Tehnik Asepsis Dan Antisepsis Niar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEHNIK ASEPSIS DAN ANTISEPSIS 1. Pengertian Asepsis Asepsis adalah prinsip bedah untuk mempertahankan keadaan bebas kuman. Keadaan asepsis merupakan syarat mutlak dalam tindakan bedah.1 Oleh karena itu, teknik asepsis digunakan untuk menggambarkan langkah-langkah yang perlu diambil



guna



mencegah infeksi yang timbul dari kontaminasi luka selama



pembedahan, yang dapat menyebabkan penyembuhan yang terlambat setelah pembedahan.2,4 2. Ruang lingkup asepsis Asepsis terdiri dari asepsis medis dan asepsis bedah. Asepsis medis dimaksudkan untuk mencegah penyebaran mikroorganisme. Contoh tindakan: mencuci tangan, mengganti linen, menggunakan cangkir untuk obat. Obyek dinyatakan terkontaminasi jika mengandung atau diduga mengandung pathogen.1 Asepsis bedah, disebut juga tehnik steril, merupakan prosedur untuk membunuh mikroorganisme. Sterilisasi membunuh semua mikroorganisme dan spora, tehnik ini digunakan untuk tindakan invasif. Obyek terkontaminasi jika tersentuh oleh benda tidak steril.1 3. Prinsip Tindakan Asepsis Prinsip-prinsip asepsis bedah adalah sebagai berikut: •



Segala alat yang digunakan harus steril.







Alat yang steril akan tidak steril jika tersentuh







Alat yang steril harus ada pada area steril







Alat yang steril akan tidak steril jika terpapar udara dalam waktu lama







Alat yang steril dapat terkontaminasi oleh alat yang tidak steril







Kulit tidak dapat disterilkan.4 Teknik



aseptik



adalah



salah



satu



cara



untuk memperoleh



kondisi



bebas dari mikroorganisme. Dasar dari teknik ini adalah bahwa infeksi berasal dari luar tubuh, sehingga teknik



ini dipakai



untuk



mencegah



masuknya



infeksi dari luar tubuh melalui tempat pembedahan.Tujuan akhir dari aseptik adalah untuk menghindarkan pasien dari infeksi paska operasi dan untuk mencegah penyebaran patogen. Dengan demikian melalui teknik aseptik yang baik selain dapat menghindarkan infeksi pada penderita juga akan melindungi dokter agar tidak terinfeksi oleh penderita. Mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi melalui berbagai cara antara lain kontak dengan lingkungan, petugas kesehatan, atau alatalat medis. Teknik aseptik harus dilakukan pada



saat pembedahan, kateterisasi



urin, prosedur intravaskular, respiratory suction, pemasangan drain, pemasangan ventilator, pengambilan sampel darah, dll. A. Prosedur aseptik di ruang operasi Dalam pembedahan prosedur aseptik meliputi tindakan sebelum, saat maupun sesudah tindakan bedah, yaitu : a. Pemakaian masker dan penutup kepala. b. Mencuci tangan. c. Pemakaian sarung tangan dan jubah operasi. d. Persiapan penderita. e. Memelihara sterilisitas medan operasi. f. Menggunakan teknik operasi aman. g. Sterilisitas dari ruang operasi minor dan alat operasi.



a. Pemakaian masker dan penutup kepala Masker digunakan oleh operator untuk menghindari terjadinya penyebaran bakteridari operator kepada penderita pada saat operator berbicara, bersin, batuk atau saat bernafas. Masker juga akan melindungi operator dari percikan darah dari penderita.Penutup kepala digunakan untuk mencegah kotoran atau bakteri dari kepala operator mengkontaminasi medan operasi.



Gambar 1. Masker, head cap, dan eye protector b. Mencuci tangan Walaupun operator telah menggunakan sarung tangan steril, tetapi dengan mencuci dan menggosok



tangan



akan



mengurangi



risiko



infeksi



karena



kontaminasi mikroorganisme dari tangan operator. Hal ini karena pada saat menggunakan sarung tangan akan memberikan kondisi yang hangat dan lembab, yang akan menyebabkan bakteri mudah tumbuh, sehingga dengan mencuci tangan sebelum menggunakan sarung tangan steril akan meminimalkan dan menghambat pertumbuhan bakteri di dalam sarung tangan. Mencuci tangan juga harus disertai dengan menyikat tangan dan lengan dengan sikat yang lembutagar tidak mengiritasi kulit. Gunakan sabun untuk mencuci tangan.



