Teori Belajar Humanistik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Teori Belajar Humanistik Tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Akan berhasil jika sipelajar telah memahami lingkungan dan dirinya sendiri. Teori ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pendang pengamatannya. Tujuan utama para pendidik ialah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri mereka. Tokoh-tokoh dalam teori humanism adalah 1. Arthur Combs (1912 - 1399) Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu, guru tidak bisa mamaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka. 2. Abraham Maslow Teori Maslow didasarkan atas asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal: 1. Suatu usaha yang positif untuk berkembang, 2. Kekuatan untuk melawan atau 3. Carl Rogers Rogers membedakan dua tipe belajar yaitu: 1. Kognitif (kebermaknaan), 2. Experiential (pengalaman atau signifikansi), keterlibatan siswa secara personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa sendiri, dan adanya efek yang membekas pada siswa. Salah satu model pendidikan terbuka mencakup konsep mengajar guru yang fasilitatif yang dikembangkan Rogers diteliti oleh Aspy dan Roebuck pada tahun 1975 mengenai kemampuan, para guru untuk menciptakan kondisi yang mendukung yaitu empati, penghargaan dan umpan balik positf. Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah: 1. Merespon perasaan siswa 2. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang 3. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa 4. Menghargai siswa 5. Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan 6. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan untuk memantapkan kebutuhan segera dari siswa) 7. Tersenyum pada siswa. Aplikasi teori Humanistik terhadap Pembelajaran Siswa Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran. Siswa berperan sebagai pelaku utama (stundent center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri, mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar. Adapun proses yang umumnya dilalui adalah:  Kelebihan Teori Belejar Humanistik 1. Teori ini cocok untuk diterapkan dalam materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. 2. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. 3. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggung jawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan, norma, disiplin atau etika yang berlaku.  Kekurangan Teori Belajar Humanistik 1. Siswa yang tidak mau memahami potensi dirinya akan ketinggalan dalam proses belajar. 2. Siswa yang tidak aktif dan malas belajar akan merugikan diri sendiri dalam proses belajar.



Humanism Learning Theory Learning goal is to humanize humans. Will succeed if the student has to understand the environment and himself. This theory seeks to understand learning behavior from the viewpoint of the perpetrator, not from the perspective of her observations. The main goal of educators is to help the students to develop themselves, which helps individuals to recognize themselves as unique human beings and help in realizing the potentials that exist in them. The characters in the theory of humanism is 1. Arthur Combs (1912 - 1399) Learning occurs when a means for individuals, teachers can not impose material that does not like or are not relevant to their lives. 2. Abraham Maslow Maslow's theory is based on the assumption that individual within one of two things: 1. A positive effort to develop, 2. Strength to resist 3. Carl Rogers Rogers distinguished two types of learning namely: 1. Cognitive (significance), 2. Experiential (or significant experience), students' personal involvement, initiative, an evaluation by the students themselves, and there is a lasting effect on students. One of the open education model involves the concept of facilitative teaching and teacher who developed Rogers studied by Aspy and Roebuck in 1975 about the ability of teachers to create conditions that support the empathy, appreciation and positive feedback. The characteristics of a facilitative teacher is: 1. Responding to students' feelings 2. Using the ideas of students to carry out the interactions that have been designed 3. Dialogue and discussion with students 4. Respecting students 5. Correspondence between attitudes and actions 6. Customizing the content frame of mind of students (explanation to establish immediate needs of students) 7. Smiled at the students. Humanism theory Application of Student Learning The role of teachers in humanistic learning is to become a facilitator for the students while the teacher provides motivation, awareness of the meaning of learning in the lives of students. Teachers facilitate the learning experience to students and assist students to obtain learning goals. Students act as the main actors (stundent center) which defines the process of their own learning experience. It is expected that students understand the potential of themselves, develop themselves in a positive potential and minimize potential negative. The purpose of learning more to the process of learning rather than learning outcomes. The process is generally passed are: Excess Humanism Learning Theory 1. This theory is suitable to be applied in the learning material that is the formation of personality, conscience, change attitudes, and analysis of social phenomena. 2. Indicators of success of this application is the students feel happy excited, took the initiative in learning and change thought patterns, behaviors and attitudes of their own accord. 3. Students are expected to become a free man, not bound by the opinions of others and his own personal set in a responsible manner without compromising the rights of others or violate the rules, norms, disciplines or ethics. Lack of Humanism Learning Theory 1. Students who do not want to understand the potential for him will be left behind in the learning process. 2. Students who are inactive and lazy to learn to be self-defeating in the process of learning.



