Teks Eksplanasi Kerusuhan Mei 1998 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Teks Eksplanasi Kerusuhan Mei 1998 Peristiwa kerusuhan Mei 1998 merupakan sebuah Tragedi Kemanusiaan tidak bisa begitu saja dilupakan atau dihilangkan dari ingatan kolektif masyarakat. Upaya penghilangan itu sama saja dengan menutup ruang belajar bagi seluruh masyrakat untuk memperbaiki kehidupan bangsa di masa-masa mendatang. Bahkan lebih dari itu, upaya-upaya menghilangkan ingatan atas peristiwa tersebut dari sejarah bangsa, sama saja dengan menistakan kemanusiaan dan menjauhkannya dari pengungkapan kebenaran, terlebih lagi rasa keadilan di masyarakat. Peristiwa ini pada awalnya terjadi karena krisis finansial Asia yang dimulai sejak tahun 1997 yang menyebabkan ekonomi Indonesia melemah dan menyebabkan ketidakpuasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan pimpinan Soeharto saat itu. Hal tersebut menyebabkan terjadinya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan berbagai organisasi aksi mahasiswa di berbagai wilayah Indonesia. Oleh karena itu, pada tahun 1998 Indonesia mengalami reformasi. Para mahasiswa menuntut agar Presiden Soeharto lengser dari kursi kepresidenan. Kericuhan tersebut belum padam pada tanggal 13 Mei 1998 di Jakarta, karena para mahasiswa melumpuhkan akses jalan serta menghancurkan dan membakar toko-toko beserta pemiliknya. Pada tanggal 14 Mei 1998, Demonstrasi terus bertambah besar hampir di semua kota di Indonesia mereka mengepung dan menduduki gedung-gedung DPRD di daerah. Pada 18 Mei tepatnya pukul 15.20 WIB, Ketua MPR yang juga ketua Partai Golkar, Harmoko di Gedung DPR, yang dipenuhi ribuan mahasiswa, dengan suara tegas menyatakan, demi persatuan dan kesatuan bangsa, pimpinan DPR, baik Ketua maupun para Wakil Ketua, mengharapkan Presiden Soeharto mengundurkan diri secara arif dan bijaksana agar kericuhan-kericuhan dapat mereda.



Pada 21 Mei, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya pada pukul 9.00 WIB. Presiden Soeharto meletakkan kekuasaan didepan Mahkamah Agung dan mengucapkan terima kasih serta meminta maaf kepada seluruh rakyat dan meninggalkan halaman Istana Merdeka didampingi ajudannya, Kolonel (Kav) Issantoso dan Kolonel (Pol) Sutanto. Kemudian, Presiden Soeharto menunjuk Wakil Presiden B.J. Habibie menjadi pengganti presiden Jenderal Wiranto mengatakan ABRI akan tetap melindungi presiden dan mantanmantan presiden, termasuk mantan Presiden Soeharto beserta keluarga.



 Struktur teks Pernyataan unum



Peristiwa kerusuhan Mei 1998 merupakan sebuah Tragedi Kemanusiaan tidak bisa begitu saja dilupakan ataupun dihilangkan dari ingatan kolektif masyarakat. Upaya penghilangan itu sama saja dengan menutup ruang belajar bagi seluruh masyrakat untuk memperbaiki kehidupan bangsa di masamasa mendatang. Bahkan lebih dari itu, upaya-upaya menghilangkan ingatan atas peristiwa tersebut dari sejarah bangsa, sama saja dengan menistakan kemanusiaan dan menjauhkannya dari pengungkapan kebenaran, terlebih lagi rasa keadilan di masyarakat.



Deretan penjelas



Peristiwa ini pada awalnya terjadi karena krisis finansial Asia yang dimulai sejak tahun 1997 yang menyebabkan ekonomi Indonesia melemah dan menyebabkan ketidakpuasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan pimpinan Soeharto saat itu. Hal tersebut menyebabkan terjadinya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan berbagai organisasi aksi mahasiswa di berbagai wilayah Indonesia. Oleh karena itu, pada tahun 1998 Indonesia mengalami reformasi. Para mahasiswa menuntut agar Presiden Soeharto lengser dari kursi kepresidenan. Kericuhan tersebut belum padam pada tanggal 13 Mei 1998 di Jakarta, karena para mahasiswa melumpuhkan akses jalan serta menghancurkan dan membakar toko-toko beserta pemiliknya. Pada tanggal 14 Mei 1998, Demonstrasi terus bertambah besar hampir di semua kota di Indonesia mereka mengepung dan menduduki gedung-gedung DPRD di daerah. Pada 18 Mei tepatnya pukul 15.20 WIB, Ketua MPR yang juga ketua Partai Golkar, Harmoko di Gedung DPR, yang dipenuhi ribuan mahasiswa, dengan suara tegas menyatakan, demi persatuan dan kesatuan bangsa, pimpinan DPR, baik Ketua maupun para Wakil Ketua, mengharapkan Presiden Soeharto mengundurkan diri secara arif dan bijaksana agar kericuhan-kericuhan dapat mereda.



interpretasi



Pada 21 Mei, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya pada pukul 9.00 WIB. Presiden Soeharto meletakkan kekuasaan didepan Mahkamah Agung dan mengucapkan terima kasih serta meminta maaf kepada seluruh rakyat dan meninggalkan halaman Istana Merdeka didampingi ajudannya, Kolonel (Kav) Issantoso dan Kolonel (Pol) Sutanto. Kemudian, Presiden Soeharto menunjuk Wakil Presiden B.J. Habibie menjadi pengganti presiden Jenderal Wiranto mengatakan ABRI akan tetap melindungi presiden dan mantan-mantan presiden, termasuk mantan Presiden Soeharto beserta keluarga.



 Kaidah kebahasaan  konjungsi Jenis konjungsi Sebab-akibat



Contoh konjungsi karena



Penambahan



atau



Penambahan



Dan (eksternal)



Contoh kalimat Kericuhan tersebut belum padam pada tanggal 13 Mei 1998 di Jakarta, karena para mahasiswa melumpuhkan akses jalan serta menghancurkan dan membakar toko-toko beserta pemiliknya Peristiwa kerusuhan Mei 1998 merupakan sebuah Tragedi Kemanusiaan tidak bisa begitu saja dilupakan atau dihilangkan dari ingatan kolektif masyarakat. Bahkan lebih dari itu, upaya-upaya menghilangkan ingatan atas peristiwa tersebut dari sejarah bangsa, sama saja dengan menistakan kemanusiaan dan menjauhkannya dari pengungkapan kebenaran, terlebih lagi rasa keadilan di masyarakat.







Kata Kata benda (nomina)



dan



Kata kerja (verba)



menyebabkan



Kata kerja material



mengucapkan



Kata kerja relasional



menyebabkan



karena para mahasiswa melumpuhkan akses jalan serta menghancurkan dan membakar toko-toko beserta pemiliknya. Peristiwa ini pada awalnya terjadi karena krisis finansial Asia yang dimulai sejak tahun 1997 yang menyebabkan ekonomi Indonesia melemah dan menyebabkan ketidakpuasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan pimpinan Soeharto saat itu Presiden Soeharto meletakkan kekuasaan didepan Mahkamah Agung dan mengucapkan terima kasih serta meminta maaf kepada seluruh rakyat dan meninggalkan halaman Istana Merdeka didampingi ajudannya, Kolonel (Kav) Issantoso dan Kolonel (Pol) Sutanto. Peristiwa ini pada awalnya terjadi karena krisis finansial Asia yang dimulai sejak tahun 1997 yang menyebabkan ekonomi Indonesia melemah