambil uang perjalanan dinas di bagian keuangan



Tempat tujuan Perjalanan Dinas



Selesai menjalankan Perjalanan Dinas



Pertanggungjawaban keuangan



PNS yang pergi dan tiba di tempat tujuan harus segera menyerahkan blangko SPPD untuk dimintakan Tanda tangan dan stempel oleh pejabat setempat sebagai tanda bukti bahwa PNS tiba di tempat tujuan. PNS menyerahkan Blangko SPPD yang telah di bumbuhi Tanda tangan baik tiba dan pulang, dan menyerahkan bukti-bukti tiket, boarding pass dan penginapan ke bagian Keuangan.



PNS mempertanggung jawabkan keuangan keBagian keuangan dan bagian keuangan mengumpulkan bukti-bukti sebagai lampiran pertanggungjawaban keuangan.



5