Teori Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Menurut sejarah, banyak negara yang terus-menerus mengimpor lebih banyak barang dan jasa daripada barang yang diekspor. Artinya, jumlah ekspor netonya selalu negatif. Meskipun para ekonom masih banyak memperdebatkan apakah defisit perdagangan ini merupakan sebuah masalah atau tidak, banyak politisi dan pengusaha yang memberikan klaim bahwa defisit perdagangan ini merefleksikan kompetisi yang tidak adil: Perusahaan-perusahaan asing diizinkan untuk menjual produk mereka di pasar dalam negeri, sedangkan permerintahan negara lain mencegah perusahaan kita untuk menjual produk-produknya di luar negeri. Bayangkan bahwa anda adalah seorang pemimpin negara dan ingin mengakhiri defisit perdagangan ini. Apa yang harus Anda lakukan? Haruskah anda membatasi impor, mungkin dengan menetapkan kuota untuk impor mobil dari luar negeri? Atau haruskah Anda mencoba untuk memengaruhi defisit perdagangan negara dengan cara lain? Untuk memahami faktor apa saja yang menentukan keseimbangan perdagangan suatu negara dan bagaimana kebijakan pemerintah memengaruhinya, kita membutuhkan teori ekonomi makro perekonomian terbuka. Sebelumnya telah diperkenalkan beberapa variabel ekonomi makro penting yang menggambarkan hubungan ekonomi dengan ekonomi lain – ekspor bersih (net export), arus keluar modal neto (net capital outflow), serta nilai tukar riil dan nominal (real and nominal exchange rate). Paper ini mengembangkan sebuah model yang mengidentifikasi faktor apa saja yang menentukan variabel-variabel ini dan menunjukkan bagaimana variabel ini berhubungan satu dengan yang lain. Untuk mengembangkan model ekonomi makro perekonomian terbuka ini, kita membangunnya dari analisis sebelumnya dalam dua cara utama. Pertama, model menggunakan PDB seperti yang telah ditentukan. Kita menganggap bahwa hasil perekonomian yang berupa barang dan jasa, seperti yang diukur dengan PDB riil, ditentukan oleh penawaran faktor-faktor produksi dan teknologi produksi yang tersedia yang mengubah bahan-bahan ini menjadi hasil produksi. Kedua, model mengambil tingkat harga ekonomi seperti yang diberikan. Kita menganggap bahwa tingkat harga 1



disesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan jumlah uang. Dengan kata lain, paper ini merupakan titik awal pelajaran yang dibahas pada bab 25 dan 30 mengenai penetuan hasil perekonomian dan tingkat harga. Tujuan model pada paper ini adalah untuk menekankan kekuatan yang menentukan keseimbangan perdagangan ekonomi dan nilai tukar. Pada satu sisi, model tersebut sederhana; Model ini mengimplikasikan alat-alat penawaran dan permintaan perekonomian terbuka. Namun, model ini lebih rumit daripada model lainnya yang telah kita lihat karena memperhatikan secara bersamaan dua pasar yang berkaitan – pasar yang menyediakan dana pinjaman dan pasar untuk pertukaran valuta asing. Setelah kita mengembangkan model perekonomian terbuka ini, kita menggunakan model tersebut untuk memeriksa berbagai kejadian dan kebijakan yang memengaruhi keseimbangan perdagangan ekonomi dan kurs valuta asing. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1



Bagaimana mengetahui kekuatan dalam perekonomian terbuka?



1.2.2



Bagaimana hubungan antara pasar dana pinjaman dan pasar valuta asing?



1.2.3



Bagiamana kebijakan dan peristiwa memengaruhi perekonomian terbuka?



1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1



Untuk mengetahui kekuatan dalam perekonomian terbuka.



1.3.2



Untuk mengetahui hubungan antara pasar dana pinjaman dan pasar valuta asing.



1.3.3



Untuk mengetahui pengaruhi kebijakan dan peristiwa dalam perekonomian terbuka.



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Kekuatan yang ada dalam Perekonomian Terbuka Penawaran dan Permintaan untuk Dana Pinjaman dan Pertukaran Valuta Asing Untuk memahami keuatan yang ada dalam perekonomian terbuka, kita akan memfokuskan perhatian pada penawaran dan permintaan di dua jenis pasar. Pasar pertama adalah pasar dana pinjaman yang mengoordinasikan tabungan, investasi, dan aliran dana pinjaman di luar negeri (disebut dengan arus keluar modal neto). Pasar kedua adalah pasar untuk pertukaran valuta asing yang mengoordinasikan orang-orang yang ingin menukarkan mata uang domestik dengan mata uang negara lain. Pada bagian ini, kita membahas penawaran dan permintaan pada masing-masing pasar. Pada bagian selanjutnya kita menggabungkan kedua pasar ini untuk menjelaskan keseimbangan pasar terbuka. 2.1.1



Pasar dana Pinjaman Ketika kita pertama kali menganalisis peranan sistem keuangan, kita membuat



asumsi sederhana bahwa sistem keuangan hanya terdiri dari satu pasar yang diesbut dengan pasar dana pinjaman. Semua penabung mengunjungi pasar ini untuk menyimpan tabungan mereka, sedangkan semua peminjam mengunjungi pasar ini untuk memeperoleh pinjaman. Di pasar ini, ada satu tingkat suku bunga yang merupakan keuntungan dari tabungan serta biaya peminjaman. Untuk memahami pasar dana pinjaman dalam perekonomian terbuka, kita mulai dengan identitas yang dibahas pada bab sebelumnya: S =



