Tatalaksana Terapi Cacingan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ella
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I.



Tatalaksana Terapi Cacingan 1. Terapi Non Farmakologi Berikut ini adalah beberapa cara untuk melakukan perawatan alami yang bisa dilakukan. 1. Mengatur Pola Makan: Makanan juga sangat berpengaruh untuk seorang anak agar tidak mudah terkena infeksi cacing kremi. Jenis makanan yang sangat disarankan adalah berupa sayuran dan buah-buahan serta makanan yang tidak banyak mengandung gula dan karbohidrat. Konsumsi berbagai jenis makanan kaya serat juga sangat disarankan, karena mendorong agar metabolisme usus besar lancar sehingga tinja bisa keluar sebagaimana mestinya. Jika bakteri dalam organ pencernaan baik maka cacing kremi yang masuk ke dalam tubuh akan terbunuh secara alami. 2. Menerapkan Pola Hidup Bersih: Dengan menerapkan pola hidup yang bersih maka, cacing kremi juga tidak akan mudah masuk ke dalam tubuh. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah seperti menerapkan cara mencuci tangan yang benar sesering mungkin. Menggunakan sabun anti bakteri, mencuci tangan dengan air hangat sebelum tidur, selalu membersihkan bagian bawah kuku dan kuku secara teratur. 3. Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. 4. Anak-anak harus dibiasakan untuk mencuci tangan dengan sabun setelah bermain di tempat umum. 5. Sesering mungkin cuci tangan dengan sabun agar tidak terkena infeksi cacing kremi dari tempat umum. 6. Biasakan mencuci selimut, seprai, sarung bantal dan guling setiap dua hari sekali atau sesering mungkin. 7. Selalu berganti pakaian luar dan pakaian dalam setiap hari atau sesering mungkin. 8. Selalu menjaga lingkungan tempat bermain anak terutama yang ada dibagian dalam rumah. Beberapa area yang harus selalu dibersihkan adalah seperti mainan, tempat bermain, karpet, sofa, kursi bermain dan semua benda yang paling sering dipegang oleh anak. 9. Anak-anak harus selalu membersihkan dubur saat pagi hari namun, jika belum mampu maka orang tua bisa membantu memastikan hingga benar-benar bersih. 10. Mencuci handuk dengan air panas untuk menghindari infeksi cacing yang sudah berkembang biak pada handuk.



11. Potong kuku anak-anak sehingga mereka tidak melukai bagian sekitar anus ketika menggaruk dan bisa menyebabkan infeksi bakteri yang lebih buruk. 12. Jangan berbagi keperluan pribadi antara anak yang satu dengan yang lain misalnya handuk dan pakaian tidur. 2. Terapi Farmakologi No Nama Nama Paten 1 Mebendazol Vermox (Janssen Cilag) 2 Piperazin Piperacyl (Tempo Scan Pasific) 3 Pirantel palmoat Upixon (Bayer), Combantrin (Pfizer) 4 Albendazol Helben (Mecosin) Salah satu obat yang dapat digunakan adalah combantrin. Berikut keterangan yang tercantum dalam Combantrin suspensi : a. Kegunaan : Combantrin adalah obat cacing yang mengatasi cacing kremi (Oxyuris vermicularis), cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus), cacing trichostrongylus dan trichostrongylus orientalis. Pirantel pamoat dapat digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh satu jenis cacing atau lebih pada orang dewasa dan anak-anak. Apabila salah seorang anggota keluarga menderita infeksi dari salah satu jenis cacing ini, maka besar kemungkinan anggota keluarga lainnya juga terinfeksi yang tidak teridentifikasi. Oleh karena itu dianjurkan agar seluruh anggota keluarga mengonsumsi pirantel pamoat. b. Cara kerja obat : pirantel pamoat melumpuhkan cacing dengan cara mendepolarisasi senyawa penghambat neuromokuler dan mengeluarkannya dari dalam tubuh biasanya tanpa memerlukan pencahar. c. Peringatan dan perhatian : sebaiknya hindarkan dari penggunaan combantrin semasa hamil dan anak di bawah usia 2 tahun karena keamanan penggunaannya belum banyak diteliti/banyak diketahui. Penggunaan combantrin bagi penderita gangguan hati sebaiknya berhati-hati. Pemberian dengan piperazine dapat menyebabkan efek antagonis. d. Overdosis : belum pernah dilaporkan kasus overdosis. Jika terjadi overdosis dilakukan kuras lambung dan pengobatan suportif. e. Kontra indikasi : penderita hipersensitif f. Efek samping : anoreksia (nafsu makan hilang), mual, muntah, diare, sakit kepala, pusing, mengantuk, mereh-merah pada kulit, keringat dingin, berkeringat, pruritus, urtikaria.



g. Aturan minum : perhatikan table aturan minum di bawah ini, untuk sekali pengobatan. Combantrin cukup diminum sekali sebelum atau sesudah makan. Tidak perlu berpantang makan. Tidak perlu obat pencahar. Takaran suspensi untuk satu kali pengobatan : umur dua sampai enam tahun diberikan satu sampai dua sendok takar (5 ml), umur enam samapi dua belas tahun diberikan dua hingga tiga sendok takar (5 ml), lebih dari 12 tahun diberikan tiga sampai empat sendok takar (5 ml). setiap sendok takar (5 ml) mengandung pirantel pamoat setara dengan pirantel base 125 mg. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit kecacingan meliputi : a. Menjaga kebersihan perorangan dimulai dari kebiasaan baik seperti mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar menggunakan sabun. b. Menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang tinja atau di sungai maupun di sembarang tempat, tidak menyiram jalan dengan air got. c. Setiap enam bulan sekali pada masa usia tumbuh, yaitu 0-15 tahun anak diberi obat cacing. Jangka waktu 6 bulan ini untuk memotong siklus kehidupan cacing. d. Terapkan pola hidup bersih untuk menghindari terkena penyakit. e. Segera berobat ke dokter jika menemukan gejala penyakit cacingan agar pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui secara pasti jenis cacing yang menginfeksi dan dapat diberi pengobatan yang lebih tepat. II.



Contoh Kasus & Swamedikasi Kasus: Suatu hari ada seorang anak berusia 12 tahun mengalami gatal-gatal dibagian anus. Setelah main di dekat pasir, Kemudian sang ibu membawanya ke apotek. Didiagnosis seorang anak mengalami infeksi cacing kermi, cacing kermi ini bertelur di malah hari dan menyebabkan gatal-gatal di daerah anus. Telur cacing dapat terbawa dari kuku yang kotor, bermain tanah, tidak memakai sandal. Direkomendasikan obat mebendazole 1 x sehari setelah makan, diberikan dalam 2 minggu. karena obat ini dapat membuat cacing lumpuh atau mati sehingga akan terbawa keluar oleh tinja. Juga dibarengi dengan menjaga keberhasihan yaitu dengan memakai sandal, tidak main tanah, menjaga kebersihan kuku, serta menjaga makanan sehat. Jika 3 minggu tidak sembuh bisa di konsultasikan dengan dokter.



Sumber: https://www.academia.edu/35509543/makalah_swamedikasi_maag_cacingan_diare Anonym. 2013. Mencegah Infeksi Kecacingan. PUBLIC HEALTH. KESMAS.