Tablet [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TABLET EKSIPIEN TABLET 1. Pengisi (diluent/filler) Fungsi : Bahan inert untuk menambah bobot sehingga mendapat bobot yang sesuai untuk dikempa, memperbaiki kompresibilitas, dan sifat alir. Bahan pengisi 5-80% bobot tablet. Bahan : a. Starch – amilum (HOPE, 685) b. Microcrystalline cellulose – avicel (HOPE, 129) pH 101 (serbuk, GB) pH 102 (granul, GK/KL) pH 103 (granul lebih kecil dan waktu hancur lebih cepat) Bisa untuk adsorbent. Avicel  kompresibilitas bagus tapi alirannya kurang bagus. Kombinasi dengan primogel, strach, atau explotab untuk memperbaiki aliran. avicel : primogel (3:1)  bisa berfungsi sebagai pengisi, pengikat, disintegrant avicel : strach 1500 (3:1)  running powder, memiliki sifat aliran dan kompresibilitas yang baik, tapi daya hancur tidak bagus, harus ditambah penghancur luar seperti amilum kering, explotab, ac-di-sol. avicel : explotab (3:7)  explotab aliran baik dan berfungsi sebagai disintegrant juga c. Calcium phosphate (HOPE, 96) d. Laktosa (HOPE, 359) e. Talk (HOPE, 729) 2. Pengikat (binders) Fungsi : Meningkatkan sifat adesi pada partikel serbuk pada proses granulasi tablet, mengikat bahan obat dengan eksipien lain  diperoleh granul yang baik  menyatukan serbuk menjadi granul. Pengikat yang terlalu banyak  massa basah  granul keras  waktu hancur jadi lama. Penggunaan : a. ditambahkan dalam bentuk kering  untuk KL atau GK b. ditambahkan dalam bentuk larutan  untuk GB Bahan : a. Povidone – PVP (HOPE, 581) GB/GK : 0.5–5%  dalam bentuk larutan  +etanol 95% b. Pregelatinized strach – starch 1500 (HOPE, 691) Superdisintegrant : untuk fase luar KL : 5–20% GB : 5–10% c. Mucilago amili 10 % GB Cara pembuatan  KIT-TS-Tablet d. Copovidone – Kollidon VA 64 (HOPE, 196) KL/GB : 2–5 % e. Starch – amilum (HOPE, 685) 3. Pelicin (lubrikan) Fungsin : Mengurangi friksi antara permukaan tablet dengan die selama kompresi. Ditambahkan di final mixing sebelum pengempaan.



Bahan : a. Talk (HOPE, 729) b. Mg stearat (HOPE, 404) 0.25–5 % (umumnya 1%) 4. Glidant Fungsi : Memperbaiki fluiditas massa yang akan dikempa, dapat mengisi die dalam jumlah yang seragam. Bahan : a. Talk (HOPE, 729) Baik sebagai glidant dan sering dipakai tapi dapat menurunkan disintegrasi dan disolusi tablet. 1–10 % (umumnya 2%) b. Colloidal silicon dioxide – aerosil (HOPE, 185) 0.1–1 % c. Starch – amilum (HOPE, 685) Berfungsi sebagai disintegrant juga dengan konsentrasi sampai 10% 5. Antiaderent Fungsi : Mencegah melekatnya permukaan tablet pada punch atas dan bawah. Bahan : a. Talk (HOPE, 729) b. Mg stearat (HOPE, 404) c. Starch – amilum (HOPE, 685) 6. Disintegrant Fungsi : Mempercepat pemecahan massa padat menjadi partikel yang lebih kecil sehingga lebih mudah larut. Dibutuhkan karena tablet bentuk kompak setelah pencetakan dan mengandung binders. Mekanisme disintegraasi tablet : a. Swelling  mengembang ketika kontak dengan air sehingga massa pada pecah. b. Membentuk pori  meningkatkan porositas sehingga terbuntuk kapiler ketika kontak air, air akan menembus ke dalam tablet. c. Pembentukan gas  terbentuk gas ketika tablet kontak dengan air Cara penggunaan : a. Penambahan eksternal  ketika granul siap cetak. b. Penambahan internal  campur bahan lain sebelum granulasi. c. Kombinasi Bahan : a. Amilum kering fase dalam : 10 % fase luar : 5 % b. Sodium strach glycolate – explotab/primogel (HOPE, 663) Superdisintegrant : untuk fase luar 2–8% , optimum 4–5% c. Croscarmellose sodium – ac-di-sol (HOPE, 206) 0.5–5 % KL : 2 % GB : 3 % d. Crospovidone – Kollidon CL (HOPE, 208) 2–5%



