Tak DPD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Latar Belakang Organisasi kesehatan dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan keadaan semata- mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan. Devinisi ini menekankan kesehatan sebagai suatu keadaan sejahtera yang positif, bukan sekadar keadaan tanpa penyakit. Orang yang memiliki kesejahteraan emosional, fisik, dan sosial dapat memenuhi tanggung jawab kehidupan, berfungsi dengan efektif, dalam kehidupan sehari-hari, dan puas dengan hubungan interpersonal dan diri mereka sendiri. Tidak ada satupun devinisi universal kesehatan jiwa, tetapi kita dapat menyimpulkan kesehatan jiwa seseorang dari perilakunya. Karena perilaku seseorang dapat di lihat atau ditafsirkan berbeda oleh orang lain, yang bergantung pada nilai dan keyakinan, maka penentuan definisi kesehatan jiwa menjadi sulit (Sheila, 2008). Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat emosional, psikologis, dan sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal, yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif, dan kesetabilan emosional (Sheila, 2008). Gangguan jiwa adalah suatu sindrom atau pola psikologis atau perilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya distres atau disabilitas (kerusakan pada satu atau lebih area fungsi yang penting) atau disertai peningkatan resiko kematian yang menyakitkan, nyeri, disabilitas, atau sangat kehilangan kebebasan (Sheila, 2008) Keperawatan jiwa mempelajari berbagai macam kasus yang berhubungan dengan gangguan jiwa sesorang. Salah satunya adalah Defisit Perawatan Diri (Personal Hygiene). Kurang perawatan diri pada klien dengan gangguan jiwa merupakan : Suatu keadaan dimana seseorang mengalami kerusakan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan (kegiatan hidup sendiri). Defisit Perawatan Diri merupakan akibat dari ketidak mampuan seseorang dalam perawatan dirinya karena lupa akan caranya maupun ketidak tahuan dalam perawatan diri. Kurang perawatan diri tampak dari ketidak mampuan merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias diri secara mandiri, dan toileting secara mandiri. Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampak dari ketidak mampuan merawat kebersihan diri, makan secara mandiri,berhias secara mandiri,dan toileting, buang air besar/buang air kecil (Damaiyanti, 2008). Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawtan diri seperti kebersihan diri, berhias, makan dan toileting. (Herdman, 2012). Personal Hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri di pengaruhi berbagai faktor diantaranya : budaya, nilai sosial pada individu, atau kelurga, pengetahuan terhadap perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri (Hidayat, 2006).



B. . Landasan Teori Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya serta mempunyai norma yang sama. Fungsi kelompok secara umum ; 1. Setiap anggota kelompok dapat bertukar pengalaman 2. Memberikan pengalaman dan penjelasan kepada anggota yang lain 3. Merupakan proses menerima umpan balik Terapi aktivitas kelompok adalah metode yang efektif dalam menyelesaikan masalah serta dapat dilihat keuntungannya, yaitu mendapat dukungan, pendidikan dan meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah. Penggunaan kelompok dalam keperawatan jiwa memberi dampak positif dalam pencegahan, pengobatan dan terapi pemulihan kesehatan jiwa melalui terapi aktivitas kelompok. Salah satu bentuk dari terapi aktivitas kelompok adalah orientasi realita. Pada dasarnya terpi aktivitas kelompok telah dipergunakan dalam praktek kesehatan jiwa yang juga merupakan bagian terpenting dalam keterampilan teraupetik dalam keperawatan. Terapi aktivitas kelompok sebagai metode yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah serta dapat dilihat keuntungannya yaitu: 1. Mendapat dukungan ( support ) 2. Pendidikan 3. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah Perawat sebagai pimpinan kelompok dapat menilai respon klien selama berada dalam kelompok. Perawat sebagai pimpinan kelompomdapat menggunakan kelompom untuk mendorong individu mengungkapkan masalah dan mendapat bantuan pemecahan masalah dari kelompok. Pada saat ini perawat dapat menilai respon klien selama berada dalam kelompok. Defisit Perawatan Diri adalah suatu keadaan seseorang mengalami kelainan dalam kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan seharihari secraa mandiri. Tidak ada keinginan untuk mandi secara teratur, tidak menyisir rambut, pakaian kotor, bau badan, bau nafas, dan penampilan tidak rapi. Defisit perawatam diri merupakan salah satu masalah yang timbul pada pasien gangguan jiwa. Pasien gangguan jiwa kronis sering mengalami ketidakpedulian merawat diri. Keadaan ini merupakan gejala perilaku negative dan menyebabkan pasien dikucilkan baik dalam keluarga maupun masyarakat.