KONSTRUKTIVISME Teori kontruktivisme adalah sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Salah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan dengan teori belajar konstruktivisme adalah teori perkembangan mental Piaget yang merupakan bagian dari teori kognitif juga. Piaget menegaskan bahwa penekanan teori kontruktivisme pada proses untuk menemukan teori atau pengetahuan yang dibangun dari realitas lapangan. Peran guru dalam pembelajaran menurut teori kontruktivisme adalah sebagai fasilitator atau moderator. Pandangan tentang anak dari kalangan konstruktivistik yang lebih mutakhir yang dikembangkan dari teori belajar kognitif Piaget menyatakan bahwa ilmu pengetahuan dibangun dalam pikiran seorang anak dengan kegiatan asimilasi dan akomodasi sesuai dengan skemata yang dimilikinya. Berbeda dengan kontruktivisme kognitif ala Piaget, konstruktivisme sosial yang dikembangkan oleh Vigotsky adalah bahwa belajar bagi anak dilakukan dalam interaksi dengan lingkungan sosial maupun fisik. bahwa pembelajaran yang mengacu kepada teori belajar konstruktivisme lebih menfokuskan pada kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka. Bukan kepatuhan siswa dalam refleksi atas apa yang telah diperintahkan dan dilakukan oleh guru. Constructivism theory is the learning that is generative, is actions create something of meaning from what is learned. One theory or well-known views related to learning theory of constructivism is Piaget's theory of mental development which is part of the cognitive theory as well. Piaget's theory of constructivism asserts that the emphasis on the process to find a theory or knowledge that is built from the ground realities. The role of teachers in learning according to the theory of constructivism is as a facilitator or moderator. The view of children from among the more recent constructivist developed from Piaget's cognitive learning theory states that knowledge is built in the mind of a child with the activities of assimilation and accommodation in accordance with the schemata they have. Unlike the cognitive style of Piaget's constructivism, social constructivism developed by Vigotsky is that learning for children is done in interaction with social and physical environment. that learning refers to learning theory of constructivism is more focused on student success in organizing their experiences. Non compliance of students in reflection on what has been ordered and carried out by teachers.



Pengertian Teori Teori behavioristik adalah teori yang menerapkan prinsip penguatan stimulus-respon. Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus-respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Penguatan tersebut terbagi atas penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif sebagai stimulus, dapat meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah laku itu. Sedangkan penguatan negatif dapat mengakibatkan perilaku berkurang atau menghilang. Tokoh 1. Edward Edward Lee thorndike 2. Ivan Petrovich Palvov 3. Burrhus Frederic Skinner 4. Robert Gagne 5. Elbert Bandura Aplikasi Teori Guru menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap sehingga tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa disampaikan secara utuh oleh guru. Guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi intruksi singkat yang diikuti contoh-contoh baik dilakukan sendiri maupun melalui simulasi. Bahan pelajaran disusun secara hirarki dari yang sederhana sampai pada yang kompleks. Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan tertentu. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Kesalahan harus segera diperbaiki. Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Kekurangan 1. Sebuah konsekuensi bagi guru, untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap 2. Tidak setiap mata pelajaran bisa menggunakan metode ini 3. Penerapan teori behavioristik yang salah dalam suatu situasi pembelajaran juga mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan bagi siswa yaitu guru sebagai sentral, bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan menentukan apa yang harus dipelajari murid. 4. Murid berperan sebagai pendengar dalam proses pembelajaran dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif



5. Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oleh para tokoh behavioristik justru dianggap metode yang paling efektif untuk menertibkan siswa 6. Murid dipandang pasif, perlu motivasi dari luar dan sangat dipengaruhi oleh penguatan yang diberikan guru. Kelebihan 1. Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi belajar 2. Metode behavioristik ini sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang menbutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti: kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleksi, daya tahan, dan sebagainya. 3. Guru tidak banyak memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar mandiri. Jika menemukan kesulitan baru ditanyakan kepada guru yang bersangkutan 4. Teori ini cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominansi peran orang dewasa , suka mengulangi dan harus dibiasakan , suka meniru dan senang dengan bentukbentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian.



Pengertian Teori Teori behavioristik adalah teori yang menerapkan prinsip penguatan stimulus-respon. Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus-respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Penguatan tersebut terbagi atas penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif sebagai stimulus, dapat meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah laku itu. Sedangkan penguatan negatif dapat mengakibatkan perilaku berkurang atau menghilang. Tokoh 1. Edward Edward Lee thorndike 2. Ivan Petrovich Palvov 3. Burrhus Frederic Skinner 4. Robert Gagne 5. Elbert Bandura Aplikasi Teori Guru menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap sehingga tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa disampaikan secara utuh oleh guru. Guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi intruksi singkat yang diikuti contoh-contoh baik dilakukan sendiri maupun melalui simulasi. Bahan pelajaran disusun secara hirarki dari yang sederhana sampai pada yang kompleks. Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan tertentu. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Kesalahan harus segera diperbaiki. Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Kekurangan 1. Sebuah konsekuensi bagi guru, untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap 2. Tidak setiap mata pelajaran bisa menggunakan metode ini 3. Penerapan teori behavioristik yang salah dalam suatu situasi pembelajaran juga mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan bagi siswa yaitu guru sebagai sentral, bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan menentukan apa yang harus dipelajari murid. 4. Murid berperan sebagai pendengar dalam proses pembelajaran dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif 5. Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oleh para tokoh behavioristik justru dianggap metode yang paling efektif untuk menertibkan siswa 6. Murid dipandang pasif, perlu motivasi dari luar dan sangat dipengaruhi oleh penguatan yang diberikan guru. Kelebihan 1. Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi belajar 2. Metode behavioristik ini sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang menbutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti: kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleksi, daya tahan, dan sebagainya. 3. Guru tidak banyak memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar mandiri. Jika menemukan kesulitan baru ditanyakan kepada guru yang bersangkutan 4. Teori ini cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominansi peran orang dewasa , suka mengulangi dan harus dibiasakan , suka meniru dan senang dengan bentukbentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian.