Teori Pertukaran Sosial Dan Contoh Kasus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya. Manusia hidup tidak sebagai mahluk tunggal atau individu melainkan sebagai bagaian dari sebuah komunitas atau masyarakat. Umumnya, masyarakat kota lebih bersifat heterogen dibanding masyarakat desa yang cenderung homogen. Namun demikian, tiap individu tetap saja berbeda dari segi kebutuhan dsb. Oleh karena itu, diperlukan interaksi untuk memenuhi kebutuhan masingmasing individu. Interaksi yang terjadi menjadi sebuah proses komunikasi untuk mencapai tujuan atau kebeutuhannya tersebut. Dalam proses itu terdapat unsur ganjaran, pengorbanan dan keuntungan. Unsur-unsur ini muncul dalam teori pertukaran sosial (Social Exchange). Contohnya dapat ditemui pada pola-pola perilaku di tempat kerja, perkawinan,dan persahabatan. Berbagai norma berlaku untuk mengikat cara-cara individu dalam hidup bermasyarakat. Di antaranya, norma adat/budaya, hukum serta agama. Prinsip-prinsip berkomunikasi dalam islam pun telah dijelaskan dalam Al-Qur’an. Termasuk penjelasan tentang contoh kasus yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Asumsi tentang perhitungan antara ganjaran dan upaya (untung-rugi) tidak berarti bahwa orang selalu berusaha untuk saling mengeksploitasi, tetapi bahwa orang lebih memilih lingkungan dan hubungan yang dapat memberikan hasil yang diinginkannya (Burhan Bungin: 2008, 267) Analisa mengenai hubungan sosial yang terjadi menurut cost and reward ini merupakan salah satu ciri khas teori pertukaran. Teori pertukaran ini memusatkan



1



perhatiannya pada tingkat analisis mikro, khususnya pada tingkat kenyataan sosial antarpribadi (interpersonal) 1.2 Rumusan masalah 1. Bagaimana konsep teori pertukaran sosial (Social Exchange Theory) secara umum? 2. Bagaimana teori pertukaran sosial (Social Exchange Theory) menurut para ahli? 3. Bagaimana aplikasi teori pertukaran sosial (Social Exchange Theory) dalam praktik? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui konsep teori pertukaran sosial (Social Exchange Theory) secara umum 2. Untuk mengetahui teori pertukaran sosial (Social Exchange Theory) menurut para ahli 3. Untuk mengetahui aplikasi teori pertukaran sosial (Social Exchange Theory) dalam praktik



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1. Konsep Teori Pertukaran Sosial 2.1.1 Pengertian Teori Pertukaran Sosial Social Exchange Theory (Teori Pertukaran sosial) Menurut Selo Sumarjan Sosial exchange ialah Segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya yaitu nilai, sikap, pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat Teori ini mengacu pada pernyataan sederhana bahwa relasi berlangsung mengikuti model ekonomi ‘costs and benefits’ seperti kondisi pasar, yang telah diperluas oleh para psikolog dan sosiolog menjadi teori pertukaran sosial (social exchange theory) yang lebih kompleks. Teori pertukaran sosial menyatakan bahwa perasaan orang tentang suatu hubungan tergantung pada persepsinya mengenai hasil positif (rewards) dan ongkos Teori Pertukaran Sosial adalah teori yang termasuk dalam paradigma perilaku sosial, yaitu paradigma yang mempelajari perilaku mausia secara terus-menerus di dalam hidupnya. Teori pertukaran sosial merupakan satu teori yang telah dikembangkan oleh pakar psikologi John Thibaut dan Harlod Kelley (1959),ahli sosiologi seperti George Homans (1961), Richard Emerson (1962), dan Peter Blau (1964). Berdasarkan teori ini, kita memasuki hubungan pertukaran dengan orang lain karena dengan itu kita dapat memperoleh sesuatu ganjaran. Dengan kata lain hubungan pertukaran dengan orang lain akan menghasilkan sesuatu ganjaran. Teori ini menjelaskan bagaimana manusia memandang tentang hubungan kita dengan orang lain sesuai dengan anggapan diri manusia tersebut terhadap: 



Keseimbangan antara apa yang diberikan ke dalam hubungan dan apa yang dikeluarkan dari hubungan itu.



3







Jenis hubungan yang dilakukan.







Kesempatan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Teori ini melihat hubungan antara perilaku dengan lingkungan hubungan yang



saling mempengaruhi (reciprocal). Pada umumnya,hubungan sosial terdiri daripada masyarakat, maka kita dan masyarakat lain dilihat mempunyai perilaku yang saling mempengaruhi dalam hubungan tersebut, yang terdapat unsur ganjaran (reward), pengorbanan (cost) dan keuntungan (profit).



