Teknik Analisis Data [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEKNIK ANALISIS DATA Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian



Dosen Pengampu: Dr. Aji Damanuri, M.E.I. Disusun Oleh: 1. Ugin Setyani



(210716151)



2. Umi Robiatun Hasanah



(210716149)



3. Winartiningsih



(210716136)



Kelas/Kelompok: ES.E/09



JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2018



1



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian merupakan kegiatan yang terencana untuk mencari jawaban yang obyektif atas permasalahan manusia melalui prosedur ilmiah. Untuk itu didalam suatu penelitian dibutuhkan suatu proses analisis data yang berguna untuk menganalisis data-data yang telah terkumpul. Data yang sudah terkumpul namun belum dianalisis merupakan data mentah. Dalam kegiatan penelitian, data mentah akan memberi arti bila dianalisis dan ditafsirkan. Sehingga analisis data sangat memegang peranan penting dalam penelitian. Data yang yang dapat dikumpulkan banyak sekali seperti catatan di lapangan, gambar, dokumen, laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,



memberikan



kode,



dan



mengategorikannya.



Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif oleh karena itu, analisis data merupakan bagian yang amat penting karena dengan analisislah suatu data dapat diberi arti dan makna yang berguna untuk masalah penelitian. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana teknik-teknik analisis data penelitian kuantitatif ? 2. Bagaimana teknik-teknik analisis data penelitian kualitatif ?



2



BAB II PEMBAHASAN A. Teknik Analisis Data Kuantitatif Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan nonparametris. 1. Statistik deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik



deskriptif



digunakan



bila



peneliti



hanya



ingin



mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, dan sebagainya. Dalam statistik deskriptif dapat juga dilakukan mencari kuatnyahubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi.1 2. Statistik inferensial Statistik inferensial sering disebut juga statistik induktif atau statistik probabilitas, adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi



1



Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen (Bandung, Alfabeta: 2016), 238-240.



3



yang jelas, dan teknik pengambilan dari populasi itu dilakukan secara random.2 Statistik ini disebut statistik probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk prosentase. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut dengan taraf signifikansi. Statistik inferensial dibagi menjadi dua yaitu: a. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Statistik parametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi utama, yaitu data yang dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu test mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas.3 Ciri statistik paramteris adalah jenis data interval atau rasio serta distribusi data (populasi) adalah normal atau mendekati normal.4 b. Statistik nonparametris tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi. Statistik ini tidak tidak menuntut terpenuinya asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Oleh karena itu, statistik nonparametris sering disebut distribusi bebas (distribution free). Penggunaan statistik nonparametris yaitu pada analisis data nominal dan ordinal.5 B. Teknik Analisis Data Kualitatif Ibid. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung, Alfabeta: 2016), 149-150. 4 Danang Sunyoto, Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi (Yogyakarta, CAPS: 2011), 109. 5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 151. 2 3



4



Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution menyatakan “Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Namun dalam penelitian kualitatif analisis data lebih terfokus selama proses di lapangan bersama pengumpulan data.6 Analisis data dalam pemelitian kualitatif pada



prinsipnya



berproses



secara



induktif,



interprestasi



dan



konseptualisasi.7 1. Analisis data selama di lapangan model spradley a. Analisis Domain Mendekati suatu masalah secara langsung dirasakan sulit apabila tanpa mengenal masalah tersebut secara umum. Teknik analisis domain digunakan untuk menganalisis gambaran objek penelitian secara umum atau ditingkat permukaan, namun relatif utuh tentang objek penelitian tersebut. Telnik analisis domain ini amat terkenal sebagai teknik yang dipakai dalam penelitian yang bertujuan eksplorasi. Artinya, analisis hasil penelitian ini hanya ditargetkan untuk memperoleh gambaran seutuhnya dari objek yang diteliti, tanpa harus diperincikan secara detail unsur-unsur yang ada dalam keutuham objek penelitian tersebut.8 Dalam analisis domain ini ada beberapa istilah yang perlu dipahami oleh peneliti kualitatif, yaitu istilah tercakup (included term), hubungan semantik (semantic relation) dan pencakup (cover term). Istilah pencakup adalah suatu istilah (kultural) yang didalamnya mencakup beberapa istilah yang memiliki makna kultural. Sedangkan beberapa istilah yang dicakup atau termasuk Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 336. 7 Hamidi, Metodologi Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan Lpaoran Penelitian (Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2004), 78. 8 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Pemahaman Filosifi dan Metodologi ke Arah Penguasaan Model Aplikasi) (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), 85. 6