Syarat surgical soap adalah : 



Tidak bersifat iritatif pada kulit.







Efektif, artinya jumlah bakteri yang tertinggal di kulit hanya sedikit.







Mempunyai masa antibakteri yang panjang.







Dapat larut dan berbusa dalam air, baik air dingin maupun panas.







Jumlah yang dibutuhkan sedikit (± 8 ml) setiap kali mencuci tangan. Tabel 1.Teknik mencuci tangan



c. Memakai jubah operasi (surgery gown)dan sarung tangan Teknik memakai surgery gown



Teknik memakai sarung tangan tanpa jubah operasi, adalah sebagai berikut: 1. Persiapkan tempat yang lapang untuk membuka sarung tangan. Bukalah bungkus sarung tangan atau dibukakan oleh orang lain. Bukalah bungkus bagian dalam sarung tangan. Maka tampaksarung tangan terlipat dengan telapak tangan diatas dan dilipat. Ambil sarung tangan pertama hanya dengan menyentuh bagian luar lipatan yang nanti akan menjadi bagian dalam setelah dipakai. 2. Dengan memegang luar lipatan masukkan tangan anda tanpa menyentuh bagian luar sarung tangan. Pegang dengan satu tangan dan tangan yang masukkan kesarung tangan (pegang pangkal sarung tangan yang terlipat dengan tangan kiri, tangan kanan dimasukkan ke sarung tangan). 3. Angkat ambil sarung tangan kedua dari dalam lipatan. Masukkan tangan anda. 4. Perhatikan sarung tangan pertama tidak boleh menyentuh bagian kulit tangan yangbelum bersarung tangan. Ambil sarung tangan yang lain dengan tangan yangsudah bersarung tangan, masukkan tangan ke dalam sarung tangan. 5.



Balikkan lipatan



dibawahlipatan.



sarung tangan pertama dengan memasukkan tangan



6. Balikkan sarung tangan kedua seperti pada sarung tangan pertama. Betulkan letak sarung tangan sampai tepat pada jari-jari. Yang perlu diperhatikan pada cara ini adalah agar bagian luar sarung tangan tidak tersentuh oleh tangan secara langsung. Oleh karena itu sarung tangan steril biasanya pangkalnya dilipat keluar agar dapat dipakai sebagai pegangan pada saat memakainya seperti pada gambar di bawah ini.5



Gambar 4. Prosedur memakai sarung tangan tanpa jubah operasi Melepas sarung tangan Sarung tangan yang sudah digunakan harus dilepaskan secara hati-hati, karena sarung tangan tersebut dapat mengandung bahan infeksius. Dasarnya adalah bagian luar sarung tangan yang telah terkena darah dan cairan dari penderita



jangan sampai menyentuh kulit kita. Lepas sarung tangan dengan perlahan dan hatihati sehingga tidak ada darah yang memercik ke kulit kita. Tehnik Melepas Sarung Tangan



d. Persiapan penderita Teknik aseptik yang baik terhadap pasien yang akan menjalani operasi akan dapat mengurangi jumlah organisme pada kulit pasien. Seluruh daerah operasi harus dibersihkan seluruhnya. Pada daerah kulit yang berambut



tidak



direkomendasikan untuk mencukur rambut dengan shaver karena goresan dan luka pada kulit dapat menjadi tempat pertumbuhan bakteri. Lebih disarankan untuk menggunakan clipper. Lakukan pencukuran sesaat sebelum dilakukan tindakan. Cara melakukan antiseptik pada kulit penderita adalah: 1. Setelah kulit dibersihkan dengan air dan sabun, operator menggosok kulit medan operasi menggunakan kasa atau kapas yang dibasahi cairan antiseptik dan dijepit dangan klem kasa. 2. Kasa yang telah dibasahi antiseptik diusapkan secara lembut dengan arah sirkuler, dimulai dari tangah medan operasi melingkar ke arah luar. Jangan



menggunakan



alcohol



untuk



mencuci



mukosa.



e. Memelihara sterilitas medan operasi Sterilitas medan operasi dilakukan dengan cara memasang duk steril berlubang pada daerah operasi



dan



melapisi



meja



yang



digunakan untuk



meletakkan alat-alat yang akan digunakan untuk operasi dengan duk steril. 



Hanya benda-benda steril yang boleh berada disekitar medan operasi.







Perhatikan jangan sampai mengotori alat operasi pada saat membuka dari bungkusansteril.