FORMULASI Granulasi Basah dan Kering Fase dalam (92% atau 95%) : - zat aktif - pengikat - disintegran - pengisi Fase luar (8 % atau 5 %) : - disintegran - glidant - pelicin/antiaderent Kempa langsung - zat aktif - pengikat - pengisi - pelicin/antiaderent - glidant - disintegrant



IPC Evaluasi granul : - Destruktif  kandungan lembab, kandungan ZA - Nondestruktif  sifat aliran, bobot jenis (BJ ruahan / BJ pemampatan) 1. Homogenitas Tujuan : mengetahui homogenitas campuran bahan dan zat aktif Prosedur : a. visual  serbuk berwarna b. menetapkan kadar ZA dengan sampling pada titik atas, tengah, bawah  serbuk tdk berwarna Syarat : RSD 4 g/dtk 4. BJ nyata (BJ ruahan) Prosedur : a. timbang 100 g serbuk/granul b. masukkan ke gelas ukur c. catat volume d. hitung BJ nyata BJ nyata = bobot / volume = (g/ml) 5. BJ pemampatan Prinsip : perbandingan bobot dengan volume setelah proses pemampatan (ketukan 500x) Prosedur : a. timbang 100 g serbuk/granul b. masukkan ke gelas ukur c. ketuk 500x dgn volumeter (sampai volume tdk berubah) d. catat volume e. hitung BJ mampat BJ pemampatan = bobot / volume setelah 500x ketukan 6. Kompresibilitas Tujuan : menentukan kompresibilitas bahan/formula



Compressibility Index (USP 30, 643) % kompresibilitas = (BJ pemampatan – BJ ruahan) / BJ pemampatan x 100 Syarat : 38 % = sangat, sangat jelek 7. Distribusi ukuran partikel / granul Tujuan : melihat keseragaman dari ukuran granul. Prinsip : digunakan susunan pengayak dengan berbagai ukuran mesh terbesar diletakkan paling atas dan dibawahnya disusun mesh yang makin kecil. Prosedur : a. timbang 100 gr granul b. letakkan pada pengayak paling atas c. getarkan mesin 5-30 menit d. timbang granul yang tertahan pada tiap-tiap pengayak e. hitung persentase granul pada tiap-tiap pengayak Syarat : ukuran granul mengikuti kurva distribusi normal EVALUASI Evaluasi Fisik : 1. Keseragaman sediaan (Suplemen 1 FI IV, 1543-1548)  Keseragaman kandungan  kandungan ZA L1% dilakukan pengujian 20 tab berikutnya dan hitung nilai penerimaan. - syarat terpenuhi jika : 30 tab lebih kecil atau sama dengan L1% dan tidak satu pun < [1-L2*0.01]M atau tidak lebih dari [1+L2*0.01]M. - L1 sama dengan 15.0 dan L2 sama dengan 25.0, kecuali dinyatakan lain pada masing-masing monografi.  Keseragaman bobot  kandungan ZA >25 mg / >50% bobot tablet Tujuan : menjamin konsistensi satuan sediaan, masing-masing satuan dalam bets harus mengandung ZA dalam rentang yg mendekati kadar yg tertera di etiket. Prosedur : a. 30 tab dipilih secara acak



