Teknik Pemeriksaan CT Scan Kepala [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA



Teknik CT Scan Kepala dapat dilaksanakan dengan menggunakan teknik runtunan irisan tunggal dan multipel yang bersifat helikal, atau spiral. Khusus untuk CT Scan Kepala, ketebalan irisan tidak melebihi 5 mm. Persiapan Pasien Secara umum, persiapan pasien pada CT Scan Kepala meliputi inform consent, kemudian dilakukan anamnesa mengenai keadaan yang berhubungan dengan tes diagnostik ini, seperti riwayat penyakit jantung, asma, diabetes, ginjal, atau gangguan tiroid. Apabila seorang pasien terindikasi kuat untuk menjalani tes diagnostik ini, namun memiliki predisposisi alergi, asma, atau pernah mengalami efek samping terhadap zat kontras, maka dokter dapat meresepkan obat untuk menurunkan risiko tersebut sebelum dilakukan CT Scan kepala. Apabila perlu memasukkan zat kontras, maka kepada pasien dilakukan pemasangan kateter intravena dan infus saline. Pasien yang akan diberikan zat kontras, terlebih dahulu harus dipastikan tidak memiliki kontraindikasi dengan cara melakukan tes kehamilan dan kadar serum kreatinin. Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien diminta untuk melepaskan perhiasan, jam tangan, atau apapun yang terbuat dari metal, karena objek metalik/logam dapat menghasilkan gambaran artefak. [2] Peralatan Peralatan yang digunakan pada CT Scan Kepala diantaranya adalah alat CT scanner, tube Xray, ruang periksa CT Scan, meja baring, komputer, peralatan untuk keadaan gawat-darurat, zat kontras, interkom, skrin pelindung radiasi, dan tombol panggilan. Alat CT Scanner Alat CT Scan adalah sebuah mesin besar yang berbentuk seperti donat dalam posisi berdiri, dimana suatu CT scanner semestinya memenuhi, atau melebihi spesifikasi berikut ini, agar dapat menghasilkan scanning otak yang dapat diterima secara klinis :    



  



Frekuensi scan tidak melebihi 2 detik per irisan Ketebalan irisan minimal ≤2 mm Jarak waktu antara scanning tidak melebihi 4 detik, walaupun dapat lebih lama apabila media zat kontras intravaskular tidak digunakan Resolusi spasial yang terbatas hendaknya diukur untuk memastikan bahwa alat scanner ini sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh pabrik. Resolusi spasial terbatas ini semestinya melebihi 10 lp/cm untuk suatu penampilan gambar lapangan yang kurang dari 24 cm Table pitch seharusnya tidak melebihi 2:1 Menggunakan tabung rotasi dengan kecepatan kurang dari satu detik Juga terdapat cine imaging yang kontinu dengan kecepatan ≥ 60 detik



X-ray Tube Xray tube pada CT Scan adalah tabung xray yang bergerak secara tipikal mengelilingi kepala. Ruang Pemeriksaan CT Scan Ruang pemeriksaan untuk CT Scan terbagi dalam 2 kamar yang dipisahkan dengan dinding kaca. Kamar pertama dinamakan kamar scan karena di dalamnya terdapat mesin CT Scan. Kamar kedua adalah tempat dimana petugas medis terlatih, mengoperasikan mesin tersebut. Meja Baring Meja baring untuk CT Scan harus dapat digerakkan masuk dan keluar dari lubang donat. Meja baring ini secara perlahan bergerak saat pengambilan gambar pencitraan. Bantal dan sabuk digunakan untuk fiksasi kepala pasien agar tidak bergerak selama scanning berlangsung. Komputer Khusus Harus ada komputer yang dihubungkan dengan mesin CT Scanner. Tugas komputer ini adalah untuk memproses data imaging yang kemudian dikirim ke sistem komunikasi dan penyimpanan gambar. Selanjutnya, hasil pencitraan akan dibaca oleh seorang ahli radiologi yang terlatih khusus dalam pembacaan hasil CT Scan. Komputer tersebut dioperasikan oleh petugas medis yang dilatih khusus untuk pemeriksaan CT Scan ini. Peralatan, Dan Obat Emergensi Di dekat pasien yang akan menjalani CT Scan kepala sebaiknya terdapat peralatan dan obat kegawatdaruratan yang segera dapat digunakan apabila terjadi reaksi alergi atau efek samping zat kontras. Zat Kontras Zat kontras yang digunakan untuk CT Scan, harus disimpan pada tempat yang aman dan dalam suhu ruangan yang sesuai dengan apa yang direkomendasikan oleh produsen alat. Penggunaannya kepada pasien mesti dimasukkan dengan perlakuan yang steril. Interkom Interkom disediakan agar pasien dapat berkomunikasi dengan petugas melalui two-way intercom Skrin Pelindung Dari Radiasi X-Ray Kaca pelindung dari radiasi digunakkan untuk memisahkan ruangan CT Scan dengan ruangan petugas. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir paparan radiasi. Tombol Panggilan



