Tarian Bangka Belitung [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEBUDAYAAN BANGKA BELITUNG TARIAN BANGKA BELITUNG



1. Tari Sepen.



@kamerabudaya.com Salah satu tarian Bangka Belitung adalah Tari Sepen. Tari Sepen adalah tari tradisional yang digunakan untuk dalam penyambutan tamu – tamu penting. Ketika sedang ada kunjungan rombongan pariwisata, juga selalu menyuguhkan tari tradisional ini. Begitu pula setiap ada suatu perayaan, festival hingga perlombaan selalu dibuka dengan tari ini. Dalam tari Sepen, unsur budaya melayu sangat kental. Dapat dilihat dari kostum dan musik pengiring yang sangat khas akan budaya melayu. Ada pula unsur budaya nusantara dalam tari tersebut, yaitu pencak silat. Beberapa gerakan tari ini sangat cepat dan lincah. Gerakan tersebut merupakan teknik dasar dari ilmu bela diri pencak silat. Biasanya tari ini ditampilkan secara berpasang-pasangan. Umumnya ditarikan oleh wanita, namun ada juga yang ditampilkan dengan penari pria yang berpasangan maupun penari pria yang berpasangan dengan penari wanita.



Gerakan utama dari tari Sepen adalah gerakan tangan dan kaki yang lincah. Pada tari ini, didominasi akan gerakan tepuk tangan yang disesuaikan dengan irama musik pengiring. Formasi tarian ini pun sering berpindah-pindah. Meskipun sering bergonta ganti formasi, barisan masing – masing penari sangat rapi. Sementara untuk musik pengiring sangat kental dengan unsur musik melayu khas Bangka Belitung. Biasanya instrumen musik yang digunakan untuk mengiring tari adalah biola, gendang, akordeon, rebana dan lain – lain. Kostum penari selalu identik dengan warna cerah dan ceria. Pakaian adat yang digunakan dalam tari ini adalah pakaian adat melayu khas Bangka Belitung. Untuk kostum penari wanita meliputi baju lengan panjang dan celana panjang. Pada bagian pinggang penari ditutup dengan kain atau sarung. Para penari wanita, biasanya menggunakan kerudung yang dilengkapi dengan head band. 2. Tari Beripat Beregong.



@belitunginfo.com Jenis tarian ini merupakan salah satu tari tradisional yang telah jarang ditampilkan. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya tari Beripat Beregong bukan merupakan tari tradisional yang bertujuan untuk pertunjukan seni. Melainkan untuk suatu pertarungan atau sayembara. Tari Beripat Beregong muncul pada masa Kerajaan Badau, tepatnya di Desa Mentigi. Dahulu di desa tersebut terdapat seorang gadis yang sangat cantik. Semua pemuda pun terpesona akan kecantikan gadis itu. Banyak pemuda, terutama yang mempunyai ilmu tinggi berdatangan dengan tujuan mempersunting gadis tersebut. Sang orang tua gadis pun merasa kebingungan dalam memilih pemuda yang tepat untuk sang putri. Hingga pada akhirnya mereka menyerahkan keputusan pada semua pemuda yang melamar putri mereka.



Para pemuda pun akhirnya memutuskan untuk bertanding. Pemenang dari pertandinganlah yang dapat mempersunting gadis tersebut. Pada pertandingan tersebut, menggunakan rotan sebagai senjata. Peraturan utama dalam pertandingan tersebut adalah siapa yang menerima pukulan di bagian punggung akan kalah. Tetapi jika masing – masing petarung mendapatkan pukulan di punggung, maka pemenangnya adalah petarung yang mendapat pukulan paling sedikit. Untuk tari Beripat Beregong dilakukan oleh penari pria. Tidak ada gerakan khusus dalam tari ini. Hanya saja setiap penari harus menampilkan kelincahan dalam menggunakan rotan. Tari ini, biasanya diiringi dengan kelinang, gong, gendang, tawak-tawak dan serunai. Khusus untuk instrumen musik gong dalam tari ini, tidak dapat dimainkan oleh semua orang. Hanya orang tertentu yang dapat memainkan gong ini, seperti dukun maupun ahli waris gong. Lalu tari ini harus ditampilkan di atas balai Peregongan. Balai Peregongan adalah sebuah bangunan rumah yang tinggi. Pada masa kini, fungsi dari tari Beripat Beregong tidak digunakan lagi sebagai ajang perlombaan. Melainkan untuk acara seni budaya. Satu – satunya acara yang menampilkan tari ini adalah Selamatan Kampung dan perayaan Maras Taun. 3. Tari Campak.



