Tentiran Rad Foto Thorax A-28 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RADIOLOGI NORMAL THORAX 



Pada foto thorax: o Thorax masuk seluruh lapang pandang paru (apex paru – sinus costophrenicus, diafragma juga harus masuk) o kV (daya tembus), mA (pewarnaan agar cukup) kalau 2 hal ini cukup maka gambar cukup. Pada pasien gendut, Kv harus tinggi agar bisa nembus jaringan. o



Cara menghitung costae: anterior (melengkung, kaya huruf V), posterior (kaya huruf A, costae 3 posterior overlap dengan klavikula)







Penyakit pada daerah thorax: o Metabolik: edema paru o Neoplasma: tumor, Ca, metastase o Trauma: emfisema subkutis, pneumothorax, hematotorax, tamponade jantung o Degeneratif: kalsifikasi, endplate sklerotik o Genetik: ASD, VSD







Daerah pada thorax:



Suprahiler Parahiler Paracardiac Corakan bronkovaskular normalnya: -







1/3 lateral cabang-cabang vaskularisasi menghilang Kalau nyambung  Pembuluh darah, kalau corakan terpisah-pisah  kemungkinan fibrosis Arahnya kebawah, karena gravitasi



Corakan bronkovaskular: o Meningkat: apabila lebarnya sampai ke tepi thorax masih ada o Dilatasi: PD lebar tapi di tepi sudah menghilang (biasa pada arteri pulmonum hipertension) o Cephalisasi: ke arah atas (cephal), tampakan yang menandakan adanya peningkatan vaskularisasi, terjadi pada kongesti paru (sebelum terjai odem paru)







Syarat foto thorax layak dibaca:



o Kondisi foto cukup (kV mA cukup): idealnya sebenarnya cukup sampai terlihatnya Vertebrae torakal 4 dan jantung o Identitas lengkap: nama, umur, kelamin, nomor register, jam dan tanggal ekspose, siapa yang ngirim. (Yang di underline itu identitas yang minimal harus ada) o Marker R/L o Meliputi semua lapangan thorax o Inspirasi cukup, bukan maksimal. Ditandai dengan costae 6 anterior memotong di 1/3 tengah diafragma kanan. o Simetris: trakea ditengah o Ga ada bayangan asing yang mengganggu (rambut, pernak pernik, peniti, kalung, payet payet) 



Posisi ideal: posisi PA (sinar dari belakang, tangan nekuk kearah depan, film didepan. Jantung lebih besar kalau AP karena film lebih dekat dengan jantung), posisi erect (berdiri)







Menghitung Cardio Thoracic Ratio (CTR) Syarat untuk ukur CTR: Psien posisi berdiri, hasil foto simetris dan inspirasi cukup. A: max 1/3 dari garis tengah ke ujung paru kanan B: max 2/3 dari garis tengah ke ujung paru kiri C: ujung paru kanan sd ujung paru kiri



CTR= (A + B / C) x 100% = ...... % 50-55% = Prominen



55%= Kardiomegali







Cara membaca foto thorax:



o Cor : ukuran (besar/kecil) : bentuk (double contour, LVH, grounded, boot shoe, kelainan letak spt dextrocardia) o Pulmo : Infiltrat +/: kontusio pulmoni (bentuknya kaya pneumoni  jadi ini DD nya) o Sinus : sharp (tajam) dan clear (bersih) : liat sinus belakang dengan posisi foto thorax lateral karena yang belakang lebih rendah posisinya o Diafragma : bentuk seperti kubah o Costae : fraktur +/-, osteolitik (penghancuran), osteoblastik (pertumbuhan) o Soft tissue : emfisema subkutis +/- (gambaran adanya udara, warna item, didalam kulit)



RADIOLOGI ABNORMAL THORAX (KHUSUS TB/KP) 



Lesi TB o Aktif: Bercak-bercak o Inaktif: Fibroinfiltrat  fibroindurasi  fibrolitik  kalsifikasi







Pada pleura bisa terdapat adanya penebalan, bisa terdapat adanya efusi pleura juga. Paru juga bisa kolaps. Intercostal space bisa menyempit karena adanya fibrosis.







TB Milier: biasanya di dd dengan metastase paru (lihat juga usianya). Kalau pada anak-anak sulit dibedakan dengan bronkopneumonia.



