Teori Pendidikan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • NISA
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Teori Pendidikan 1



Teori adalah sebuah sistem konsep-konsep yang terpadu, menerangkan dan memprediksi. Menurut Moore (1974) istilah teori merujuk pada suatu usaha untuk menjelaskan bagaimana sesuatu terjadi seperti adanya. Selain itu teori juga merupakan usaha untuk menjelaskan sesuatu yang mungkin terjadi di masa datang. Pengertian ini mengandung makna bahwa fungsi teori adalah melakukan prediksi. Teori juga diartikan sebagai kebalikan dari sebuah praktek. Moore (1974) menambahkan bahwa hakekat teori pada dasarnya adalah penjelasan terhadap sesuatu. Dari pengertian tersebut peran teori adalah sebagai penjelasan tentang sejumlah asumsi, sesuatu yang terjadi, telah terjadi, dan akan terjadi. Sejumlah aspek ini merujuk pada pola dari teori sebagai alat untuk penjelasan logis dan membuat prediksi. Namun menurut Moore (1974) pengertian teori seperti ini merupakan pengertian yang digunakan dalam sains seperti fisika dan matematika. Sedangkan untuk kasus teori pendidikan pengertian tersebut tidaklah terlalu tepat. konsep merupakan suatu penjelasan yang lebih luas karena mengubungkan keterkaitan antara dua atau lebih dari keberadaan benda atau gejala (peristiwa). Karenanya, teori merujuk pada suatu hubungan antara konsep-konsep yang lebih bisa menjelaskan peristiwa atau suatu proses tertentu dari kehidupan ini. Jadi, teori sebenarnya adalah sebuah alat untuk membantu menjelaskan suatu. Ia merupakan penyederhanaan dari gejala-gejala kehidupan supaya mudah kita pahami dan kita jelaskan 2



Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup atau dapat diartikan juga tentang proses untuk memberikan manusia berbagai macam situasi yang bertujuan memebrdayakan diri. 3 Pendidikan memiliki 2 arti luas dan sempit, pendidikan dalam arti luas yaitu pendidikan sebagai proses yang alamiah sekaligus bagian dari kehidupan yang tidak membutuhkan rekayasa dan tidak menekan kan pembelajaran yang kaku. 4 Dalam arti sempit adalah pengajaran yang di selenggarakan di sekolah sebagai lembaga tempat mendidik (mengajar). Atau segala pengaruh yang di upayakan sekolah



1



http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-teori-pendidikan.html



2



Nurani Soyomukti, Teori-teori Pendidikan, (yokyakarta : Penerbit Ar-Ruzz Media, 2010), hlm.27



3



Nurani Soyomukti, Teori-teori Pendidikan, (yokyakarta : Penerbit Ar-Ruzz Media, 2010), hlm.28



4



Nurani Soyomukti, Teori-teori Pendidikan, (yokyakarta : Penerbit Ar-Ruzz Media, 2010), hlm.40



1



terhadap para siswa agar mempunyai kemampuan kognitif dan kesiapan mental yang sempurna dan berkesadaran maju yang brguna bagi mereka untuk terjun ke masyarakat, menjadi mahluk sosial yang bertanggung jawab. 5



Pendidikan juga merupakan aspek universal yang harus selalu ada dalam kehidupan manusia. Tanpa pendidikan, ia tidak akan pernah berkembang dan berbudaya, disamping itu kehidupan juga akan menjadi statis tanpa ada kemajua, bahkan bisa jadi akan mengalami kemunduran dan kepunahan. Oleh karena itu, menjadi fakta yang tak terbantahkan bahwa pendidikan adalah sesuatu yang niscaya dalam kehidupan manusia. Pada dasarnya pengertian pendidikan merujuk UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sagala (2006:4), mengatakan bahwa teori pendidikan adalah sebuah sistem konsepkonsep yang terpadu, menerangkan dan prediktif tentang peristiwa-peristiwa pendidikan. Teori pendidikan ada yang berperan sebagai asumsi pemikiran pendidikan dan ada yang beperan sebagai definisi menerangkan makna. 6 Jadi pengertian teori pendidikan adalah teori yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Salah satu penerapan teori belajar yang terkenal adalah teori dari John Dewey yaitu teori “ learning by doing”. Teori belajar ini merupakan sub ordinat dari teori pendidikan. Karenanya sebelum membahas teori belajar tersebut, perlu diuraikan pengertian teori pendidikan. Ruang lingkup dari teori pendidikan pun terdiri dari teori umum dan teori khusus. Moore (1974) menjelaskan yang dimaksud teori khusus pendidikan membahas secara mendalam aspek pedagogis, seperti bagaimana cara yang paling efektif untuk belajar dan mengajar. Teori belajar merupakan salah satu dari teori khusus pendidikan. Sedangkan teori umum pendidikan adalah teori yang luas dari segi cakupan dan tujuannya. Teori umum pendidikan tidak hanya sebuah rekomendasi tentang kondisi pembelajaran yang efektif tetapi juga rekomendasi untuk membentuk dan menghasilkan tipe manusia tertentu, kadang-kadang juga tipe masyarakat ideal. Teori umum pendidikan memperhatikan masalah sekitar membentuk manusia ideal dan pembahasannnya tidak hanya bertumpu