2.1.2 Konsep-konsep dasar teori pertukaran sosial Konsep-konsep dasar teori pertukaran sosial terdiri dari rewards, costs, outcomes, dan comparison level. - Rewards adalah aspek positif yang memuaskan dalam hubungan, yang memberikan manfaat dan memperkuat hubungan tsb. - Costs adalah sisi lain dari rewards yang ada dalam semua hubungan persahabatan maupun hubungan romantik, misalnya berhadapan dengan kebiasaan dan karakteristik negatif pada orang lain. - Outcomes (perolehan) dalam hubungan merupakan selisih antara rewards dan costs. Bila rewards dikurangi cost hasilnya minus, maka hubungan cenderung berakhir. - Comparison level (standar pembanding), yaitu harapan individu mengenai tingkat rewards dan costs yang mereka inginkan dalam hubungan tertentu. Banyak orang memiliki standar pembanding yang tinggi dengan banyak rewards dan sedikit costs. Jika apa yang diterima dalam hubungan tidak sesuai dengan standar pembanding, maka individu akan kecewa dalam hubungan. Sebaliknya bila standar pembanding rendah, maka individu cenderung bahagia dengan berbagai hubungan yang dijalin. Dalam teori pertukaran sosial, interaksi manusia layaknya sebuah transaksi ekonomi: anda mencoba untuk memaksimalkan manfaat dan memperkecil biaya. Jadi perilaku sosial terdiri atas pertukaran paling sedikit antar dua orang berdasarkan



4



perhitungan untung-rugi. Ukuran bagi keseimbanagan pertukaran antara untung dan rugi dengan orang laian disebut comparison levels. Misalnya, pola-pola perilaku di tempat kerja, percintaan, perkawinan, persahabatan – hanya akan langgeng manakala kalau semua pihak yang terlibat merasa teruntungkan. Jadi perilaku seseorang dimunculkan karena berdasarkan perhitungannya, akan menguntungkan bagi dirinya, demikian pula sebaliknya jika merugikan maka perilaku tersebut tidak ditampilkan. 2.1.3 Asumsi Dasar Teori Pertukaran Sosial Asumsi-asumsi dasar teori ini berasal dari sifat dasar manusia dan sifat dasar hubungan. Asumsi-asumsi yang dibuat oleh teori pertukaran sosial mengenai sifat dasar manusia adalah sebagai berikut : 1. Manusia mencapai penghargaan dan menghindari hukuman Pemikiran bahwa manusia mencari penghargaan dan menghindari hukuman sesuai dengan konseptualisasi dari pengurangan dorongan (Roloff, 1981). Pendekatan ini berpendapat bahwa perilaku orang dimotivasi oleh suatu mekanisme dorongan internal. Ketika orang ,merasakan dorongan ini, mereka termotivasi untuk menguranginya, dan proses pelaksanaannya merupakan hal yang menyenangkan. 2.



Manusia adalah makhluk rasional. Bahwa manusia adalah makhluk rasional merupakan asumsi yang



penting bagi teori pertukaran sosial. 3. Standar yang digunakan manusia untuk mengevaluasi pengorbanan dan penghargaan bervariasi seiring berjalannya waktu dan dari satu orang ke orang lainnya.



5



Asumsi ketiga, menunjukkan bahwa teori ini harus mempertimbangkan adanya keanekaragaman. Tak ada satu standar yang dapat digunakan pada semua orang untuk menentukan apa pengorbanan dan penghargaan itu.Asumsi-asumsi yang dibuat oleh teori pertukaran sosial mengenai sifat dasar dari suatu hubungan : 1. Hubungan memiliki sifat saling ketergantungan Dalam suatu hubungan ketika seorang partisipan mengambil suatu tindakan, baik partisipan yang satu maupun hubungan mereka secara keseluruhan akan terkena akibat. 2. Kehidupan berhubungan adalah sebuah proses Pentingnya waktu dan perubahan dalam kehidupan suatu hubungan. Secara khusus waktu mempengaruhi pertukaran karena pengalamanpengalaman masa lalu menuntun penilaian mengenai penghargaan dan pengorbanan,



dan penilaian ini



mempengaruhi pertukaran-pertukaran



selanjutnya. 2.2. Teori Pertukaran sosial menurut para ahli 2.2.1. Teori Pertukaran Sosial Thibaut dan Kelly Teori Pertukaran Sosial dari Thibault dan Kelley ini menganggap bahwa bentuk dasar dari hubungan sosial adalah sebagai suatu transaksi dagang, dimana orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Teori ini beranggapan bahwa kita dapat dengan teliti mengantisipasi pemberian imbalan berbagai interaksi. Pikiran kita seperti komputer dan suatu komputer hanya dapat menganalisa suatu data yang dimasukan kedalamnya apabila kita memasukan: ’sampah’, maka keluarnya pun akan ‘sampah’ pula. Pada perkembangan selanjutnya, berbagai pendekatan dalam teori pertukaran sosial semakin fokus pada bagaimana kekuatan hubungan antar pribadi mampu