Ganti alat yang terkontaminasi.







Jangan tempatkan medan steril dekat dengan pintu atau jendela.







Bila anda ragu masih steril atau telah terkontaminasi, anggaplah sudah terkontaminasi.



f. Menggunakan teknik operasi yang aman Menggunakan teknik operasi yang halus, mengendalikan perdarahan dengan baik dan memperlakukan jaringan dengan baik, akan dapat mengurangi risiko infeksi pasca operasi, karena bakteri akan mudah menyerang setelah perlakuan yang kasar danberlebihan pada jaringan dan perdarahan yang tidak terkontrol. g. Sterilisasi ruang operasi Sterilisasi ruang operasi dapat dijaga dengan cara-cara sebagai berikut: 1. Membatasi jumlah orang di dalam ruang operasi. 2. Menutup pintu ruang operasi. 3. Membatasi orang yang keluar dan masuk ruang operasi. Yang diijinkan masuk hanya petugas yang berkepentingan dalam prosedur ini. 4. Setiap petugas yang masuk harus mengenakan penutup kepala, alas kaki, masker, danbaju khusus ruang operasi. 5. Menjaga kelembaban ruang operasi 6. Membersihkan lingkungan dan peralatan di ruang operasi menggunakan disonfektan yang adekuat (misalnya chlorin) dan dengan frekuensi pembersihan yang tepat.



7. Menjaga sirkulasi udara tetap baik di ruang operasi (misalnya dengan pemasangan exhaust)



B. Prosedur hand hygiene di luar ruang operasi Tindakan hand hygiene tidak hanya perlu dilakukan di ruang operasi. Di luar ruang operasi pun kita harus menerapkan prosedur hand hygiene. Hand hygiene yang baik harus memenuhi 2 hal yaitu five moments hand hygiene (lima saat harus mencuci tangan dan langkah hand hygiene. 1.Five moments hand hygiene Berdasarkan guideline dari WHO tahun 2009 mengenai hand hygiene, terdapat 5 saat harus mencuci tangan (Gb. 7). Lima saat tersebut adalah : 1. Sebelum menyentuh pasien 2. Sebelum melakukan tindakan aseptic 3. Setelah terpapar cairan tubuh pasien 4. Setelah menyentuh pasien 5. Setelah menyentuh lingkungan sekitar perawatan pasien



Gambar 7. Lima langkah saat harus mencuci tangan Sumber : WHO on hand hygiene in health care, 2009 2. Langkah mencuci tangan Cuci tangan (Hand hygiene) dapat dilakukan dengan menggunakan hand rub berbasis alkohol ataupun dengan sabun dan air mengalir. a. Cuci tangan dengan air dan sabun Apabila tangan kita



tampak kotor



atau



apabila terdapat



material



infeksius yang menempel di tangan, maka kita harus melakukan cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, cuci



tangan harus dilakukan dengan langkah maupun durasi waktu yang benar seperti tampak pada gbr. 8.



Gambar 8. Langkah mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir Sumber : WHO guidelines on hand hygiene in health care, 2009



b. Cuci tangan dengan hand rub Sugical hand rub adalah langkah pertama pada tehinik aseptic yang harus dimengerti dan dikuasai. Apabila tangan kita tidak tampak kotor atau tidak tampak ada material infeksius yang menempel di tangan, cuci tangan cukup dilakukan dengan hand rub (direkomendasikan menggunakan hand rub berbasis alkohol). Gambar 9 menunjukkan langkah-langkah dan durasi waktu cuci tangan menggunakan hand rub.3



Gambar 9. Langkah mencuci tangan dengan hand rub (berbasis alkohol) Sumber : WHO guidelines on hand hygiene in health care, 2009



METODE STERILISASI DAN DESINFEKSI ALAT-ALAT MEDIS Terdapat 3 metode sterilisasi dan desinfeksi:6 1. Fisis Metode fisis terdiri dari 2 metode: a. Pemanasan Metode dengan pemanasan ada 2 cara yaitu: - Panas basah contoh: merebus, autoclave, pasteurisasi, tyndalisasi - Panas kering, contoh: membakar, oven. b. Penyinaran Sinar yang bisa dipakai untuk sterilisasi adalah sinar alfa, beta, gamma dan ultraviolet pada panjang gelombang tertentu. 2. Mekanik Sterilisasi dengan metode ini biasanya dilakukan dengan metode filtrasi. Cara filtrasi memakai saringan dengan milipore berdiameter 0,45 μm. Metode ini biasanya dipakai untuk sterilisasi benda cair dan yang mudah rusak dengan pemanasan. 3. Kimiawi Metode sterilisasi ini menggunakan bahan-bahan kimia, Contoh: alkohol, yodoform, CaOCl2 (kaporit), klorheksidin glukonat, karbol lysol,dll.



Autoclave



Alat-alat medis yang akan disterilisasi biasanya dibungkus kemudian dimasukkan dalam autoclave. Temperatur yang dipakai 1210C dan tekanan 20-25 pm (1,5 atm) selama 15-30 menit.1,6



Etilen Oksida Metode ini dipakai untuk alat-alat yang tidak tahan panas, misalnya plastik



dan



karet, maka diberi etilen oksida dan dimasukkan dalam autoclave



khusus, temperatur 50-60 0C selama 3 jam.1,6 5. Pengertian Antisepsis Antisepsis adalah cara dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai keadaan bebas kuman patogen. Tindakan ini bertujuaan mencegah terjadinya infeksi dengan membunuh



kuman patogen. Obat-obat antiseptik, misalnya



lisol atau



kreolin,



adalah zat kimia yang dapat membunuh kuman penyakit.1,7 Antiseptik adalah cairan yang digunakan secara topikal sebagai prosedur antisepsis, banyak obat yang digunakan untuk prosedur ini diantaranya yang sering dipakai adalah povidone yodium. Povidone yodium mempunyai efek anti mikroba yang luas, tidak mengiritasi kulit bila dibandingkan iodine biasa sehingga bisa digunakan pada mukosa.Efektifitas tidak terlalu terganggu oleh material organik seperti darah.Efeknya bekerja setelah 1-2 menit dan untuk efek yang optimal harus ditunggu selamabeberapa menit. Iodine sendiri sudah jarang dipakai karena mengiritasi kulit.Klorheksidin glukonat (Hibiscrub®, Hibitane®, Savlon®) mempunyai efek antimikroba yang luas tetapi pada tuberkulosis dan jamur mempunyai efek minimal. Efek anti mikrobanya panjang sampai 6 jam setelah pemakaian dan tidak terganggu oleh material organik. Terkadang dilaporkan menyebabkan iritasi terutama biladigunakan pada daerah genital. Sangat dianjurkan untuk mencuci kulit dan merupakan antiseptik terbaik pengganti povidone iodine. Klorheksin glukonat merupakan antiseptik yang umum digunakan untuk



mencuci tangan tim operasi. Alkohol 70% mempunyai efek antimikroba yang luas, kerjanya cepat, paling efektifdalam tidak



terlalu



terganggu



oleh



mengurangi



mikroba,



efektifitas



material organik. Kerugiannya karena alkohol



bersifat mengeringkan kulit dan tidak bisa dipakai pada mukosa, sebaiknya digunakan pada kulit yang bersih dan kering agar lebih efektif.1,7



DAFTAR PUSTAKA 1. Aseptic Technique (Internet) (Last Update Januari 2017; Cietd On: 14 april 2019) Available From : http://www.schn.health.nsw.gov.au/_policies/pdf/2017-007.pdf 2. TEKNIK ASEPTIK DAN STERILISASI (Internet) (Cited On: 14 April 2019) Available From : https://docplayer.info/46660552-Teknik-aseptik-dansterilisasi.html 3. Boland, AB. Rogers, E. “ Basic Surgical Principles in Baileys Head and Neck Surgery Otolaryngology”. Fifth edition.volume one.Wolter Kluwer. United States. 2014. Page 18-25 4. Aseptic-Technique (Internet) (last update May 2015; Cited On : 14 April 2019). Available From: https://www.infectionpreventioncontrol.co.uk/content/uploads/2015/05/02May2015-Version-1.01.pdf 5. Aseptic Technique and Clean Technique Procedure (Internet) (last Update Novemeber 2018; Cited On : 14 April 2019) Available From : http://www.southernhealth.nhs.uk/_resources/assets/inline/full/0/29049.pdf 6. Sterile (Aseptic) Technique (Internet) (Cited On : 14 April 2019) Available From : https://msu.edu/course/css/451/LabSkills/Sterile%20Techniques.pdf 7. Aseptic Technique Policy Infection Control Manual (Internet) ( Last Update November 2010; Cited On : 14 April 2019) Available From : https://www.iow.nhs.uk/Downloads/FOI/0913/FOI13%20238%20Aseptic%20technique%20policy%20split%20update.pdf