5



http://sinautp.weebly.com/teori-pendidikan.html



6



http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-teori-pendidikan.html



2



pada apa yang dianggap sebagai cara terbaik mengajar tetapi meluas pada persoalan apa yang harus diajarkan dan untuk tujuan apa.



B. Macam-macam Teori Pendidikan 7



Menurut Nana S. Sukmadinata (1997) mengemukakan 4 (empat ) teori pendidikan yang berhubungan dengan kurikulum, yaitu : (1) pendidikan klasik; (2) pendidikan pribadi; (3) teknologi pendidikan dan (4) teori pendidikan interaksional. a.



Pendidikan klasik (classical education) Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafat klasik, seperti Perenialisme, Essensialisme, dan Eksistensialisme dan memandang bahwa pendidikan berfungsi sebagai upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya. Teori pendidikan ini lebih menekankan peranan isi pendidikan dari pada proses. Isi pendidikan atau materi diambil dari khazanah ilmu pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkan para ahli tempo dulu yang telah disusun secara logis dan sistematis. Dalam praktiknya, pendidik mempunyai peranan besar dan lebih dominan, sedangkan peserta didik memiliki peran yang pasif, sebagai penerima informasi dan tugas-tugas dari pendidik. Pendidikan klasik menjadi sumber bagi pengembangan model kurikulum subjek akademis, yaitu suatu kurikulum yang bertujuan memberikan pengetahuan yang solid serta melatih peserta didik menggunakan ide-ide dan proses ”penelitian”, melalui metode ekspositori dan inkuiri. b. Pendidikan pribadi (personalized education). Teori pendidikan pribadi bertolak dari asumsi bahwa sejak dilahirkan anak telah memiliki potensi-potensi tertentu. Pendidikan harus dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik dengan bertolak dari kebutuhan dan minat peserta didik. Dalam hal ini, peserta didik menjadi pelaku utama pendidikan, sedangkan pendidik hanya menempati posisi kedua, yang lebih berperan sebagai pembimbing, pendorong, fasilitator dan pelayan peserta didik. Teori ini memiliki dua aliran yaitu pendidikan progresif dan pendidikan romantik.Pendidikan progresif dengan tokoh pendahulunya- Francis Parker dan John Dewey –memandang bahwa peserta didik merupakan satu kesatuan yang



7



https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/teori-pendidikan-dan-kurikulum/



3



utuh. Materi pengajaran berasal dari pengalaman peserta didik sendiri yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Ia merefleksi terhadap masalah-masalah yang muncul dalam kehidupannya. Berkat refleksinya itu, ia dapat memahami dan menggunakannya bagi kehidupan. Pendidik lebih merupakan ahli dalam metodologi dan membantu perkembangan peserta didik sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya masing-masing. Pendidikan romantik berpangkal dari pemikiran-pemikiran J.J. Rouseau tentang tabula rasa, yang memandang setiap individu dalam keadaan fitrah,– memiliki nurani kejujuran, kebenaran dan ketulusan. Teori pendidikan pribadi menjadi sumber bagi pengembangan model kurikulum humanis. yaitu suatu model kurikulum yang bertujuan memperluas kesadaran diri dan mengurangi kerenggangan dan keterasingan dari lingkungan dan proses aktualisasi diri. Kurikulum humanis merupakan reaksi atas pendidikan yang lebih menekankan pada aspek intelektual (kurikulum subjek akademis). c.



