4 0 278 KB
TugasBedahKhususVeteriner
TEKNIK OPERASI AURAL HEMATOMA (OTHEMATOM) Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah BedahKhususVeteriner Kelompok 3 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
NI KADEK WIWIK ANGGRENI (1209005040) HIDAYATUL AZIZAH (1209005041) KADEK DWI ARISTAJAYA (1209005042) MARIA MAGDALENA DRW. (1209005057) I MADE AGUS DARMADITHA (1209005058) I GUSTI AGUNG ADI NARAYANA (1209005059) RADHITA ANDRIANI (1209005060) LIDIA NOFANTRI (1209005061) YUSUF RISKA ALHAMDANI (1209005062) DANIEL RAJA BONAR NAINGGOLAN(1209005063) ERENA HAJAR KARTIKA (1209005064) AGATHA SERENA L. TOBING (1209005066) RA. CLEMENTINE NOORPUTRI AS (1209005067) SARUEDI SIMAMORA (1209005068)
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
KATA PENGANTAR Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas paper yang berjudul “TeknikOperasiAural Hematoma (Othematom)” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Makalah ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas yang akan dijadikan landasan
dalam
penilaian
pada
proses
pembelajaran
Mata
KuliahBedahKhususVeteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada dosen pengajar yang telah memberikan banyak bimbingan dan arahan kepada kami dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan pada kami. Kami menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan baik dari segi materi, ilustrasi, contoh, maupun sistematika penulisan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari para pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Besar harapan kami karya tulis ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca pada umumnya terutama bagi dunia kedokteran hewan di Indonesia.
Denpasar, 07 September 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii DAFTAR ISI...........................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1 1.1
Latar Belakang..........................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3
Tujuan........................................................................................................2
1.4
Manfaat......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3 2.1
Definisi Aural Hematoma (Othematoma).................................................3
2.2
Etiologi......................................................................................................3
2.3
Gejala dan Identifikasi...............................................................................4
2.4
Diagnosa....................................................................................................5
2.5
Pengobatan................................................................................................5
2.6
Teknik Pembedahan..................................................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................11 3.1
Kesimpulan..............................................................................................11
3.2
Saran........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................13 LAMPIRAN JURNAL..........................................................................................14
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anjing dan kucing merupakan hewan yang sangat digemari masyarakat untuk dijadikan peliharaan. Pemeliharaan hewan-hewan ini terbilang mudah untuk dilakukan, namun harus sering dilakukan pemantauan terhadap kesehatan dan kebersihannya oleh pemilik. Karena dewasa ini timbul banyak sekali penyakit yang kemungkinan dapat menyerang anjing dan kucing peliharaan apabila pemilik tidak memperhatikan kesehatan mereka. Penyakit atau gangguan yang sering menyerang hewan-hewan ini khususnya pada anjing adalah parasit, bakteri dan jamur. Penyakit-penyakit ini merupakan masalah ringan apabila pemilik selalu memperhatikan kebersihan hewan peliharaannya, namun akan menjadi masalah yang serius apabila dibiarkan begitu saja. Salah satu penyakit yang akan timbul apabila infeksi ini dibiarkan adalah aural hematoma (othematoma). Hematoma adalah akumulasi darah di luar pembuluh