Membaca Foto Thorax Abnormal (khusus TB/KP) 1. Tn. Moch. Maksum -Terdapat infiltrat suprahiler dekstra



pada



daerah



-Infiltrat itu masih mmblobormblobor, batas garis ga tegas. Kalau fobrotik, batasnya sudah tegas. ,umculnya fibrotik dikarenakan proses yang sudah lama. -Kalau ada garis-garis  TB. Kalau ga ada garis-garisnya, cenderung ke pneumonia (gambaran radiologinya cepat berubah waktu ke waktu, kalau TB tetap aja bergaris sampai bulanbulan kedepan)



2. Ny. Arik -Terdapat garis tarikan suprahiler dekstra



didaerah



3. Tn. Abd. Azis -Terdapat batas-batas yang mulai menegas.



4. -Terdapat kalsifikasi (karena opaque nya udah melebihi warna tulang sekitarnya)



5.



L



-Paru kanan penuh dengan fibrosis  mediastinum tertarik  paru juga tertarik sehingga tdk ada gambaran jantung di kiri -Trakea tertarik -ICS kanan menyempit karna pleura ada fibrosis



-Boleh men dx Dextrocardia kalau memang ga ada kelainan di parunya.



6. Tn. Eko -Terdapat perselubungan di paru kanan daerah suprahiler dan paru kiri juga daerah suprahiler -Sinus costophrenicus dan sinus cardiophrenicus paru kanan tumpul (ada efusi), yang kiri lancip (normal)



7. Tn. Muhammad -Terdapat (schwarte)



penebalan



pleura



-Sudut sinus kostophrenicus dan cardiophrenicus paru dekstra tumpul



8. Tn. Tri Muslim -Paru kiri kolaps (ada batas tegasnya) (warna biru) -Terdapat efusi di paru kanan -Terdapat fibroinfiltrat kanan -Sinus costophrenicus kiri tumpul -Pada soft tissue ada gambaran emfisema sub cutis (warna merah)



9. Tn. Mudjikan -Terdapat indurasi di paru kanan dan kiri daerah suprahiler -Terdapat efusi pleura minimal



10. Tn. Achmad Faizur -Kemungkinan pasien ini berbaring lama jadi efusi ada dibawah/efusinya nyamping-nyamping makanya jadi kesamping samping cairannya. -Terdapat fibroinfiltrat di paru kanan



11. Ny. Partun -Terdapat bercak bercak granuler di kedua lapang paru (TB Paru tipe milier) -Terdapat efusi di paru kanan



Dd nya metastase (karena usia)



12. -Terdapat kalsifikasi, menandakan ini adalah KP lama (KP lama tidak aktif)



13. Ny. Iswati -Posisi AP -Trakea ga deviasi, hanya karna gambar ga simetris aja jadi terlihat sperti itu



RADIOLOGI ABNORMAL THORAX (selain TB) 1. An. Fiyah, 14 hari -Terdapat patchy infiltrat pada daerah suprahiler sinistra



-Patchy infiltrat: kata dr. Ning itu kaya ceplok-ceplok, kalo kata dr. Suharto itu kaya plenik plenik, ya intinya begitu lah. Tidak ada garis garis fibrousnya.



2. An Sultan -Kolaps paru kanan -Soft tissue: 







Di atas klavikula (supraclavikula) terdapat alat yang dimasukan untuk mengukur tekanan darah langsung dari arteri jantung. Di bagian bawah paru kanan terdapat lead EKG yang terpasang



3. Tn. X Cor: bentuk normal, ukuran membesar Pulmo: nampak hilus melebar dengan perselubungan perihiler simetris D&S Sinus: kostophrenikus D&S tumpul Tulang: dbn Soft tissue: dbn Kesimpulan: 1. Kardiomegali 2. Odem paru 3. Efusi pleura bilateral (cek mana yg lebih berat)







Odem Paru patofisnya: vena jantung dilatasi  lama kelamaan  masuk, merembes ke parenkim paru. Banyak di hilus karena disana banyak PD.







Cor: bisa membesar, bisa juga engga







Pulmo: perselubungan heterogen SIMETRIS karena proses sistemik. Kalau perselubungan 1 sisi bisa karna massa, aspirasi, pneumonia, dll.