C. Tujuan 1. Tujuan Umum Tujuan umum yaitu klien mampu memahami pentingnya kebersihan diri dan perawatan diri secara maksimal. 2. Tujuan Khusus a) Klien mampu melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri. b) Klien mampu memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri. c) Klien mampu menunjukkan aktivitas makan. d) Klien mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri.



D. Sesi yang Digunakan 1. Sesi I A : Kebersihan Diri : Mandi 2. Sesi I B : Kebersihan Diri : Keramas 3. Sesi I C : Kebersihan Diri : Menyikat gigi 4. Sesi I D : Kebersihan Diri : Perawatan kuku 5. Sesi II A : Berdandan : Berpakaian rapi 6. Sesi II B : Berdandan : Berhias diri 7. Sesi III A : Tata cara makan 8. Sesi III B : Tata cara minum 9. Sesi IV A : Tata cara buang air besar 10. Sesi IV B : Tata cara buang air kecil E. Karakteristik Klien Klien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktifitas kelompok ini adalah: 1. Klien dengan riwayat gangguan jiwa disertai dengan gangguan perawatan perawatan diri : defisit perawatan diri. 2. Klien yang mengikuti terapi aktifitas ini adalah tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk dan dalam keadaan tenang. 3. Klien dapat diajak bekerjasama (cooperative) F. Kriteria Evaluasi 1. Evaluasi struktur: a) Peserta 8 orang b) Setting tempat sesuai dengan rencana. c) Peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan tertib. 2. Evaluasi proses: a) Klien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung. b) Klien dapat mengikuti peraturan permainan yang telah ditetapkan. c) Klien berpartisipasi aktif dalam permainan dan dapat memberikan tanggapan tentang permainan dan manfaat permainan. d) Pengorganisasian dapat terlaksana sesuai rencana. 3. Evaluasi hasil: a) Klien mampu menyebutkan salah satu contoh manfaat perawatan diri. b) Klien mampu menyebutkan cara menjaga kebersihan diri. c) Klien mampu mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri. d) Klien mampu menyebutkan akibat apabila tidak melakukan perawatan diri. G. Antisipasi Masalah 1. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktivitas kelompok: a) Memanggil klien. b) Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau klien yang lain. 2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit: a) Panggil nama klien. b) Tanya alasan klien meninggalkan permainan.



c) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi. 3. Bila ada klien lain ingin ikut: a) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah dipilih. b) Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti oleh klien tersebut c) Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran pada permainan tersebut H. Pengorganisasian TAK 1. Waktu dan Tempat Jadwal kegiatan TAK : Kamis, 16 Mei 2019 Waktu : 08.00 Tempat : Ruang B3 STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto 2. Alokasiwaktu a) Perkenalandanpengarahan (10 menit) b) Terapikelompok (25 menit) c) Penutup (10 menit) 3. Jadwal kegiatan TAK Waktu Kegiatan 07.30 -08.00



Persiapan



08.00-08.10



Pembukaan dan perkenalan



08.10-08.35



TAK



08.35-08.45



Evaluasi dan penutup



4. Tim TAK Leader : Oktavian Widhiantika Co-Leader : M. Irfan Syahril Observer : a) Stiqomariah b) Elvin Rahayu Fasilitator : a) Taurista Ismayatul .L b) Fanny Wahyu .L c) Dina Ayu .M d) Choirun Nisa Pasien :



5. Peran dan fungsi : a) Pemimpin (leader )  Memimpin jalannya kegiatan  Menyampaikan tujuan dan waktu permainan  Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan  Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien  Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan  Memberi reinforcement positif pada klien  Menyimpulkan kegiatan b) Pembantu pemimpi (co-leader )  Membantu tugas leader  Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader  Mengingatkan leader tentang kegiatan  Bersama leader menjadi contoh kegiatan c) Observer  Mengobservasi jalannya acara  Mencatat jumlah klien yang hadir  Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung  Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien  Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas bermain  Membuat laporan hasil kegiatan d) Fasilitator  Memfasilitasi jalannya kegiatan  Memfasilitasi klien yang kurang aktif  Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara  Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam/luar kelompok. 6. Setting Pelaksana dan peserta duduk bersama membentuk lingkaran







Keterangan : Leader : Co. Leader : Observer : Fasilitator : Klien :



I.