darah. Aural hematoma atau bisa juga disebut dengan Othematoma ini akan menyebabkan pembengkakan. Pembengkakan ini disebabkan karena pembuluh darah yang pecah di dalam tutup telinga, antara lapisan dalam dan di luar tulang rawan. Hal ini menyebabkan telinga terisi dengan cairan darah. Jika tidak diobati telinga akan menjadi sangat sakit dan akhirnya akan menimbulkan bekas luka yang serius yang mirim seperti kembang kol. Telinga yang mengalami hematoma biasanya disebabkan oleh beberapa jenis trauma, seperti ketika hewan peliharaan agresif sehingga terjadi goresan di telinga. Biasanya ada penyebab yang mendasari untuk menggaruk dan getaran pada kepala, seperti tungau telinga atau infeksi bakteri dan/atau jamur pada saluran telinga. Cara penanganan kasus aural hematoma ini juga agak susah karena bisa terjadi kekambuhan pada kasus yang sudah pernah diobati. Salah satu tindakan yang paling efektif untuk penanganan kasus ini adalah melalui jalan pembedahan yang biasa disebut dengan TeknikOperasiAural Hematoma (Othmatoma) Oleh karena ini, penulis mengangkat kasus ini dalam pembuatan paper agar kita lebih mengetahui tentang aural hematoma (othematoma) serta
1
bagaimana cara-cara penanganan yang tepat dan bagaimana langkah-langkah dalam melakukan TeknikOperasiAural Hematoma (Othematoma). 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksuddenganAural Hematoma (Othematoma)? 2. BagaimanaetiologidariAural Hematoma (Othematoma)? 3. BagaimanagejaladanidentifikasidariAural Hematoma (Othematoma)? 4. Bagaimana diagnose dariAural Hematoma (Othematoma)? 5. BagaimanapengobatandariAural Hematoma (Othematoma)? 6. BagaimanateknikpembedahanAural Hematoma (Othematoma)? 1.3 Tujuan 2. Mengetahui penyakitAural Hematoma (Othematoma). 3. MengetahuietiologiataupenyebabdariAural Hematoma (Othematoma). 4. Mengetahui gejaladanidentifikasidariAural Hematoma (Othematoma). 5. Mengetahui caramendiagnosaAural Hematoma (Othematoma).. 6. Mengetahui pengobatandantenikpembedahanAural Hematoma (Othematoma).. 1.4 Manfaat Penulis berharap paper ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasisawa Fakultas Kedokteran Hewan yang menggambil mata kuliah Bedah Khusus Veteriner, agar lebih memahami mengenai Aural Hematoma (Othematoma).
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 DefinisiAural Hematoma (Othematoma) Hematoma
adalahakumulasidarahdiluarpembuluhdarah.
terjadikarenadindingpembuluhdarah,
arteri,
vena
Hematoma ataukapiler,
telahdirusakdandarahtelahbocorkedalamjaringan-
jaringan
manaiatidakpadatempatnya.
Othematomaadalah
hematoma
Hematoma
aurikuler/
dauntelingaakibatsuatu
di
trauma
yang
menyebabkantertimbunnyadarahdalamruangantaraperikhondriumdankartilago . Othematomabiasanyadisebabkanolehrudapaksaatau trauma. Denganadanya trauma inibisamenyebabkantertimbunnyadarahdalamruangantaraperikondriumdankar tilago.
Jikaterjadipenimbunandarahpadadaerahtersebut,
makaakanterjadiperubahanbentuktelingaluardantampakmasaberwarnaunguke merahan.
Darah
yang
tertimbuninibisamenyebabkanterputusnyaalirandarahkekartilagosehinggadapa tterjadiperubahanbentuktelinga. Kondisiinilebihseringterjadipadaanjingtetapidapatterjadijugapadakucing .
Hematoma
aural
padaanjingterjadiketikapembuluhdarahkecil
di
telingapecah, danmenyebabkandarahmenumpukdanmengisiruang di pinna tersebut. 2.2 Etiologi Selainkarena
trauma,
othematomabisajugadisebabkankarenagigitanserangga. Anjingdankucingdapatmenderita kondisilebihumumterjadipadaanjing. cederafisik
hematoma PenyebabOthematoma:
telinga, trauma, yang
mengakibatkanakumulasidarahdanbekuandarahdalamruanganantaraperikondri umdankartilago.
3
Penyebabnya
yang
paling
seringadalahkarena
trauma
akibatgoresandangetaranpadakepala. Perilakuinimenyebabkanpembuluhdarahkeciltelingapecahdanperdarahan bawahkulitmembentukkantongdarahdalam
earflap
infeksiatauradangtelinga,
tersebut.
di
Alergi,
kehadiranbendaasing,
atauparasittelingamerupakansemuapenyebabnyeri yang menimbulkangatal. Telinga
yang
mengalami
hematoma
biasanyadisebabkanolehbeberapajenis
trauma,
sepertiketikahewanpeliharaanagresifsehinggaterjadigoresan
di
telinga.