Kalau odem berlanjut, maka akan merembes ke kavum pleura  jadi efusi pleura







Sebelum terjadi odem, lebih dulu terjadi kongesti paru. Saat kongesti paru, terdapat gambaran vena vena yang melebar kearah atas, disebut cephalisasi.







Tidak ada batas pasti dikatakannya efusi pleura minimal ataupun masif. Hanya saja sinus kostophrenikus akan menumpul jika terisi 200-250 cc cairan.



4. Tn. Karim Cor: bentuk normal, ukuran membesar (batas kiri tidak jelas) Pulmo: 







terdapat penebalan fissura intralobaris (ini tandanya sudah odem awal) bronkovaskular pattern mulai kabur



Sinus: kanan mulai tumpul, kiri masih bagus, tapi tertutupi jantung sedikit (kata dr. Ning kl gasalah gitu) Tulang dan Soft tissue: dbn Kesimpulan: Kardiomegali



Odem



paru



dan



5. Ny. Koesoemastoeti Cor: bantuk dan ukuran normal Pulmo: terdapat perselubungan homogen TIDAK SIMETRIS Sinus: kanan kiri tertutup perselubungan Tulang dan Soft tissue: dbn Kesimpulan: Pneumonia



Bedanya pneumonia dengan TB? Kalau TB ada fibrosnya (garis-garis), kalau pneumonia cuman perselubungan aja.



6. Tn. Masulius Cor: batas kiri tdk bisa di evaluasi, batas kanan kanan jantung terdapat dorongan Pulmo: kanan normal, kiri tertutup perselubungan Sinus: kanan tumpul, kiri tertutup perselubungan Tulang: ICS paru kiri lebih lebarlebar dibandingkan yang kanan (artinya ada penambahan volume) Softtissue: dbn Kesimpulan: Efusi pleura masif, di sisi kiri.







Kalau ada perselubungan masif, pertimbangkan 3 kemungkinan: 1. Efusi pleura masif: ada penambahan volume  ICS melebar, trakea terdorong 2. Pneumonia masif: hanya di paru, ga ada proses di pleura parietalis. Ga ada tarikan/dorongan di paru nya. Jadi ya ICS nya begitu aja. 3. Atelektaksis: ada pengurangan volume  ICS menyempit, trakea tertarik karna ada tarikan dari bagian yg sakit



7. Tn. X Cor: batas kanan terutup perselubungan, batas kiri normal Pulmo: perselubungan diseluruh lapangan paru kiri, perselubungan pada percardiac paru kanan Sinus: kanan tumpul, kiri tidakbisa dievaluasi Tulang: ICS paru kiri lebar-lebar Softtissue: dbn Kesimpulan: Efusi pleura masif



8. Ny. Suparti Cor: kanan kiri batas tidak dapat dievaluasi Pulmo: perselubungan di lapang paru kanan Sinus: kanan kiri tidak bisa dievaluasi Tulang: ? Softtissue: dbn Kesimpulan: Efusi pleura masif



9. Tn. Ferry Cor: batas kanan normal, batas kiri tdk dapat dievaluasi Pulno: paru kanan terdapat perselubungan didaerah parakardia, paru kiri N Sinus: kanan tdk bisa dievaluasi, kiri clear dan sharp Tulang: ? Softtissue: dbn Kesimpulan: efusi pleura kanan



10. Ny. Sulaimin Bulatan merah: diafragma kiri Terdapat gaster yang dilatasi Kesimpulan: Dextrocardia. Lainnya normal aja.



11. Ny. Kasini Cor: batas kanan tdk bisa di evaluasi, batas kiri ? Pulmo:  



perselubungan pd seluruh lapang paru kanan, trakea deviasi ke kiri ada potongan bronkovaskular ngadap depan lalu kepotong



Sinus: kanan tdk bisa dievaluasi, kiri sharp and clear Tulang ? Softtissue: dbn Kesimpulan: efusi pleura



12. Tn. X



Cor: bentuk N, ukuran membesar Pulmo: perselubungan simetris kanan kiri Sinus: kanan tertutup perselubungan, kiri juga. Perselubungan heterogen simetris Tulang dan softtissue: dbn Kesimpulan: Odema paru dengan dekom kordis juga efusi pleura bilateral, kanan lebih berat



Bulatan merah: ada cairan, ada efusi