Syiringe Pump [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan



semakin



banyaknya



kasus



malpraktik



dan



seiring



dengan



perkembanganteknologi di bidang kedokteran, yang berasimilasi dengan bidang elektro. Dan tuntutanmasyarakat akan tingkat keselamatan jiwa yang semakin meningkat serta kepercayaan akanreputasi rumah sakit yang ada khususnya rumah sakit. Hal tersebut menyebabkan perlunyapeningkatan kualitas pada bidang medis. Perkembangan dunia medis dibangun oleh dua faktorpenting yaitu faktor manusia dan yang ke dua adalah faktor perlengkapan medis. Perlengkapanmedis terdiri dari obat-obatan dan peralatan-peralatan medis yang menunjang kebutuhan medis.Alat – alat medis seperti jarum suntik merupakan hal yang sangat penting dan juga mendasar.Jarum suntik difungsikan sebagai jalur yang mempermudah dalam memasukkan maupunmengambil cairan dari dalam tubuh. Alat infuse adalah salah satu peralatan medis yangmenggunakan jarum suntik. Banyak pasien yang mengeluhkan akan kinerja infuse ini. Harusmengganti dan mengisi kantong infuse jika cairannya sudah habis, terkadang aliran cairannyatidak sesuai, dan lain-lainRumah sakit “SYRING PUMP” adalah rumah sakit yang terkenal di daerah Jawa Barat.Rumah sakit ini juga mendapat efek domino seperti diatas. Dalam hal pelayanan pada pasienyang masuk atau datang, dituntut adanya pengalihan teknologi terapan yang baru di bidangperalatan medis, khususnya tentang alat suntik atau alat infus. Teknologi yang dulu digunakan untuk infus dan suntikan dalam rumah sakit ini adalahmasih menggunakan sistem manual. Dengan menggunakan sistem manual ini terdapatkelemahan yang diantaranya, memungkinkan terjadinya kesalahan manusia baik kelebihan ataukekurangan cairan dalam infus/suntik, tidak dapat secara otomatis mengisi ulang cairan dalamsuntikan / infus dan juga tidak memiliki alat kontrol panel yang otomatis untuk pengoperasiansuntikan/infus sehingga tidak efisien untuk pelayanan sekarang ini. Dan juga sistem pengingatuntuk mendeteksi adanya cairan yang ada, tidak ada. Oleh karena itu, rumah sakit ini membutuhkan suatu sistem medis peralatan injeksi(suntikan/infus) yang lebih baik lagi yaitu menggunakan pengendali kontrol panel untuk memanajemen suntikan/infus.



B. Tujuan Tujuan dikembangkannya alat ini adalah: 1. Otomasi alat infuse 2. Otomasi dalam pemilihan jarum suntik 3. Mengontrol kecepatan arus cairan infus 4. Peralatan infuse ( syringe pump) terkoneksi dengan PC 5. Memiliki pengendali otomatis dalam pengisian cairan suntikan / infus. 6. Mempunyai sistem peringatan (alarm ) bila terjadi kegagalan sistem C. Manfaat Penulisan 1. setelah membaca makalah ini, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tekhnologi kesehatan 2. diharapkan mampu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat



BAB II TREN DAN ISSUE PERKEMBANGAN “ SYIRINGE PUMP” A. Sejarah Syringe Pump Pengenalan teknologi terbaru Syringe Pump pada tahun 2001 menandakan kemajuan besar dalam sistem keamanan dalam pengobatan. Untuk pertama kalinya, syringe pump dengan perangkat lunak keamanan secara otomatis dapat meningkatkan kewaspadaan dokter dan perawat untuk menghindari kesalahan pemograman infus IV yang dapat berakibat fatal. Sejak saat itu, perangkat ini terus berkembang. Syringe Pump digunakan untuk membantu mencegah kesalahan pengobatan terutama pada pengobatan yang memiliki resiko tinggi. Selain itu, data yang tersimpan mengenai seluruh administrasi pengobatan dapat menjadi sarana pengontrolan untuk terciptanya kualitas yang berkesinambungan(CQI). Secara otomatis alat ini mampu mengumpulkan data sehingga rumah sakit dapat mencapai praktek dengan kualitas yang terbaik dan perbaikan keuangan yang berkesinambungan. B. Kelebihan dan Kelemahan Syiringe Pump  Kelebihan Alat ini dirancang agar dapat memantau volume cairan infuse yang ada dalam kantong infuse, dan ditampilkan pada display (monitor PC) sehingga mudah dalam pengamatan cairan yang ada.Ketika cairan dalam kantong infuse habis maka sistem merespon untuk meghentikan motor yang bertugas untuk memberikan tekanan pada kantong infuse. Selain mempunyai monitoring kondisi dari volume cairan infuse, alat ini memiliki tambahan untuk memantau kondisi tubuh pasien seperti jenis suntikan yang cocok dengan pasien dan suhu tubuh yang akan ditampilkan pada display di pusat kendali.  Kekurangan Kemungkinan adanya kegagalan sistem dapat terjadi, hal ini diindikasikan dengan adanya bunyi alarm peringatan yang memberitahukan adanya kegagalan sistem. Sistem dikatakan gagal jika :



1. Cairan tersendat atau tidak mengalir lancar. 2. Kecepatan (arus aliran) pemompaan tidak sesuai dengan yang diperintahkan atau diinginkan ( disebabkan oleh motor, atau piranti lainnya). 3. Salah pemilihan jarum suntik dan volume cairan yang disuntikan.



BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Syiringe Pump Syringe pump merupakan salah salah satu peralatan elektromedis yang berfungsi untuk memasukkan cairan obat kedealam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur. Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari beberapa rangkaian yaitu rangkaian pengatur laju motor (pendeteksi rpm), rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal referensi. Motor (pendeteksi rpm) akan berputar untuk menggerakkan spuit merespon sinyal yang diberikan oleh rangkaian pengendali motor, tetapi putaran motor itu sendiri tidak stabil sehingga perubahan-perubahan itu akan dideteksi oleh rangkaian pendeteksi rpm. Sinyal yang didapat dari pendeteksi rpm akan dibandingkan dengan sinyal referensi, dimana hasil dari perbandingan tersebut akan meredakan ketidakstabilan motor. Motor akan mengurangi lajunya jika perputarannya terlalu cepat dan sebaliknya akan menambah kecepatan jika perputarannya terlalu pelan sehingga didapatkan putaran motor yang stabil. Syringe pump didesain agar mempunyai ketepatan yang tinggi dan mudah untuk digunakan. Syringe pump dikendalikan dengan mikro computer dan dilengkapi dengan system alarm yang menyeluruh.



Kajian Literatur Keselamatan pasien (patient safety) adalah usaha untuk mencegah, menghindari terjadinya kesalahan yang tidak diinginkan atau terjadinya kecelakaan selama proses pelayanan kesehatan. Keselamatan pasien tidak selalu mengenai pasien yang meninggal dalam pelayanan kesehatan, karena jumlahnya akan sangat sedikit jika di bandingkan dengan kesalahan yang di lakukan dalam proses perawatan. Tugas dari tenaga kesehatan adalah



