Tambahan Wesel Tagih [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Materi 11 Piutang – Wesel Tagih



1 Piutang 1.1 Definisi dan Jenis Piutang merupakan klaim suatu perusahaan pada pihak lain. Bentuk klaim pada pihak lain dapat didasarkan pada perjanjian atau komitmen tidak tertulis. Klaim yang didasarkan pada perjanjian tertulis disebut wesel tagih (promissory notes) atau sering disebut sebagai notes receivable. Piutang dapat juga didasarkan pada faktur (invoice) dari transaksi penjualan, disebut piutang dagang atau account receivable. Dalam penyajiannya, piutang dagang diklasifikasikan sebagai piutang dari pihak berelasi dan piutang dari pihak ketiga. Kriteria pihak berelasi mengikuti PSAK 7 Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Piutang dagang muncul dari transaksi pendapatan atau penjualan yang dilakukan secara kredit. Piutang dagang biasanya tidak ada bunga dan jangka waktu pelunasan singkat tergantung kebijakan kredit yang diberikan. Kredit yang disalurkan oleh bank juga merupakan bentuk piutang atau pinjaman yang disalurkan. Kredit yang disalurkan bank ada bunganya. Selain bunga, pada saat pemberian pinjaman/kredit bank sering membebankan biaya administrasi, Bedanya dengan piutang dagang, kredit yang disalurkan bank memiliki dokumen perjanjian lengkap antar pihak bank dengan nasabah yang meminjam uang. Perjanjian tersebut berisikan tingkat suku bunga, jangka waktu peminjaman, tata cara pelunasan dan jaminan atas kredit tersebut. Perbedaan wesel tagih dengan kredit, terletak pada bentuk perjanjian. Bentuk perjanjian kredit bank dalam bentuk kontrak perjanjian formal, sedangkan wesel tagih bentuk janjinya dalam selembar surat berharga. Standar akuntansi instrument keuangan PSAK 55, menyebutkan salah satu klasifikasi aset keuangan adalah pinjaman yang diberikan dan piutang (LR). Kriteria LR adalah aset keuangan nonderivatif yang pembayarannya telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Obligasi atau wesel yang memiliki kuotasi pasar aktif tidak masuk dalam kategori LR tetapi masuk kategori surat berharga atau investasi jangka pendek yang tujuannya untuk



1



dijual dalam waktu dekat. Untuk obligasi yang tujuannya untuk dipegang hingga jatuh tempo diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM).



1.2 Wesel Tagih Wesel tagih (Promissory notes atau notes receivable) merupakan klaim perusahaan kepada pihak ketiga yang didukung janji tertulis untuk membayar dalam jangka waktu tertentu. Wesel merupakan janji tertulis yang tidak bersyarat dibuat oleh pihak yang satu untuk pihak yang lain, ditandatangani oleh pihak pembuatnya, untuk membayar sejumlah uang atas permintaan atau pada tanggal yang ditetapkan pada masa yang akan datang kepada pihak yang memerintahkan atau membawanya. Penerbit wesel disebut wesel bayar (notes payable) karena penerbit berjanji untuk membayar, sedangkan penerima wesel disebut wesel tagih (notes receivable) karena penerima memiliki hak klaim untuk menagih. Janji untuk membayar ini dituangkan dalam selembar surat berharga yang di dalamnya menyebutkan tanggal penerbitan, tanggal pembayaran, jumlah nominal, tingkat bunga, pihak yang akan membayar dan bank yang ditunjuk untuk melakukan pembayaran. Perbedaan obligasi dengan wesel tagih terletak pada keberadaan pasar. Walaupun wesel tagih dapat diperjualbelikan namun tidak ada pasar seperti halnya jual beli obligasi, sehingga tidak ada harga pasar kuotasi untuk wesel tagih. Obligasi biasanya diterbitkan dalam jumlah yang besar, karena diperjualbelikan di pasar modal, maka regulator biasanya mensyaratkan suatu ketentuan khusus. Sementara untuk wesel tagih tidak ada regulasi khusus karena dasarnya lebih pada perikatan perjanjian antara pihak penerbit, penerima dan pembayar.



1.2.1 Ilustrasi Wesel Tagih - dengan Bunga PT. Sakura menerima wesel tagih dari PT. Lily untuk melunasi piutang dagang yang telah jatuh tempo. Wesel tagih tersebut memiliki nilai nominal Rp30.000.000, bunga 12%. Wesel diterbitkan pada tanggal 1 November 2015 dan jangka waktu 120 hari. Bunga dan pokok akan dibayarkan pada saat jatuh tempo.Wesel akan jatuh tempopada 29 Februari 2016.