Tombol panggilan diletakkan di dekat pasien di dalam ruang CT Scan. Alat ini disediakan untuk pasien yang mengalami masalah selama prosedur pemeriksaan agar bisa dengan mudah memberitahu petugas pelaksana tes ini. Petugas akan terus mengawasi dan berkomunikasi dengan pasien selama berlangsungnya prosedur. Posisi Pasien Pada CT Scan Kepala, posisi pasien berbaring supinasi dengan kedua lengan dan tangan diletakkan pada sisi tubuh. Kepala pasien diposisikan di garis tengah scanner. Posisi kepala tersebut hendaknya difiksasi dengan velcro band supaya tidak bergerak pada saat pemeriksaan berlangsung. Hal ini penting untuk menghindari hasil pemeriksaan artefak yang disebabkan oleh gerakan. Posisi kepala ini dipertahankan, agar scanning yang dilakukan paralel terhadap basis kranium, dan tidak terhadap bola mata. Pemindaian terhadap bola mata dihindari dengan menggunakan proteksi bismuth sekali pakai. Selama pemeriksaan, pasien diminta tenang dengan sikap diam. Pasien diminta untuk tetap dalam posisi senyaman mungkin dengan tidak mengesampingkan prosedur pemeriksaan. Prosedural Prosedural CT Scan kepala dilakukan dengan menggunakan teknik runtunan irisan tunggal dan protokol irisan multipel yang bersifat helikal, atau spiral. Khusus untuk CT Scan Kepala, ketebalan irisan tidak melebihi 5 mm. Umumnya, algoritme jaringan lunak dan bony window mesti dilakukan. Bilamana diperlukan, pengaturan window hendaknya disesuaikan secara manual. Radiasi x-ray yang diabsorpsi oleh jaringan intrakranial, akan dideteksi oleh scanner, dan ditransmisikan ke komputer. Selanjutnya, komputer akan mentransformasikan informasi yang diterima ke dalam bentuk image. Selama pemeriksaan berlangsung, pasien bisa diminta untuk menahan napas sesaat secara berulang kali. Follow Up Pengawasan pada CT Scan Kepala dilakukan pada saat pelaksanaan, selesai pemeriksaan, dan jangka panjang. Pada saat pelaksanaan pemeriksaan, pengawasan terutama dilakukan pada pasien yang dimasukkan zat kontras, dimana hal yang harus diawasi adalah kemungkinan timbulnya efek samping ringan hingga berat. Setelah selesai pemeriksaan, observasi terus dilanjutkan selama beberapa jam untuk memantau kemungkinan timbulnya efek samping zat kontras, seperti bengkak, gatal, eritema, dan kesulitan bernapas. Sedangkan untuk jangka waktu panjang, halhal yang harus diawasi adalah banyaknya paparan radiasi selama prosedur serta riwayat paparan radiasi, termasuk pemeriksaan radiologi x-ray biasa, karena berhubungan dengan jumlah kumulatif paparan radiasi yang telah dijalankan, dan/atau pengobatan dalam jangka waktu panjang.