Biasanyaadapenyebab
yang
mendasariuntukmenggarukdangetaranpadakepala, sepertitungautelingaatauinfeksibakteridan/ataujamurpadasalurantelinga. Karenaanjing
yang
menderitaalergikulitrentanterhadapinfeksitelinga,
makapenyakitalergikulitbisamenjadibagianpentingdaripenyebab
yang
mendasari. 2.3 GejaladanIdentifikasi Hewanpeliharaan
yang
menderita
hematoma
padatelingaakanmenunjukkancairanpembengkakanpadasemuaatauhanyabagia ndari
flap
telinga
(disebut
"pinna").
kadangpembengkakanakantampaktegas,
Kadang-
lembutdanberfluktuasi.
Diagnosanyadapatdilakukandenganmelihatkondisiiniselamapemeriksaanfisik. Dokterhewankemungkinanbesarakanmemeriksasalurantelingadanmencarisam peluntukdiperiksadibawahmikroskopuntuktanda-tandaparasitatauinfeksi. Hematoma
aural
padaanjingditandaiolehsejumlahtandadangejala.
Anjing yang menderita aural hematoma akanmemperlihatkankondisidimana pinna
yang
bengkakpadabagiandalamnya.
Pinna
terlihatmerahdanhangatsaatdisentuh. Terkadangjugaditemukanpembengkakan yang berada di dasartelingaanjingAnda. Sepertitelahdisebutkansebelumnya, anjingakanseringmenggelengdanmenggaruktelinganya.
Kepalaanjingakan
miring kesatusisi. Anjingakanmenunjukkantanda-tanda yang jelasdari rasa sakitdanketidaknyamanansaatkitamenyentuhtelingaanjingtersebut.
4
Anjingdengan pinnae yang cenderungmemilikirisiko
yang
Anjingdenganinfeksitelingaluar (otitis
media),
menggantung (panjang, telingaberat)
lebihtinggimengalami (otitis
dan
externa)
yang
hematoma
aural.
atauinfeksitelingatengah menderitainfestasiparasit,
cenderungakansangatmendukungterjadinya aural hematoma. Anjing yang tinggal
di
tempat
yang
panas,
iklimlembabjugamengalamipeningkatanrisikoterhadap hematoma aural. 2.4 Diagnosa Hematoma aural pada anjing adalah suatu kondisi yang membutuhkan perawatan hewan dan perhatian. Hematoma aural didiagnosis pada pemeriksaan fisik dengan melihat tanda-tanda klinis, terutama pengamatan apabila ada pembengkakan pada pinna anjing. Kemudian akan dilakukan tes diagnostik yang melibatkan penarikan cairan dari daerah bengkak pada pinna dengan bantuan jarum suntik. Adanya darah dalam cairan ini sering diambil sebagai tanda konfirmasi hematoma aural. Hematoma aural tidak terlalu sulit untuk didiagnosa. Namun, hematoma aural harus dibedakan dari abses, seroma atau neoplasia jaringan lunak ( kanker ) untuk protokol pengobatan yang tepat. Proses diagnostik benarbenar difokuskan pada identifikasi untuk anjing yang sering menggetarkan kepala dan / atau menggaruk telinga, hematoma sendiri dapat diidentifikasi secara visual dengan mengambil aspirasi jarum halus untuk mengkonfirmasi bahwa cairan tersebut adalah darah. Prosedur
Diagnostik
selanjutnya
adalah
dengan
melakukan
pemeriksaan menyeluruh dari telinga, yang sering membutuhkan anestesi umum. Ini disebut "pemeriksaan otic." Dokter hewan akan mencari tandatanda peradangan dan/atau infeksi di saluran telinga, yang mungkin menyebabkan ketidaknyamanan pada anjing. Bukti infeksi parasit dan benda asing juga perlu dicari. Sampel darah dapat diajukan untuk menilai fungsi tiroid, dan uji coba makanan atau tes kulit dapat dilakukan untuk mengidentifikasi makanan atau alergi lain yang mungkin berkontribusi terhadap kondisi anjing. Pengujian lanjutan mungkin termasuk computed
5
