Tablet Salut [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA NPM TINGKAT



: ALFIRA ASLAMIA HAFIZ KAMAL : 18.005 : II A



Proses penyalutan Prinsip penyalutan tablet adalah pemakaian suatu campuran penyalut pada sejumlah tablet yang bergerak dengan menggunakan udara panas untuk mempermudah penguapan pelarut. 1. Peralatan penyalutan - Panci penyalut standar - Panci penyalut berlubang dipakai secara luas di industri karena merupakan sistem pengering yang efisien dengan kapasitas penyalutan yang besar, dan dapat dibuat otomatis seluruhnya, baik untuk penyalutan gula maupun untuk penyalutan dengan lapisan tipis. - Penyalut bahan cair (Suspensi udara) -



2. Tolok ukur proses penyalutan - Kapasitas udara Menggambarkan jumlah air atau pelarut yang dapat dihilangkan selama proses penyalutan, yang tergantung pada jumlah aliran udara melalui tumpukan tablet, temperatur udara, dan jumlah air yang terkandung dalam udara masuk. - Komposisi penyalut Penyalut mengandung bahan yang akan dilekatkan ke permukaan tablet, dan juga mengandung pelarut yang bertindak sebagai pembawa bahan-bahan tersebut. Pelarut ini harus dihilangkan selama proses penyalutan. - Luas permukaan tablet - Efisiensi peralatan 3. Macam-macam penyalutan tablet Proses penyalutan tablet tergantung pada jenis penyalut yang akan dipakai, kekerasn inti tablet, dan kehematan proses. (a) Proses dasar penyalutan gula : 1. Seal Coating (Penyalutan lapisan penutup) Untuk mencegah penyusupan air ke dalam inti tablet, perlu diberikan suatu lapisan penutup. Contoh Formula larutan lapisan penutup (Sealant) : Selulosa asetat ftalat,Zein, asam oleat, propilen glikol, propilen glikol 4000, metilen klorida, alkohol. 2. Sub Coating (Pelapisan dasar) Digunakan untuk membulatkan tepi tablet dan meningkatkan ukuran tablet. Tahap pelapisan dasar ini terdiri dari pemakaian larutan pengikat yang lekat, diikuti dengan penaburan bubuk pelapis dasar secara bergantian, disusul oleh



pengeringan. Contoh formula larutan pelapis dasar : gelatin, akasia, gula, sirup jagung, sirup, air.



3. Syrup Coating (Smoothing/Color) Tujuan untuk menutupi dan mengisi cacat pada permukaan tablet yang disebabkan oleh tahap pelapisan dasar, dan untuk memberikan warna yang diinginkan bagi tablet. Pelapisan dengan sirup biasanya terdiri dari tiga fase dasar: sirup kasar, sirup kental, sirup biasa 4. Polishing (Pengkilapan) Tablet dapat dikilapkan di dalam panci penyalut standar yang bersih, atau di dalam panci pengkilap berlapis kanvas dengan memakai bubuk lilin (lilin lebah atau karnauba) secara hati-hati ataupun dengan memakai larutan yang hangat dari lilinlilin ini di dalam pelarut yang mudah menguap dan sesuai. Contoh formula larutan pengkilap : wax carnauba yellow, beeswax white, wax parrafin, naphtha (b) Bahan dasar penyalutan gula  Pengisi : kalsium karbonat, talkum, titanium dioksida  Pewarna : yang larut dalam air sepereti besi oksida, titanium dioksida  Pembentuk salut selaput : gom arab, gelatin. Senyawa selulosa  Antiadhesi : talkum  Penambah rasa  Surfaktan : sebagasi bahan pembasah dan pembantu dispersi (c) Masalah dalam tablet salut gula :  Erosi pada tablet inti Tablet inti harus mempunyai kekuatan yang cukup untuk menahan tekanan yang dialami selama proses penyalutan. Perhatian khusus diberikan terutama pada sifat fisik tablet inti yaitu tentang kekerasan, kerenyahan dan laminasi.  Salut sumbing Jika penanganan salah dalam proses penyalutan, misalnya penambahan yang berlebih bahan pengisi dan pigmen (pewarna) yang tidak larut dapat menyebabkan tablet yang disalut menjadi sumbing, karena meningkatkan kerapuhan dalam proses salut gula.  Keretakan salut Keretakan salut dapat terjadi karena tablet inti memuai selama atau sesudah proses penyalutan, pemuaian ini disebabkan oleh absorpsi lembab oleh tablet inti, atau terjadi karena akibat relaksasi tekanan tablet inti setelah mengalamai pengempaan. Masalah ini dapat diatasi dengan penyegelan yang tepat atau memperpanjang waktu antara pengempaan dan mulainya penyalutan.  Salut yang tidak kering Hal ini sering terjadi akibat konsentrasi gula invert yang berlebih, lebih besar dari 5%. Atau dengan membiarkan sirop gula sukrosa pada suhu yang ditinggikan dalam kondisi asam pada waktu tertentu, mungkin juga dengan mencairkan kembali gula yang sudah mulai mengkristal.  Tablet salut kembar Tablet salut yang kembar dapat terjadi karena larutan salutnya terlalu lengket, terutama jika sudah mulai mengering, maka tablet yang berdekatan akan menempel satu sama lain.