meminimalkan terjadinya kesalahan (errors) dan meningkatkan kepuasan pasien (Vincent, 2011). Food and Drug Administration (FDA) sejak tahun 2000 telah menerima lebih dari 95.000 laporan tentang kesalahan pemberian obat. Kesalahan ini dapat terjadi dengan berbagai alasan, diantaranya komunikasi yang kurang baik, kesalahan penulisan resep, kesalahan pengemasan obat dan kesalahan penghitungan dosis obat. (FDA, 2009). Tehnologi informasi kesehatan adalah sarana yang penting saat untuk mendukung keselamatan pasien. Tehnologi informasi kesehatan yang saat sudah di kembangkan adalah penggunaan pada pengelolaan data pasien, penyampaian pendidikan kesehatan kepada pasien dan penggunaan alat –alat kesehatan dengan teknologi tinggi. Penggunaan teknologi tersebut dalam bidang kesehatan di harapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Keperawatan merupakan unsur penting dalam pelayanan kesehatan, dan perlu penerapan teknologi untuk menunjang pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas. Pelayanan keperawatan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Salah satu bentuk kebutuhan dasar manusia adalah pemenuhan cairan dan elektrolit. Perawat perlu memastikan terpenuhinya intake cairan pasien sesuai dengan kebutuhannya. Saat ini telah di kembangkan sistem pengelolaan cairan infus dan elektrolit dengan menggunakan infus pump yang di lengkapi wireless. Tehnologi wireless memegang peranan yang besar untuk meningkatkan efisiensi dalam pelayanan kesehatan. Komunikasi dengan wireless saat ini mungkin terjadi khususnya pada alat-alat yang selalu berpindah tempat seperti infus pump. Infus pump dapat memberikan keuntungan yang besar dalam pemberian obat, tetapi infus pump konvensional dapat juga berkontribusi pada terjadinya kesalahan pemberian obat (medication errors) ketika infus pump ini tidak di program dengan benar. Infus pump adalah alat yang dapat di gunakan untuk memberikan obat-obat secara intravena ataupun obat anastesi yang berkesinambungan melalui epidural. Obat-obat yang di berikan biasanya di berikan secara terus menerus dalam waktu tertentu dan sering merupakan obat-obat yang perlu mendapat perhatian seperti obat-obatan cardiovaskular, obat anastesi ataupun obat kemoterapi. Infus pump di gunakan untuk memastikan ketepatan dosis sehingga tidak terjadi overdosis pada pasien. (Levy, Sandra. 2002) Infus pump dengan wireless atau yang di kenal dengan “smart pump” ini dilengkapi dengan sistem barcode dan software Dose Trac. Penggunaan kemampuan barcode yang unik dan perangkat lunak untuk pemantauan dosis obat yang disebut DoseTrac tersebut dapat



melengkapi keistimewaan infus pump ini. Kedua fitur keselamatan mutakhir ini membantu perawat memastikan obat yang tepat, dengan dosis yang tepat dan diberikan kepada pasien yang tepat. Sistem Barcode elektronik ini akan memastikan petugas farmasi menyiapkan obat yang tepat untuk di berikan melalui infus pump, sedangkan perangkat lunak (software) pemantau obat akan membantu dokter dan perawat memantau penggunaan dan dosis obat yang tepat. Penggunaan Software DoseTrac akan membantu perawat fokus pada pasien bukan kepada mesin. Perawat dapat memprogram dosis yang tepat kepada pasien berdasarkan data obat-obatan yang ada pada software ini. Data obat-obatan ini di kembangkan oleh tim apoteker /Farmasi yang menediakan parameter obat-obat yang di anjurkan seperti dosis, kecepatan pemberian, konsentrasi obat, cairan pelarut. Saat pengoperasian infus pump, perawat akan memilih dosis dan kecepatan pemberian obat dari program data di infus pump, jika perawat memberikan dosis atau kecepatan yang berbeda dari data, maka infus pump ini tidak akan bekerja, dan memberikan laporan kepada pusat pengendali obat di farmasi. Penggunaan sistem ini memungkinkan peningkatan keselamatan pasien dan perawatan pasien yang efisien, serta meningkatkan komunikasi antara perawat dan apoteker. (Swim, 2008) Sistem ini juga menyediakan akses nirkabel ke data infus saat di gunakan yang memungkinkan perawat dan staf farmasi untuk memantau administrasi pengobatan jarak jauh dari setiap titik di rumah sakit. Selain itu, staf farmasi dapat mengawasi dosis dan frekuensi penggunaan per pasien, memastikan penanganan yang tepat untuk setiap obat. Hal ini akan meningkatkan keamanan pasien dan keefektifan perawat dalam bekerja. (B.Braun, 2007). Sistem ini juga membantu perawat untuk menginterpretasikan data, memahami kondisi yang terjadi, dan melaksanakan perbaikan proses untuk meningkatkan keselamatan penggunaan obat . (B. Braun, 2013) Sistem ini juga dapat membantu bagian peralatan rumah sakit untuk mengetahui lokasi semua infus pump di rumah sakit, sehingga pengelolaan persediaan infus pump dapat di lakukan dengan baik, dan dapat di lakukan penjadwalan untuk perbaikan atau kaliberasi secara berkala. Alat yang rusak juga dapat segera diketahui dan dapat di lacak keberadaanya segera. (Coles, Todd, McIntosh, 2008)