6



membentuk suatu hubungan interaksi dan menghasilkan suatu usaha, untuk mencapai keseimbangan dalam hubungan tersebut. Thibault dan Kelley, pemuka utama dari teori ini menyimpulkan teori ini sebagai berikut: “Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya dan hubungan akan berlanjut bila ia relatif menguntungkan dan diputuskan bila ia relatif merugikan. Seseorang atau kelompok memilih beberapa strategi yang didasarkan pada tingkat kerugian dan keuntungan yang didapatkan/dirasakan. Thibaut dan Kelly merasa yakin bahwa usaha memahami tingkah laku yang kompleks dari kelompok-kelompok besar mungkin dapat diperoleh cara menggali pola hubungan 2 orang. Meskipun penjelasan mereka tentang pola tingkah 2 orang bukan sekedar pembahasan tentang proses komunikasi dalam kelompok dua anggota, beberapa rumusan mereka mempunyai relevansi langsung dengan studi tentang komunikasi kelompok Menurut Thibaul dan Kelley, empat konsep pokok dari teori ini adalah: ganjaran, biaya, laba dan tingkat perbandingan - Ganjaran adalah setiap akibat yang dinilai (+) yang diperoleh seseorang dalam suatu hubungan. Ganjaran berupa uang, penerimaan sosial, atau dukungan terhadap ilai-nlai yang dipegangnya. Nilai suatu ganjaran berbeda-beda anatara seseorang engan orang lain, dan berlainan anatara waktu yang satu dengan yang lain. - Biaya adalah akibat yang dinilai (-) yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan dan keruntuhan harga diri. Biayanya pun berubah-ubah dari waktu ke waktu. - Laba atau hasil adalah ganjaran yang dikurangi biaya. Bila seoarang individu merasa dalam suatu hubungan interpersoanal bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba.



7



- Tingkat perbandingan menunjukkan ukuran baku yang dipakai sebagai criteria dalam menilai hubungan individu. Pada saat ini ukuran baku ini dapatberupa pengalaman individu pada masa lalu atau alternatif hubungan lain yang terbuka baginya. Contoh: Bila pada masa lalu seseorang individu mengalami hubungan interpersonal yang memuaskan, tingkat perbandingannya turun. Atau kita akan mengevaluasi hubungan yang pernah dialami pada masa lalunya dengan hubungan yang sedang dijalaninya. Berbagai penelitian mengenai sikap dan perilaku terdapat dalam ekonomi (Theory of Economic Behavior). Namun selain itu, teori ini juga digunakan dalam penelitian komunikasi, misalnya dalam konteks komunikasi interpersonal, kelompok dan organisasi. Oleh karena itu, teori pertukaran sosial ini, selain menjelaskan mengenai sikap dalam ekonomi, juga menjelaskan mengenai hubungan dalam komunikasi. Dalam teori Pertukaran sosial Thibaut dan Kelley juga membicarakan mengenai tiga format kendali, yaitu : 1. Kendali Refleksif (Reflexive Control). Kemampuan untuk memberi penghargaan pada diri sendiri. 2. Kendali Nasib (Fate Control) . Kemampuan untuk mempengaruhi hasil yang lain dengan mengabaikan apa yang ia kerjakan. 3. Kendali Perilaku (Behavior Control). Kemampuan orang-orang untuk mengubah perilaku orang lain melalui variasi mereka sendiri. 2.2.2. Teori Pertukaran Sosial George C. Homans George C. Homan terkenal dengan teori pertukaran sosial pada peringkat mikro yaitu dalam konteks psikologi. Beliau percaya bahawa struktur manusia tidak berlaku secara semula jadi atau di luar jangkaan pemikiran manusia seperti mesin. Sesuatu yang berlaku itu merupakan perilaku ataupun tindakan manusia itu sendiri dimana ia dipengaruhi tindakan serta pemikiran seseorang. 8



