Teori Patricia Benner [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB II TINJAUAN TEORI



A. Model Konseptual Teori Patricia Benner B. Falsafah keperawatan Pada Model Konseptual Teori Patricia Benner Kepedulian (caring) adalah inti dari keperawatan, mengedepankan tentang apa kemampuan yang berhubungan dan kepedulian yang menghasilkan bantuan yang berkualitas. Model Benner bersifat siatuasional dan menggambarkan lima tingkatan penguasaan keterampilan dan pengembangan diantaranya: novice (pemula), advance Beginner (pemula lanjut), competent (kompeten), proficient (pengusai), dan expert (ahli).



C. Paradigma keperawatan Pada Model Konseptual Teori Patricia Benner Menurut Patricia Benner paradigm keperawatan yaitu meliputi keperawatan, manusia, kesehatan dan siatuasi. 1. Keperawatan Keperawatan dideskripsikan sebagai hubungan dalam pemberian suatu asuhan “sebuah kondisi yang memungkinkan hubungan dan kepedulian”. Keperawatan di pandang sebagai suatu praktik sains, dimana dituntun oleh nilai moral, etika asuhan, dan tanggung jawab. Brenner & Wrubel (1989) memahami sebuah praktik kepearawatan sebagai asuhan dan studi pengalaman hidup mengenai kesehatan, sakit, serta penyakit dan hubungan antar ketiga unsur. Benner dan Wrubel (1989) menyatakan bahwa caring timbul dari keterkaitan dan memiliki beberapa hal yang lebih penting dari yang lain. “Tanpa caring seseorang akan menjadi memprihatinkan”. 2. Manusia Brenner & Wrubel (1989) mendeskripsikan femonomologi Heidegger mengenai manusia yang dideskripsikan sebagai berikut “seseorang manusia adalah makhluk yang mampu menginterprestasikan dirinya, dalam artian seorang manusia tidak lahir kedunia dengan memiliki pemahaman sebelumnya melainkan mulai memahami dalam perjalanan kehidupannya. Manusia juga dipandang sebagai peserta. Ada 4 aspek utama pemahaman yang harus dihadapi oleh manusia yaitu: a. Peranan situasi



b. Peranan tubuh c. Peranan urusan pribadi d. Perenan kesementaraan 3. Kesehatan Brenner dan Wrubel berfokus pada pengalaman hidup ketika berada pada kondisi sehat dan sakit. Kesehatan adalah sebagai apa yang dapat dikaji, sedangkan kesejahteraan adalah pengalaman manusia terhadap kesehatan dan keutuhan. Kesehatan didsekripsikan bukan hanya sebagai tidak memiliki penyakit, namun seorang dapat memiliki penyakit namun tidak mengalami sakit. Karena sakit ialah pengalaman manusia tentang kehilangan atau gangguan, sedangkan penyakit yaitu suatu yang dapat dikaji pada tingkat fisik (Benner dan Wrubel, 1989). 4. Situasi Benner menyatakan situasi sebagai lingkungan social. Benner memilih situasi karena situasi memiliki konteks sosial dalam arti dan penafsirannya yang berdampak pada manusia. Benner juga menggunakan istilah fenomologi dalam suatu situasi dan makna situasi, yang didefinisikan oleh interaksi seseorang, interpretasi dan pemahaman terhadap situasi terkait oleh individu itu sendiri, dimana adanya keterlibatan dan interpretasi dari setiap kejadian atau peristiwa dalam kehidupan.



D. Keunggulan Model Konseptual Teori Patricia Benner E. Kelemahan Model Konseptual Teori Patricia Benner 1. Model Benner hanya berbasis pada situasional bukan berbasis sifat, tingkat kinerja bukan merupakan karakteristik individual dari prilaku individu, namun merupakan fungsi dari kebiasaan yang diberikan perawat terhadap situasi tertentu dikombinasikan dengan latar belakang pendidikannya. 2. Berfokus pada keterampilan dan praktik keperawatan yang terampil berarti melaksanakan intervensi keperawatan terampil dan keterampilan dalam penilaian pada situasi klinis yang sebenarnya. Hail ini sama sekali tidak mengacu pada kemampuan psikomotor bebas konteks atau keterampilan demonstratife lainnya diluar konteks praktik keperawatan. 3. Model Benner ini hanya dibuktikan dengan menggunakan metodologi kualitatif yangterdiri dari 31 kompetensi, 7 domain praktek keperawatan dan 9 domain perawatan kritis. Dengan



pendekatan kualitatif. Karya benner dapat dikatan sebagai penghasil hipotesis dari pada penguji hipotesi, maka dari itu perlu dibuktikan dengan pendekatan alternative lain selain kualitatif. Altman (2007) mengkritik karya benner yang sering kali berkembang dari kesalahan interpretasi terhadap filosfinya sebagai teori dan evaluasi penelitian kualitatifnya dengan parameter kuantitatif. 4. Teori From Novice to Expert mempunyai karakteristik yang universal yang tidak dibatasi oleh umur, penyakit, kesehatan atau lokasi praktek keperawatan. Untuk interpretasi model ini dalam praktek keperawatan digunakan sebagai kerangka kerja saja sedangkan penerapannya dibatasi oleh situasi praktek keperawatan, sehingga diperlukan pemahaman yang kompetensi 5 level perawat tersebut dan kemampuan mengidentifikasi karakteristik dan tujuan disetiap level.



Kesimpulan Benner berusaha menegaskan dan mengembalikan praktik asuhan dilakukan perawat pada masa dimana perawat dihargai lebih untuk efisiensi, keterampilan teknis, dan hasil yang terukur. Praktik keperawatan dijiwai dengan pengetahuan dan keterampilan tentang kebutuhan manusia seharihari, dapat dialami sebagai asuhan, praktik harus selaras dengan orang tertentu yang sedang dirawat dan situasi tertentu dengan sebagaimana yang terjadi. Filosofi Benner pada praktik keperawatan merupakan prospektif holistic yang dimanis yang memegang filosfosi, praktik, penelitian dan teori sebagai hal yang saling ketergantungan, saling terikat dan memberikan pemahaman (hermeneutik). Karya Benner mencontohkan keterkaitan filosofi, praktik, penelitian, teori dan pendidikan.