@negerikuindonesia.com Tari Campak adalah salah satu tari tradisional yang mempunyai pengaruh budaya luar, yaitu budaya Eropa Portugis. Tari ini, biasanya ditampilkan pada saat pernikahan ataupun untuk penyambutan tamu. Selain itu juga ditampilkan pada musim panen. Tari Campak Bangka Belitung ini dilakukan secara berpasang-pasangan, antara penari pria dan penari wanita. Gerakan – gerakan pada tari ini sangat lincah dan ceria. Untuk kostum penari



wanita menggunakan pakaian tradisional Eropa Portugis. Sedangkan untuk penari pria menggunakan pakaian adat melayu lengkap dengan aksesoris pinggang dan kepala. Musik pengiring tarian ini memang merupakan musik melayu khas Bangka Belitung. Tetapi terdapat suatu instrumen akordeon yang merupakan instrumen musik khas Portugis. 4. Tari Men Sahang Lah Mirah. Nama dari tarian Bangka Belitung ini memang sangat unik. Sebab namanya cukup panjang, yaitu tari Men Sahang Lah Mirah. Bagi masyarakat Bangka Belitung tarian ini adalah sebagai wujud syukur kepada Tuhan. Oleh sebab itu, tari ini termasuk ke dalam tari sakral. Biasanya tari ini ditampilkan setelah panen. Serta sebagai bukti rasa syukur atas hasil panen dari para petani. Biasanya tari ini dilakukan oleh penari wanita. Kostum yang digunakan penari adalah pakaian adat melayu yang bernuansa cerah. Warna yang digunakan pun adalah warna – warna yang mencolok dan cerah yang menggambarkan suasana keceriaan. Gerakan Tari Men Sahang Lah Mirah juga sangat cepat. Terkadang para penari menggunakan salah satu instrumen petani seperti bakul. Lalu juga terdapat tangga kecil dan penari pun naik di atas tangga tersebut. 5. Tari Sekapur Sirih.



@www.romadecade.org Untuk fungsi tari Sekapur Sirih hampir sama dengan tari Sepen yaitu untuk penyambutan. Hanya saja untuk tari ini jauh lebih baik daripada tari Sepen Dalam menyambut tamu. Sebab ada beberapa gerakan bebas dimanah para penari berinteraksi dengan para tamu.



Ada fungsi lain dari tari Sekapur Sirih ini, jadi bukan hanya sekedar penyambutan para tamu. Namun juga sebagai suatu pemberian penghormatan atas suatu gelar, keberhasilan serta kemenangan. Tarian ini biasanya dilakukan oleh penari wanita. Kostum yang digunakan adalah pakaian tradisional melayu khas Bangka Belitung. Setiap para penari biasanya membawa sebuah kotak. Ada 2 jenis kotak yang dibawa oleh penari. Untuk kotak pertama berisi bunga, sedangkan kotak yang kedua berisi daun sirih. Setiap penari pun mempunyai tugas yang berbeda – beda sesuai dengan isi kotak yang dibawa. Penari yang membawa kotak bunga bertugas untuk menaburkan bunga. Dalam masyarakat Bangka Belitung percaya bahwa menaburkan bunga merupakan tanda sebagai penolak balak. Sedangkan penari yang membawa kotak sirih, harus menghampiri para tamu dan menyajikan daun sirih tersebut pada setiap tamu. Biasanya musik pengiring tari ini, bukan musik melayu. Melainkan musik yang bernuansa Timur Tengah seperti gambus.



