Teks Drama Bully Sunda [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Rita : Namaku adalah Rita. Aku punya seorang sahabat bernama Riri. “Aku tak mengerti kenapa semua teman-temanku membenci dia?”. Padahal dia anaknya baik dan pintar?. Mungkin karena ayahnya. Ya! ayahnya memang seorang narapidana. Tetapi apakah kita harus menyalahkan Kania atas kesalahan ayahnya tersebut? Tentu tidak bukan?. Namun aku sebagai seorang sahabat hanya bisa menyemangati dan mendukungnya. Riri dan rita : Alaram pagi pun berbunyi, tepat jam 5, kemudian bersiap-siap pergi ke kampus seperti biasa. Riri : ma riri minta duit untuk bayar uang buku dan praktikum Julia : uang yang mama kasih kemarin sudah habis? Riri : udah ma Julia : iya sudah ini ** Rita : ma rita minta duit transferan untuk bayar uang buku dan praktikum Julia : iya nanti mama transfer (dalam telfon) ** Tin... tin... suara klekson sepeda motor rita berbunyi, terlihat dari kejauhan riri yang sedang berpamitan dengan ibunya. Julia : Nak ingat jangan dengarkan teman-temanmu yang senang mengejekmu, karena sebenarnya mereka tak tahu apa-apa” Riri : “Baik bu…” (dengan senyum tipis dari bibirnya). Setelah berpamitan aku dan rita pun berangkat ke kampus. Sesampainya di kampus riri langsung disambut dengan ejekan dari temantemannya. Tetapi yang paling sering adalah (........) dan (........) seorang anak dari pemilik perusahaan ibunya riri bekerja. (.....): “Hey teman-teman ada anak seorang napi nih!!”.



(......): “Kalau aku sih malu banget jadi anak napi” Dengan menghiraukan ucapan itu riri terus melangkahkan kakinya dengan perjalanan yang membisu dan diiringi tatapan sinis dari teman-temanya sepanjang perjalanan. Rita yang berada tepat di belakangnya hanya bisa menarik nafas panjang dan mencoba menyemangati riri kembali. Rita : “riri yang sabar ya! dan tetap ingat nasihat ibumu” ucap rita penuh semangat. Riri: hanya bisa menjawab dengan menganggukkan kepala dan dengan senyum tipis dari bibir manisnya. Melihat senyumnya, rita merasa lega karena keadaan riru baik-baik saja. Setelah itu rita menarik tangan riri dan mengajaknya masuk kelas. Suara bel berbunyi itu tandanya pelajaran akan dimulai. Dari kejauhan terlihat pria tegap yang menuju kelas untuk mengajar Bahasa Indonesia yaitu Pak nanang. Pada pelajaran kali ini Pak nanang meminta tugas untuk dikumpulkan. Semua murid pun mengeluarkan tugasnya kecuali riri yang terlihat kebigungan seperti sedang mencari buku tugasnya. (bagian dilipsing in) “Apakah bukunya tertinggal, atau riri salah menjadwal mata pelajaran, atau apa mungkin bukunya terjatuh?” pikir Emily yang ikut cemas dan kebingungan. (bagian muka yang di sorit tampak bingung) Belum sempat Emily mecoba membantu Kania, Pak nanang sudah menghampiri Kania yang sedang sibuk mencari buku tugasnya. Pak nanang : “Apa kau tidak mengerjakan tugas riri!” bentak Pak Teguh dengan wajah kekesalan. Riri : “Sudah pak, sudah tetapi bukunya tidak ada”. Kepala riri menunduk dan matanya melirik tajam ke (.....) dan (......) yang sedang tertawa cekikikan melihat riri yang sedang dimarahi oleh pak nanang. Dalam hati riri seolah-olah memberontak sehingga nafasnya tidak teratur.



