Teori Pengurangan Ketidakpastian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEORI PENGURANGAN KETIDAK PASTIAN (UNCERTAINTY REDUCTION THEORY) Oleh: Zamri



A. Pendahuluan Teori pengurangan ketidak pastian ini membahas proses dasar bagaimana seseorang memperoleh pengetahuan mengenai orang lain. Ketika seseorang bertemu dengan orang yang belum dikenalnya maka biasanya banyak pertanyaan yang muncul. Oang tersebut tidak memiliki jawaban pasti dan mengalami ketidakpastian, kemudian mencoba untuk mengurangi ketidakpastian tersebut. Menurut Berger, orang mengalami periode yang sulit ketika menerima ketidakpastian sehinggga ia cenderung memperkirakan perilaku orang lain dan karenanya ia akan termotivasi untuk mencari informasi mengenai orang lain itu. Namun sebenarnya, upaya untuk mengurangi ketidakpastian inilah yang menjadi salah satu dimensi penting dalam membangun hubungan (relationship) dengan orang lain. Menurut Berger, ketika seseorang berkomunikasi maka ia membuat rencana untuk mencapai tujuan, merumuskan rencana bagi komunikasi yang akan dilakukan dengan orang lain berdasarkan tujuan dan informasi yang telah dimiliki. Semakin besar ketidakpastian maka akan semakin berhati-hatidan mengandalkan kepada data yang dimiliki. Semakin cermat dalam merencanakan apa yang akan dilakukan. Pada saat ini seseorang mulai mengalami krisis kepercayaan terhadap rencanya sendiri dan mulai membuat rencana cadangan atau rencana alternatif lainnya dalam hal memberikan respons pada orang lain. Berger dan Calabrese yakin bahwa ketika orang-orang asing pertama kali bertemu, mereka mula-mula meningkatkan kemampuan untuk bisa memprediksi dalam usaha untuk mengeluarkan perasaan dari pengalaman komunikasi mereka. Prediksi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memperkirakan pilihanpilihan perilaku yang mungkin dipilih dari sejumlah kemungkinan pilihanyang tersedia bagi diri sendiri atau bagi partner relasi. Explanation (keterangan) digunakan untuk



1



menafsirkan makna dari perbuatan masa lalu dari sebuah hubungan. Prediksi dan explanation merupakan dua konsep awal dari dua sub proses utama pengurangan ketidakpastian (uncertainty reduction). B. Pembahasan Uncertainty Rsduction Theory 1. Sejarah dan Penemu Teori Teori pengurangan ketidakpastian (Uncertainty reduction theory), biasa disebut dengan teori interaksi awal diciptakan oleh Charles Berger dan Richard Calabrese pada tahun 1975. Tujuan dari teori ini adalah untuk menjelaskan bagaimana komunikasi digunakan untuk mengurangi ketidak pastian diantara orang asing yang terlibat dalam pembicaraan satu sama lain untuk pertama kalinya. Dalam teori pengurangan ketidak pastian fokus utamanya adalah bagaimana cara-cara individu memperhatikan lingkungan social mereka, lebih mengenal diri mereka dan orang lain melalui sebuah interaksi. Pada saat pertemuan awal dengan orang asing akan muncul rasa tertarik dan akan berusaha untuk memahami pengalaman komunikasi mereka. Setelah ketertarikan muncul maka akan ada proses pengumpulan informasi yang terjadi, karena ketidak pastian tergantung pada apa yang diketahui tentang seseorang. 2. Analisis Uncertainty Rsduction Untuk mengetahui apakah Uncertainty Rsduction ini adalah sebuah teori, model atau sekedar asumsi, maka akan dibahas yang berhubungan dengan fungsi-fungsi teori yaitu: menjelaskan, meramalkan, memberikan pandangan, dan strategi. a. Fungsi Menjelaskan Teori pengurangan ketidakpastian ini membahas mengenai strategi untuk mengurangi ketidakpastian kognitif dan prilaku dengan pencarian informasi melalui komunikasi dengan orang lain. Ketidakpastian kognitif merujuk kepada tingkat ketidakpastian yang dihubungkan dengan keyakinan, sikap dan prilaku. Pada interaksi awal antara seseorang dengan orang lain, akan berlanjut dengan hubungan yang lebih baik dan telah mengetahui informasi-informasi yang benar tentang orang lain tersebut, maka tingkat kecemasan terhadap ketidakpastian akan berkurang. Sebaliknya jika kurang mengetahui informasi tentang orang lain maka tingkat ketidak pastian akan 2



tinggi dan menghindari komunikasi serta cenderung menutup diri kepada orang yang belum dikenal dengan baik. Terdapat dua tipe dari ketidak pastian dalam perjumpaan pertama yaitu : 1. Kognitif, merujuk pada keyakinan dan sikap yang dianut. Oleh karenaya ketidak pastian kognitif (cognitive uncertainty) merupakan tingkat ketidak pastian yang diasosiasikan dengan keyakinan dan sikap tersebut. 2. Behavioral, ketidak pastian perilaku (behavioral uncertainty) merupakan batasan sampai mana perilaku dapat diprediksi dalam sebuah situasi tertentu. Asumsi dasar dari teori pengurangan ketidak pastian, yaitu : 1) Orang mengalami ketidak pastian dalam latar interpersonal. Ketika berhadapan dengan orang yang baru dikenalnya, seseorang cenderung tidak memiliki definisi yang akurat terhadap orang tersebut. Asumsi pertama menjelaskan dalam mengatur interpersonal, orang merasakan ketidakpastian karena adanya perbedaan harapan mengenai kejadian interpersonal. Pada saat ini orang akan merasakan ketidakpastian untuk bertemu orang lain. 2) Ketidak pastian adalah keadaan yang tidak mengenakkan, menimbulkan stress secara kognitif. Berdasarkan ketegangan dan ketidaknyamanan yang dialaminya, seseorang akan berusaha mencari informasi untuk mengurangi ketegangan yang ada. Dengan demikian berada di dalam ketidakpastian membutuhkan energi emosional dan psikologis yang tidak sedikit. 3) Ketika orang asing bertemu, perhatian utama mereka adalah untuk mengurangi ketidakpastian mereka atau meninggalkan prediktabilitasKetika bertemu denga orang baru, seseorang akan membuat dugaan awal berdasar persepsinya. Pencarian informasi biasanya dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dengan tujuan untuk memperoleh prediktabilitas. 4) Komunikasi interpersonal adalah sebuah proses perkembangan yang terjadi melalui tahapan-tahapan. Menurut Berger dan Calabrese terdapat tiga tahapan orang memulai interaksi, yaitu:



3



a. Faseawal, dalam tahap ini biasanya komunikasi hanya meliputi hal-hal umum saja. b. Fase personal, tahap dimana partisipan mulai berkomunikasi dengan lebih spontan dan membuka lebih banyak informasi pribadinya. Fase ini dapat terjadi dalam pertemuan awal, tetapi lebih banyak terjadi setelah dilakukan beberapa interaksi. c. Faseakhir, tahap dimana individu membuat keputusan apakah interaksi dalam suatu hubungan tersebut dilanjutkan atau dihentikan. Komunikasi interpersonal adalah alat yang utama untuk mengurangi ketidak pastian. Komunikasi interpersonal diidentifikasikan sebagai fokus teori pengurangan ketidak pastian dan mensyaratkan beberapa kondisi diantaranya keampuan untuk mendengar, tanda respon non verbal dan bahasa yang sama. Kuantitas dan sifat informasi yang dibagi oleh orang lain akan berubah seiring berjalannya waktu. Asumsi keenam ini fokus pada fakta komunikasi interpersnal yang berkembang. Teori pengurangan ketidakpastian mempercayai interaksi bermula dari kunci elemen di proses pengembangan. Sangat mungkin untuk menduga perilaku orang dengan menggunakan cara seperti hukum. Asumsi terakhir ini menunjukkan tingkah laku orang-orang dapat memprediksi sebuah penampilan. Dalam ontologi cakupan hukum, berasumsi bhawa perilakumanusia diatur oleh prinsip-prinsip umum yang berfungsi dengan cara seperti hukum. Berger dan Calabrese menjelaskan bahwa pengurangan ketidakpastian memiliki dua proses yaitu: 1.



pengurangan ketiakpastian proaktif, yang terjadi ketika seseorang berpikir mengenai pilihan-pilihan komunikasi sebelum benar-benar melakukannya dengan orang lain (terikat dengan orang lain).



2.



Pengurangan ketidakpastian retroaktif yang terdiri atas usaha-usaha untuk menjelaskan perilaku setelah pertemua itu sendiri.



4



Dalam teori ini Berger dan Calabrese memprediksi dan mejelaskan apa saja yang terjadi dalam perjumpaan-perjumpaan awal. Hal inilah yang menjadi konsep dalam menyusun dua subproses utama dari pengurangan ketidakpastian, yaitu : 1.



Prediksi (prediction) merupakan kemampuan untuk memperkirakan pilihanpilihan perilaku yang mungkin dipilih dari sejumlah kemungkinan pilihan yang ada bagi diri sendiri atau bagi pasangan dalam suatu hubungan.



2.



Penjelasan (explanation), merupakan usaha untuk menginterpretasi makna dari tindakan yang dilakukan di masa lalu dalam sebuah hubungan. Teori ini menjelaskan bahwa ketidakpastian ada ketika jumlah alternatif yang



mungkin dalam sebuah situasi tinggi dan kemungkinan terjadinya alternatif-alternatif itu relatif setara. Sebaliknya ketidakpastian menurun ketika alternatif-alternatif yang ada terbatas jumlahnya dan terdapat sebuah alternatif yang biasanya dipilih. Karena komunikasi merupakan sarana yang digunakan orang untuk mengurangi ketidakpastian mereka mengenai satu sama lain. Meski demikian, pengurangan ketidakpastian mampu menciptakan kondisi yang sangat baik untuk pengembangan hubungan interpersonal. Teori pengurangan ketidakpastian berhubungan dengan konsep lain yang berakar pada komunikasi dan pengembangan hubungan, yaitu : 1.



Output verbal.



2.



Kehangatan non verbal, seperti nada bicara yang menyenangkan.



3.



Pencarian informasi (bertanya).



4.



Pembukaan diri, menyampaikan bagian dari informasi tentang diri sendiri pada orang lain.



5.



Resiprositas pembukaan diri (pertukaran).



6.



Persamaan.



7.



Kegemaran.



Tiap konsep terebut bekerjasama hinggga partisipan dapat mengurangi sebagian dari ketidak pastian mereka.



5



b. Fungsi Meramalkan Terdapat tujuh kebenaran yang ditarik dari penjelasan teori pengurangan ketidak pastian, yaitu : 1.



Dengan adanya tingkat ketidakpastian yang tinggi pada permulaan fase awal, ketika jumlah komunikasi verbal antara dua orang asing meningkat, tingkat ketidakpastian untuk partisipan dalam suatu hubungan akan menurun. Jika ketidakpastian menurun, jumlah komunikasi verbal akan meningkat. Hal ini menyatakan adanya kebalikan atau hubungan negatif antara ketidakpastian dan komunikasi verbal.



2.



Ketika ekspresi afiliatif nonverbal meningkat, tingkat ketidakpastian menurun dalam situasi interaksi awal. Selain itu, penurunan tingkat ketidakpastian akan menyebabkan peningkatan keekspresifan afiliatif nonverbal. Hal ini merupakan salah satu hubungan yang bersifat negatif.



3.



Tingkat ketidakpastian yang tinggi menyebabkan meningkatnya perilaku pencarian informasi. Ketika tingkat ketidakpastian menurun, perilaku pencarian informasi juga menurun. Aksioma ini menunjukkan hubungan yang positif antara dua konsep tersebut.



4.



Tingkat ketidakpastian yang tinggi dalam sebuah hubungan menyebakan penurunan tingkat keintiman dari isi komunikasi. Tingkat ketidakpastian yang rendah



menghasilkan



tingkat



keintiman



yang



tinggi.



Aksioma



ini



memperlihatkan hubungan yang negatif antara ketidakpastian dan tingkat keintiman. 5.



Tingkat ketidakpastian yang tinggi menghasilkan tingkat resiprositas yang tinggi, begitu juga sebaliknya tingkat ketidakpstian yang rendah menghasilkan tingkat resiprositas yang rendah pula. Hubungan yang positif terjadi disini.



6.



Kemiripan diantara orang akan mengurangi ketiakpastian, sementara ketidakmiripan akan meningkatkan ketidakpastian. Aksioma ini menyatakan sebua hubungan yang negatif.



6



7.



Peningkatan ketidakpastian akan menghasilkan penurunan dalam kesukaan dan penurunan dalam ketidakpastian menghasilkan pengkatan dalam kesukaan. Ini merupakan hubungan negatif. c. Funsi Memberikan Pandangan 1.



Masa Lalu



Teori ini berasal dari tradisi sosiopsikologi yang meupakan karya dari Charles Berger dan Richard Calabrese pada tahun 1975. Teori pengurangan ketidakpastian beranggapan bahwa ketika orang-orang asing pertama kali bertemu,maka mereka mengalami proses ketidakpastian terhadap satu sama lainnya, sehingga meningkatkan kemampuan untuk bisa memprediksi dalam usaha untuk mengeluarkan perasaan dari pengalaman komunikasimereka. 2.