PAKAIAN ADAT BANGKA BELITUNG 1. Pakaian Adat Bangka Belitung untuk Pengantin Laki-Laki



Pakaian adat Bangka Belitung khusus pengantin laki-laki biasanya memakai sebuah jubah panjang dengan warna merah tua. Jubah ini sudah dilengkapi dengan selempang atau selendang yang disampirkan pada bagian bahu kanan. Sedangkan untuk bawahan, baju adat Bangka Belitung ini memakai celana dengan warna yang sama. Baik jubah ataupun celana bawahan ini dilengkapi dengan aksesoris dan motif yang sama seperti pakaian adat Bangka Belitung khusus untuk pengantin perempuan. Selain itu, Pengantin laki-laki ini memakai sandal khas arab atau yang disebut dengan pending selop. 2. Baju Adat Bangka Belitung untuk Pengantin Wanita



Nama pakaian adat Bangka Belitung khusus pengantin Wanita ini disebut dengan baju seting. Baju seting ini biasa dipadukan dengan kain cual sebagai bawahannya. Jika baju seting perpaduan antar budaya, kain cual ini merupakan kain asli dari Bangka Belitung. Baju seting yang digunakan dalam pakaian adat Bangka Belitung ini berbahan kain sutra atau kain beludru. Sedangkan kain cual atau juga sering disebut dengan kain besusur atau kain lasem ini dibuat dengan metode tenun ikat khas daerah Bangka Belitung. Untuk motif yang digunakan kain cual dalam bajuadat bangka belitung khusus pengantin wanita ini terdiri dari dua jenis. Motif ruang kosong ataumotif ajnde bekecak dan motif corak penuh atau motif penganten bekecak. Selain memakai baju seting dan juga kain cual, pengantin perempuan ini juga akan memakai beberapa tambahan untuk mempercantik baju adat Bangka Belitung khusus pernikahan. Seperti:      



Mahkota emas dengan tambahan ornamen khusus yang bernama paksian. Penutup dada atau teratai yang dikenakan pada baju. Untuk hiasan kepala memakai kembang hong, kuntum cempaka, daun bambu, pagar tenggalung, sari bulan, kembang cempaka dan kembang goyang. Kalung Anting panjang. Sepit udang atau hiasan di samping telinga kiri dan kanan, Gelang Pending untuk ikat pinggang. Terakhir hiasan Ronce Melati pada bajunya.



SENJATA BANGKA BELITUNG 1.Parang Parang hampir menyerupai golok dari betawi. Parang berbentuk seperti layar kapal dengan bagian ujung parang yang lebar. Senjata ini memang dibuat khusus untuk pertarungan jarak dekat. Keistimewaan dari parang adalah bagian ujung parang melebar, dan memiliki berat khusus



Bagian tenagh dan ujung dari parang ini akan terasa berat jika diayunkan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan serangan ketika mengenai lawan Ketika diayunkan parang akan memberikan tekanan kekuatan potongan yang kuat dan menancap tajam. Ini dikarenakan bobot pada ujung parang dirancang memiliki berat khusus. Sehingga objek apapaun jika terkena oleh parang akan cepat terpotong. Produksi parang tersebar di toko perabotan memiliki ragam jenis, namun produksi massal dipasarkan tidak memiliki ciri khusus dan karasteristik yang dimadsudkan. Di Belitung, produksi parang cukup terkenal adalah Parang Badau. Parang khusus hanya dibuat oleh orang orang khusus dan memiliki karastaeristik tersendiri. Parang yang beredar di pasaran bukanlah asli dan memiliki ragam desain. Keistimewaan parang asli dikabarkan memiliki kekuatan supranatural layaknya seperti keris. Karena si pembuatnya sang empu. 2. Kedik Jika anda mengunjungi toko perabotan atau pertanian di Bangka Belitung, pastilah anda akan menemui kedik. Pada umumnya kedik digunakan sebagai alat pertanian yang biasa digunakan untuk membersihkan rumput dibawah tanaman. Memang sejak dahulu sebelum pertimahan menjadi populer sebagai mata pencaharian, masyarakat bangka belitung di pedesaan kebanyakan berkebun. Fungsinya hampir sama dengan cangkul, namun kedik berukuran lebih kecil dan bentuk nya bengkok ke kiri. Kedik memang dirancang khusus untuk membersihkan rumput atau tanaman liar yang berada disekitar tanaman utama. Ia akan mudah digunakan untuk menelusuri bagian yang sulit