Proses Pelaksanaan TAK  Sesi I A : Kebersihan Diri : Mandi a. Tujuan:  Klien memahami pentingnya mandi  Klien memahami cara mandi yang baik  Klien mampu mandi dengan baik b. Kriteria Anggota Kriteria klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok ini adalah:  Klien dengan riwayat gangguan jiwa disertai dengan gangguan perawatan diri: defisit perawatan diri  Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang.  Klien dapat diajak bekerjasama (cooperative) c. Nama Klien dan ruangan Klien yang mengikuti terapi aktivitas kelompok berjumlah 3 orang. Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti terapi aktivitas kelompok ini adalah:  Klien A  Klien B  Klien C d. Alat  Ember  Gayung  Handuk bersih  Sabun mandi  Air bersih e. Metode  Dinamika Kelompok  Diskusi dan Tanya Jawab  Simulasi f. Langkah Kegiatan 1) Persiapan



Persiapan tempat : pastikan ruangan diskusi tenang dan nyaman. Tempat praktik mandi bersih dan aman Persiapan alat : siapkan alat selengkap mungkin Persiapan klien :  Pilih klien sesuai dengan indikasi terapi  Buat kontrak kegiatan, waktu dan tempat  Jelaskan manfaat TAK  Jelaskan peraturan yang harus dipatuhi oleh klien :  Ikut kegiatan sampai tuntas  Bila ingin keluar dari ruangan angkat tangan Bekerja sama dengan kelompok 2) Orientasi Pada tahap ini terapis melakukan:  Memberi salam terapeutik: salam dari terapis.  Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan klien saat ini.  Jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, waktu yang dibutuhkan, dan tempat kegiatan 3) Tahap Kerja  Tanyakan pentingnya mandi pada klien. Beri kesempatan semua peserta menjawab. Jika ada klien yang pasif, Tanya langsung kepada klien tersebut.  Buat rangkuman pendapat klien yang benar tentang manfaat mandi yang benar. Tambahkan informasi jika rangkuman pendapat klien masih ada yang kurang. Manfaat mandi : o Membersihkan kotoran untuk mencegah infeksi kulit dan gatalgatal o Menghilangkan bau badan o Meningkatkan penampilan diri  



Diskusikan alat-alat mandi Beri kesempatan kepada setiap klien untuk menjelaskan alat-alat yang sering digunakan untuk mandi. Buat rangkuman alat-alat mandi, tunjukkan alat-alat tersebut Alat/bahan mandi :     



Ember Gayung Handuk bersih Sabun mandi Air bersih







 



Diskusikan tahapan mandi yang benar. Beri kesempatan klien menjelaskan cara mandi. Beri pujian pendapat klien yang benar. Bila ada pendapat klien yang salah, lakukan koreksi dengan meminta pendapat klien yang lain. Buat rangkuman cara mandi yang benar dari pendapat klien dan tambahkan informasi jika kurang. Lakukan demonstrasi mandi yang benar. Bila tidak memungkinkan lakukan simulasi saja dengan menggunakan alat dan bahan yang sudah disediakan Cara mandi :  



 



Basahi seluruh permukaan tubuh dengan air yang tersedia Ambil sabun, gosokkan ke permukaan tubuh mulai dari permukaan 13 yang dianggap paling bbersih ke permukaan yang paling kotor : badan dari anggota badan, wajah, baru kemudian daerah perineal dan area seputar kelamin. Bilas dengan air hingga sisa sabun hilang di seluruh permukaan tubuh dan permukaan kulit terasa kesat Keringkan dengan menggunakan handuk yang bersih







Berikan pujian untuk peragaan yang telah dilakukan, koreksi jika ada tahapan yang kurang tepat. 4) Tahap Terminasi  Evaluasi Evaluasi subjektif : tanyakan perasaan klien setelah peragaan atau praktik mandi Evaluasi objektif : minta klien bergantian menyebutkan kembali tentang; manfaat mandi, alat dan bahan mandi, cara mandi  Rencana Tindak Lanjut Anjurkan klien mandi dengan cara mandi yang telah dilatih sebanyak 2x per hari (pagi dan sore hari)