tomography (CT scan ) atau radiografi tengkorak ( sinar - X ), untuk menilai apakah ada infeksi telinga tengah atau telinga dalam. 2.5 Pengobatan Tujuan dari mengobati hematoma aural adalah membersihkan kantong yang berisi darah, memfasilitasi drainase yang berkelanjutan sampai lapisan dalam dari flap telinga dapat dihubungkan kembali, mempromosikan adhesi epitel dan tulang rawan dengan mempromosikan kontak langsung kulit ke tulang rawan, dan mencegah atau setidaknya meminimalkan deformitas telinga dan jaringan parut. Tanpa pengobatan, hematoma telinga juga
akan sembuh dengan
sendirinya , tapi hewan peliharaan sering mengalami ketidaknyamanan. Selain itu, kedua sisi telinga sering mengalami penebalan, jaringan parut keriput , sehingga telinga tidak akan terlihat atau terasa alami. Bedah perbaikan sering dianggap sebagai pengobatan yang paling efektif untuk telinga hematoma. Dengan melakukan anestesi, sebuah insisi dibuat disepanjang hematoma pada permukaan bagian dalam dari telinga. Setelah gumpalan cairan dan darah dikeluarkan , permukaan bagian dalam dari telinga ditempelkan ke permukaan luar dari telinga dengan jahitan. Jahitan memegang permukaan dalam dan luar terhadap satu sama lain sehingga ketika terbentuk jaringan parut, dua permukaan yang halus tidak akan menggumpal. Jahitan umumnya dibiarkan selama beberapa minggu sementara sayatan dibiarkan terbuka sehingga cairan akan terus mengalir selama proses penyembuhan. Akhirnya, sayatan akan sembuh dengan sendirinya. Sebagai alternatif, beberapa sayatan kecil dapat dibuat pada permukaan bagian dalam telinga dengan laser. Dalam hal ini, jahitan tidak diperlukan. Untuk anjing dengan telinga terkulai, telinga diperlakukan dengan membalik dan dibalut terhadap kepala untuk mencegah kepala gemetar selama pemulihan. Sebuah kerah Elizabethan ( tudung berbentuk kerucut yang cocok di atas kepala hewan peliharaan ) sering dianjurkan sehingga hewan peliharaan tidak bisa menggaruk di telinga.
6
Dalam beberapa kasus , dokter hewan dapat menarik keluar cairan dengan jarum suntik . Obat juga dapat disuntikkan ke dalam telinga untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan. Namun, hematoma biasanya akan kembali muncul bila ditangani dengan metode ini. Hematoma aural pada anjing jarang kembali jika diperlakukan dengan baik. Namun, akan lebih baik jika Anda mengikuti beberapa langkah-langkah perawatan anjing untuk kesembuhan. Mengambil perawatan yang tepat kebersihan fisik dan diet. Dalam beberapa kasus kita dapat mengurangi hematoma dengan menghapus cairan dan menyuntikkan kortison ke telinga. Ada beberapa pilihan untuk mengobati hematoma aural. Metode yang dipilih akan tergantung pada tingkat keparahan hematoma , pasien dan dokter hewan . 1. Aspirasi: Sebuah spuit dapat digunakan untuk mengeluarkan cairan dan darah dari dalam. Kortikosteroid dapat disuntikkan ke dalam telinga setelah darah dikeluarkan. Telinga mungkin tidak akan diperban. Prosedur ini sederhana dan murah. Namun, hematoma cenderung
lebih sering
kambuh ketika dikeringkan. 2. Tiriskan atau penempatan kanula: Kanula adalah sebuah perangkat kecil yang memungkinkan cairan mengalir dari jaringan. Hal ini dapat ditempatkan didalam cairan hematoma untuk memungkinkan darah mengalir dan jaringan di bawahnya untuk menyembuhkan. Biasanya, kanula harus dibiarkan selama beberapa minggu untuk menjadi efektif . Namun, beberapa anjing tidak akan mentolerir alat di telinga mereka. 3. Operasi: Operasi adalah metode yang paling efektif untuk mengobati hematoma aural. Selama operasi, sebuah insisi dibuat di bawah sisi pinna untuk mengeringkan cairan dan menghilangkan bekuan darah dan fibrin. Beberapa jahitan kemudian dilakukan. Hal ini memungkinkan jaringan untuk menyembuhkan dan mencegah darah kembali mengisi