dijangkau oleh cangkul. 3. Siwar Senjata in memiliki 2 jenis ukuran. Ada yang berbentuk panjang dinamakan siwar panjang hampir menyerupai mandau Kalimantan Barat, namun ia tidak bengkok. Ukurannya rata, lurus, pipih, ringan jika diayunkan. Kegunaannya untuk pertarungan cepat jarak dekat.



Ukuran panjang, ketebalan dan beratnya pun dirancang khusus yang dibuat tak sembarangan, disesuaikan dengan penggunanya. Keistimewaan lainnya, ada siwar panjang khusus drancang memiliki 2 mata sisi yang tajam seperti silet digunakan memang untuk pertempuran bagi masyarakat dahulu pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.



RUMAH ADAT BANGKA BELITUNG



1. Rumah Panggung



Rumah panggung Bangka Belitung ini adalah perpaduan dari gaya dan budaya rumah Melayu Awal, Melayu Bubungan Limas dan Melayu Bubung Panjang serta arsitektur rumah ini sama sekali belum terpengaruh dari budaya luar. Rumah adat ini terbuat dari kayu, rotan atau bambu dengan atap menggunakan dedaunan, daun rumbia atau bisa juga menggunakan alang-alang atau akar pohon yang lebih kuat dan juga lebih tahan lama namun ada juga yang menggunakan genteng dari tanah liat.



2. Rumah Limas



Rumah limas ini berbeda dengan rumah panggung karena sudah sedikit bergaya eropa atau masa kolonial. Selain itu rumah ini juga mengambil sentuhan dari gaya rumah adat dari Sumatra Selatan karena dahulu Bangka Belitung masih termasuk daerah Sumatra Selatan. Desain rumah ini lebih modern terutama di bagian dalam karena ada penambahan ruang. Bagian dalam rumah ini sudah ditambahkan ruangan tertentu seperti kamar atau ruang keluarga. Biasanya penambahan dilakukan dengan bentuk memanjang ke belakang dengan ruang tamu diletakkan di paling depan atau melebar ke samping dengan kamar tidur dan ruang tamu dibuat sejajar. 3. Rumah Rakit



Sesuai dengan namanya, rumah rakit ini adalah rakit yang dibuat dan digunakan sebagai rumah. Ide rumah rakit ini juga merupakan upaya masyarakat karena Bangka Belitung adalah daerah yang banyak dikelilingi oleh sungai dan lautan sehingga masyarakat pun membuat tempat tinggal dan sekaligus tempat berbisnis di atas air. Arsitektur rumah rakit ini bergaya Melayu Bubung Panjang dan juga Tionghoa dengan penambahan pada sisi bangunan rumah. Pada umumnya rumah ini dibuat oleh orang Tionghoa. Seperti rakit pada umumnya, rumah ini menggunakan bahan utama bambu.



SUKU BANGKA BELITUNG 1. Suku Batak Dari Sumatera Utara



Nama suku Batak merupakan sebuah sebutan kolektif yang digunakan untuk para penduduk dari Tapanuli dan Sumatera Utara. Suku ini pun terbagi dalam beberapa bagian dari Suku Batak. Seperti misalnya Suku Batak Toba, Batak Pakpak, Batak Mandailing, dan Batak Karo. Suku Batak sangat dikenal dengan pribadinya yang tegas dan pekerja keras.



