Tata Cara Memandikan Jenazah Perempuan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Pengertian Jenazah Jenazah (Mayat atau Jasad) adalah orang yang telah meninggal dunia. Setelah proses pengurusan jenazah, termasuk di dalamnya memandikan, mengkafani, dan menyolatkannya, atau proses lainnya berdasar ajaran agama masing-masing, biasanya mayat dikuburkan atau dikremasi (dibakar). Proses pengurusan jenazah ini biasanya dilakukan oleh keluarga jenazah dengan dukungan pemuka agama. B. Tata Cara memandikan Jenazah Perempuan ‫ إن رأيتن ذلك…الحديث‬،‫ أو خمسا أو أكثر من ذلك‬،‫ اغسلنها ثالثا‬:‫ فقال‬،)‫ ونحن نغسل ابنته (زينب‬،‫دخل علينا النبي صلى هللا عليه وسلم‬



“Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam memasuki tempat kami, sedangkan kami tengah memandikan jenazah anak beliau (yaitu Zainab). Maka beliau bersabda: “Mandikanlah dia dengan tiga atau lima atau lebih jika hal itu diperlukan…” (HR. Bukhori dan Muslim) Adapun beberapa hal penting yang berkaitan dengan memandikan jenazah yang perlu diperhatikan yaitu:    



Orang yang utama memandikan mayat perempuan adalah ibunya, neneknya,keluarga terdekat dari pihak wanita serta suaminya. Untuk mayat anak perempuan Untuk mayat anak laki-laki boleh perempuan yang memandikannya dan sebaliknya untuk mayat anak perempuan boleh laki-laki yang memandikannya. Jika seorang perempuan meninggal sedangkan yang masih hidup semuanya hanya laki-laki dan dia tidak mempunyai suami, atau sebaliknya seorang laki-laki meninggal sementara yang masih hidup hanya perempuan saja dan dia tidak mempunyai istri, maka mayat tersebut tidak dimandikan tetapi cukup ditayamumkan oleh salah seorang dari mereka dengan memakai lapis tangan.



‫اذ ما تت ا لمر أ ة مع ا لر جا ل ليس معحم ا مر أ ة غير ها و ا لر جل مع النسا ء ليس معهن ر جل غيره فأ نهما‬ ‫)ييممان و يد فنا ن و هما بمنز لة من لم يجد ا لما ء (رواه ه بو داود و ا لبيحقى‬ Artinya: “Jika seorang perempuan meninggal di tempat laki-laki dan tidak ada perempuan lain atau laki-laki meninggal di tempat perempuan-perempuan dan tidak ada laki-laki selainnya maka kedua mayat itu ditayamumkan, lalu dikuburkan, karena kedudukannya sama seperti tidak mendapat air.” (H.R Abu Daud dan Baihaqi). Syarat bagi orang yang memandikan jenazah a. Muslim, berakal, dan baligh b. Berniat memandikan jenazah c. Jujur dan sholeh



d. Terpercaya, amanah, mengetahui hukum memandikan mayat dan memandikannya sebagaimana yang diaajarkan sunnah serta mampu menutupi aib si mayat. Hal-hal yang perlu dipersiapkan 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Sediakan tempat mandi. Air bersih. Sabun mandi. Sarung tangan Sedikit kapas. Air kapur barus.



Cara memandikan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Letakkan mayat di tempat mandi yang disediakan. Yang memandikan jenazah hendaklah memakai sarung tangan. Air bersih Sediakan air sabun. Sediakan air kapur barus. Istinjakkan mayat terlebih dahulu. Kemudian bersihkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki dan rambutnya. 8. Mengeluarkan kotoran dalam perutnya dengan menekan perutnya secara perlahanlahan. 9. Siram atau basuh seluruh anggota mayat dengan air sabun juga. 10. Kemudian siram dengan air yang bersih seluruh anggota mayat sambil berniat :