B. Fungsi Dari Syringe Pump 1. Memasukan cairan atau obat ke tubuh pasien dengan tingkat akurasi yang tinggi. 2. Untuk mencegah periode kadar obat atau cairan yang dimasukan, dimana Tingkat obat di dalam darah terlalu tinggi atau terlalu rendah.



3. Menghindari penggunaan tablet yang dikarenakan pasien yang mengalami kesulitan dalam meminum tablet.



C. Manfaat dari Syringe Pump 1. Mengenali tanda batas aman Batas laju infus dalam ml/jam dapat ditambahkan untuk infus tanpa memerlukan perhitungan manual, seperti nutrisi parenteral total, IV emulsi lemak darah dan konsentrasi insulin. Selain itu dengan memasukkan data mengenai luas permukaan tubuh, smart IV pump dapat melindungi infus kemoterapi secara tepat. Bolus dan infus intermitten juga dijaga dengan baik pada dosis total dan waktu infus. Smart infus pump juga dapat mengingatkan perawat bahwa obat yang sama sudah disuntikkan atau berat badan pasien melebihi batas pemberian obat. 2. Pemilihan obat sesuai dengan indikasi terapeutik Untuk obat-obatan khusus seperti pada kasus stroke, infark miokard, emboli paru, library obat dapat di atur untuk memungkinkan pemilihan obat sesuai dengan indikasi terapeutik. Setiap kategori terapi dapat memiliki dosis yang berbeda berdasarkan rekomendasi dari administrasi, selain itu administator dapat menggunakan teknik lain untuk pemantauan dan informasi obat seperti pemantauan EKG jika laju infus melebihi 10 mEq/hr 3. Kontrol Analgesia Syiringe pump dapat dikombinasikan untuk pemantauan pernafasan kontiniu (pulsa oksimetri dan kapnografi non invasif). Informasi mengenai hubunan dosis obat dengan laju pernafasan mengurangi resiko depresi pernafasan yang berhubungan dengan analgesia (Maddox, 2006) 4. Bar-Code obat Perangkat syiringe pump dapat membaca bar-code yang diterapka oleh produsen atau farmasi. Ketika bar code di obat IV dipindai, infus pump secara otomatis memilih pengobatan yang benar dan konsentrasi (Vanderveen, 2006).



D. Bagian Bagian Syringe Pump Bagian-bagian pada Syringe Pump Type Terumo TE-331 antara lain: 1. Operation panel : yang didalamnya terdapat beberapa tombol untuk mengoperasikan syringe pump. 2. Clamp : berfungsi sebagai penjepit syringe 3. Slit : merupakan celah untukmenempatkan syringe 4. slider hook 5. Cluth 6. Slider 7. Dial : berfungsi untuk menaikan dan menurunkan nilai delivery rame



E. Sistem Alaram dan Keamanan Syiringe Pump Untuk menjaga keamanan ke pasien (patient safety), maka alat syiringe pump ini dilengkapi dengan sistem Alaram, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Alaram Occlusion / Kemampatan berfungsi untuk memberikan tanda bunyi alaram dan memberhentikan sistem pompa pada saat terjadi sumbatan pada IV line dan pembuluh darah pada pasien. Kondisi Alaram terjadi pada saat sensor Occlusion mendeteksi tekanan, nilai tekanan pada kondisi ini berkisar 60-80 Kpa, 350-500 mmHg. 2. Alaram Delivery Limit Untuk memberikan batasan jumlah cairan yang akan diberikan pada pasien. Jika jumlah cairan yang diberikan sudah tercapai,



maka alaram akan



berbunyi dan alat akan berhenti memompa. 3. Alaram Nearly empty Berfungsi untuk memberikan isyarat suara alaram pada saat cairan yang diberikan pada pasien akan segera habis.