 



Warna yang tidak merata Berbunga dan berkeringat



Penyalutan dengan Lapisan Tipis (Salut Film) a) Metode Panci Tuang b) Metode Panci Semprot c) Proses Fluidized Bed Bahan-bahan yang digunakan dalam penyalutan lapis tipis harus mempunyai sifat sifat sebagai berikut : - Larut dalam pelarut yang digunakan untuk persiapan penyalutan - Larut dalam keadaan tertentu yang dimaksud misalnya kelarutan yang mudah dalam air, lambat larut dalam air, atau kelarutan yang tergantung pada pH (lapisan enterik) - Kemampuan untuk menghasilkan produk yang tampak anggun - Stabilitas dalam keadaan panas, cahaya, kelembapan, udara dan substrat yang akan di salut. Sifat-sifat lapisan tipis harus tidak berubah dengan berlalunya waktu - Tidak memiliki warna, rasa, ataupun bau - Serasi dengan aditif larutan penyalut pada umumnya - Tidak toksis, tidak mempunyai kegiatan farmakologis, dan mudah dipakai ke partikel atau tablet Komponen Penyalutan dengan Lapisan Tipis a) Pembentuk lapisan tipis - Bahan non enterik ; HPMC, MHC, Etil selulosa, HPC, Povidon, Na-CMC, PEG, Polimer-polimer akrilat - Bahan enterik ; Selulosa asetat ftalat, polimer-polimer akrilat, HPMC ftalat, PVA ftalat b) Pelarut Fungsi : melarutkan atau mendispersikan polimer-polimer dan zat tambahan lain, serta membawanya ke permukaan substrat. Contoh : air, etanol, metanol, isopropanol, kloroform, aseton, metiletilketon, dan metilen klorida. c) pemlastik (Plastisizer) Suatu bahan pembentuk plastik eksternal dapat berupa cairan yang tidak mudah menguap, atau polimer lain, yang apabila dicampur dengan pembentuk lapisan tipis polimer utama, mengubah fleksibilitas, kekuatan tegangannya, atau sifat adhesi dari lapisan yang dihasilkan. Contoh minyak jarak, , Propilen Glikol, gliserin, PEG 200400 dengan berat molekul yang kecil, dan surfaktan-surfaktan seperti tween, span, ester-ester asam organik. d) Pewarna (Colorants) Tahap ini bertujuan memberi wama tablet salut sesuai warna yang dikehendaki. Pewarnaan dapat dilakukan dcngan berbagai cara, antara lain dengan mcnggunakan satu macam kadar bahan pewarnana, Caranya adalah dengan menambahkan terlebih dahulu larutan pewarna dengan kadar rendah lalu naik dengan kadar tertentu kemudiaan ditambahkan lagi larutan dengan kadar yang rendah. Pewarna yang digunakan ada dua golongan: yang larut dan yang tidak larut air. Pewarnaan dengan zat warna yang tidak larut dalam air akan lebih cepat daripada apabila digunakan zat wama yang larut.



e) Pemburam (Opaquant-extenders ) Untuk mendapatkan warna-warna yang lebih buram dan meningkatkan penutupan lapisan tipis. Contoh titanium dioksida, silikat (talk, aluminium silikat), karbonat (magnesium karbonat), sulfat (kalsium sulfat), oksida (magnesium oksida), dan hidroksida (aluminium hidroksida) f) Bahan-bahan khusus dalam larutan penyalut Pemberi aroma dan pemberi rasa manis (untuk menutupi bau yang tidak disukai atau untuk mendapatkan rasa yang diinginkan), surfaktan (untuk melarutkan bahan yang tidak dapat bercampur atau yang tidak dapat larut, atau untuk memudahkan pelarutan penyalut dengan lebih cepat), antioksidan (untuk kestabilan sistem zat warna terhadap oksidasi dan perubahan warna)



# TERIMA KASIH #