5



dalam istilah pencakup tersebut disebut sebagai istilah tercakup. Istilah-istilah dalam istilah tercakup itu harus ada hubungannya dengan istilah pencakup dimana untuk mengetahui macam dan bentuk hubunganmya digunakan apa yang disebut dengan hubungan semantik.9 Dalam analisis domain terdapat enam tahapan yang dilakukan untuk analisis yaitu: 1) Memilih salah satu hubungan semantik dari sembilan hubungan semantik yang tersedia, yakni spesial, sebab akibat, rasional, lokasi tempat bertindak, fungsi, alat tujuan, urutan, dan memberikan atribut atau memberi nama. 2) Menyiapkan lembar analisis domain. 3) Memilih salah satu sampel catatan lapangan yang dibuat terakhir, untuk memulainya. 4) Mencari istilah acuan dan istilah bagian yang cocok dengan hubungan semantik dari cacatan lapangan. 5) Mengurkangi usaha pencarian domain sampai semua hubungan semantik habis. 6) Membuat daftar domain yang ditemukan.10 b. Analisis taksonomi Analisis taksonomi pada dasarnya hampir sama dengan analisis domain, yakni merupakan seperangkat kategori yang diatur atas dasar hubungan semantik tunggal. Perbedaan utama kedua analisis tersebut bahwa taksonomi itu menunjukkan lebih banyak hubungan di antara sesuatu didalam kultural.11 Teknik analisis domain memberikan hasil analisis yang luas dan umum, tetapi belum terinci serta masih bersifat menyeluruh. Apabila yang digunakan adalah suatu hasil analisis yang terfokus pada suatu M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif (Ar-Ruzz Media, 2012), 255. 10 Ibid., 303-304. 11 Ibid., 263. 9



6



domain atau sub-sub domain tertentu, maka peneliti harus menggunakan teknik analisis taksonomi. Teknik taksonomi terfokus pada domain-domain tertentu, kemudian memilih domain tersebut menjadi sub-sub domain serta bagian-bagian yang telah khusus dan terperinci yang umumnya merupakan rumpun yang memiliki kesamaan. Teknik analisis taksonomi yang menghasilkan hasil analisis Yng terbatas pada satu domain tertentu dan hanya berlaku pada satu domain tersebut pula. Dalam setiap penelitian, domain yang muncul akan memiliki dua sifat, yaitu domain yang superior dan domain yang inferior. Domain yang superior adalah domain yang amat penting sekaligus mendominasi hampir keseluruhan diskripsi tujuan penelitian. Disamping itu, domain ini adalah domain yang subur, artinya dapat memghasilkan pilihan-pilihan sub domain yang banyakdan dari pilihan itu akan dapat dikembangkan pula pilihan baru yang subur pula. Sedangkan domain inferior adalah domain yang tidak terlalu penting, tidak subur sekligus kurang dapat memberikan kesempatan untuk mengembangkan analisis-analisis berikutnya. Sifat domain juga berlaku bagi sub-sub domain dan “keturunannya” selanjutnya. Kondisi seperti ini akan bervariasi pada setiap penelitian. Domain superior dan inferior akan selalu bertukar tempat pada domain-domain yang ada, hal ini amat tergantung pada tujuan dan masalah penelitian itu sendiri. 12 Berikut langkah-langkah analisis taksonomi: 1) Memilih domain analisis taksonomi 2) Mencari kesamaan-kesamaan hubungan semantik yang sama 3) Mencari istilah-istilah tercangkup tambahan



Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Pemahaman Filosifi dan Metodologi ke Arah Penguasaan Model Aplikasi), 89-90. 12



7



4) Meneliti domain lebih besar yang lebih inklusif yang bisa masuk sebagai bagian perangkat domain yang sedang dianakisa 5) Membuat konstruk suatu taksonomi tentatif 6) Membuat



observasi-observasi



terfokus



untuk



mengecek



analisis anda. 7) Membuat konstruk suatu taksonomi yang lengkap.13 Jadi analisis taksonomi adalah analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan. Dengan demikian domain yang telah ditetapkan menjadi cover term oleh peneliti dapat diuraikan dapat diurai secara lebih rinci dan mendalam melalui amalisis taksonomi ini. Hasil analisis taksonomi dapat disajikan dalam bentuk diagram kotak (box diagram), diagram garis dan simpul (lines and node diagram), dan out line. 14 c. Analisis Komponensial Dalam analisis taksonomi yang diurai adalah domain yang telah ditetapkan menjadi fokus. Melalui analisis taksonomi setiap domain dicari elemen yang serupa atau serumpun. Pada analisis kompenensial yang dicari untuk diorganisasikan dalam domain bukanlah keserupaan dalam domain, tetapi justru yang memiliki perbedaan atau yang kontras. Data ini dicari melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang terseleksi. 15 Secara operasional langkah-langkah analisis komponen sebagai berikut: 1) Memilih domain untuk analisis. 2) Menginventarisasi



seluruh



kontras



yang



ditemukan



sebelumnya. 3) Mempersiapkan lembar kerja paradigma. 13 14



M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif, 263-264. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,



356. 15



Ibid., 359-360.



8



4) Mengidentifikasi dimensi-dimensi kontras yang berkaitan ke dalam dimensi-dimensi yang memiliki nilai-nilai ganda. 5) Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan kontras untuk atributatribut yang lepas. 6) Melakukan obsevasi-observasi selektif untuk menemukan informasi yang lepas. 7) Mempersiapkan paradigma yang lengkap.16 d. Analisis Tema Analisis tema merupakan seperangkat prosedur untuk memahami secara holistik pemandangan yang sedang diteliti. Sebab setiap kebudayaan terintegrasi dalam beberapa jenis pola uyang leboh luas. Tujuh rasa untuk menemukan tema, yaitu: 1) Melebur diri. 2) Melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan. 3) Perspektif yang lebih luas melalui pencarian domain dalam pemandangan budaya. 4) Menguji dimensi kontras seluruh domain yang telah dianalisis. 5) Mengidentifikasikan domain terorganisasi. 6) Membuat gambar untuk memvisualisasi hubungan antar domain. Mencari tema universal, dipilih satu dari enam topik konflik sosial, kontradiksi budaya, teknik kontrol sosial, hubungan sosial pribadi, memperoleh dan menjaga status, dan memecahkan masalah. Sesuai dengan topik penelitian yang dipilih adalah memecahkan masalah.17 2. Analisis selama dilapangan Model Miles and Hubermen Menurut Miles dan Heburman, kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.18 Terjadi seara 16 17



M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif, 266. Ibid., 303-304. 18 Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial (Bandung, Refika Aditama: 2009), 339.



9



bersamaan berarti reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi sebagai sesuatu jalin menjalin merupakan proses siklus dan interaktif pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut “analisis”. a. Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Kegiatan melakukan reduksi data berlangsung terus menerus, terutama selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung atau selama pengumpulan data. Selama pengumpulan darta berlansung



terjadi



tahapan



reduksi



(membuat



ringkasan,



mengkode, menelusuri tema, memuat gugus-gugus, membuat partisi, dan menulis memo). Pilihan-pilihan peneliti tentang bagian mana yang dikode, mana yang dibuang, pola-pola mana yang meringkas sejumlah bagian yang tersebar, cerita-cerita apa yang sedang berkemang, semuanya itu merupakan pilihan-pilihan analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasis data sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Reduksi data atau proses transformasi ini berlanjut terus sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun. Jadi, dalam



penelitian



kualitatif,



“reduksi



data”



tidak



perlu



mengartikannya sebagai kuantifikasi. Data kualitatif daoat disederhanakan dan ditransformasikan dala aneka macam cara: melalui seleksi ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan dalam suatu pola yang lebih luas, dan sebagainya.