2. Suku Melayu Dari Bangka Belitung



Nama Melayu diambil dari sebuah kerajaan Malayu yang pernah singgah di kawasan Sungai Batang Hari. Jumlah penduduk suku ini tersebar dari hingga ke luar Sumatera dengan mengikuti perkembangan jaman Sriwijaya hingga ke Pulau Jawa.



3. Suku Serawai Dari Bengkulu



Untuk suku di Indonesia selanjutnya yaitu terdapat di kepulauan Bengkulu. Suku ini bernama Suku Serawai. Persebaran suku ini dari Kabupaten Bengkulu Selatan dengan beberapa kecamatan meliputi Kecamatan Sukaraja, Talo, Kelutum, hingga Seginim.



LAGU DAERAH BANGKA BELITUNG 1. Alam Wisata Pulau Bangka Pasir puteh di sepanjang pantai Bangka Kite duduk di sure ari Burung camar terbang di atas ombak Sedenget agik ari nek malem Banyak perauh, perau nelayan pulang Dari laot gi nyarik ikan Laot tedoh, nelayan seneng ati e Buleh e banyak bemacem-macem Alam wisata pulau Bangka Dari laot sampai ke darat Tinggal ka dating, cari tempet yang ka seneng Alam wisata pulau Bangka Pantai bersih laot e biru Amper ge tiker, kite duduk sambil manggang ikan Ati ge seneng dak pacak di kate Ati ge seneng men datang ke sini Sesuai dengan namanya, lagu ini menceritakan tentang keindahan alam wisata Pulau Bangka berupa pasir putih di sepanjang Pantai Bangka.. 2. Berage Ampar tikar beransai Care berage de belitong Ape agik musim la ngetam Anak cucuk ngumpul semue Dudok beramai-ramai ngadap rejeki same-same Rase gembire sekeluarge payakan lete dak terase Berage-berage ayuk kite berage Berage-berage berage laberage…



3. Sidik Belitong-Ngurat Aku duluk paling rajin ngurat Tapi ndak sua dapat Sebab Aku nenjad Urang setengah melarat Cubak nu kantong padat Banyak nok madat Untung juak Aku dapat nok bini gemuk bulat Sampai sekarang beranak empat Jangan kuat nak bezakat kite harus mufakat Sebab bukan sini bezakat Malam-malam payah nak bedekat” Belimbai jalan belimbai sayang Terenong ade nok dayang Yuuuuu… Nang mimang lagak segile Yuuuuuu… Dak tahan Aku nak tau Kirase Aku nak juak ngikut kek die bejalan Sampai kemane ngelangkak, Aku ndak tau Pelintat pelintut pelintat pelintut Jadi nambah kusut bedekatkan die Keremat keremut keremat keremut Lama jam nak nyangkut lemi de lutut, Aku tekejut Rase supat aku hilang, lalu mate saling mandang Dak sadar kaki bang lubang, Aku telentang Belimbai jalan belimbai sayang Terenong ade nok dayang Yuuuuu… Nang mimang lagak segile Yuuuuuu… Dak tahan Aku nak tau Kirase Aku nak juak ngikut kek die bejalan Sampai kemane ngelangkak, Aku ndak tau Pelintat pelintut pelintat pelintut Jadi nambah kusut bedekatkan die Keremat keremut keremat keremut Lama jam nak nyangkut lemi de lutut, Aku tekejut Rase supat aku hilang, lalu mate saling mandang



Dak sadar kaki bang lubang, Aku telentang Belimbai jalan belimbai sayang Terenong ade nok dayang Yuuuuu… Nang mimang lagak segile Yuuuuuu… Dak tahan Aku nak tau Kirase Aku nak juak ngikut kek die bejalan Sampai kemane ngelangkak, Aku ndak tau…