T4-3a Ruang Kolaborasi PSE [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

T4.-3A RUANG KOLABORASI



MATA KULIAH PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL



DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2



RANI ASMIARSIH LILI DAFIKA RATU RAHMINI ZULIAN S



PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN GELOMBANG 2 UNIVERSITAS RIAU 2023



Sebelum Anda melakukan diskusi pada waktu yang telah ditentukan, mohon untuk membaca aturan untuk forum diskusi berikut ini: 1. Diskusikan kondisi atau kasus di bawah ini dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri atas minimal 2 orang atau sesuai pembagian kelompok dalam kelas. 2. Kondisi / Kasus : 



Dalam satu kelas, setiap peserta didik memiliki gaya belajar tertentu. Bagaimana Anda menyikapi hal tersebut, dan bagaimana Anda mengakomodasi kebutuhan mereka? Jawab : Setiap peserta didik tentu saja memiliki karakteristik yang berbeda khususnya dalam hal gaya belajar. Jika karakteristik ini dalam satu kelas disamaratakan, maka dalam proses pembelajaran peserta didik akan mengalami kesulitan sehingga menyebabkan hasil belajar kurang maksimal. Dalam pembelajaran paradigma baru, guru sebagai pendidik telah diajak untuk mulai menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran ini sebagai usaha menyesuaikan proses pembelajaran dengan memberikan beragam cara melalui diferensiasi konten, proses, produk serta lingkungan belajar dan asesmen awal untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap peserta didik. Seperti yang banyak diketahui, umumnya terdapat tiga gaya belajar yang diketahui yaitu gaya belajar visual, audiotori dan kinestetik. Masing-masing gaya belajar ini memiliki karakteristiknya masing-masing. Peserta didik dengan gaya belajar berbeda dapat difasilitasi melalui diferensiasi konten dan proses. Misalnya dalam materi elektrolit guru dapat memfasilitasi peserta didik dengan gaya belajar visual melalui powerpoint, video untuk gaya belajar audiotori dan melalui praktikum di laboratorium untuk peserta didik dengan gaya belajar kinestetik. Diferensiasi produk juga bisa diberikan melalui penugasan yang diberikan, misal peserta didik dengan gaya belajar visual dapat diberikan tugas untuk membuat poster mengenai materi elektrolit, untuk gaya belajar audiotori dapat diberikan tugas untuk membuat podcast terkait materi elektrolit, dan peserta didik dengan gaya belajar kinestetik dapat diberikan tugas untuk membuat video terkait prosedur percobaan elektrolit sederhana.







Apa fungsi lingkungan sekolah dalam mendukung perkembangan peserta didik? Berikan contoh! Jawab: Lingkungan sekolah sangat berperan dalam mendukung perkembangan peserta didik. Lingkungan yang nyaman dan kondusif dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan tingkat kefokusannya. Fungsi lingkungan sekolah antara lain: a. Meneruskan,



mempertahankan



dan



mengembangkan



kebudayaan



suatu



masyarakat melalui kegiatan pembelajaran untuk membentuk kepribadian peserta didik agar menjadi manusia dewasa dan mandiri sesuai dengan kebudayaan dan masyarakat sekitarnya. Hal ini dapat diterapkan melalui pembiasaan kegiatan senyum, sapa dan salam. b. Memberikan layanan kepada peserta didik agar mampu memperoleh pengetahuan atau kemampuan-kemampuan akademik yang dibutuhkan dalam kehidupan, dapat mengembangkan peserta didik yang dibutuhkan dalam kehidupannya dan hidup bersama maupun bekerja sama dengan orang lain. Hal ini dapat ditunjukkan dengan sekolah memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan akademik dan non-akademik peserta didik. Kasus yang bisa dibahas: Anda dapat menonton film berjudul “Hichki” yaitu kisah seorang guru yang memiliki Tourette syndrome. Guru tersebut diminta menjadi wali kelas di kelas yang tidak ada guru lain yang sanggup mengajar karena perilaku peserta didiknya. Anda diminta untuk menonton film ini, lalu menjawab pertanyaan terkait film: 1. Berdasarkan film tersebut, bagaimana lingkungan dapat mempengaruhi individu? Lingkungan sangat mempengaruhi individu khususnya dalam hal tumbuh kembangnya. Berdasarkan film tersebut, anak-anak kelas 9F menjadi anak-anak pemberontak dikarenakan lingkungan dimana tempat mereka sekolah tidak bisa menerima mereka. Mereka selalu dianggap remeh tidak hanya oleh guru tetapi juga teman-teman dari kelas lain. Sebenarnya anak-anak 9F adalah anak yang cerdas, namun dikarenakan sebagian besar berasal dari keluarga yang kurang mampu sehingga banyak yang meremehkan bahkan tidak mau bergaul dengan mereka. Dari cerita ini kita bisa melihat bagaimana



