Template Analisis Bahan Ajar PPG 2023 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS BAHAN AJAR Judul Modul



Perkembangan Peseta didik



Judul Kegiatan Belajar (KB)



3



Bahan ajar yang di analsisi



PENGEMBANGAN ASPEK SOSIAL ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK ABA IV MANGLI JEMBER TAHUN 2016



No Butir Pertanyaan 1.



Tuliskan minimal 3 (tiga) konsep beserta deskripsinya yang Anda temukan di dalam bahan ajar;



Respon/jawaban 1. Kosep dasar perkembangan sosial Anak usia Dini. Anak adalah individu yang unik dengan segala potensi yang dimilikinya. Anak-anak belum dilahirkan secara sosial. Di satu sisi, dia masih belum bisa bergaul dengan orang lain. Untuk mencapai kematangan sosial, anak harus belajar beradaptasi dengan orang lain. Anak-anak juga memperoleh kemampuan ini melalui berbagai kesempatan atau pengalaman yang berhubungan dengan orang-orang di sekitarnya Orang tua, saudara kandung, teman sebaya atau orang dewasa lainnya. Pasal 20 Undang-Undang Nomor 2003 tentang Sistem Pendidikan menjelaskan bahwa anak usia dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun. Hurlock mendefinisikan perkembangan sosial adalah perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Allen dan Marotz mendefinsikan perkembangan sosial adalah area yang mencakup perasaan dan mengacu pada perilaku dan respon individu terhadap hubungan mereka dengan individu lain. 2. Proses sosialisasi anak dilakukan dengan sosialisasi pasif maupun sosialisasi aktif. Pada teori sosialisasi pasif, anak hanya akan memberi respon rangsangan orang tua, disisi lain anak akan mengabaikan kemungkinan-kemungkinan lain dalam dirinya sehingga anak akan mengalami konflik-konflik. Dengan kata lain, proses



penyesuaian diri ketika mendapat rangsangan dari individu lain ketika tidak ada rangsangan tidak akan terjadi sosialisasi. Sebaliknya sosialisasi aktif, sosialisasi yang dilakukan individu terhadap pengembangan peran sosial menjadi penciptaan peran sosial dan pengembangan dari aturanaturan mengenai aturan-aturan menjadi prosedur interpretatif. 3.



Keterampilan anak usia dini



Menurut Children Resources International (Susanto, 2011: 143) keterampilan sosialemosional anak usia 3 samapi 4 tahun antara lain: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.



Memilih teman bermain; Memulai interaksi sosial dengan anak lain Berbagi mainan atau makana Meminta ijin untuk memakai benda orang lain Mengekspresikan emosi melalui beberapa tindakan, kata-kata, dan ekspresi wajah Menunggu atau menunda keinginan selama lima menit Menikmati kedekatan sementara dengan salah satu teman Menunjukkan kebanggaan terhadap keberhasilannya Dapat membuat sesuatu karena imajinasi dominan Memecahkan masalah dengan teman sekelas melaui proses pergantian, persuasi, dan negosiasi.



Menurut (Susanto, 2011:143) meliputi: a. Mulai menunjukkan beberapa kontrol diri b. Dapat membuat pilihan sederhana; c. Berusaha menyenangkan orang dan menyesuaikan diri; d. Ledakan kemarahan bisa terjadi; e. Kecemasan imajiner (mungkin pada pada kegelapan, anjing, dan sebagainya) f. Rasa ingin tahu meningkat dengan cepat; g. Frustasi dengan hambatan; h. Menikmati pujian; i. Responsif pada petunjuk lisan; j. Senang berlari dengan anak-anak lain; dan



k) membedakan anak perempuan dan lakilaki.



2.



Lakukan kontekstualisasi Realitas sosial mengajarkan kearifan sikap orang atas pemaparan materi dalam tua untuk mendukung pertumbuhan dan bahan ajar dengan realitas perkembangan seorang anak. Pendidikan atau sosial; penyuluhan



dan



perlakuan



yang



baik



mempengaruhi perilaku anak, terutama perilaku sosial dan emosional. Dalam banyak situasi, seorang



anak



juga



dapat



meningkatkan



keterampilan sosial dan emosionalnya, seperti menghabiskan waktu bersama teman, keluarga, atau orang-orang di sekitarnya. Tujuannya adalah untuk



menciptakan



lingkungan



yang



menyenangkan dan aman yang mendukung perkembangan



sosial



dan



emosional



anak.



Bagaimana jika lingkungan keluarga kurang mendukung dan tidak nyaman bagi anak? Ketika lingkungan tidak mendukung, seperti ketika anak tumbuh dalam lingkungan perlakuan yang keras, mereka sering disalahkan, dan orang tua yang tidak peduli pada anak tidak memberikan bimbingan yang baik atau memberikan contoh yang baik. Sehingga hal ini juga mempengaruhi perilaku anak dan kurang baik. Oleh karena itu, pentingnya perkembangan sosial-emosional anak mengajarkan kepada kita, juga orang tua, untuk selalu berpartisipasi dalam kehidupan anak baik di rumah maupun di luar rumah. sehingga anak dapat mengembangkan perilaku dan keterampilan



sosial emosional yang baik.  3.



Refleksikan hasil Perkembangan sosial emosional memainkan kontekstualisasi materi bahan peran penting dalam interaksi sosial anak. ajar dalam pembelajaran Pendidik harus memfasilitasi hal ini dengan bermakna. menciptakan



kondisi



sosial



meningkatkan



kedewasaan



dan



yang



dapat



kesempatan



belajar. Perkembangan sosial anak menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan membantu anak mengenal berbagai konsep dengan mudah dan jelas.



Perencanaan



perkembangan



sosial



dirancang untuk perencanaan kurikulum yang merangsang minat anak dengan menciptakan metode perencanaan pengembangan perasaan sosial melalui pembelajaran berbasis tema sesuai kurikulum (2013) yang membutuhkan skenario pembelajaran dan perencanaan berbasis tema yang baik. lingkungan belajar. Belajar sesuai dengan tingkat perkembangan sosial-emosional anak.  Bungo 24 Mei 2023 Mahasiswa (Athik Winarsih)