Template Soal Dan Rubrik OSCE Rufina [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEMPLATE OSCE STATION 1. 2. 3. 4.



Nomor station Judul station Waktu yang dibutuhkan Tujuan station



5.



Kompetensi



6. 7.



Kategori Instruksi untuk peserta ujian



8.



Instruksi untuk penguji



9.



Instruksi untuk pasien standar



Vokasi Kebutuhan aman dan nyaman pada pasien dewasa di unit gawat darurat 20 menit Menilai kemampuan mahasiswa dalam melakukan pengkajian (anamneses) dan pemberian obat oral (nitrogliserin sublingual) 1. Pengkajian (anamnese) 2. Tatalaksana non farmakologis 3. Tatalaksanan farmakologis 4. Komunikasi, edukasi, dan konseling 5. Perilaku professional Aman dan nyaman SKENARIO KLINIK: Seorang laki-laki berusia 49 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada secara tiba-tiba yang dirasakan sangat hebat seperti tertekan benda berat, nafas sesak. Dokter memberi advice: pemberian O2 lembab, obat oral: nitrogliserin sublingual, dilakukan pemeriksaan ECG dan laboratorium. Diagnosis: angina pectoris TUGAS : 1. Lakukan anamnesa pada pasien 2. Kolaborasi pemberian obat oral nitrogliserin sublingual SKENARIO KLINIK: Seorang laki-laki berusia 49 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada secara tiba-tiba yang dirasakan sangat hebat seperti tertekan benda berat, nafas sesak. Dokter memberi advice: pemberian O2 lembab, obat oral: nitrogliserin sublingual, dilakukan pemeriksaan ECG dan laboratorium. Diagnosis: angina pectoris TUGAS : 1. Lakukan anamnesa pada pasien 2. Kolaborasi pemberian obat oral nitrogliserin sublingual INSTRUKSI PENGUJI: 1. Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta berdasarkan lembar penilaian. 2. Penguji tidak diperbolehkan melakukan interupsi ataupun bertanya kepada peserta selain yang ditentukan. Nama : Rentang usia : 49 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Swasta (kontraktor) Status Pernikahan : Menikah Pendidikan terakhir : SMA Diagnosis : Angina pectoris Riwayat penyakit sekarang  Keluhan utama : nyeri dada hebat skala 9 (0-10) menyebar sampai punggung, seperti tertekan benda berat  Sejak kapan : 4 jam sebelum masuk RS  Perjalanan penyakit: nyeri dada seperti ini pernah dirasakan tapi hilang bila dikerok  Keluhan lain terkait keluhan utama: nyeri dada disertai sesak  Hal-hal yang memperburuk keluhan: beraktivitas berat  Hal-hal yang mengurangi keluhan: istirahat  Riwayat pengobatan sekarang: dan konsumsi obat herbal 1



10. Denah ruangan



11. Peralatan yang dibutuhkan



12. Penulis 13. Referensi



Riwayat penyakit dahulu  HT  Hiperkolesterol Riwayat penyakit keluarga  HT, DM, Stroke. Riwayat kebiasaan sosial  Olah raga: Pasien tidak pernah olahraga  Diet: Pasien tidak mengalami pantangan makanan apapun.  Riwayat lingkungan dan kebiasaan sehari-hari: sebagai kontraktor bangunan, kerja sampai larut malam, perokok aktif, makan makanan siap saji Peran yang harus dilakukan  Posisi pasien berbaring lemah tempat tidur diruang perawatan dengan keluhan nyeri dada hebat seperti tertekan benda berat disertai sesak nafas  Seting ruangan UGD, seorang PO pasien sedang berbaring di atas tempat tidur dengan skenario mengeluh nyeri dada hebat seperti tertekan benda berat disertai sesak nafas  PO pasien akan diberi permen berbentuk obat yang akan diletakkan oleh perawat dibawah lidah  Tempat tidur  Troley emergensy  Meja  Tempat obat  Format obat Ns. Rufina Hurai, S.Kep Institusi: Akademi Keperawatan Dirgahayu Samarinda Lewis, S. M., Heitkemper, M. M., & Dirksen, S. R. (2011). Medical Surgical Nursing : Assesment and Management of Clinical Problem. USA: Mosby. Black, J. M., & Hawks, J. H. (2009). Medical Surgical Nursing. St. Louis Missouri: Elsevier.



2



RUBRIK PENILAIAN OSCE STATION : Pengkajian pasien angina pectoris dan obat sublingual:nitrogliserin I. Rubrik KOMPETENSI 0 1. Pengkajian Peserta ujian: Tidak mampu mengkaji/menanyakan dari 3 riwayat penyakit sekarang, faktor resiko dan riwayat kebiasaan sosial: 1. Riwayat penyakit sekarang  Keluhan utama: nyeri  Onset  Lokasi  Faktor pencetus  Faktor yang memperburuk  Faktor yang memperbaiki  Kualitas nyeri  Penyebaran nyeri  Keparahan  Waktu/durasi 2. Riwayat penyakit dahulu dan faktor resiko:  HT  Hiperkolesterol  Riwayat penyakit



1



2



3



Peserta ujian: Mampu mengkaji/menanyakan kurang dari 3 riwayat penyakit sekarang, faktor resiko dan riwayat kebiasaan sosial: 1. Riwayat penyakit sekarang  Keluhan utama: nyeri  Onset  Lokasi  Faktor pencetus  Faktor yang memperburuk  Faktor yang memperbaiki  Kualitas nyeri  Penyebaran nyeri  Keparahan  Waktu/durasi 2. Riwayat penyakit dahulu dan faktor resiko:  HT  Hiperkolesterol  Riwayat penyakit keluarga: HT, DM, Stroke.  Riwayat pengobatan



Peserta ujian: Mampu mengkaji/menanyakan masing-masing lebih dari 3 riwayat penyakit sekarang, faktor resiko dan riwayat kebiasaan sosial: 1. Riwayat penyakit sekarang  Keluhan utama: nyeri  Onset  Lokasi  Faktor pencetus  Faktor yang memperburuk  Faktor yang memperbaiki  Kualitas nyeri  Penyebaran nyeri  Keparahan  Waktu/durasi 2. Riwayat penyakit dahulu dan faktor resiko:  HT  Hiperkolesterol  Riwayat penyakit keluarga: HT, DM, Stroke.  Riwayat pengobatan sekarang: dan konsumsi obat herbal



Peserta ujian: Mampu mengkaji/menanyakan secara lengkap riwayat penyakit sekarang, faktor resiko dan riwayat kebiasaan sosial: 1. Riwayat penyakit sekarang  Keluhan utama: nyeri  Onset  Lokasi  Faktor pencetus  Faktor yang memperburuk  Faktor yang memperbaiki  Kualitas nyeri  Penyebaran nyeri  Keparahan  Waktu/durasi 2. Riwayat penyakit dahulu dan faktor resiko:  HT  Hiperkolesterol  Riwayat penyakit keluarga: HT, DM, Stroke.  Riwayat pengobatan sekarang: dan konsumsi obat herbal



3



BOBOT SKOR 40



2. Tatalaksana non farmakoterapi



3. Tatalaksana farmakoterapi



keluarga: HT, DM, Stroke.  Riwayat pengobatan sekarang: dan konsumsi obat herbal 3. Riwayat kebiasaan aktivitas/sosial  Olah raga  Diet  Pekerjaan  Aktivitas fisik  Aktivitas sosial Peserta ujian tidak melakukan tindakan secara tepat atau melakukan tetapi tidak sesuai perintah atau interupsi yang ada atau melakukan tetapi tidak sesuai dengan kondisi pasien. Peserta ujian menyiapkan obat yang tidak tepat dan benar. Dengan prinsip berikut: 1. Tepat nama obat 2. Tepat cara 3. Tepat dosis 4. Tepat waktu 5. Tepat dokumentasi 6. Tepat pasien



sekarang: dan konsumsi 3. Riwayat kebiasaan obat herbal aktivitas/sosial 3. Riwayat kebiasaan  Olah raga aktivitas/sosial  Diet  Olah raga  Pekerjaan  Diet  Aktivitas fisik  Pekerjaan  Aktivitas sosial  Aktivitas fisik  Aktivitas sosial



3. Riwayat kebiasaan aktivitas/sosial  Olah raga  Diet  Pekerjaan  Aktivitas fisik  Aktivitas sosial



Peserta ujian melakukan tindakan yang sesuai perintah atau masalah klinik pasien tetapi tidak secara lengkap dengan kondisi pasien.