2



Jangka waktu wesel 120 hari, diterbitkan 1 November 2015, maka perhitungan harinya: Bulan



Jumlah Hari



Akumulasi Jangka Waktu



November



30-1



29



Desember



31



60



Janurari



31



91



Feburari



29



120



Jurnal yang dibuat oleh PT Sakura ketika menerima wesel tagih untuk pelunasan piutang:



Wesel Tagih



Rp30.000.000



Piutang Dagang



Rp30.000.000



Dalam jurnal di atas, piutang dagang dikredit karena dalam ilustrasi ini, wesel tagih tersebut diterbitkan dalam rangka pelunasan piutang dagang. Akun wesel tagih didebit karena wesel tagih termasuk piutang (aset). Jurnal Penyesuaian untuk pengakuan bunga berjalan dari 1 november sampai dengan 31 Desember: Bunga dari 1 November sampai dengan 31 Desember (60 hari): 60⁄ 360 × (12% × 30.000.000) = 600.000 Jurnalnya adalah: Piutang Bunga Pendapatan Bunga



Rp600.000 Rp600.000



(Jurnal penyesuaian ini dapat dibuat jurnal pembalik, namun dalam kasus ini diasumsikan tidak dibuat jurnal pembalik)



Pada jurnal diatas, bunga sebesar Rp600.000 telah diakui sebagai pendapatan pada akhir tahun, namun kas dari bunga tersebut belum diterima oleh PT Sakura, maka dari itu timbul akun Piutang Bunga di sebelah debit.



3



Jurnal pada saat pelunasan wesel tagih: Bunga dari 1 Januari sampai dengan 29 Februari 2016 (120 hari): 60⁄ 360 × (12% × 30.000.000) = 600.000 Kas yang diterima adalah jumlah pokok wesel sebesar 30.000.000 ditambah bunga selama 120 hari jadi: 30.000.000+1.200.000 = 31.200.000 Jurnalnya adalah: Kas



Rp31.200.000 Pendapatan Bunga



Rp600.000



Piutang Bunga



Rp600.000



Wesel Tagih



Rp30.000.000



(Asumsi tidak dibuat jurnal pembalik pada 1 Januari 2016 atas jurnal penyesuaian) Pada jurnal di atas, terdapat pendapatan bunga untuk bulan Januari-Februari sebesar Rp600.000. Piutang bunga dikredit (dihapus) sebesar Rp600.000 karena pendapatan bunga yang diakui pada tahun lalu (November-Desember) telah diterima kasnya (telah dilunasi). Wesel tagih dikredit sebesar Rp30.000.00 karena wesel tagih tersebut telah dibayarkan seluruhnya. 1.2.2 Ilustrasi Wesel Tagih – Tanpa Bunga PT Tiara menjual tanah kepada PT Bintang Laut pada 2 Januari 2015. Penjualan itu tidak dilakukan secara tunai tetapi untuk pembayarannya PT Bintang Laut menerbitkan wesel tagih dengan nilai nominal Rp500 juta akan jatuh tempo dalam 5 tahun yang akan datang. Harga pasar tanah tersebut pada tanggal penjualan, pasti lebih rendah dari Rp500.000.000, karena nilai Rp500.000.000 telah memperhitungkan jangka waktu pembayaran yang akan dilakukan 5 tahun yang akan datang. Bunga pasar yang berlaku sebesar 10%. Nilai tanah dalam PT Tiara tercatat sebesar Rp250.000.000. Nilai kini wesel tagih yang mencerminkan nilai wajar tanah tersebut pada tanggal penjualan adalah: Rp500.000.000x0,62092(PV n=5, i=10%) = Rp310.460.000 4



Diskon atas wesel sebesar: Rp500.000.000 – Rp310.460.000 = Rp189.540.000 Keuntungan penjualan tanah sebesar: Rp310.460.000.000 – Rp250.000.000 = Rp60.460.000.000 Jurnal yang dibuat pada saat penjualan tanah adalah: Wesel tagih



Rp500.000.000



Tanah



Rp250.000.000



Diskon



Rp189.540.000



Keuntungan penjualan tanah



Rp60.460.000



Skedul amortisasi diskon atas wesel tagih yang dilakukan setiap tahun



Tahun



1 2 3 4 5



a



b



Nilai Wesel Awal



Amortisasi



310.460.000 341.506.000 375.656.600 413.222.260 454.544.486



(10%a) 31.046.000 34.150.600 37.565.660 41.322.226 45.455.514



c Nilai Wesel Akhir (a+b) 341.506.000 375.656.600 413.222.260 454.544.486 500.000.000