pengaruh lingkungan terhadap perilaku anak-anak. Akibat pengaruh lingkungan yang buruk dan kurang mendukung, mengakibatkan anak-anak menjadi pemberontak dan sulit untuk dikendalikan. Mereka butuh lingkungan yang bisa menerima dan mendengarkan mereka. Sebagai seorang guru, kita harus bisa menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan aman, agar peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan juga dapat meningkatkan potensi yang ada dalam diri mereka. Guru merupakan lingkungan terkecil dalam kelas yang dapat membantu peserta didik dalam memahami materi, sedangkan sekolah merupakan lingkungan yang lebih besar yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar. 2. Bagaimana guru dengan keterbatasannya dapat merangkul peserta didik? Dengan keterbatasan yang dimiliki Naina, ia tetap memperjuangkan murid-muridnya dengan sangat keras. Ia sangat tangguh dan tidak mudah putus asa agar bisa menyadarkan murid-muridnya akan potensi yang mereka miliki. Pada awalnya ia mendapatkan ejekan dan bahkan diremehkan karena kekurangan yang ia miliki, tetapi Naina dapat membuktikan bahwa disamping kekurangan yang ia miliki, ia juga memiliki kelebihan yang tidak akan terpengaruh dengan kekurangan tersebut. Sama halnya sebagai seorang guru, meskipun kita memiliki kekurangan dan keterbatasan, namun hal itu jangan sampai menutupi kelebihan yang sebenarnya bisa kita gunakan untuk merangkul peserta didik. Dalam fil tersebut diceritakan bahwa Naina memiliki kecerdasan dan kreativitas yang bisa merangkul anak-anak 9F yang sangat badung dan nakal. 3. Hal apa yang dimiliki guru tersebut sehingga bisa merubah suasana kelas menjadi menyenangkan? Guru tersebut memiliki beberapa hal yang dapat berpengaruh dalam mengubah suasana kelas. Hal yang pertama yaitu Naina sebagai seorang guru memiliki kepedulian yang sangat tinggi pada peserta didiknya. Naina menunjukkan kemampuannya dalam memahami karakteristik peserta didik. Hal ini ditunjukkan dengan guru mengamati kenakalan peserta didiknya memerlukan pemahaman tentang fisika, kimia dan matematika. Dengan dasar ini, Naina sebagai guru mereka menyadari bahwa anak-anak didiknya memiliki kepintaran yang tinggi. Kedua, guru memiliki kreativitas sehingga mampu membuat terobosan dalam pembelajaran yang melakukan pembelajaran di luar kelas dengan tujuan agar mereka lebih bersemangat dalam menikmati proses pembelajaran. Respon yang ditunjukkan sangat baik,



dimana anak-anak didiknya lebih bersemangat dalam belajar dan lebih menikmati proses pembelajaran. Ketiga, guru memiliki semangat dan keyakinan yang tinggi terhadap peserta didiknya. Meskipun banyak yang meremehkan dan menginginkan agar peserta didiknya dikeluarkan dari sekolah, namun Naina memiliki keyakinan bahkan mereka memiliki potensi agar dapat berubah. Melalui ketiga hal tersebut Naina sebagai guru mampumengubah suasana kelas menjadi menyenangkan. 4. Apakah Anda bisa menjadi guru yang demikian? Saya yakin bisa menjadi guru yang demikian. Selain kelebihan, tentu saja saya memiliki kekurangan dan keterbatasan namun, jangan sampai keterbatasan ini menutupi kelebihan kita. Kepekaan dan kepedulian kita terhadap peserta didik juga harus ditingkatkan. Hal ini akan berkaitan dengan salah satu komponen sosialemosional yaitu membangun keterampilan sosial dengan meningkatkan jiwa empati kita khususnya pada peserta didik. Rasa percaya diri juga harus dipupuk ketika menjadi seorang guru. Dengan keyakinan yang bulat, maka guru akan mencapai keberhasilan dalam membimbing peserta didiknya menuju keberhasilan.