‫ع ْن ه ِذ ِه ْال َم ِيِّت َ ِة ِهللِ ت َ َعالَى‬ َ ‫ن ََويْتُ ْالغُ ْس َل ا َ َدا ًء‬ Artinya : Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit (perempuan) ini karena Allah Ta'ala 11. Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki 3 kali dengan air bersih. 12. Siram sebelah kanan 3 kali. 13. Siram sebelah kiri 3 kali. 14. Kemudian memiringkan mayat ke kiri basuh bahagian lambung kanan sebelah belakang. 15. Memiringkan mayat ke kanan basuh bahagian lambung sebelah kirinya. 16. Siram kembali dari kepala hingga ujung kaki. 17. Setelah itu siram dengan air kapur barus. 18. Setelah itu jenazahnya diwudukkan .



Artinya : “Sahaja aku mengwhudukan sunat bagi jenazah (Perempuan) ini kerana Allah Ta’ala” Cara mewudukkan jenazah ini yaitu dengan mencucurkan air ke atas jenazah itu mulai dari muka dan terakhir pada kakinya, sebagaimana melaksanakan wuduk biasanya. Setelah selesai dimandikan dan diwudukkan dengan baik, dilap menggunakan lap pada seluruh badan mayat.



C. Tata Cara mengkafani Jenazah Perempuan Pada dasarnya tujuan menghafani adalah menutup seluruh bagian tubuh mayat. Walaupun demikian, para fuqaha memberi batasan tertentu sesuai dengan jenis kelamin mayit. Batasan tersebut sebagai berikut. 1.. Batas Minimal Batas minimal menghafani mayit, baik laki-laki maupun perempuan adalah selembar kain kafan yang dapat menutupi seluruh tubuh mayit. 2. Batas Kesempurnaan Bagi mayit perempuan kafanya adalah 5 lapis yang terdiri dari 2 lapis kain kafan ditambah kerudung, baju karung, dan sewek. Kain kafan yang digunakan hendaknya berwarna putih dan diberi wewangian. Jika menghafani lebih dari ketentuan batas, hukumna makruh sebab dianggap berlebihan. Kain kafan mayat perempuan terdiri dari 5 lembar kain putih yang terdiri dari sebagai berikut: a) b) c) d) e)



Lembar pertama berfungsi untuk menutupi seluruh badan. Lembar kedua berfungsi sebagai kerudung kepala. Lembar ketiga berfungsi sebagai baju karung. Lembar keempat berfungsi untuk menutupi pinggang hingga kaki. Lembar kelima berfungsi untuk menutup pinggul dan paha.



Adapun tata cara menghafani jenazah perempuan adalah sebagai berikut: 1) Menyusun kaian kafan yang sudah dipotong-potong untuk masing-masing bagian dengan tertib. Kemudian, jenazah diangkat dalam keadaan tertutup dengan kain dan diletakan di atas kain kafan sejajar, serta ditaburi denga wangi-wangian atau kapur barus. 2) Menutup lubang-lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.



3) 4) 5) 6) 7) 8)



Menutupkan kain pembungkus pada kedua paha. Memakai sarung (cukup disobek saja, tidak dijahit). Memakai baju kurungnya (cukup disobek saja, tidak dijahit). Menata rambutnya, lalu julurkan kebelakang. Memakaikan penutup kepalanya (kerudung). Membungkusnya dengan lembar kain terakhir dengan cara menggabungkan kedua ujung kiri dan kanan lalu diguung ke dalam. Setelah itu, ikat dengan sobekan pinggir kain kafan yang telah disiapkan di bagian bawah kain kafan, tiga atau lima ikatan, dan dilepaskan ikatanya setelah diletakan di dalam liang lahat, setelah itu dishalatkan.