Menurut Homans, “Semua tindakan yang dilakukan oleh seseorang, makin sering satu betuk tindakan tertentu memperoleh imbalan, makin cenderung orang tersebut menampilkan tindakan tertentu tadi”, Makin tinggi nilai hasil suatu perbuatan bagi seseorang maka makin besar pula kemungkinan perbuatan tersebut di ulangnya kembali. Prinsip dasar dalam Social Exchange adalah “ Distributive Justice” yaitu aturan yang mengatakan bahwa sebuah imbalan harus sebanding dengan investasi. Seseorang dalam hubungan pertukaran dengan orang lain akan mengharapkan imbalan yang diterima oleh setiap pihak sebanding dengan pengorbanan yang telah dikeluarkannya, makin tinggi pengorbanan, makin tinggi imbalannya, dan keuntungan yang diterima oleh setiap pihak harus sebanding dengan investasinya, makin tinggi investasi makin tinggi keuntungan. Letak pembeda utama teori Humans ini ( 1974 ) memiliki tiga ciri: 



Dasar dari perilaku sosial itu pada pokoknya ialah proses pertukaran perilaku. Penekanannya pada isi, sedangkan prosesnya sendiri merupakan suatu yang komplek terutama bila telah masuk pada sistem keuangan, organisasi dan struktur sosial.







Perilaku sosial pada dasarnya berjalan secara alami dan spontan muncul pada saat mengadakan interaksi.







Perilaku sosial pada dasarnya disebut dyad pada group kecil dan ini merupakan pondamen dasar dari bangun sosial yang lebih besar.



2.2.3. Teori Pertukaran Sosial Peter M. Blau Blau mengatakan tidak semua perilaku manusia dibimbing oleh pertukaran sosial, tetapi dia berpendapat kebanyakan memang demikian. Social Exchange yang dimaksudkan dalam teori Blau ialah terbatas pada tindakan-tindakan yang tergantung pada reaksi-reaksi penghargaan dari orang lain dan berhenti apabila reaksi-reaksi yang diharapkan itu tidak kunjung muncul.



9



Perhatian utama Blau ditujukan pada perubahan dalam proses-proses sosial yang terjadi sementara orang bergerak dari struktur sosial yang sederhana menuju strutuktur sosial yang kompleks, dan pada kekuatan-kekuatan sosial baru yang tumbuh dari yang terakhir. Tidak semua transisi sosial bersifat simetris dan berdasarkan pertukaran sosial seimbang. Syarat Perilaku yang mengurus Pertukaran Sosial: 1. Perilaku tersebut “harus berorientasi pada tujuan-tujuan yang hanya dapat dicapai melalui interaksi dengan orang lain”. 2. Perilaku harus bertujuan untuk memperoleh sarana bagi pencapaian tujuantujuan tersebut. Empat tipe nilai perantara: 1. Nilai-nilai yang bersifat khusus berfungsi sebagai media bagi kohesi dan solidaritas sosial. 2. Ukuran-ukuran tentang pencapaian dan bantuan sosial yang bersifat umum melahirkan sistem stratifikasi sosial. 3. Sebagaimana dapat dilihat, nilai-nilai yang disyahkan itu merupakan medium pelaksanaan wewenang dan organisasi-organisasi usaha-usaha sosial berskala besar untuk mencapai tujuan-tujuan kolektif 4. Gagasan-gagasan oposisi adala media reoorganisasi dan perubahan, oleh karena hal ini dapat menimbulkan dukungan bagi gerakan oposisi dan memberi legitimasi bagi kepemimpinan. Inti dasar pemikiran M. Blau tentang pertukaran sosial: Pertama, membedakan kelompok besar (organisasi) dengan kelompok kecil (individu yang merupakan bagian dari organisasi atau menut Homans perilaku individu), Kedua, pertukran sosial berlangsung antar individu dengan kelompok. Ketiga, nilai norma sebagai perantara atau media dalam aktivitas individu dan kelompok tersebut.