No



Aspek yang di nilai 1. Menyebutkan manfaat mandi 2. Menjelaskan alat dan bahan mandi 3. Menjelaskan tahapan keramas 4. Memperagakan keramas dengan tepat



Nama klien



5. Komitmen melakukan keramas 2x per minggu Jumlah  Kontrak yang akan datang Buat kontrak berikut: belajar keramas. Waktu pelaksanaan dan tempat pelaksanaan kegiatan



Catatan : Beri tanda check (√) untuk kemampuan yang dapat dilakukan Bila klien tidak mampu, stimulasi/latih sampai klien mampu Bila klien dianggap mampu jika semua unsure kemampuan tercapai  Sesi I B : Kebersihan Diri : Keramas a. Tujuan  Klien memahami pentingnya mandi  Klien memahami cara mandi yang baik  Klien mampu mandi dengan baik b. Setting  Diskusi : perawat dan klien duduk melingkar  Demonstrasi/stimulasi : di kamar mandi c. Alat Shampoo  Ember  Gayung mandi  Air bersih  Handuk bersih d. Metode  Diskusi  Tanya jawab  Simulasi e. Langkah Kegiatan 1) Persiapan Persiapan klien: pilih klien sesuai dengan indikasi Buat kontrak kegiatan, manfaat kegiatan, waktu dan tempat Persiapan tempat dan setting tempat Tempat diskusi : siapkan kursi atau tikar



Tempat peragaan : kamar mandi bersih dan alat yang digunakan tersedia 2) Orientasi  Memberi salam terapeutik: salam dari terapis.  Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan klien saat ini.  Jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah latihan keramas yang benar, waktunya 1 jam, dan tempat di ruang diskusi dan kamar mandi untuk praktik 3) Tahap Kerja  Diskusikan manfaat keramas pada klien. Beri kesempatan semua peserta menjawab. Jika ada klien yang tidak bisa menjawab, beri stimulasi hingga pasien bisa menjawab.  Buat rangkuman pendapat klien tentang manfaat keramas yang benar. Tambahkan informasi jika rangkuman pendapat klien masih ada yang kurang. Manfaat keramas:    



Mencegah gatal 15 Mencegah infeksi/kutu kulit kepala Menghilangkan bau rambut Meningkatkan penampilan diri



 Diskusikan alat-alat untuk keramas. Upayakan setiap klien untuk menyampaikan pendapatnya.  Rangkum jawaban klien, bila ada yang kurang ditambahkan oleh perawat  Diskusikan alat dan bahan untuk keramas Alat/bahan keramas:     



Shampoo Ember Gayung mandi Air bersih Handuk bersih



 Diskusikan tahapan keramas yang benar. Beri kesempatan klien menjelaskan cara keramas. Beri pujian pendapat klien yang benar. Bila ada pendapat klien yang salah, lakukan koreksi dengan meminta pendapat klien yang lain.  Buat rangkuman cara keramas yang benar dari pendapat klien dan tambahkan informasi jika kurang. Cara keramas:     



Siapkan alat Basahi rambut sampai merata. Ambil sampo secukupnya, gosokkan merata diseluruh permukaan kepala Bilas dengan air sampai tidak ada sisa shampo Keringkan dengan menggunakan handuk yang bersih







Ajak klien ke kamar mandi. Peragakan cara keramas tiap tahap demi tahap. Minta salah satu klien menjadi peraga. Sementara klien yang lain mengamati.  Minta semua klien lain melakukan keramas bersama-sama  Beri pujian untuk kemajuan klien 4) Tahap terminasi  Evaluasi - Evaluasi subjektif : tanyakan perasaan klien setelah melakukan peragaan atau praktik keramas - Evaluasi objektif : minta klien bergantian menyebutkan kembali tentang; manfaat keramas, alat dan bahan keramas, cara keramas.  Rencana Tindak Lanjut Anjurkan klien mandi dengan cara keramas yang telah dilatih sebanyak 2x per seminggu  Kontrak yang akan dating Buat kontrak berikut: buat kesepakatan dengan klien kegiatan berikutnya yaitu TAK SP DPD: makan dan minum. Kapan akan dilaksanakan dan bertempat dimana. Evaluasi dan dokumentasi Lakukan evaluasi kemampuan masing-masing klien dengan mengisi format berikut ini. Klien dikategorikan mampu jika semua kemampuan dapat dilakukan oleh klien. Jika salah satu atau lebih kemampuan tidak bisa dicapai harus distimulasi hingga mampu. Jika belum mampu juga klien dirujuk ke perawat penanggung jawabnya untuk dilatih secara individual. No 1.