Hal-hal yang disunahkan dalam menghafani jenazah sebagai berikut a. Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan yang bagus, bersih, dan mnutupi seluruh tubuh mayat. b. Kain kafan hendaknya berwarna putih. c. Jumlah kain kafan untuk mayat laki-laki hendaknya 3 lapis, sedangka bagi mayat perempuan 5 lapis. d. Sebelum kain kafan digunakan untuk membungkus atau menghafani jenazah, kain kafan hendaknya diberi wangi-wangian terlebih dahulu. e. Tidak berlebih-lebihan dalam menghafani jenazah.



D. Cara Menyolatkan Jenazah Perempuan Sholat jenazah berbeda dengan sholat-sholat pada umumnya. Biasanya kalau sholat pada umumnya terdapat gerakan rukuk, sujud, tasyahud awal dan akhir. Tapi pada sholat jenazah ini hanya ada gerakan takbiratul ihram saja. Mensholatkan jenazah berarti melakukan salat untuk jenazah dengan cara melakukan 4 takbir. Sholat mayit sendiri hukumnya adalah fardhu kifayah, baik untuk jenazah laki-laki atau jenazah perempuan. Setiap orang muslim berhak mensholati jenazah, tetapi ada yang paling berhak untuk menshalatkan jenazah tersebut :      



Orang yang diwasiyatkan, dengan syarat, orang yang diwasiatkan bukan orang fasik atau ahli bid’ah. Ulama atau pemimpin agama Orang tua dari mayat tersebut Anak-anak si mayat kebawah Keluarga terdekat Kaum Muslimin



Seperti sholat lainnya, sholat jenazah bisa dilakukan secara berjamaan maupun munfarid (sendirian). Apabila dilakukan secara berjamaan maka posisi imam dan makmum adalah sebagai berikut :



Untuk jenazah perempuan, maka posisi imam berada pada searah tali pusar. Sedangkan makmum seperti ketentuan makmum laki-laki.



Rukun Sholat Jenazah 1. Niat Sholat Mayit Berikut ini bacaan niat sholat mayit :



ٍ ‫علَى َه ِذ ِه ْال َميِِّت َ ِة ا َ ْربَ َع ت َ ْكبِ َرا‬ ‫ض ْال ِكفَايَ ِة َمأ ْ ُم ْو ًما ِهللِ تَعَالَى‬ َ ‫ص ِلِّى‬ َ ‫ت فَ ْر‬ َ ُ‫ا‬ Artinya : Saya niat sholat mayit dengan empat takbir sebagai makmum fardhu karena Allah. 2. Melakukan empat takbir a. Takbir pertama membaca surat Al Fatihah b. Takbir kedua membaca salawat nabi



‫علَى ُم َحم ٍد‬ َ ‫ار ْك‬ َ ‫علَى ِإب َْرا ِهي َْم َو‬ َ َ‫صليْت‬ َ ‫علَى ُم َحم ٍد َو‬ َ ‫ص ِِّل‬ َ ‫علَى أ َ ِل ُم َحم ٍد َك َما‬ َ ‫ألل ُهم‬ ِ ‫علَى أ َ ِل ِإب َْرا ِهي َْم َو َب‬ ٌ‫علَى أ َ ِل ِإب َْرا ِهي َْم فِى اْل َعالَ ِميْنَ ِإنكَ َح ِم ْيدٌ م ِج ْيد‬ َ ‫علَى ِإب َْرا ِهي َْم َو‬ َ َ‫ار ْكت‬ َ ‫َو‬ َ ‫علَى أ َ ِل ُم َحم ٍد َك َما َب‬ c. Takbir ketiga membaca doa untuk jenazah