10



2.3. Pola Pertukaran : Teori Pertukaran Sosial dalam Praktik Thibaut dan Kelly berpendapat bahwa ketika orang berinteraksi, mereka dituntun oleh tujuan. Hal ini konruen dengan asumsi yang menyatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang rasional. Menuruut Thibaut dan Kelly, orang terlibat dalam Urutan Perilaku (Behavior Squence) atau serangkaian tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan mereka. Ketika orang-orang terlibat dalam urutanurutan perilaku mereka tergantung hingga batas tertentu pada pasangan mereka dalam hubungan tersebut. Saling ketergantungan ini memunculkan konsep Kekuasaan (Power) atau ketergantungan seseorang terhadap yang lain untuk mencapai hasil akhir. Ada dua jenis kekuasaan dalam teori Thibaut dan Kelly. Pertama, Pengendalian nasib (Fate Control) adalah kemampuan untuk mempengaruhi hasil akhir pasangan. Kedua, pengandalian perilaku (Behavior Control) adalah kekuatan untuk menyebabkan perubahan perilaku orang lain. Thibaut dan Kelly menyatakan bahwa orang mengembangkan pola-pola pertukaran untuk menghadapi perbedaan kekuasaan dan untuk mengatasi pengorbanan yang diasosiakan dengan penggunaan kekuasaan. Thibaut dan Kelly mendeskripsikan tiga matriks yang berbeda dalam teori pertukaran sosial. Pertama, matriks terkondisi (Given Matrix), mempresentasikan pilihan-pilihan perilaku dan hasil akhir yang ditentukan oleh kombinasi faktor-faktor eksternal (lingkungan) dan faktor internal (keahlian tertentu yang dimiliki oleh masing-masing individu). Orang mungkin dibatasi oleh matriks terkondisi, tetapi mereka tidak terjebak didalamnya, mereka dapat mengubahnya menjadi matriks efektif (Effective Matrix). Matriks efektif merupakan matriks yang mempresentasikan perluasan dari perilaku alternatif dan atau hasil akhir yang akan menentukan pilihan perilaku dalam pertukaran sosial. Matriks yang terakhir yaitu matriks disposisional (Dispositional Matrix), mempresentasikan bagaimana dua orang berpendapat bahwa mereka harus saling bertukar penghargaan.



11



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Teori Pertukaran Sosial adalah teori yang termasuk dalam paradigma perilaku sosial, yaitu paradigma yang mempelajari perilaku mausia secara terus-menerus di dalam hidupnya. Teori ini melihat hubungan antara perilaku dengan lingkungan hubungan yang saling mempengaruhi (reciprocal). Konsep-konsep dasar teori pertukaran sosial terdiri dari rewards, costs, outcomes, dan comparison level. Teori Pertukaran Sosial dari Thibault dan Kelley menganggap bahwa bentuk dasar dari hubungan sosial adalah sebagai suatu transaksi dagang, dimana orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. George C. Homan terkenal dengan teori pertukaran sosial pada peringkat mikro yaitu dalam konteks psikologi. Prinsip dasar dalam Social Exchange nya adalah “ Distributive Justice” yaitu aturan yang mengatakan bahwa sebuah imbalan harus sebanding dengan investasi. Social Exchange yang dimaksudkan dalam teori Blau ialah terbatas pada tindakan-tindakan yang tergantung pada reaksi-reaksi penghargaan dari orang lain dan berhenti apabila reaksi-reaksi yang diharapkan itu tidak kunjung muncul. Ketika orang-orang terlibat dalam urutan-urutan perilaku mereka tergantung hingga batas tertentu pada pasangan mereka dalam hubungan tersebut. Saling ketergantungan ini memunculkan konsep Kekuasaan (Power) atau ketergantungan seseorang terhadap yang lain untuk mencapai hasil akhir. Thibaut dan Kelly mendeskripsikan tiga matriks yang berbeda dalam teori pertukaran social yaitu matriks terkondisi (Given Matrix), matriks efektif (Effective Matrix) dan matriks disposisional (Dispositional Matrix)



12



3.2 Saran Manusia sebagai makhluk sosial tidak luput dari interaksi dan komunikasi diantara satu sama lain. Interaksi yang terjadi menjadi sebuah proses komunikasi untuk mencapai tujuan atau kebeutuhannya tersebut. Dalam proses itu terdapat unsur ganjaran, pengorbanan dan keuntungan. Unsur-unsur ini muncul dalam teori pertukaran sosial (Social Exchange). Contohnya dapat ditemui pada pola-pola perilaku di tempat kerja, perkawinan,dan persahabatan. Untuk itu sebagai mahasiswa/i, kita dapat saling menghargai antar sesama makhluk sosial. Mahasiswa juga dapat merasakan ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan dalam mencapai suatu hasil akhir yang diinginkan atau yang dibutuhkan.



13



DAFTAR PUSTAKA https://www.academia.edu/23189855/TEORI_PERTUKARAN_SOSIAL_DAN_CO NTOH_KASUS_Analisis_Perspektif_Komunikasi_Islam_ http://repository.unimal.ac.id/2444/1/Teori-Pertukaran-Sosial.doc http://blog.unnes.ac.id/sakapleng/2015/11/14/teori-pertukaran-sosial-social-exchangetheory/ George Ritzer dan Douglas J. Goodman. Cetakan Ketiga, 2009. Teori Sosiologi, dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Posmodern. Penerjemah: Nurhadi. Penerbit Kreasi Wacana. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032RAHAYU_GININTASASI/Social_Exchange_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf



14