Melihat semua itu rita merasa semua pertanyaan-pertanyaanya kini sudah terjawab, bahwa semua masalah yang dialami riri sekarang adalah ulah (....) dan (......) pak nanang: setelah ini temui saya dikantor riri : baik pak ** dengan kesal lihat perbuatan (....) dan (......) rita langsung mendatangi (....) dan (......) untuk meminta kembalikan buku riri yang sudah mereka sembunyikan rita : mana buku riri yang kalian sembunyikan ? jangan mengira kalian saya tidak tahu bahwa itu perbuatan kalian berdua? (....) : wah ada tukang beda si anak napi nih (....) : mana kami tahu, kali saja di dalam penjara bukunya bersama ayah nya (....) dan (....) : hahahahahahaha Rita : (mengobrak abrikan tas (....) dan (....) dan nemu buku riri ada dalam tas (....) ) jadi ini apa? Emang manusia enggak punya perasaan kalian ya (....) dan (....) : kesal terhadap perbuatan rita yang telah mengobrak abrikan tasnya mereka pergi meninggalkan kelas ** Sementara itu urusan riri dan pak nanang belum selesai, masih dalam ruangan pak nanang, rita tiba-tiba datang dan membawa buku riri untuk mengumpulkan buku nya Rita : permisi pak.. Pak nanang : iya rita, ada perlu apa ya ? Rita: ini pak buku riri, ternyata bukunya telah di sembunyikan oleh (....) dan (....) pak Pak nanang : kenapa bisa? Kalau begitu riri kamu tidak jadi mendapatkan tugas tambahan, dan panggil segera (....) dan (....) keruangan saya. Rita dan riri : baik pak



** Jalan keluar kantor riri dan rita yang akan menuju kekelas Riri : rita terima kasih ya telah menolong saya menemukan buku tugas ini, riri tadi sudah berfikir ini ulang mereka tapi belum ada buktinya Rita : iya sama sama ri, rita tida udah lihat kelakuan aneh mereka makanya bisa tahu kalau itu kerja mereka riri hanya menetap dengan kesal, sesampainya di kelas rita menyuruh (....) dan (....) keruangan pak nanang. ** Sikap (....) dan (......) terhadap riri terus berlanjut hingga pada akhirnya sampai pada kejadian yang menjadi puncak kejailan mereka berdua. Kejadian itu terjadi ketika aku dan riri sedang bermain kejar-kejaran. Karena sudah bel aku dan riri bergegas ke kelas. Pada saat masuk, tiba-tiba kaki (......) menghalangi langkah riri. “breekkk…” terdengar suara yaitu suara riri yang terjatuh. Pada awalnya (....) dan (......) tertawa terbahak bahak seolah olah misinya berhasil. Rita langsung terkejut melihat riri yang terjatuh, lalu rita langsung menghampiri riri dan menanyakan keadaannya. riri hanya terdiam dengan mata terpejam seolah olah menjerit kesakitan, tangannya memegang erat pergelangan kakinya seolah-olah merasa dirinya tidak kuat lagi. Semua teman-temanya mengerumuni riri dan rita. Melihat keadaanya yang semakin memburuk, wajah (....) dan (......) menjadi pucat, langkahnya mulai mundur, raut wajahnya penuh ketakutan dan kecemasan. Hari tragis itu berakhir setelah riri dibawa ke klinik terdekat untuk diobati. Keesokan harinya suasana di kelas menjadi sepi seperti masih terhanyut dengan kesedihan. (....) dan (......) yang biasanya membuat keramaian di kelas juga hari ini hanya terdiam di pojok belakang kelas. Tak lama kemudian rita datang ke kelas dengan wajah penuh amarah dan kesal. Tatapannya tajam (....) dan (......). Tampak bu clau guru pembimbing (....) dan (......) dikampus itu yang berada tepat di belakang rita. (....) dan (......) semakin ketakutan. Keduanya semakin terpojokan dan akhirnya mereka berdua diseret menuju ruang bu clau guru pembimbing karena kesalahanya itu.



Rita sebagai seorang sahabat kini merasa lega, karena akhirnya ia dapat melaporkan kelakuan (....) dan (......) yang sudah membully teman-temannya. Karena kelakuanya telah merugikan orang banyak. Bahkan tak jarang dari mereka yang sering dibully harus tidak masuk kekampus karena tertekan dan ada beberapa yang pindah kampus karena sudah tidak kuat menerima caci makian dari (....) dan (......) Setelah satu minggu akhirnya riri dapat masuk ngampus kembali. Pada hari itu pula untuk pertama kalinya (....) dan (......) meminta maaf kepada riri di depan semua teman-temanya. Dan pada hari itu pula menjadi hari terakhir bagi (....) dan (......) karena mereka telah di DO oleh kampus karena kesalahanya sudah tidak bisa diampuni lagi oleh pihak kampus