Teknologi pendidikan, Teknologi pendidikan yaitu suatu konsep pendidikan yang mempunyai persamaan dengan pendidikan klasik tentang peranan pendidikan dalam menyampaikan informasi. Namun diantara keduanya ada yang berbeda. Dalam tekonologi pendidikan, lebih diutamakan adalah pembentukan dan penguasaan kompetensi atau kemampuan-kemampuan praktis, bukan pengawetan dan pemeliharaan budaya lama. Dalam konsep pendidikan teknologi, isi pendidikan dipilih oleh tim ahli bidang-bidang khusus. Isi pendidikan berupa data-data obyektif dan keterampilan-keterampilan yang yang mengarah kepada kemampuan vocational . Isi disusun dalam bentuk desain program atau desain pengajaran dan disampaikan dengan menggunakan bantuan media elektronika dan para peserta didik belajar secara individual. Peserta didik berusaha untuk menguasai sejumlah besar bahan dan pola-pola kegiatan secara efisien tanpa refleksi. Keterampilanketerampilan barunya segera digunakan dalam masyarakat. Guru berfungsi sebagai direktur belajar (director of learning), lebih banyak tugas-tugas pengelolaan dari pada penyampaian dan pendalaman bahan. Teknologi pendidikan menjadi sumber untuk pengembangan model kurikulum teknologis, yaitu model kurikulum yang bertujuan memberikan penguasaan kompetensi bagi para peserta didik, melalui metode pembelajaran individual, media buku atau pun elektronik, sehingga mereka dapat menguasai keterampilan-keterampilan dasar tertentu.



4



d.



Pendidikan interaksional, Pendidikan interaksional yaitu suatu konsep pendidikan yang bertitik tolak dari pemikiran manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan bekerja sama dengan manusia lainnya. Pendidikan sebagai salah satu bentuk kehidupan juga berintikan kerja sama dan interaksi. Dalam pendidikan interaksional menekankan interaksi dua pihak dari guru kepada peserta didik dan dari peserta didik kepada guru. Lebih dari itu, interaksi ini juga terjadi antara peserta didik dengan materi pembelajaran dan dengan lingkungan, antara pemikiran manusia dengan lingkungannya. Interaksi ini terjadi melalui berbagai bentuk dialog. Dalam pendidikan interaksional, belajar lebih sekedar mempelajari fakta-fakta. Peserta didik mengadakan pemahaman eksperimental dari fakta-fakta tersebut, memberikan interpretasi yang bersifat menyeluruh serta memahaminya dalam konteks kehidupan. Filsafat yang melandasi pendidikan interaksional yaitu filsafat rekonstruksi sosial. Pendidikan interaksional menjadi sumber untuk pengembangan model kurikulumrekonstruksi sosial, yaitu model kurikulum yang memiliki tujuan utama menghadapkan para peserta didik pada tantangan, ancaman, hambatan-hambatan atau gangguan-gangguan yang dihadapi manusia. Peserta didik didorong untuk mempunyai pengetahuan yang cukup tentang masalah-masalah sosial yang mendesak (crucial) dan bekerja sama untuk memecahkannya.



Selain dari teori – teori pendidikan, Nana S. Sukmadinata juga mengemukakakn teori-teori pembelajaran yang berhubungan dengan teori pendidikan. Ada tiga kategori utama atau kerangka filosofis mengenai teori-teori belajar, yaitu: teori belajar behaviorisme, teori belajar kognitivisme, dan teori belajar konstruktivisme. Teori belajar behaviorisme hanya berfokus pada aspek objektif diamati pembelajaran. Teori kognitif melihat melampaui perilaku untuk menjelaskan pembelajaran berbasis otak. Dan pandangan konstruktivisme belajar sebagai sebuah proses di mana pelajar aktif membangun atau membangun ide-ide baru atau konsep. 8



a.



Teori belajar Behaviorisme



Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini 8



http://irwanarsenal.blogspot.co.id/2013/01/teori-pendidikan.html



5



lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman. b. Teori Belajar kognitivisme Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana informasi diproses. Peneliti yang mengembangkan teori kognitif ini adalah Ausubel, Bruner, dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki penekanan yang berbeda. Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan (organizer) yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar.Bruner bekerja pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari lingkungan. c.



Teori Belajar Konstruktivisme



Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan dapat diartikan Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih pahamdan mampu 6



mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selian itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep.



7



http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-teori-pendidikan.html Nurani Soyomukti, Teori-teori Pendidikan, (yokyakarta : Penerbit Ar-Ruzz Media, 2010), hlm.27,28,40 http://sinautp.weebly.com/teori-pendidikan.html https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/teori-pendidikan-dan-kurikulum/ http://irwanarsenal.blogspot.co.id/2013/01/teori-pendidikan.html



8