Peserta ujian melakukan tindakan yang sesuai masalah klinik pasien dan lengkap namun tidak menyampaikan alasan yang tepat maupun prosedur pelaksanaan tindakan dengan kondisi pasien.



Peserta ujian melakukan tindakan yang sesuai masalah klinik pasien dan lengkap dan menyampaikan alasan dan prosedur pelaksanaan tindakan dengan kondisi pasien.



10



Peserta ujian mampu menyiapkan obat hanya mengunakan 2 prinsip berikut: 1. Tepat nama obat 2. Tepat cara 3. Tepat dosis 4. Tepat waktu 5. Tepat dokumentasi 6. Tepat pasien



Peserta ujian mampu menyiapkan obat hanya mengunakan 3 prinsip berikut: 1. Tepat nama obat 2. Tepat cara 3. Tepat dosis 4. Tepat waktu 5. Tepat dokumentasi 6. Tepat pasien



Peserta ujian memilih obat dengan tepat sesuai seluruh prinsip berikut: 1. Tepat nama obat 2. Tepat cara 3. Tepat dosis 4. Tepat waktu 5. Tepat pasien 6. Tepat dokumentasi



30



4



4. Komunikasi Peserta ujian sama sekali Peserta ujian menunjukkan dan edukasi tidak melakukan 4 prinsip kemampuan berkomunikasi pasien komunikasi kepada pasien. dengan menerapkan satu diantara tehnik prinsip berikut: 1. Mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon) 2. Mampu memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan mengarahkan cerita yang relevan. 3. Mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik, pemeriksaan klinik yang tepat. 4. Mampu memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah yang dialami pasien. 5. Perilaku Peserta ujian tidak meminta Meminta izin secara lisan dan profesional izin secara lisan dan tidak melakukan satu atau dua poin melakukan poin berikut yaitu: berikut : 1. Melakukan setiap tindakan 1. Melakukan setiap tindakan dengan penuh kehati-hatian dengan penuh kehati-hatian dan teliti sehingga tidak dan teliti sehingga tidak membahayakan kondisi membahayakan kondisi



Peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan lebih dari satu dari prinsip berikut: 1. Mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon) 2. Mampu memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan mengarahkan cerita yang relevan. 3. Mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik, pemeriksaan klinik yang tepat. 4. Mampu memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah yang dialami pasien.



Peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan semua prinsip berikut: 1. Mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon) 2. Mampu memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan mengarahkan cerita yang relevan. 3. Mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik, pemeriksaan klinik yang tepat. Mampu memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah yang dialami pasien.



Meminta izin secara lisan dan Meminta izin secara lisan dan melakukan tiga poin berikut : melakukan di bawah ini secara 1. Melakukan setiap tindakan lengkap: dengan penuh kehati-hatian dan 1. Melakukan setiap tindakan teliti sehingga tidak dengan penuh kehati-hatian membahayakan kondisi pasien dan teliti sehingga tidak dan kondisi diri sendiri. membahayakan kondisi 2. Memperhatikan kenyamanan 5



10



10



pasien dan kondisi diri sendiri. 2. Memperhatikan kenyamanan pasien. 3. Melakukan tindakan sesuai prioritas masalah yang dialami pasien. 4. Menunjukan rasa hormat kepada pasien secara professional. 5. Mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila merasa diperlukan.



2. 3.



4.



5.



pasien dan kondisi diri sendiri. Memperhatikan kenyamanan pasien. Melakukan tindakan sesuai prioritas masalah yang dialami pasien. Menunjukan rasa hormat kepada pasien secara professional. Mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila merasa diperlukan.



pasien. 3. Melakukan tindakan sesuai prioritas masalah yang dialami pasien. 4. Menunjukan rasa hormat kepada pasien secara professional. 5. Mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila merasa diperlukan.



BORDERLINE



3.



4.



5.



II. Global performance TIDAK LULUS



2.



LULUS



SUPERIOR



6



pasien dan kondisi diri sendiri. Memperhatikan kenyamanan pasien. Melakukan tindakan sesuai prioritas masalah yang dialami pasien. Menunjukan rasa hormat kepada pasien secara professional. Mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila merasa diperlukan.