Teks Diskusi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Teks Diskusi Tawuran Seperti yang kita ketahui.,hal yang pertama kali terpikirkan setelah mendengar kata tawur? Tentu kita langsung terpikirperkelahian,baku hantam,dana du pukul antar siswa.Secara detail. Vandalisme atau tawuran merupakan salah satu kenakalan remaja yang banyak di temukan di sekitar lingkungan. Tindakan ini merupakan bentuk dari memudarnya nilai budaya bangsa yang oleh remaja. Tawuran tidak hanya terjadi di kota saja,namun di pedesaan juga.Meski tawuran berskala kecil,namun dampaknya sangat besar. Contohnya rusak nya fasilitas bahkan dapat menyebabkan korban jiwa. Mirisnya lagi tawuran ini sudah menjadi tradisi yang turun temurun sejak zaman senior. Tawuran sendiri dapat disebabkan oleh beberapa hal misalnya adalah persaingan sejak dahulu suatu sekolah dengan sekolah yang lain, ataupun antar fakultas di suatu universitas yang sama. Adapula yang disebabkan karena perebutan perempuan di kedua sekolah tersebut. Tawuran terjadi akibat emosi remaja yang labil kesulitan dalam hal mengambil keputusan tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi. Selain itu,tawuran juga dianggap remaja merupakan ajang kebanggan,menurutnya apabila tidak mengikuti tawuran,seorang siswa tidak dapat dikatakan gaul atau mengikuti trend. Remaja sedang mengalami fase mencari jati diri untuk mengetahui kemampuan yang dia miliki. Dalam prosesnya, para remaja butuh lingkungan yang mendukung salah satu diantaranya yaitu teman sekolah. Sebagai makhluk sosial, remaja membutuhkan interaksi dengan berbagai teman. Untuk memperkuat tali pertemanannya, mereka kerap kali berkumpul bersama, entah untuk mengerjakan tugas atau sekedar nongkrong menghabiskan waktu bersama. sekelompok remaja ini



memiliki solidaritas serta rasa kekeluargaan yang tinggi yang sekaligus menjadi alasan untuk saling membela dan mendukung satu sama lain. Jalinan pertemanan tersebut yang dapat menentukan arah remaja tersebut menuju hal yang positif atau negatif. Solidaritas ini yang dapat menjadikan awal mula terjadinya tawuran. Apabila dalam kelompok tersebut sesorang mengalami masalah dengan sesorang di kelompok lain. Maka rasa saling mendukung akan muncul dengan dalih membantu teman. Namun sayangnya cara yang dipilih salah, yakni tawuran, yang dianggap menjadi solusi terakhir dan menjadi kebanggaan tersendiri apabila menang dalam tawuran tersebut. Masyarakat dan pihak sekolah sudah menempuh berbagai cara untuk menyelesaikan permasalahan tawuran ini yang sudah menjadi tradisi turun temurun. Hal tersebut ditujukan guna meningkatkan kualitas para pelajar agar lebih fokus dalam mengikuti pembelajaran serta tidak merugikan satu sama lain. Pihak sekolah memberikan sanksi tegas kepada para pelaku tawuran tersebut diantaranya dengan memberikan skorsing beberapa hari hingga yang paling parah adalah melakukan DO (Drop Out) atau mengeluarkan siswanya dari sekolah tersebut. Sedangkan menurut pihak kepolisian, dalam mengatasi tindak kenakalan remaja ini lebih memilih jalur pembinaan terlebih dahulu dibandingkan dengan melakukan penuntutan di jalur hukum meskipun tawuran termasuk penyimpangan dan memiliki undang-undang namun anak-anak dan remaja merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dibina agar menjadi insan yang bermanfaat kedepannya. Kesimpulan: Solusi dari menanggulangi permasalahan kenakalan tawuran remaja ini yaitu dengan cara mengubah cara berpikir para siswa untuk anti terhadap tawuran. Diantaranya adalah dengan membuat peraturan sekolah yang



tegas agar para pelaku jera, pengajaran agama serta budi pekerti yang harus di evaluasi dan di perdalam agar remaja dapat mengetahui mana yang benar dan salah, memaksimalkan pendidikan karakter dalam keluarga, menyelenggarakan sosialisasi anti tawuran, perlu dibangun organisasi yang dapat menampung saran dan aspirasi semangat para pemuda, pemilihan circle pertemanan yang baik, siswa diarahkan ke halhal yang positif dengan diberikan tanggungjawab, dan masih banyak lagi.