10



b. Penyajian Data Alur kedua yang penting dalam keguatan analisis dalam penelitian kualitatif adalah penyajian data, yaitu sebagai sekumpulan informasi tersususn yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Melalui data yang disajikan, kita melihat dan akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan lebih jauh menganalisis ataukah mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian tersebut. Penyajian data yang paling sering digunakan untuk data kualitatif pada masa yang lalu adalah dalam bentuk teks naratif dalam puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan halaman. Akan tetapi, teks naratif dalam jumlah yang besar melebihi beban kemampuan manusia



dalam



memproses



informasi



dan



menggerogoti



kecenderungan-kecenderungan mereka untuk menemukan polapola yang sederhana. Manusia tidak cukup mampu sebagai pemroses informasi yang kompleks ke dalam kesatuan bentuk yang disederhanakan dan selektif atau konfigurasi yang mudah dipahami. Penyajian data dalam penelitian kualitatif dewasa ini jug dapat dilakukan dalam berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. Dengan demikian, seorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikiaskan oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna. Jadi, penyajian data merupakan bagian dari analisis. Merancang deretan dan kolom-kolom sebuah matriks untuk data kualitatif dan memutuskan jenis dan bentuk data harus



11



dimasukkan ke dalam kotak-kotak matriks merupakan kegiatan analisis. c. Menarik Kesimpulan Kegiatan analisis yang ketiga adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Ketika kegiatan pengumpulan data dilakukan, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat



keteraturan,



pola-pola,



penjelasan,



konfigurasi-



konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, proposisi. Mulamula kesimpulan belum jelas, tetapi kemudian kian meningkat menjadi



lebih



terperinci.



Kesimpulan-kesimpulan



“final”



mungkin tidak muncul sampai pengumpulan data berakhir, bergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodeannya, penyimpanan, dan metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan penelitian, dan tuntunan pemberi dana, tetapi sering kali kesimpulan itu lebih dirumuskan sebelumnya sejak awal, sekalipun seorang peneliti menyatakan telah melanjutkannya “secara induktif”. Kesimpulan



atau



kesimpulan-kesimpulan



diverifikasi



selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran penganalisis selama dia menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan, atau mungkin begitu seksama dengan peninjauan kembali untuk mengembangkan “kesepakatan intersubjektif”. Sigkatnya, makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya, kekukuhannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan vaiditasnya. Jika tidak demikian, yang kita miliki adalah cita-cita yang menarik mengenai sesuatu yang terjadi dan yang tiak jelas kebenarannya dan kegunaannya.19



BAB III 19



Ibid., 340-341.



12



KESIMPULAN Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan nonparametris. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution menyatakan “Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Namun dalam penelitian kualitatif analisis data lebih terfokus selama proses di lapangan bersama pengumpulan data. Analisis data dalam pemelitian kualitatif pada prinsipnya berproses secara induktif, interprestasi dan konseptualisasi.



DAFTAR PUSTAKA



13



Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif (Pemahaman Filosifi dan Metodologi ke Arah Penguasaan Model Aplikasi). Jakarta: Rajawali Pers, 2012. Ghony, M. Djunaidi dan Fauzan Almanshur. Metode Penelitian Kualitatif. ArRuzz Media: 2012. Hamidi. Metodologi Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2004. Silalahi, Ulber. Metode Penelitian Sosial. Bandung, Refika Aditama: 2009. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2015. ________, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung, Alfabeta: 2016. ________, Metode Penelitian Manajemen. Bandung, Alfabeta: 2016. Sunyoto, Danang. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi. Yogyakarta, CAPS: 2011.