pinna
tersebut. Metode lain bedah menggunakan kit hematoma yang tersedia secara komersial yang terdiri dari silikon bantalan telinga, penguncian klip dan cincin untuk menentang jaringan dan memungkinkan untuk penyembuhan tanpa cacat.Telinga mungkin tidak dibalut dan jahitan atau
7
klip biasanya dihapus dalam 3 minggu. Anti - inflamasi dan/atau obat nyeri digunakan setelah prosedur. Kegagalan untuk mengobati
hematoma
dapat
menyebabkan
pembengkakan pembesaran untuk mencakup seluruh earflap. Prognosis baik jika penyebab awal trauma pada telinga ditemukan dan anjing mentolerir prosedur perbaikan hematoma. Namun, karena kecenderungan penyakit tersebut untuk kambuh dan kecenderungan untuk beberapa anjing mengalami kondisi yang kronis, hematoma aural bisa menjadi kasus yang sulit untuk ditangani. 2.6 TeknikPembedahan Alat dan bahan: Scalper blade, Scalper Handle, Jarum Pembedahan, Gunting bedah, Needle Holder,Perban,Elizabeth Collar. Persiapanaseptical dilakukan padapinnatelinga yang terkena aural hematoma, dengan menjepitpadakedua sisi(cembung dan cekung) dan mencukurrambut setelah itu diberikan sabunantiseptik. Protokolanestesidilakukandengan
menggunakan
Acepromazine(Vetranquil 1%)dan 10% ketamin. Obatanestesidiberikan secara
intramuskularsesuai
diberikanAcepromazineim1mg/kc,
dengan
protokolberikut:
diikuti
awalnya
olehKetamine10menitsetelah
pemberianAcepromazine. Dosisketaminadalah10mg/kc. Tahap
pertama
dilakukan
insisipada
kulitdan
tulang
rawanpadacekung(internal) sepanjangaurikularishematoma. Sayatandilakukan denganpisau
bedah,
telingadengantekanan
mulai
dari
sedanguntuk
pangkaltelingasampai
keatas
menghindarisectioningkulitdi
sisicembung(eksternal) daripinna.
8
Gambar.1. Bentuk sayatandrainasehematomaaural Drainasedari
isihematomaauriculardilakukansetelah
membukasayatanparietal,bila hematoma sudah terjadi dalam waktu yang lama maka
ada
pembekuan
darah
ditelinga.
Sehingga
umpalan
inidihapusdenganhemostat.
Gambar 2. Pengeluaran darah Rongga Othematoma dibilassetelah pengangkatandarah yang menggumpal. Setelah itu dilakukan lavagedengansaline, dankadangkadang
digunakanhidrogen
peroksida.
Jahitanteknikterapanadalah
mendefinisikankinerjamendapatkanpenyembuhansedini mungkintanpakomplikasidan mempertahankanpenampilanfenotipikpasien. Jahitandilakukan
dengan3-0prolenetidakresorbable,
monofilamendenganneedle. SutureadalahjahitanperforatingTotal(kulit pada wajahinternal -cekung, tulang rawan dankulit wajaheksternalcembung) dalam
pointerpisah,diterapkan
sejajardengan
pembuluhbesar(5).
0,75cmpanjanglingkaran,
sejajar
dengansumbupinnadan
Poin
jahitanTerapanadalah0,5-
denganpenampilan
vertikal.Kamidiaplikasikanbanyakjahitanuntuk pembentukankantongdi
manacairandapat
yang"U" menghindari
menumpuk(4,6).
Jarak
antaraduatitik yang berdekatanadalah1cmmaksimal.
9
Gambar 3.Melakukanjahitanstrukturpinna Setiap
haridilakukanpemantauanpasca
operasi
terhadap
statusumum pasien, diberikan antiseptic pada daerahjahitan pada masingmasing
dari
drainasesayatan
sudahdirendamdalam
air
dengan
menggunakan
garamatau
tamponyang
hidrogenperoksida.
Sayatandibiarkansebagian terbukauntuk memfasilitasi drainasecairan lebih lanjut. Kami jugaperbantelingakeatas kepaladalam beberapa kasus. Perbandan
jahitandihapusdalam7-10
hari.