b. timbang 10 tab satu per satu c. tetapkan kadar 10 tab satu per satu d. hitung kadar ZA tiap tab yg dinyatakan dalam persen dari yang tertera di etiket Nilai penerimaan = |𝑀 − 𝑋̅| + ks 𝑋̅ : rata-rata kandungan sediaan dinyatakan dalam persentase dari yg tertera di etiket. k : konstanta penerimaan s : simpangan baku contoh Syarat : - nilai penerimaan 10 tab lebih kecil atau sama dengan L1%. - jika nilai penerimaan > L1% dilakukan pengujian 20 tab berikutnya dan hitung nilai penerimaan. - syarat terpenuhi jika : 30 tab lebih kecil atau sama dengan L1% dan tidak satu pun < [1-L2*0.01]M atau tidak lebih dari [1+L2*0.01]M. - L1 sama dengan 15.0 dan L2 sama dengan 25.0, kecuali dinyatakan lain pada masing-masing monografi. 2. Waktu hancur (Suplemen 3 FI IV, 2112) Tujuan : menetapkan kesesuaian batas waktu hancur sesuai monografi dimana sudah tidak punya inti yang jelas kecuali di etiket dinyatakan sebagai tab hisap/kunyah atau untuk pelepasan termodifikasi. Alat : sesuai FI Prosedur : a. masukkan 1 tab pada tiap tabung dari keranjang (6 tabung) b. masukkan 1 cakram tiap tabung c. masukkan ke air suhu 37o±2oC sebagai media d. jalankan alat e. pada akhir batas waktu (sesuai monografi) angkat keranjang dan amati semua tablet. Syarat : - semua tablet harus hancur sempurna - jika 1 atau 2 tablet tdk hancur sempurna, ulang pengujian dengan 12 tablet lainnya  tidak kurang 16 dari 18 yang diuji harus hancur sempurna 3. Disolusi (Suplemen 2 FI IV, 1844) Tujuan : untuk menetapkan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan peroral. Syarat : Tahap Jmlh yg Kriteria penerimaan diuji S1 6 Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q+5% S2 6 Rata-rata 12 unit (S1+S2) sama dengan atau lebih besar dari Q, dan tidak satu unit pun yg lebih kecil dari Q-15% S3 12 Rata-rata 24 unit (S1+S2+S3) sama atau lebih besar dari Q, tidak lebih dari 2 unit sediaan yg lebih kecil dari Q-15% dan tdk satu unit yg lebih kecil dari Q-25% Q : jumlah ZA yang terlarut seperti yg tertera pada masing-masing monografi, dinyatakan dalam persentase kadar pada etiket.



4. Organoleptik Tujuan : mengetahui kesesuain warna, bau, rasa sesuai spesifikasi Prosedur : pemeriksaan secara visual terhadap warna, bau, dan rasa tablet Syarat : - warna tablet harus seragam dan merata, tidak terdapat bintik-bintik. - bau tablet sesuai spesifikasi. - rasa tablet sesuai spesifikasi. 5. Bentuk dan ukuran Tujuan : menjamin tampilan dan bentuk tablet baik dan seragam Prosedur : a. ketebalan dan diameter tablet diukur dengan menggunakan jangka sorong b. ketebalan dipengaruhi oleh sifat alir massa cetak dan kompresibilitas Syarat : - diameter tablet tidak lebih dari 3x dan tidak kurang dari 11/3x tebal tablet. 6. Kekerasan tablet Tujuan : menjamin ketahanan tablet terhadap gaya mekanik pada proses pengemasan dan transportasi Prosedur : c. ambil 20 tablet secara acak d. ukur kekerasan masing-masing tablet dengan alat hardness tester e. catat skala yang terukur f. hitung rata-rata 20 tablet Syarat : - bobot tablet sampai 300 mg : 4-7 kg/cm3 - bobot tabet 400-700 mg : 7-12 kg/cm3 7. Friksibilitas Tujuan : menguji ketahanan tablet jika tablet mengalami gesekan antara sesama. Prosedur : a. bobot tablet ≤ 650 mg ambil sejumlah tablet hingga bobot kumulasinya menjadi 6,5 gram; bobot tablet > 650 mg ambil 10 tablet. b. tablet dibersihkan dari debu kemudian ditimbang (Wo) c. masukkan dan uji 100x putaran (kecepatan 25 putaran/menit; waktu yang digunakan 4 menit) d. bersihkan tablet dan timbang (Wt) e. hitung % frikbilitas tablet % F = (Wo – Wt) / Wo x 100% Syarat : - tablet konvensional  %F = 650 mg ambil 10 tablet.



g. tablet dibersihkan dari debu kemudian ditimbang (Wo) h. masukkan dan uji 100x putaran (kecepatan 25 putaran/menit; waktu yang digunakan 4 menit) i. bersihkan tablet dan timbang (Wt) j. hitung % friabilitas tablet % F = (Wo – Wt) / Wo x 100% Syarat : - tablet konvensional  %F =