Masa Sekarang



Ketika mereka merasakan ketidakpastian itu semakin besar, maka mereka akan semakin hati-hati dan cermat dalam merencanakan apa yang akan dilakukan dan mulai membuat rencana cadangan atau rencana alternatif lainnya dalam hal memberi respons pada orang lain. Sehinggga manusia akan mengumpulkan informasi mengenai orang lain untuk mengurangiketidakpastiannya. 3.



Masa Depan



Dengan mengamalkan teori pengurangan ketidakpstian maka manusia dapat memahami lebih baik kemungkinan perilaku seseorang dan juga agar memiliki ide lebih baik mengenai apa yang diharapkan dari perilaku seseorang sehingga proses komunikasi akan lebih efektif. d. Fungsi Menentukan Strategi Dalam upaya mengurangi ketidakpastian terhadap orag lain, orang dapat menempuh berbagai cara dalam mendapatkan informasi mengenai diri orang lain untuk mengurangi ketidakpastian. Namun secara umum berbagai cara tersebut dapat disederhanakan menjadi tiga strategi, yaitu : 1. Strategi pasif, bila seseorang mengamati orang lain tanpa orang itu sadar bahwa ia sedang diamati. Yang paling bermanfaat dalam observasi pasif adalah 7



mengamati seseorang dalam tugas aktif trtentu, misalnya dalam interaksi dengan orang lain dalam situasi sosial informal. 2. Strategi aktif, bila seseorang secara aktif mencari informasi tentang orang lain dengan cara apapun selain berinteraksi dengan orang itu. Seseorag juga memanipulasi lingkungan dengan cara tertentu sehingga orang tersebut dapat mengamati orang lain secara lebih spesifik dan jelas. Misalnya mengajar merupakan contoh cara dimana orang memnaipulasi situasi untuk melihat bagaimana seseorang mungkin beraksi dan bereaksi. 3. Strategi interaktif, ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain. Seseorang juga mendapatkan pengetahuan tentang orang lain dengn mengungkapkan informasi tentang dirinya sendiri. Pengungkapan diri menciptakan lingkungan yang santai yan mendorong pengungkapan dari orang yang ingin lebih dikenal. Ketiga strategi ini bermanfaat untuk mengurangi ketidakpastian karena menerapkan ketiga strategi ini akan membuat persepsi lebih akurat, namun orang sering beranggapan bahwa untuk mengenal seseorang cukup hanya menerapkan strategi pasif. Strategi aktif lebih bersifat mengungkapkan dan strategi interaktif lebih banyak lagi mengungkapkan. Menjalankan strategi pasif jika hanya melakukan pengamatan saja, sebaliknya jika secara aktif mencari informasi maka dilakukan strategi aktif. Strategi ineraktif mengandalkan komunikasi secara langsung dengan orang lain. Manusia akan memberikan perhatian kepada orang diwaktu pertama kali berinteraksi dengan orang baru, sehingga ia tertarik untuk meningkatkan kemampuannya utuk mengumpulkan informasi mengenai orang lain. Dan ketika rasa ketidakpastian semakin tinggi, manusia akan membuat rencana cadangan dalam mengurangi rasa ketidakpasiannya. Apabila informasi terhadap orang lain sudah didapatkannya, maka ia akan menentukan keputusan terhadap seseorang. Dan kemudian orang tersebut akan menentukan tindakan yang tepat dalam melakukan hubungan dengan orang yang baru dikenalnya. Kesimpulan 8



Berdasarkan paparan dalam makalah ini maka Pengurangan Ketidakpastian (uncertainty reduction) dapat dikatakan sebagai teori komunikasi, dikarenakan teori ini dapat menjelaskan, meramalkan Efek dari penggunaan teori ini memiliki pandangan dan strategi yang ditempuh dalam komunikasi. Dengan demikian teori ini dapat digunakan untuk mencapai komunikasi yang baik dalam komunikasi interpersonal.



Daftar Pustaka



9



Devito, Josep A, KomunikasiAntarmanusia, Jakarta: Profesional Book, 1997 Fisher, B. Aubrey, Teori-teori Komunikasi, Penyunting: Jalaluddin Rakhmat, Penerjemah: Soejono Trimo. Bandung: Remaja Rosdakarya.1986. Griffin Emory A, A First Look at Communication Theory, Singapore: McGrawHill.2003. Littlejohn, Stephen W, Theories of Human Communication. Belmont, California: Thomson Wadsworth Publishing Company, 2005. Morrisan& Andy Corry Wardhany, TeoriKomunikasi, Tentangkomunikator,pesan, percakapan, danhubungan, Jakarta, Ghalia Indonesia, 2009. West, Richard dan Turner, Lynn H, Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Jakarta: PT. Salemba Humanika, 2008.



10