Penyembuhanberlangsung
dengan cepat dantelingakembali normaldalam waktu singkat. Selama proses penyembuhan hematoma, digunakan Elizabeth Collar agar anjing tidak menggaruk telinganya dan mengurangi infeksi.
10
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Hematoma
aural
disebabkan
oleh trauma
pada telinga
yang
menyebabkan pembuluh darah pecah dan berdarah . Penyebab paling umum adalah karena adanya getaran yang berlebihan pada kepala dan goresan pada telinga karena infeksi telinga (otitis). Sebuah luka gigitan atau trauma akibat benda tumpul yang masuk ke telinga juga dapat menyebabkan hematoma Hematoma adalah
akumulasi
darah diluar
pembuluh
darah.
Hematoma terjadi karena dinding pembuluh darah, arteri, vena atau kapiler, telah dirusak dan darah telah bocor kedalam jaringan di mana ia tidak pada tempatnya. Hematoma aurikuler/Othematoma adalah hematoma daun
telinga
akibat suatu trauma yang menyebabkan tertimbunnya darah dalam ruang antara perikhondrium dan kartilago.Hematoma aural pada anjing ditandai oleh sejumlah tanda dan gejala. Anjing yang menderita aural hematoma akan memperlihatkan kondisi dimana pinna yang bengkak pada bagian dalamnya. Pinna terlihat merah dan hangat saat disentuh. Terkadang juga ditemukan pembengkakan yang berada di dasar telinga anjing anda. Seperti telah disebutkan sebelumnya, anjing akan sering menggeleng dan menggaruk telinganya. Kepala anjing akan miring ke satu sisi. Anjing akan menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari rasa sakit dan ketidaknyamanan saat kita menyentuh telinga anjing tersebut. Hematoma aural didiagnosis pada pemeriksaan fisik dengan melihat tanda-tanda klinis, terutama pengamatan apabila ada pembengkakan pada pinna anjing. Kemudian akan dilakukan tes diagnostik yang melibatkan penarikan cairan dari daerah bengkak pada pinna dengan bantuan jarum suntik. Adanya darah dalam cairan ini sering diambil sebagai tanda konfirmasi hematoma aural.
11
Ada beberapa pilihan untuk mengobati hematoma aural. Metode yang dipilih akan tergantung pada tingkat keparahan hematoma , pasien dan dokter hewan : -
Aspirasi
-
Tiriskan atau penempatan kanula
-
Operasi
3.2 Saran Saran yang kami dapat berikan dari kasus aural hematoma ini adalah harus ditangani dengan cepat dan tepat karena kasus aural hematoma ini merupakan kasus yang dapat terjadi berulang meskipun sudah pernah dilakukan pengobatan. Saran kami terhadap penanganan kasus ini adalah agar segera melakukan pembedahan atau tekop aural hematoma. Karena cara ini merupakan cara yang paling efektif untuk penanganan kasus aural hematoma (othematoma).
12
DAFTAR PUSTAKA A.M.F., Haithem, Wael, M.K., Mahmoud E. 2011. Field Survey on Most Common Medicinal and Surgical Diseases in Police Guard and Explosive Dogs from 11/ 2007- 2/ 2010. Journal of American Science; 7 (4). Beteg F, M. Aurel, K. Andrei, S. Laura. 2011. Surgical Treatment in Dog Auricular Hematoma (othematoma). University of Agricultural Sciences and Veterinary Medicine,Cluj Napoca,Romania Faculty of Veterinary Medicine, Surgery Departament.Bulletin UASVM, Veterinary Medicine 68(2). O.D Eyarefe, C.O. Oguntoye and B.O. Emikpe. 2005.
Black’s Veterinary
Dictionary 21st. London: A&C Black. O.D Eyarefe, C.O. Oguntoye and B.O. Emikpe. 2013. A Preliminary Report on Aural Hematoma Management with Auricular Pillow Method.Department of Veterinary Surgery and Reproduction, University of Ibadan, Ibadan, Nigeria.Journal of Global Veterinaria 11 (1): 44-48. Sudisma Ngurah, dkk. 2006. Ilmu Bedah Veteriner dan Teknik Operasi. Universitas Udayana. Denpasar.
13
LAMPIRAN JURNAL
14