I



+



NCO



Tabungan = Investasi domestik + Arus keluar modal neto Kapan pun sebuah negara menyimpan sebagian pendapatannya, negara tersebut dapat menggunakan tabungannya untuk membiayai pembelian modal domestik atau untuk membiayai pembelian aset di luar negeri. Kedua sisi identitas ini menunjukkan kedua sisi pasar dana pinjaman. Penawaran untuk dana pinjaman berasal dari tabungan 3



nasional (S), Permintaan untuk dana pinjaman berasal dari investasi domestik (I) dan arus keluar modal neto (NCO). Perhatikan bahwa pembelian aset modal menambah permintaan untuk dana pinjaman, tanpa memperhatikan apakah aset tersebut berlokasi di dalam negeri atau diluar negeri. Karena arus keluar modal neto dapat bernilai positif atau negatif, nilainya dapat menambah atau mengurangi permintaan untuk dana pinjaman yang muncul dari investasi domestik. Seperti yang telah kita pelajari pada pembahasan sebelumnya mengenai pasar dana pinjaman, jumlah dana pinjaman yang ditawarkan, serta jumlah dana pinjaman yang diminta bergantung pada tingkat suku bunga riil. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi mendorong orang untuk menabung sehingga meningkatkan jumlah dana pinjaman yang ditawarkan. Tingkat suku bunga yang tinggi juga membuat pinjaman untuk proyek pembiayaan modal lebih mahal. Dengan dmeikian, hal ini mematahkan semangat investasi dan mengurangi jumlah dana pinjaman yang diminta. Selain memenagruhi tabungan nasional dan investasi domestik, tingkat suku bunga riil di sebuah negara memengaruhi arus keluar modal neto negara tersebut. Untuk melihat mengapa hal ini dapat terjadi, bayangkan dua reksa dana – satu di Singapura dan satu lagi di Hongkong – memilih untuk membeli obligasi pemerintah di Sungapura ataukah obligasi pemerintah di Hongkong. Saat tingkat suku bunga riil Singapura naik, obligasi singapura menjadi lebih menarik untuk kedua reksa dana tersebut. Dengan demikian, kenaikan tingkat suku bunga riil Singapura mematahkan semangat orang-orang Singapura untuk membeli aset di luar negeri. Sebaliknya, mendorong pihak asing untuk membeli aset Singapura. Untuk kedua alasan ini, tingkat suku bunga riil Singapura yang tinggi mengurangi arus keluar modal neto Singapura. Pasar dana pinjaman ditampilkan dalam diagram penawaran-penawaran yang sudah dikenal pada figur 1. Seperti pada analisis kita sebelumnya mengenai sistem keuangan, kurva penawaran miring ke atas karena tingkat suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan jumlah dana pinjaman yang tersedia. Sementara itu, kurva permintaan miring ke bawah karea tingkat suku bunga yang lebih rendah menurunkan jumlah dana pinjaman yang diminta. Tidak seperti situasi pada pembahasna kita sebelumnya, bagaimanapun, sisi permintaan pasar kini menunjukkan perilaku investasi domestik dan arus keluar modal neto. Artinya, pada perekonomian terbuka, permintaan dana pinjaman tidak hanya berasal dari mereka yang menginginkan dana pinjaman untuk membeli barang-barang modal domestik, tetapi juga dari mereka yang menginginkan dana pinjaman untuk membeli aset luar negeri. 4



Pasar Dana Pinjaman Tingkst suku bunga dalam perekonomian terbuka, ditentukan oleh penawaran dan permintaan dana pinjaman. Tabungan nasional merupakan sumber penawaran dana pinjaman. Investasi domestik dan arus keluar modal neto adalah sumber permintaan dana pinjaman. Pada tingkat suku bunga keseimbangan, jumlah orang yang ingin menabung seimbang dengan jumlah orang yang ingin meminjam uang untuk membeli modal



Tingkat suku bunga menyesuaikan diri untuk menyeimbangkan oenawaran dan permintaan dana pinjaman. Jika itngkat suku bunga di bawah titik keseimbangan, jumlah dana pinjaman yang tersedia akan kurang dari jumlah permintaan. Kekurangan dana pinjaman akan mendorong tingkat suku bunga naik. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga di atas titik keseimbangan, jumlah dana pinjaman yang tersedia melebihi jumlah permintaan. Kelebihan dana pinjaman ini akan mendorong tingkat suku bunga turun. Pada tingkat suku bunga keseimbangan, penawaran dana pinjaman seimbang dengan permintaannya, artinya, pada tingkat suku bunga keseimbangan, jumlah orang yang ingin menabung tepat sama dengan jumlah investasi domestik dan arus kas keluar modal neto yang diinginkan. 2.1.2



Pasar Valuta Asing Partisipan dalam pasar ini mempertukarkan mata uang domestik dengan mata



uang asing. Untuk memahami pertukaran valuta asing, kita mulai dengan identitas lain dari bab sebelumnya : NCO



= NX



Arus keluar modal neto = Ekspor Neto Identitas ini menyatakan bahwa ketidakseimbangan antara pembelian dan penjualan aset modal di luar negeri (NCO) sama dengan ketidakseimbangan antara 5



ekspor dan impor barang dan jasa (NX). Sebagai contoh, ketika perusahaan Anda mengalami surplus perdagangan (NX>0), pihak asing membeli lebih banyak barang dan jasa Anda dibandingkan dengan penduduk dalam negeri yang membeli barang dan jasa asing, apa yang dilakukan penduduk Anda terhadap mata uang asing yang mereka peroleh dari penjualan bersih barang dan jasa di luar negeri? Mereka tentunya membeli aset asing sehingga modal negara Anda mengalir ke luar negeri (NCO>0). Sebaliknya jika negara Anda mengalami defisit perdagangan (NX