d Saldo Diskon (d-b) 189.540.000 158.494.000



189.540.000-31.046.000



124.343.400 86.777.740 45.455.514 0



Pembulatan



Jurnal penyesuaian untuk amortisasi diskon 31 Desember 2015 adalah Diskon



Rp31.046.000 Pendapatan Bunga



Rp31.046.000



Jurnal penyesuaian untuk amortisasi diskon 31 Desember 2016 adalah Diskon



Rp34.150.000 Pendapatan Bunga



Rp34.150.000



Jurnal amortisasi pada akhir tahun ke 5 dan jurnal pelunasan wesel tagih Diskon



Rp45.455.514 Pendapatan Bunga



Kas



Rp45.455.514 Rp500.000.000



Wesel Tagih



Rp500.000.000



5



1.3 Wesel Tagih dengan Angsuran Wesel tagih dapat dilunasi sekaligus atau secara angsuran. Jumlah pembayaran angsuran dapat dilakukan dalam jumlah yang sama atau berbeda tergantung kesepakatan. Pembayaran dapat dilakukan dalam jumlah tertentu dari nilai pokok ditambah dengan bunga. Sebagai contoh, wesel tagih senilai Rp300juta, tingkat Bunga 10% dibayar tiga kali setiap tahun. Maka pembayaran dapat dilakukan sebesar pokok Rp100juta tiap tahun ditambah dengan bunga yang dihitung dari jumlah saldo piutang tersisa. Sehingga pembayaran pertama berjumlah Rp100 juta ditambah bunga Rp30 juta. Pembayaran kedua Rp100 juta + Rp20 juta = Rp120 juta dan tahun ketiga pembayaran Rp100 juta + Rp10 juta = Rp110 juta



1.3.1 Ilustrasi Wesel Tagih dengan Pembayaran Pokok Wesel Tetap PT Melati menerima wesel tagih dari PT Seruni untuk melunasi penjualan mobil. Harga pokok penjualan mobil tersebut Rp100 juta. Wesel tagih tersebut memiliki nilai nominal Rp120.000.000, bunga 12%. Wesel tersebut diterbitkan tanggal 31 Desember 2015 dan jangka waktu 12 bulan. Pokok akan diangsur selama 12 kali, masing-masing sebesar Rp10.000.000 ditambah dengan bunga yang dihitung dari pokok yang masih tersisa. Pembayaran dilakukan setiap bulan. Jurnal yang dibuat PT melati pada saat penerimaan wesel tagih dari PT Seruni Wesel Tagih



Rp120.000.000



Penjualan



Rp120.000.000



Mencatat beban pokok penjualan dan pengurangan nilai persediaan Beban Pokok Penjualan



Rp100.000.000



Persediaan



Rp100.000.000



Skedul untuk pembayaran angsuran adalah sebagai berikut:



Bulan Nominal awal



1 2 3 4 12



a Nilai Wesel Awal a-c 120.000.000 110.000.000 100.000.000 90.000.000 10.000.000



b Bunga 1/12x(12%a) 1.200.000 1.100.000 1.000.000 900.000 100.000



c Pokok 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000



d Angsuran (b+c) 11.200.000 11.100.000 11.000.000 10.900.000 10.100.000 6



Jurnal pada saat pembayaran angsuran pertama ditambah bunga pada 31 Januari 2016: Bunga dari 30 Desember sampai dengan 31 Januari, bunga dihitung bulanan 120.000.000 x 12% x 1/12 = 1.200.000 Kas



Rp11.200.000.000 Pendapatan Bunga



Rp1.200.000



Wesel Tagih



Rp10.000.000



Jurnal pada saat pembayaran angsuran kedua ditambah bunga pada 29 Februari 2016: Bunga dari 31 Januari sampai dengan 29 Februari, bunga dihitung bulanan 110.000.000 x 12% x 1/12 = 1.100.000 Kas



Rp11.100.000.000 Pendapatan Bunga



Rp1.100.000



Wesel Tagih



Rp10.000.000



Jurnal pada saat pembayaran angsuran terakhir ditambah bunga pada 31 Desember 2016: Bunga dari 30 November sampai dengan 31 Desember, bunga dihitung bulanan 10.000.000 x 12% x 1/12 = 100.000 Kas



Rp10.100.000 Pendapatan Bunga



Rp100.000



Wesel Tagih



Rp10.000.000



1.3.2 Ilustrasi Wesel Tagih dengan Pembayaran Angsuran Tetap PT Matahari menerima wesel tagih dari PT Edelwais untuk melunasi penjualan mesin sebesar Rp300.000.000. Harga pokok mesin tersebut Rp250 juta. Wesel tagih tersebut berbunga 12%. Wesel tersebut diterbitkan tanggal 31 Desember 2015 dan jangka waktu 3 tahun. Pokok akan diangsur selama 3 kali dengan jumlah angsuran yang sama. Pembayaran dilakukan setiap akhir tahun. Jumlah angsuran dihitung sebagai berikut: PVA n=3,i=12% adalah 2,40183 Maka angsurannya: Rp300.000.000 : 2,40183 = Rp124.904.690



7



Jurnal yang dibuat PT Matahari pada saat penerimaan wesel tagih dari PT Edelwais 31 Desember 2015: Wesel Tagih



Rp300.000.000



Penjualan



Rp300.000.000



Mencatat beban pokok penjualan dan pengurangan nilai persediaan: Beban Pokok Penjualan



Rp250.000.000



Persediaan



Rp250.000.00



Skedul perhitungan pembayaran angsuran: a Nilai Wesel Tahun Awal 1 2 3



300.000.000 211.095.310 111.522.057



b



c



Angsuran



Bunga



(Tetap) 124.904.690 124.904.690 124.904.690



d Pokok Pinjaman (b-c) 88.904.690 99.573.253 111.522.057



(12%xa) 36.000.000 25.331.437 13.382.633



e Nilai Akhir Wesel (a-d) 211.095.310 111.522.057 0



Pembulatan



Jurnal pada saat pembayaran angsuran pertama pada 31 Desember 2016 Bunga dihitung sebesar: Rp300.000.000 x 12% = Rp36.000.000 Jumlah angsuran atas pokok dihutung dari jumlah angsuran dikurangi dengan bunga: Rp124.904.690 – Rp36.000.000 = Rp88.904.690



Jurnalnya: Kas



Rp124.904.690 Pendapatan Bunga



Rp36.000.000



Wesel Tagih



Rp88.904.690



Jurnal pada saat pembayaran angsuran kedua pada 31 Desember 2017: Saldo wesel pada akhir tahun kedua setelah pembayaran bunga adalah saldo awal dikurangi angsuran pokok tahun kedua: Rp211.095.310 – Rp99.573.253 = Rp111.522.057



8



Bunga dihitung sebesar: Rp211.095.310 x 12% = Rp25.311.437 Jumlah angsuran atas pokok dihutung dari jumlah angsuran dikurangi dengan bunga: Rp124.904.690 – Rp25.331.437 = Rp99.573.253 Jurnalnya: Kas



Rp124.904.690 Pendapatan Bunga



Rp25.311.437



Wesel Tagih



Rp99.573.253



Jurnal pada saat pembayaran angsuran ketiga pada 31 Desember 2018: Saldo wesel pada akhir tahun ketiga setelah pembayaran bunga adalah saldo awal dikurangi angsuran pokok tahun ketiga: Rp111.522.057- Rp111.522.057= Rp13.382.633 Bunga dihitung sebesar: Rp111.522.057 x 12% = Rp13.382.633 (Pembulatan) Jumlah angsuran atas pokok dihutung dari jumlah angsuran dikurangi dengan bunga: Rp124.904.690 – Rp13.382.633= Rp111.522.057 Jurnalnya: Kas



Rp124.904.690 Pendapatan Bunga Wesel Tagih



Rp13.382.633 Rp111.522.057



LATIHAN 1. Zobell Coorporation menjual perlengkapan dengan nilai buku sebesar $8.000. Menerima wesel tanpa bunga berjangka waktu 3 tahun dan memiliki nominal 10.000. Suku bunga yang berlaku sebesar 12%. Buatlah ayat jurnal terkait transaski tersebut. Diketahui PV, N=3, i=12% adalah 0,7118.



2. Sebagai pembayaran untuk jasa yang diberikan, perusahaan menerima wesel berjangka waktu 6 bulan pada 1 Noember. Nilai nominal wesel tersebut adalah $1.000 dengan bunga 8%. Jumlah keseluruhan wesel, termasuk bunga yang terutang akan diterima



9



pada akhir periode ke 6 bulan tersebut. Buatlah semua jurnal yang diperlukan atas transaksi ini, jangan lupa buat pula penyesuaian pada akhir tahun pertama. 3. PT Langit Biru menerima wesel tagih dari PT Angkasa Jingga untuk melunasi penjualan kendaraan berupa truk pengangkut sebesar Rp400.000. Harga Pokok mesin tersebut adalah Rp300.000.



Wesel tagih tersebut berbunga 12%. Wesel tersebt



diterbitkan tanggal 31 Desember 2017 dengan jangka waktu 4 tahun. Pokok akan diangsur Selama 4 kali dengan jumlah angsuran yang sama. Pembayaran dilakukan setiap akhir tahun. Diminta: a) Buatlah skedul pembayaran angsuran b) Tulislah ayat jurnal yang diperlukan mulai dari penjualan hingga angsuran terakhir



Referensi: Martani, Dwi, Syliva Veronica Siregar, Ratna Wardhani, Aria Farahmita, Edward Tanujaya. 2016. Akuntansi Keungan Menengah Berbasis PSAK. Buku 1. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat



10