6 0 970 KB
Tatalaksana Henti Jantung PRESEPTOR: DR. M. ANDI. P., SP.AN GAMA ANTARES SHELY KARMA ASTUTI ALYA PUTRI KHAIRANI
Pendahuluan
Henti jantung (cardiac arrest) suatu keadaan dimana sirkulasi darah berhenti akibat kegagalan jantung untuk berkontraksi secara efektif
(x) Nadi dan tanda sirkulasi lainnya
Disebabkan oleh 4 irama:
Ventricular Fibrilation (VF)
Pulseless Ventricular Tachycardia (VT)
Pulseless Electrical Activity (PEA)
Asytole
Kondisi primer yang menyebabkan henti jantung:
Gagal jantung
Tamponade jantung
Miokarditis
Kardiomiopati hipertrof
Vetricular Fibrilation yang mungkion disebabkan oleh iskemia iokard, infark miokard, tersengat listrik, gangguan elektrolit atau konsumsi obat-obatan
Untuk mengatasi henti jantung, diperlukan integrasi dari tindakan Bantuan Hidup Dasar (BHD/BLS), Bantuan Hidup Jantung Lanjut (BHJL/ACLS), serta Perawatan Pasca-Henti Jantung
Dasar keberhasilan: Resusitasi Jantung Paru (RJP) yang berkualitas dan defbrilasi segera (untuk kasus VF/VT)
Hal yang perlu diperhatikan:
Interupsi terhadap RJP harus sesingkat mungkin, hanya dilakukan untuk menilai irama, melakukan kejut listrik (defbrilasi), menilai denyut nadi saat terlihat organized rhythm, dan pemasangat alat bantu jalan napas lanjut
Intervensi BHJL lain berhubungan dengan meningkatnya kemungkinan kembalinya sirkulasi spontan (return of spontaneous circulation, ROSC)
Pastikan pemberian ventilasi tidak berlebihan
Irama jantung selama resusitasi dapat berubah
Obat-obatan yang diberikan harus diawasi dan dicatat
Kasus VF/VT tanpa denyut nadi
Defnisi
►
Etiologi
Penyakit jantung koroner
Ganguan elektrolit (hypokalemia)
Toksisitas obat (ex: Digitalis, Phenothiazine)
Kelanjutan dari VT atau Torsade de Pointes
Gambaran Klinis Henti jantung, henti nafas, tidak sadar
Tatalaksana 1.
Survey CAB lanjutkan dengan RJP sambil menunggu defbrillator datang
2.
Ketika datang, pasang sadapan segera tanpa menghentikan RJP, berikan terapi oksigen
3.
Terpasang, hentikan 10 detik, monitor irama
4.
VT/VF? a.
Lakukan kejut listrik unsynchronized dengan energy 360 J (monofasik) atau 200 J (bifasik) monitor EKG
b.
Masih terdapat VT/VF? Lakukan RJP selama 5 siklus dan pasang IV/IO berhenti monitor EKG
c.
Masih terdapat VT/VF? Lakukan kejut listrik, lakukan kembali RJP, berikan Epinephrine 1 mg IV/IO yang diulang setiap 3-5 menit, survey dan pertimbangkan alat bantu nafas berhenti monitor EKG
d.
Masih terdapat VT/VF? Lakukan kejut listrik, lakukan kembali RJP, berikan Amiodarone 300 mg IV/IO berhenti monitor EKG
e.
Masih terdapat VT/VF? Lakukan kejut listrik, lakukan kembali RJP, berikan Epinephrine 1 mg IV/IO berhenti monitor EKG
f.
Masih terdapat VT/VF? Lakukan kejut listrik, lakukan kembali RJP, berikan Amiodarone 150 mg IV/IO berhenti monitor EKG
g.
Masih terdapat VT/VF? Ulang kembali siklus dari poin C tanpa pemberian Amiodarone
5.
Terjadi ROSC? Lakukan Perawatan Pasca Henti Jantung
6.
Tidak ada tanda-tanda ROSC? Lakukan tatalaksana untuk PEA/Asystole
Catatan:
Lidocaine dapat digunakan bila Amiodarone tidak ada. Dosis 1 – 1.5 mg/kgBB IV/IO untuk dosis awal dan diikuti 0.5 – 7.5 mg/kgBB sampain dosis maksimal 3 mg/kgBB
Magnesium dengan dosis 1 – 2 gr IV/IO digunakan untuk Torsade de Pointes
Ketika melihat irama di monitor, RJP dihentikan sementara paling lama 10 detik
Saat melakukan kejut, pastikan energi penuh dan sebelumnya mengatakan “Saya bebas” (pemegang kejut listrik tidak bersinggungan atau bersentuhan dengan penderita) “Kamu bebas” (semua teman penolong lainnya juga tidak bersinggungan atau bersentuhan dengan penderita) “Semua bebas” (semua yang ada di tempat tindakan tidak bersinggungan atau bersentuhan dengan penderita)
Kasus PEA/Asystole
Defnisi Pulseless Electrical Activity suatu keadaan klinis yang ditandai dengan adanya gambaran elektrik pada monitor EKG, tetapi tidak ditemukan denyut nadi pada perabaan arteri karotis Asystole keadaan pada saat jantung berhenti berkontraksi
Tatalaksana 1.
Survey CAB lanjutkan dengan RJP sambil menunggu defbrillator datang
2.
Ketika datang, pasang sadapan segera tanpa menghentikan RJP, berikan terapi oksigen
3.
Terpasang, hentikan 10 detik, monitor irama
4.
Irama terorganisasi? Lakukan perabaan karotis tidak terdapat denyut PEA
Tidak ada irama? Asystole 5.
Lakukan RJP sebanyak 5 siklus, pasang akses IV/IO, berikan Epinephrine 1 mg IV/IO setiap 3 – 5 menit, pertimbangkan alat bantu jalan napas berhenti monitor
6.
Terdapat irama shockable? Lakukan tata laksana VT/VF
Tidak terdapat irama shockable? Lakukan RJP kembali
Dalam penanganan Asystole, pastikan melakukan pemeriksaan alat/monitor: •
Apakah sadapan elektrodanya terpasang baik?
•
Apakah sambungan elektroda dengan konektor alat terpasang baik?
•
Apakah baterai DC terpasang?
•
Apakah kabel listrik alat DC tersambung baik?
•
Apakah sudah dicoba memindahkan lead I, II, III secara bergantian?
•
Apakah sudah berusaha menaikkan amplitudo agar gelombang lebih terlihat?
►
Setelah pertolongan diberikan selama kurang lebih 30 menit untuk kasus PEA dan asystole, dilakukan penilaiaan ulang pertolongan yang telah diberikan
►
Bila semua tindakan sudah benar dan tampak adanya tanda-tanda kematian biologis yang jelas, dapat dipertimbangkan untuk menghentikan pertolongan yang diberikan
Perawatan Pasca Henti Jantung
Referensi
Berg Robert A, Hemphill Robin, Abella Benjamin S, Aufderheide Tom P, Cave Diana M, Hazinski Mary Fran, et al. Part 5: Adult basic life support 2010 American Heart Association guidelines for cardiopulmonary resuscitation and emergency cardiovascular care. Circulation. 2010;122(18 suppl 3):S685-S705.
Neumar Robert W, Otto Charles W, Link Mark S, Kronick Steven L, Shuster Michael, Callaway Clifton W, et al. Part 8: Adult advanced cardiovascular life support 2010 American Heart Association guidelines for cardiopulmonary resuscitation and emergency cardiovascular care. Circulation. 2010;122(18 suppl 3):S729-S67.
Terima Kasih