F. Panel Pengoperasian (operation panel) Pada panel pengoperasian atau operation panel terdapat beberapa bagian, antara lain: 1. Power Display terdiri dari :







(AC/DC) indicator : lampu akan menyala jika syringe pump menggunakan sumber AC ataupun DC







(BATTERY) indicator



2. Power Switch; berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan syringe pump. 3. Syringe size Indicator; menunjukkan ukuran dari syringe. Adapun syringe pump type TE-311 ini mampu mendeteksi ukuran syringe (suntikan) dengan berbagai ukuran diantaranya adalah (10, 20, 30, 40, 50 ml). 4. Start Switch; merupakan tombol untuk memulai proses pemasukan cairan kedalam tubuh pasien. G. Cara Kerja Alat 1. Siapkan Syringe Pump yang akan dipasang. Periksa jumlah Volume cairan yang akan dimasukan kepada pasien. Pasang syring pada alat. 2. Sambungkan kontak alat dengan supply. Bila menggunakan Battery, periksa Battery apakah terisi atau tidak. 3. Aktifkan alat dengan menekan tombol ON pada alat. Setting alat, Pilih mode pemakaian. 4. Lihat kompatibel Syringe pada indicator yang menunjukan memasukan cairan dalam satuan milliliter per jam. Pilih kadar kepekatan cairan yang dimasukan pada pasien. 5. Atur pemasukan cairan pada pasien dengan melakukan pengaturan rata-rata jumlah volume cairan yang akan dimasukan dalam satuan mili Liter per Jam. 6. Tekan tombol start pada alat. 7. Tekan tombol Purge untuk menambah kecepatan dorong yang berpengaruh pada volume cairan yang di masukan kedalam tubuh pasien. 8. Tekan tombol Stop untuk berhenti. 9. Bila cairan pada syring akan habis, alarm akan berbunyi.



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Alat syiringe pump ini merupakan alat yang digunakan pada rumah sakit, dengan mentitik beratkan pada keakurasian dalam menyalurkan obat atau cairan kedalam tubuh secara otomatis. Hal ini dilakukan untuk menambah efisiensi kerja, baik penghematan waktu dan tenaga. Alat syiringe pump ini menggunakan motor sebagai tenaga pendorong syringe yang berisi cairan atau obat yang akan dimasukan kedalam tubuh pasien. Alat



syiringe



pump



ini



menggunakan



sistem



elektronik



dengan



mikrokontroller sebagai pusat perintah. Dengan system safety menggunakan Buzzer sebagai alarm. Dan sensor sebagai pendeteksi mengunakan system optocoupler. B. Kritik Dan Saran Untuk lebih memperdalam pemahaman mengenai Syiringe Pump anda dapat mencari literature yang membahas lebih mendalam mengenai alat syiringe pump. Ini hanya pembahasan mengenai Pancasila sebagai sumber segala hukum yang kami yakin masih banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu Kami mengharapkan saran dan kritik yang yang membangun dari pembaca



DAFTAR PUSTAKA 1. B. Braun. (2013). Infusion Pump Technology Advances Patient Safety and Treatment Efficiency . PR. Newswire. Proquest. P1-3 2. Coles, Todd, McIntosh. ( 2008). Wireless networking for infusion pump management. Australas. Phys. Eng.Sci. Med. Vol 31, No.4. Proquest 3. FDA. (2009). FDA 101: Medication errors. Diunduh 22 oktober 2013. 4. Murphy. (2010). Nursing and technology: A love hate relationship. Nursing Economic. Vol 28/No.6; Proquest. Pg 405-409 5. Vincent. Patient Safety. 2011. Diunduh 22 Oktober 2012 dar