َ‫س ْع َم ْد َخلَهُ َوا ْغس ِْلهُ بِ َماءٍ وث َ ْلجٍ َوبَ َر ٍد َونَ ِقِّ ِه ِمن‬ ِّ ِ ‫ع ْنهُ وأ َ ْك ِر ْم نُ ُز ْولَهُ َو َو‬ ْ ‫الل ُهم ا ْغ ِف ْر لَهُ َو‬ ُ ‫عافِ ِه َواع‬ َ ‫ْف‬ َ ‫ار َحمهُ َو‬ َ ‫اْل َخ‬ ‫ارا َخي ًْرا ِم ْن دَ ِار ِه وأَََ ْه ًًل َخيْرا ً ِم ْن أ َ ْه ِل ِه َوزَ ْو ًجا‬ ُ ‫طايَا َك َما يُنَقَى الث َ ْو‬ ُ َ‫ب اْل َ ْبي‬ ً َ‫ض ِمنَ الدن َِس وأ َ ْبد ِْلهُ د‬ ‫ار‬ َ َ‫عذ‬ َ ‫َخيْرا ً ِم ْن زَ ْو ِج ِه َوقِ ِه فِتْنَةَ القَب ِْر َو‬ ِ ‫اب الن‬ d. Takbir keempat membaca doa untuk jenazah



" kalau untuk mayit perempuan dipakai "HA" (HU diganti dengan HA) e. Salam E. Cara Menguburkan Jenazah Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penguburan jenazah adalah sebagai berikut: 



Jenazah segera dikhuburkan. Dari Abu Hurairah, Rasulullah. bersabda, "Hendaklah kamu segerakan mengubur jenazah. karena jika orang saleh, kamu mendekatkanya



 







pada kebaikan, dan jika ia bukan orang yang saleh, supaya kejahatan itu lekas tterbuang dari tanggunganmu." (H.R. Muslim). Liang lahat dibuat seukuran jenazah dengan kedalaman kira-kira setinggi orang ditambah setengah lengan, lebar kira-kira 1 meter. Liang lahat tidak boleh dibongkar oleh binatang buas. Maksud menguburkan jenazah adalah untuk menjaga kehormatan mayat dan menjada kesehatan orangorang di sekitar makam dari bau busuk. Mayat dipikul dari empat penjuru. "Barang siapa yang mengikuti jenazah, maka hendaklah memikul pada keempat penjuru ranjang (keranda) kerana sesungguhnya seperti itu adalah dari sunah nabi". (H.R. Ibnu Majah).



Adapaun tata cara menguburkan jenazah adalag sebagai berikut: 1. Masukkanlah mayat dari arah kakinya, jika tidak ada kesulitan. 2. Bagi mayat perempuan, ketika menguburkannya disunahkan ditirai dengan kain. 3. Bagi mayat perempuan yang memasukkannya ke dalam kuburan hendaklah muhrimnya. 4. Letakkan mayat dilahat dalam posisi miring ke kanan dan muka menghadap ke kiblat. 5. Rapatkan ke dinding kuburan supaya tidak bergeser dan berikan bantalah di bagian belakang dengan gumpalan tanah agar tidak terbalik ke belakang. 6. Letakan mayat di dalam kuburan dengan membaca do'a. ‫هللا رسول ملة وعلى هللا بسم‬ (Artinya: Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah) 7. Lepaskan ikatan kain kafan di bagian kepala dan kaki mayat. 8. Setelah selesai meletakkan mayat di dalam kuburan, terlebih dahulu mayat ditutup dengan kabin (kepingan-kepingan tanah, papan) barulah di timbun dengan tanah. 9. Disunahkan sebelum menimbun kuburan meletakkan tiga genggam tanah pada bagian kepala, punggang dan kaki.



Berikut hal-hal yang dilarang dan dianjurkan melakukannya setelah kuburan di timbun. 1. 2. 3. 4. 5.



Tinggikan kuburan (20 cm) dari tanah sebagai tanda bahwa itu adalah kuburan. Boleh memberi tanda kuburan dengan batu atau sejenisnya. Membundarkanya lebih baik daripada meratakanya. Haram membuat bagunan diatas kuburan. Makruh duduk, berdiri dan dituran diatas kuburan serta haram buang air diatas kuburan. 6. Tidak boleh membangun masjid di atas kuburan dan membuat jendela khusus kearah kuburan. Itulah penjelasan mengenai tata cara menguburkan jenazah yang baik dan benar.