Tatalaksana Penyakit Kawasaki [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tinjauan Pustaka



Tatalaksana Penyakit Kawasaki



Oleh : Apidha Kartinasari, S.Ked NIM. 1830912320122



Pembimbing : dr. Meriah Sembiring, Sp.A



BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN ANAK FK UNLAM – RSUD ULIN BANJARMASIN Agustus, 2019



DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................



i



DAFTAR ISI ..........................................................................................



ii



DAFTAR GAMBAR .............................................................................



iii



DAFTAR TABEL ..................................................................................



iv



BAB I



PENDAHULUAN .................................................................



1



BAB II



TINJAUAN PUSTAKA ........................................................



3



A. Definisi ...................................................................................



3



B. Epidemiologi ...........................................................................



3



C. Etiologi dan Patogenesis .........................................................



3



D. Gejala Klinis ...........................................................................



5



E. Diagnosis ................................................................................



8



F. Komplikasi ..............................................................................



12



G. Tatalaksana .............................................................................



14



BAB III PENUTUP .............................................................................



20



DAFTAR PUSTAKA ............................................................................



21



ii



DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Gambaran Klinis Penyakit Kawasaki ................................



6



Gambar 2.2 Skema Evaluasi pada Penyakit Kawasaki ..........................



11



iii



DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Kriteria diagnosis Penyakit Kawasaki ....................................



iv



8



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Kawasaki disease (KD) adalah salah satu penyakit vaskulitis akut yang paling banyak ditemui pada anak terutama dibawah 5 tahun. KD merupakan penyebab penyakit jantung didapat terbanyak saat ini terutama di negara-negara berkembang.1 Kawasaki disease pertama kali ditemukan di Jepang oleh Tomisaku Kawasaki pada tahun 1970 dimana penyakit ini paling banyak ditemukan didaerah Asia terutama Jepang. Sekarang penyakit ini merupakan penyakit yang tersebar diseluruh dunia. Sekitar 243 per 100.000 anak 12.000/µL



13



2. Trombosit 3 mg/dL 4. Hematokrit 8 mm serta penderita dengan aneurisma multipel (segmental) atau kompleks tanpa adanya obstruksi. Pada tatalaksananya dapat diberikan IGIV dan asetosal pada fase akut dan pemberian antitrombotik jangka panjang dianjurkan untuk diberikan. Pemberian warfarin dengan target INR (International Normalized Ratio) 2 – 2.5 dianjurkan pada penderita dengan aneurisma raksasa. Sebagian ahli menganjurkan pemberian kombinasi asetosal dan clodiprogel untuk penderita dengan aneurisma kompleks atau multipel. Jika pemeriksaan INR tidak bisa dilakukan, digunakan nilai waktu protrombin 11/2 sampai 2 kali control. Anjuran aktivitas fisik harus didasarkan pada hasil stress test dengan evaluasi perfusi miokard. Olahraga yang berpotensi traumatik



dihindari



mengingat



risiko



terjadinya



perdarahan.



Evaluasi



ekokardiogram dan EKG harus dikerjakan tiap 6 bulan sedangkan stress test dengan evaluasi perfusi miokard harus dikerjakan tiap tahun. Faktor risiko terjadinya aterosklerosis harus dipantau begitu juga keluarganya. Kateterisasi jantung dengan angiografi koroner selektif harus dilakukan 6-12 bulan atau lebih



19



dini lagi setelah sembuh dari fase akut. Angiografi selanjutnya perlu dilakukan jika ada tanda iskemia pada pemeriksaan non invasif. 1,3,9 e.