2.



3.



4.



Aspek Yang Dinilai Menjelaskan manfaat keramas Menyebutkan alat dan bahan keramas Menjelaskan tahapan keramas Memperagakan keramas dengan tepat



Nama Klien



5.



Komitmen melakukan keramas 2x per minggu Jumlah Catatan : Beri tanda check (√) untuk kemampuan yang dapat dilakukan Bila klien tidak mampu, stimulasi/latih sampai klien mampu Bila klien dianggap mampu jika semua unsure kemampuan tercapai.



 Sesi III : Berdandan : Berhias Diri a. Tujuan  Klien memahami manfaat berhias diri  Klien memahami alat dan bahan berhias diri  Klien mampu memahami cara berhias diri b. Setting  Diskusi : ruang diskusi yang tenang dan nyaman  Demonstrasi: ruang hias/ruang ganti c. Alat  Alat rias wanita: sisir, bedak, lipstick, ikat rambut  Alat rias pria: sisir, alat cukur kumis  Cermin d. Metode  Diskusi dan tanya jawab  Simulasi e. Langkah Kegiatan 1) Persiapan Persiapan klien : Pilih klien sesuai dengan indikasi. Jumlah 5-10 klien. Buat kontrak kegiatan, manfaat kegiatan, waktu dan tempat Persiapan tempat dan setting tempat : siapkan tempat diskusi dan tempat peragaan 2) Orientasi  Memberi salam terapeutik: salam dari terapis. Perkenalkan diri jika perlu.  Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan klien saat ini.  Jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah berhias diri, waktunya 1 jam, dan tempat di ruang diskusi. 3) Tahap Kerja  Diskusikan manfaat berhias diri. Tanyakan kepada semua klien secara bergantian tentang manfaat berhias diri. Jika ada klien yang tidak bisa menjawab, beri stimulasi hingga pasien bisa menjawab.  Buat rangkuman pendapat klien tentang berhias diri. Tambahkan informasi jika rangkuman pendapat klien masih ada yang kurang benar Manfaat berhias diri:  



Membuat rasa nyaman Meningkatkan penampilan diri



 



DDiskusikan alat-alat untuk berhias diri. Tanyakan kepada kklien sesuai Kebiasaan klien sesuai kebiasaan klien selama ini. Rangkum jawaban klien, bila ada yang kurang ditambahkan oleh perawat



Alat/bahan berhias diri:   



Alat rias wanita: sisir, bedak, lipstick, ikat rambut Alat rias pria: sisir, alat cukur kumis Cermin



 Diskusikan cara berhias diri yang benar. Beri kesempatan klien menjelaskan cara berhias diri yang benar.  Rangkum jawaban klien tentang cara berhias diri. Cara berdandan wanita:  Pakai bedak  Pakai lipstik  Pakai sisir rambut dan ikat rapi  Cara berdandan pria:  Rapikan kumis/cukur rapi  Bersih  Bercermin, pastikan rapi  Peragakan cara berhias diri. Minta salah satu klien mendemonstrasikan cara berhias diri.  Beri pujian untuk kemajuan klien 4) Tahap terminasi  Evaluasi Evaluasi subjektif : tanyakan perasaan klien setelah berhias diri dan setelah mencoba berhias diri. Evaluasi objektif : minta klien bergantian menyebutkan kembali tentang; manfaat berhias diri, alat dan bahan berhias diri, cara berhias diri. Rencana Tindak Lanjut Anjurkan klien untuk berhias diri minimal 2x sehari setelah mandi Evaluasi dan dokumentasi No Aspek Yang Dinilai 1.



Menjelaskan manfaat berhias diri



Nama Klien



2.



3.



4. 5.



Menyebutkan alat dan bahan berhias diri Menjelaskan tahapan berhias diri Memperagakan berhias diri Komitmen melakukan berhias diri 2x sehari setelah mandi jumlah