Derajat risiko V



Pasien dengan obstruksi arteri koroner yang terkonfirmasi dengan pemeriksaan angiografi. Terapi nya dengan pemberian IGIV dan asetosal pada fase akut serta dengan pemberian antitrombotik jangka panjang dengan atau tanpa warfarin. Obat penghambat beta adrenergik perlu dipertimbangkan untuk mengurangi konsumsi oksigen miokard. Anjuran untuk aktivitas tergantung pada respons terhadap stress test. Olah raga yang traumatik harus dihindari karena risiko perdarahan namun pasien juga harus menghindari kehidupan yang kurang aktivitas. Evaluasi kardiologis dengan EKG dan ekokardiogram harus dikerjakan tiap 6 bulan. Stress test dengan evaluasi perfusi miokard dilakukan tiap tahun. Pasien juga harus dipantau faktor risiko terjadinya aterosklerosis begitu juga keluarganya. Kateterisasi jantung dengan angiografi koroner selektif dianjurkan untuk menentukan pilihan operasi pintas koroner atau intervensi dan mengetahui besarnya perfusi kolateral. Ulangan kateterisasi diperlukan jika pemeriksaan non invasif menunjukkan iskemia miokard baru atau perburukan yang lama.1,2,3



BAB III PENUTUP



Penyakit Kawasaki adalah penyakit vaskulitis akut dengan etiologi yang belum pasti, self-limited, yang sebagian besar menyerang anak di bawah 5 tahun. Gambaran klinis utama berupa demam, perubahan pada ekstremitas, eksantema, konjungtivitis bilateral, perubahan bibir dan kavum oral, serta limfadenopati servikal. Penyakit Kawasaki dapat menyebabkan komplikasi pada arteri koroner, sehingga menjadi penyebab utama penyakit jantung didapat pada anak. Komplikasi berupa aneurisma koroner, stenosis, infark miokard, gagal jantung, hingga kematian mendadak. Ekokardiografi dan angiografi berperan penting dalam diagnosis dan evaluasi pada penyakit Kawasaki. Terapi utama berupa intravenous immunoglobulin (IVIG) dan aspirin. Diagnosis dan terapi yang tepat dapat menurunkan risiko komplikasi sampai 20%.



20



DAFTAR PUSTAKA



1.



McCrindle BW, Rowley AH, Newburger JW, et al. Diagnosis, Treatment, and Long-Term Management of Kawasaki Disease: A Scientific Statement for Health Professionals from the American Heart Association. 2017;135.



2.



Kuo HC, Yang KD, Chang WC, Ger LP, Hsieh KS. Kawasaki disease: An update on diagnosis and treatment. Pediatr Neonatol. 2012;53(1):4-11.



3.



Advani N. Penyakit Kawasaki dan Dampaknya pada Penderita dan Komunitas. Sari Pediatr. 2017;8(4):127-132.



4.



Son M, Newburger J. Kawasaki disease. Ped Rev. 2013;34(4):151-162.



5.



Yolanda



N.



Panduan



Diagnosis



dan



Terapi



Kawasaki



Disease.



2015;42(9):663-667. 6.



Leung D, Meissner H, Shulman S, Mason W, Gerber M, GLode M. Prevalence of superantigen-secreting bacterian in patients with Kawasaki disease. J Pediatr Rev. 2102;140:742-746.



7.



Rowley A, Shulman S, Spike B, Mask C, Baker S. Oligoclonal IgA response in the vascular wall in acute Kawasaki disease. J immunol. 2011;166:1334-1343.



8.



Rowley AH, Shulman ST. The Epidemiology and Pathogenesis of Kawasaki Disease. Front Pediatr. 2018;6:1-4.



9.



Pediatrics AA of. Kawasaki disease in infants & children. Am Acad Pediatr. 2017;56(9):377-382. 21



22



10.



Yeung R. Pathogenesis and treatment of Kawasaki’s disease. Curr Opin Rheumatol. 2015;17:617-623.



11.



Manlhiot C, Mueller B, O’Shea S, et al. Environmental epidemiology of Kawasaki disease: Linking disease etiology, pathogenesis and global distribution. PLoS One. 2018;13(2):1-17.



12.



Navaeifar MR, Sadegh Rezai M. Intravenous Immunoglobulin Resistant Kawasaki Disease. J Pediatr Rev. 2013;1(1):51-60.



13.



Principi N, Rigante D, Esposito S. The role of infection in Kawasaki syndrome. J Infect. 2013;67(1):1-10.